Share

405. Dasar Cengeng

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2025-02-01 05:13:48

Gio mengetuk pelan puncak kepala Luana satu kali sambil sedikit membungkuk untuk menyamakan tinggi badannya dengan gadis itu.

"Kenapa kamu nggak tanya baik-baik kenapa dia tadi ngusir kamu, Luna? Aku tebak, kamu langsung pergi dan menangis seperti ini, kan?" tanyanya tenang.

Luana membuang pandang sembari menggigit bibir bawahnya.

"Itu.... "

Dia tidak bisa menjawab.

Dia tidak mau mengakui, bahwa dirinya takut bertanya pada Kyle dan mendapat jawaban yang membuat gadis itu semakin hancur, semisal benar kalau Kyle memang membuang dirinya setelah menikmati tubuhnya.

Gio, memandang Luana seperti seorang kakak laki-laki yang menasehati adik perempuannya yang menangis karena bertengkar dengan pacar.

"Kamu bilang, Kyle bukan tipe yangbakal memukul atau maki-maki kamu, dia nggak mungkin ngelakuin hal itu ke kamu. Jadi, dia juga bukan tipe yang akan ngusir kamu setelah make kamu, kan?"

Luana menatap Gio, mengerjapkan mata berkali-kali dengan ekspresi sendu seperti anak kecil
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   406. Salah Paham Lagi

    "Kenapa kamu manggil aku Luna terus,sih, dari tadi? Namaku tuh Luana. L-U-A-NA." Luana mengeja namanya di depan Gio karena kesal pria itu mengubah panggilannya sesuka hati. "Bagiku, kamu Luna-ku," jawab Gio cuek, tersenyum geli melihat Luana yang lagi-lagi cemberut. "Luna?" "Ya, kamu memberi kehidupan baru padaku, kamu sudah seperti rembulan bagiku," jawab Gio dengan tenang. Luana yang masih tidak mengerti kenapa Gio melihat dirinya seperti rembulan, memilih tidak memikirkannya lebih lanjut. "Hm, terserahlah. Tapi kamu agak aneh, kenapa menyamakan aku dengan rembulan, kenapa nggak matahari?" tanya Luana, bingung. Gio lagi-lagi hanya mengendikkan bahu. "Pengen aja." "Dasar aneh." Atas ejekan dari Luana tersebut, Gio tertawa lebar. "Tapi aku tampan, 'kan? Kalau kamu nggak bilang aku tampan, berarti Kyle juga jelek karena wajah kita tuh sama," ancamnya. "liih. Kenapa kamu itu nyebelin banget, sih! Serius deh!" Luana menatap sebal vampir jangkung di depannya

    Last Updated : 2025-02-01
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   407. Jebakan Licik Gio

    Luana, mengusap air matanya dan menatap Gio dengan bibir cemberut. "Kamu tadi minta aku buat menemani kamu main, kan? Sini aku temani. Aku temani sampai kamu bosan main game, kalau perlu sampai pagi." Luana mengatakan itu dengan suara serak. Untunglah besok hari Sabtu, sehingga dia tidak perlu bertemu dengan Kyle sampai hari Senin depan. Gio menggeleng tegas, menunduk untuk menyamakan tinggi wajahnya dengan wajah Luana dan menatap gadis mungil itu dengan tajam. "Luna, kamu janji bakal balik sambil tersenyum, kenapa malah nangis lagi? Ada apa? Cerita sama aku, Luna." Ucapan Gio itu dijawab Luana dengan gelengan, dia balas menatap tajam kepada pria jangkung yang wajahnya sama persis dengan Kyle tersebut. "Nggak usah tanya-tanya karena aku nggak bakal mau cerita!" Melihat kekeras kepalaan di wajah gadis itu, Gio hanya menarik nafas panjang dan memilih untuk mengalah. "Ya sudah. Kamu mau ajak aku ke mana sekarang?" Luana kembali menyeret tangan Gio menuju pinggir j

    Last Updated : 2025-02-01
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   1. Dokter Muda Psikopat!

    "Akhirnya kita bertemu lagi, Jeany Sayang."Dante Richardo ... pria yang aku hindari karena kesalahan di masa lalu kini menyapaku dingin. Senyum di bibirnya tak lagi membuatku terpana seperti dulu, melainkan merinding seketika. Senyumnya yang sekarang seperti seorang psikopat.Dia sangat berbeda dengan saat kami sama-sama kuliah di jurusan manajemen bisnis. Pria yang dulu terlihat polos itu kini tiba-tiba berubah menjadi seorang dokter muda dengan aura yang benar-benar berbeda.Aku pernah mendengar bahwa dia ganti jurusan kuliah setelah putus denganku, tapi aku tak menyangka, dia akan berubah se-drastis ini. Auranya yang sekarang luar biasa. Hanya melihatnya berdiri diam di depanku, sudah membuat saraf-sarafku tegang seketika. Sungguh. Bagaimana seseorang bisa berubah sebanyak ini? Senyum manis yang dulu selalu dia berikan padaku kini menghilang tanpa bekas. Aku seperti melihat sosok berbeda dari seorang Dante Richardo. Pria dingin di depanku ini, aku benar-benar tak mengenalnya.

    Last Updated : 2023-11-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   2. Ditangkap!

    "Budak?"Suara Richard terdengar sangat dingin, sehingga aku segera membuka mata, lalu segera dibuat sangat terkejut saat melihat bagaimana Richard yang tampak sangat jijik saat mendengar aku berkata bahwa bersedia menjadi budaknya untuk menebus dosa."K-kenapa...."Aku bertanya dengan kebingungan. Maksudku, bukankah hal seperti inilah yang terjadi di novel-novel saat kita berada di situasi seperti ini?Biasanya seorang pria akan senang mendengar kata-kata itu, kan?? Lalu kenapa dia terlihat sangat jijik saat aku mengatakan hal itu?Sungguh, aku tak mengerti lagi jalan pikirannya! "Jeany, sepertinya kamu salah paham dengan sesuatu. Menjadi budak? Melihatmu memohon seperti ini, membuatku tak tahan untuk segera mengulitimu. Apa kamu bersedia menjadi budak untuk memuaskan hasratku yang itu?"Dia mengatakan itu semua dengan suara lembut, tapi aku sangat menyadari betapa membunuhnya tatapan yang Richard arahkan padaku.Aku juga sangat yakin, dia tidak main-main dengan kata-katanya, sehin

    Last Updated : 2023-11-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   3. Dikurung Atau Menikah?!

    Atas pertanyaanku itu, Richard hanya tertawa terbahak-bahak tanpa memberiku jawaban yang kuinginkan, penampilannya yang tampan terlihat menakutkan saat menertawakanku seperti itu. "Kamu... kamu bisa-bisanya menculikku saat aku sedang tidur! Ini tidak adil, Rich!" teriakku, putus asa. "Menculik? Sayang, aku tidak menculikmu, tapi aku MENANGKAPMU," ralat Richard dengan tersenyum sinis, mencengkeram pipiku sehingga aku meringis kesakitan. "M-menangkap?"Richard yang begitu menakutkan itu tertawa melihat pekatnya ekspresi ketakutan di wajahku. "Ya, Jeany. Kamu pasti telah berpikir sudah berhasil lepas dari genggamanku, kan? Sayang sekali, kamu salah. Dari awal pelarianmu sampai sini, aku tepat berada di belakangmu, Sayang," jawabnya, tertawa meremehkan dan mengambil sebuah tablet dan menunjukkan layarnya padaku. "Lihat ini. Kamu pasti langsung tahu, bahwa hidupmu sekarang ada di genggamanku, kan?"Richard berkata dengan suara penuh percaya diri, menunjukkan bagaimana seluruh kegiatan

    Last Updated : 2023-11-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   4. Tiba-tiba Menjadi Istri

    "Dengan serius...."Aku mendesah. Sungguh, aku benar-benar masih tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi ini. Jadi, mantanku tercinta, Dante Richardo, sangat membenciku sampai ingin mencincang-cincang tubuhku menjadi potongan kecil, tapi, di saat bersamaan, dia juga mengatakan bahwa aku harus menikah dengannya? "Dia sepertinya sudah gila."Aku mendesah lagi. Sampai saat ini, aku masih belum bisa merespon apa yang sebenarnya terjadi, dan sekarang, tahu-tahu sekarang aku sudah menjadi istrinya? Sungguh. Ini sangat aneh! Apalagi saat mengingat lagi bagaimana prosesi pernikahan kami yang begitu lancar tadi, seakan-akan sudah disiapkan oleh Richard sejak lama, membuat aku dengan sangat serius mencurigai bahwa Richard sebenarnya sudah mengawasi kehidupanku jauh sebelum kami bertemu lagi hari ini. Proses pernikahan antara aku dan Richard berjalan dengan cepat, lancar dan damai. Saking cepatnya sampai-sampai aku tak sadar bahwa aku kini sudah resmi menjadi istri seorang Dante Rich

    Last Updated : 2023-12-08
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   5. Malam Pertama Yang Penuh Gairah?

    Richard tersenyum sinis dan berjalan ke arahku yang sedang buru-buru turun dari ranjang dan bertanya. "Kenapa? Apa aku bahkan tidak boleh masuk ke bagian dari rumahku sendiri?"Nadanya terdengar mengejek, sehingga aku yang merasa malu karena bersenang-senang di kamarnya, menjawab dengan wajah merah padam. "B-bukan. Bukan seperti itu. Silakan lakukan apa pun yang kamu inginkan di sini.... "Richard yang kini berdiri tepat di depanku, mencengkeram lembut kedua pipiku dengan tangannya yang besar. "Kamu tidak akan berpikir kalau ini akan menjadi malam pertama kita, kan?" tanyanya, dengan suara pelan tapi tegas. Mataku seketika terbuka lebar saat mendengar kata malam pertama, sehingga menjawab dengan suara gagap. "Hah? T-tidak. Itu tidak mungkin. Bagaimana bisa aku—""Tidak mungkin katamu? Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu? Segitu jijiknya kamu sama aku?"Kemarahan berkelebat di kedua matanya, sehingga aku pun menjawab tergesa-gesa dengan suara gugup. "H-hah?! Tentu, tentu saja t

    Last Updated : 2024-01-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   6. Ciuman Gila Suamiku

    "Istriku sayang, inilah yang dinamakan sebuah ciuman."Richard mengatakan itu, lantas membungkuk dan meraih daguku dengan satu tangan agar aku memandangnya.Lalu, tanpa ragu sama sekali, dia pun menutupi bibirku dengan bibirnya. Saat aku mencoba menarik wajahku ke belakang, dia langsung menopang bagian belakang kepalaku dengan satu tangan untuk mencegahku melarikan diri.Tempat tidurnya sedikit bergoyang. Richard melompat ke tempat tidur dalam sekejap, menopang tubuhnya dengan tangannya dan mengunciku di dalamnya."Mmmmhh!"Aku sedikit berteriak saat lidah Richard mulai bergerak-gerak dengan sungguh-sungguh di mulutku.Mula-mula lidah itu menembus setiap gigi seolah menghitung jumlah gigi di mulutku, lalu masuk lebih dalam dan dengan lembut menggaruk langit-langit mulutku.Meskipun aku tidak pernah punya pengalaman dengan pria lain, tapi aku yakin. Pria ini, suamiku, adalah pencium yang sangat baik.Bibir lembutnya yang menyentuh leherku sungguh merangsang, sehingga aku mengalihkan pa

    Last Updated : 2024-01-02

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   407. Jebakan Licik Gio

    Luana, mengusap air matanya dan menatap Gio dengan bibir cemberut. "Kamu tadi minta aku buat menemani kamu main, kan? Sini aku temani. Aku temani sampai kamu bosan main game, kalau perlu sampai pagi." Luana mengatakan itu dengan suara serak. Untunglah besok hari Sabtu, sehingga dia tidak perlu bertemu dengan Kyle sampai hari Senin depan. Gio menggeleng tegas, menunduk untuk menyamakan tinggi wajahnya dengan wajah Luana dan menatap gadis mungil itu dengan tajam. "Luna, kamu janji bakal balik sambil tersenyum, kenapa malah nangis lagi? Ada apa? Cerita sama aku, Luna." Ucapan Gio itu dijawab Luana dengan gelengan, dia balas menatap tajam kepada pria jangkung yang wajahnya sama persis dengan Kyle tersebut. "Nggak usah tanya-tanya karena aku nggak bakal mau cerita!" Melihat kekeras kepalaan di wajah gadis itu, Gio hanya menarik nafas panjang dan memilih untuk mengalah. "Ya sudah. Kamu mau ajak aku ke mana sekarang?" Luana kembali menyeret tangan Gio menuju pinggir j

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   406. Salah Paham Lagi

    "Kenapa kamu manggil aku Luna terus,sih, dari tadi? Namaku tuh Luana. L-U-A-NA." Luana mengeja namanya di depan Gio karena kesal pria itu mengubah panggilannya sesuka hati. "Bagiku, kamu Luna-ku," jawab Gio cuek, tersenyum geli melihat Luana yang lagi-lagi cemberut. "Luna?" "Ya, kamu memberi kehidupan baru padaku, kamu sudah seperti rembulan bagiku," jawab Gio dengan tenang. Luana yang masih tidak mengerti kenapa Gio melihat dirinya seperti rembulan, memilih tidak memikirkannya lebih lanjut. "Hm, terserahlah. Tapi kamu agak aneh, kenapa menyamakan aku dengan rembulan, kenapa nggak matahari?" tanya Luana, bingung. Gio lagi-lagi hanya mengendikkan bahu. "Pengen aja." "Dasar aneh." Atas ejekan dari Luana tersebut, Gio tertawa lebar. "Tapi aku tampan, 'kan? Kalau kamu nggak bilang aku tampan, berarti Kyle juga jelek karena wajah kita tuh sama," ancamnya. "liih. Kenapa kamu itu nyebelin banget, sih! Serius deh!" Luana menatap sebal vampir jangkung di depannya

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   405. Dasar Cengeng

    Gio mengetuk pelan puncak kepala Luana satu kali sambil sedikit membungkuk untuk menyamakan tinggi badannya dengan gadis itu. "Kenapa kamu nggak tanya baik-baik kenapa dia tadi ngusir kamu, Luna? Aku tebak, kamu langsung pergi dan menangis seperti ini, kan?" tanyanya tenang. Luana membuang pandang sembari menggigit bibir bawahnya. "Itu.... " Dia tidak bisa menjawab. Dia tidak mau mengakui, bahwa dirinya takut bertanya pada Kyle dan mendapat jawaban yang membuat gadis itu semakin hancur, semisal benar kalau Kyle memang membuang dirinya setelah menikmati tubuhnya. Gio, memandang Luana seperti seorang kakak laki-laki yang menasehati adik perempuannya yang menangis karena bertengkar dengan pacar. "Kamu bilang, Kyle bukan tipe yangbakal memukul atau maki-maki kamu, dia nggak mungkin ngelakuin hal itu ke kamu. Jadi, dia juga bukan tipe yang akan ngusir kamu setelah make kamu, kan?" Luana menatap Gio, mengerjapkan mata berkali-kali dengan ekspresi sendu seperti anak kecil

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   404. Dihibur Gio

    "Sudah kubilang, jangan nangis," ucap Gio. Luana menggeleng, mengusap pipinya yang basah dan menjawab. "Siapa yang nangis, aku nggak nangis." Gio menyilangkan tangan di dada dan menatap Luana dengan pandangan mengejek. "Ah, benar. Kamu, kan, gengsian." Sindiran Gio tersebut seketika membuat bibir Luana cemberut. "Ngapain juga aku gengsi sama kamu!l" serunya sambil menatap jengkel kepada Gio. Gio hanya tertawa kecil, mencondongkan badannya yang tinggi ke arah Luana dan bertanya dengan tenang. "Si Tuan Muda itu nyakitin kamu? Kamu masuk lagi ke dalam bukan karena ada barang yang ketinggalan, tapi menemui dia, bukan?" Luana melengos sebal, mengarahkan pandangan ke jalanan sore depan kantor yang penuh lalu lalang mobil. "Sok tau. Nyebelin," jawabnya dengan bibir cemberut dan muka ditekuk. Gio tersenyum melihat ekspresi manyun gadis mungil itu, lalu dengan santai berucap. "Berarti jawabannya iya." "Enggak!" Luana segera melayangkan tatapan judes padanya, men

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   403. Kenapa Kamu Menangis?

    Saat keluar dari ruangan Kyle, Luana berusaha tegar dan bersikap seakan tak ada apa-apa. Namun, begitu sampai depan kamar mandi kantor, langkahnya mulai goyah. "Ah." Luana membuka pelan pintu kamar mandi, duduk dia atas toilet dan membuang celana dalamnya yang basah ke tempat sampah dengan ekspresi lunglai. "Kenapa.... " Gadis itu mendesah, menutup wajahnya dengan kedua tangan dan menangis tersedu-sedu. Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat agar suara isakannya tidak terdengar sampai luar. "Kyle, kenapa kamu begini padaku?" gumamnya nelangsa. Menangis seperti itu rasanya lebih sakit dan menyesakkan, tapi hal itu tidak sesakit yang di rasakannya sekarang. Dirinya merasa hancur saat diusir seperti wanita murahan oleh Kyle tadi, hati gadis itu kini remuk redam. "Teganya kamu, Kyle. Teganya.... " Dia menangis sampai bahunya naik-turun, menekan dadanya yang terasa sangat sesak sampai kesulitan bernapas. Dengan pandangan penuh kaca-kaca air mata yang siap tumpah,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   402. Apakah Aku Pelacur Pribadimu?

    "Luana? Bolehkah?" Pria itu meminta izin untuk menjilati leher dan dadanya yang penuh keringat. Saat Luana dengan malu-malu mengangguk, Kyle segera dengan tekun melakukan apa yang dia inginkan. Kyle baru tahu, bahwa keringat gadis ini ketika sedang terangsang ternyata bisa membantu mengembalikan kekuatan miliknya yang sempat menghilang. Magic stone bahkan tak ada apa-apanya dibandingkan ini. Saat keringat Luana habis dijilat oleh Kyle, kyle memandang Luana dengan ekspresi lapar. "Lun, cara bikin kamu berkeringat bagaimana?" bisiknya dengan suara menggoda, membuat gadis itu memandang Kyle dengan pipi merona merah, sementara Kyle menggesek penis miliknya yang sudah tegak di antara paha Luana. "Kenapa tiba-tiba ingin membuat saya berkeringat, Tuan?" Luana yang gugup, sampai tanpa sadar berbicara formal kepada Kyle. Kyle tidak menjawab, malah melesak kan mulutnya di buah dada Luana yang benar-benar menggoda, membuat gadis itu mengerang pelan dan menggeliat. "Hah

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   401. Aku Kedinginan, Luana.

    "Kamu tahu.... " Kyle berkata dengan napas tersengal-sengal. "Cuma tubuh kamu yang bisa membuat suhu tubuhku hangat kembali, Luana," lanjutnya dengan suara lemah. Mendengar itu, Luana tanpa ragu segera berdiri dan melempar jas yang ia pakai ke lantai. "Baiklah. Aku akan melakukannya, aku akan melakukan hal itu, Kyle. Aku akan melakukan apa pun! Kamu harus sembuh, kamu nggak boleh pergi!" teriak Luana dengan penuh tekad. Gadis itu segera berlari ke pintu untuk menguncinya dan menepuk tangan satu kali sebagai sensor lampu, membuat ruangan itu seketika gelap gulita. "Kyle, tunggu. Aku akan membantumu!" Luana tanpa ragu dia melepas blush hijau muda yang dia pakai dan melempar bra miliknya ke lantai, kemudian dengan tubuh atas tanpa memakai apa pun, mulai naik ke atas tubuh Kyle yang terbaring di sofa. "Kamu percaya sama aku, oke? Aku akan melakukan seperti saat membuat kamu bisa kembali normal ketika SMA, aku akan membuat kamu sembuh lagi, Kyle. Jangan pergi dulu, jang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   400. Lun, Tolong Aku.

    Jam kerja selesai. Kyle semakin panik saat melihat Luana yang mulai berkemas, sementara Jasmine dan Gio belum juga meninggalkan meja kerja mereka. Kyle memutar otak untuk mencari cara supaya Luana masuk ke dalam ruangannya tanpa membuat Gio dan Jasmine tahu sehingga kedua makhluk brengsek itu tidak merecoki pertemuan mereka dengan alasan yang mengada-ada. Sementara itu, sakit kepala Kyle semakin parah dan demamnya mulai tinggi. Kyle meraih ponsel di meja, mengetik sesuatu dengan jemari yang gemetar karena demam. [Lun.] Bahkan untuk mengirimkan pesan singkat seperti itu, Kyle membutuhkan usaha yang sangat keras. Kepalanya seperti berputar-putar dan demam yang dideritanya membuat pria itu tidak fokus. Matanya sampai menyipit untuk menyelesaikan chat yang ia kirim ke Luana. [Sini, ke aku.] Tak sanggup lagi mengetik banyak, Kyle melempar ponselnya dan memijat kepala yang seperti meledak. Dia tak sanggup menahan sakit ini lagi, sepertinya magic stone yang dipinjamk

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   399. Memisahkan Luana dan Kyle

    Gio lagi-lagi tersenyum dengan ekspresi licik, sebelum kemudian menjawab. "Karena aku yang menukar sendiri barang itu sebelum sampai ke Kyle, jadi tentu saja aku tahu." Ekor mata Gio melirik ke Kyle yang sedang memijat keningnya dengan ekspresi puas. "Sayangnya, karena kekuatannya melemah, Kyle bahkan nggak sadar kalau barang itu palsu dan terus bergantung pada benda itu seperti orang bodoh," lanjutnya dengan bibir mencibir. "Kamu gila!" Jasmine berseru, menggeleng tak percaya, tapi juga salut pada pria yang sepertinya lebih kuat dari Kyle ini. Sepertinya, pria yang wajahnya mirip Kyle ini sedang tidak berbohong, kini Jasmine baru menyadari bahwa aura Kyle hari ini, memang tidak sekuat dan semenusuk biasanya. "Sekarang, kamu percaya padaku, kan?" Gio bertanya dengan ekspresi penuh kemenangan. Jasmine ingin mengangguk tapi dia sadar bahwa harus berhati-hati dengan pria di sampingnya ini, jadi dia menjawab. "Aku masih harus berpikir lebih dalam lagi." Gio yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status