Share

409. Dimarahi

Author: Lil Seven
last update Huling Na-update: 2025-02-02 08:31:53

"Tuan, apa yang Anda pikirkan sampai mengusir keluar seorang gadis yang telah Anda gunakan sebagai media untuk mengeluarkan... ehm, sperma Anda? Dia ... dia Luana, Tuan! Dia bukan PSK atau perempuan murahan yang menjual dirinya di bawah lampu merah. Wajar jika dia menangis. Anda benar-benar tidak bermoral!"

Rion segera mengomel panjang lebar dalam sekali napas, dia memarahi Kyle yang begitu tidak terhormat nya mengusir seorang gadis, setelah menggunakan tubuhnya.

Pria itu terus mengatakan kepada Kyle, betapa tidak bermoralnya dirinya dan wajar jika Luana sampai menangis, dan itu semua karena kesalahan Kyle.

"Kenapa Anda begitu kejamnya melakukan hal itu, Tuan? Anda bilang kalau Anda mencintai Luana, tapi apa? Bagaimana bisa Anda malah mengusirnya bukannya memeluk dan membisikkan terima kasih? Ayah saya tidak mendidik Anda menjadi lelaki kejam ini!"

Rion masih saja belum puas mengomeli Kyle karena telah mengusir Luana begitu saja setelah bermain-main dengannya.

Dia bisa me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   410. Cintaku Hanya Untuk Kyle

    "Aaah, puas banget mainnya! Aku nggak nyangka dunia manusia punya banyak game seru seperti tadi. Serius.". Gio berjalan di samping Luana keluar dari game center dengan ekspresi puas dan berseri-seri, membuat Luana tersenyum-senyum melihat bagaimana cerahnya wajah vampir di sampingnya itu. "Nah, kamu nggak bakal nyesel kan kalo main sama aku, aku tuh tahu kesukaan kamu apa," jawab Luana dengan dada membusung bangga. Gio tertawa dan menepuk puncak kepala gadis di sampingnya itu satu kali. Dia benar-benar puas bermain game hari ini bahkan tidak terasa hari sudah malam. "Percaya banget, kemampuan kamu memang nggak perlu dipertanyakan lagi!" jawab Gio. Gio mengangguk-angguk dan memuji gadis itu, sementara Luana tertawa bangga. "Luana gitu lho." Keduanya kini berjalan beriringan dengan Luana yang makan es krim, hari sudah malam tapi karena cuaca yangcerah dan mungkin karena besok hari libur, banyak orang yang masih berkeliaran. "Apa kamu sering main ke situ, Lu?" K

    Huling Na-update : 2025-02-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   411. Racun Vampir

    Ucapan Gio itu membuat Luana terhenyak kaget. "Eh? Jadi vampir bisa makan makanan manusia? Bukannya .... mereka itu cuma minum darah, ya?" Luana menatap Gio dengan pandangan bertanya. "Apakah dalam dunia vampir ada juga jenis vampir karnivora, vampir vegetarian dan vampir omnivora?" tanya gadis itu dengan kening berkerut seperti sedang memikirkan hal yang sangatlah rumit. Gio mengacak pelan rambut Luana karena gemas dengan pertanyaan nyeleneh sang gadis. "Kamu ini ngomong apa, sih, Lunaaaa." "Terus, bagaimana? Makhluk yang aku lihat di hutan waktu itu, menghisap habis darah manusia sampai mati. Kata Kyle, dia vampir." "Itu, kan, vampir rendahan, makhluk yang kamu temui di hutan itu. Kalau klan darah murni seperti aku, mereka bisa makan apa saja, dan mereka hanya minum darah tertentu," jelas Gio panjang lebar. "Maksudmu?" Kening Luana berkerut semakin dalam mendengar penjelasan dari Gio. "Maksudnya, vampir dari keturunan murni itu, berbeda." "Berbeda bagaimana

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   412. Kyle Akan Mati?

    Luana segera menutup mulut Gio sampai vampir itu mau tidak mau mengunyah sepotong martabak yang tadi dimasukkan oleh Luana ke dalam mulutnya. Awalnya ekspresi Gio tampak ngeri, tapi setelah beberapa kunyahan, wajahnya berubah jadi cerah dan menelan makanan di mulutnya dengan suka cita. Gio bahkan dengan suka rela mengambil sepotong lagi martabak milik Luana dari kotaknya. "Ini terbuat dari apa, sih, Lu?" Dia bertanya dengan mulut penuh oleh martabak. Melihat pemandangan itu, Luana tersenyum lebar. "Sudah aku bilang kalau ini tuh dari daging, campuran sama telur, sama daun bawang. Terus kulitnya ini dari tepung. Sama bumbu rahasia yang bikin rasanya menjadi sangat enak. Nah, setelah itu digoreng," jelas Luana dengan antusias. "Astaga, aku nggak pernah makan-makanan seenak ini. Sungguh." Gio mengambil lagi satu potong dan mengunyah nya dengan wajah berbinar-binar. "Kamu suka? Coba makan martabaknya bersama aacar dan sausnya juga. Nih." Luana dengan baik hati mengoles saus

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   413. Menunggu Jawaban

    Setelah Brandon sang bartender muda pergi, Gio mengutarakan protes. "Luna, kenapa tadi ngenalin aku sebagai kakak kamu? Ah, nggak seru." "Kenapa kamu kaget, sih? Masih untung nggak aku kenalin kamu sebagai kakekku," jawab Luana cuek, dia mulai merasakan efek dari minuman anggur yang masuk ke dalam perutnya. Luana memejamkan mata dan meresapi sensasi aneh tiap kali dia 'ditenangkan' dengan anggur ini. "Dasar. Kenapa nggak kamu kenalin aku sebagai pacar kamu saja coba?" Gio masih saja protes, sedang Luana dengan santai menuang kembali anggur putih itu ke dalam gelas. "Nggaklah. Brandon bisa-bisa menertawakan aku nanti." Luana menjawab sambil memegangi kepalanya, berputar-putar tapi anehnya dia merasa tenang, seakan beban yang sedari tadi dipikul olehnya perlahan terangkat. Rasa sakit dibuang oleh Kyle perlahan terlupakan dari kepalanya. "Kenapa dia tertawa?" "Kenapa? Ya karena jangan dibahas. Sudahlah." Luana menggeleng-geleng, tidak ingin membahas hal yang menurut dia tida

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   414. Spam Chat Dari Kyle

    Luana bangun pagi dalam keadaan pusing luar biasa, entah efek minum tadi malam atau karena darahnya dihisap oleh Gio. Gadis itu meraih gelas berisi air putih di meja dan menenggaknya sampai habis, berjalan terhuyung-huyung ke almari es untuk mencari minuman pereda mabuk. Lupa kalau hari ini adalah Sabtu, gadis itu terburu-buru mandi karena berpikir harus segera berangkat ke kantor untuk bekerja. Barulah ketika badannya segar dan muntah-muntah akibat mabuk, dia sadar kalau hari ini ternyata libur bekerja. Luana segera menbaringkan kembalitubuhnya ke ranjang sambil makan cemilan yang dikirim oleh Gio untuk menambah darah. Dia benar-benar santai hari ini. Luana mengambil ponselnya yang sejak semalam sengaja tidak dia tengok, begitu membuka layar ponsel, terperangahlah dia. Hampir seratus pesan datang dari Kyle. Dia benar-benar tidak menyangka pria itu mengirim chat padanya sebanyak ini! "A-apakah dia memaki-maki aku? Apakah dia menyuruh aku pergi menjauh dari hadapanny

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   415. Kenapa Selalu Memberi Harapan Palsu?

    Luana yang galau karena ternyata sampai sore pesan yang dia kirim untuk Kyle tidak juga mendapat balasan, memilih untuk tidur. Namun, karena terus menunggu balasan dari Kyle, sampai ketika di dalam tidur pun dirinya dibayangi mimpi pesan-pesan yang dia kirim untuk Kyle tersebut. Dalam mimpi dia merasa mendapat pesan balasan dari Kyle, jadi gadis itu pun segera terbangun dengan tangan mencari ponsel. Luana berpikir mimpinya mungkin sajamenjadi kenyataan, jadi dengan penuh semangat Luana pun menggeser kunci layar dan membuka kotak pesan. Namun.... "Berengseeeeeeek!!" Ke empat chat darinya tetap tidak mendapat balasan dari Kyle, bahkan itu satu huruf pun! Dia benar-benar yakin sekarang kalau Kyle sedang membalas perbuatannya semalam, yang tanpa sengaja mengabaikan pesan pesan dari sang tuan muda tersebut. Tidak mau kalau harus menunggu dalam keadaan galau sampai besok pagi, Luana pun menulis lagi pesan untuk Kyle, kali ini dengan emosi yang membara. [Maksud Anda melakukan ini

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   116. Rencana Jahat

    Sementara itu, Kyle punya alasannya sendiri tidak bisa menepati janji untuk menemui Luana di rumahnya. Setelah turun dari pesawat dan berada di bandara, Kyle dijemput oleh Rion untuk membawanya pulang. "Kamu bisa pulang sendiri, aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan." Kyle mengatakan hal itu seraya mengambil kunci dari tangan Rion. Namun, Rion menggeleng dan menahan kunci itu tetap berada di tangannya. "Ada apa?" Kyle yang melihat gelagat tak biasa dari Rion tersebut, bertanya. Rion tidak segera menjawab, sekretaris Kyle itu justru membukakan pintu untuk Kyle dan meminta tuan mudanya itu untuk masuk. "Ada masalah genting yang harus Anda selesaikan sebelum hari senin." Anehnya, hanya itu yang dikatakan oleh Rion, tapi Kyle langsung tanggap bahwa itu bukanlah masalah biasa yang bisa dia tunda untuk diselesaikan. Kyle akhirnya masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Rion yang mengemudikan mobil tersebut meninggalkan bandara. "Aku kasih kabar Luana dulu kalau begitu

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   417. Negosiasi Gagal

    Kyle tertawa sumbang mendengar ucapan sinis ayahnya, menjawab dengan mata sedikit menyipit. "Aku tidak menyangka ayah ternyata serendah itu menilai orang. Memangnya apa yang salah dengan asal usul keluarga Luana?" Melihat anaknya yang sudah terbakar amarah, tuan Ivander, ayah Kyle itu hanya memandang dengan santai. "Menurutmu, apakah gadis yang ibunya bekerja di luar, tidak jelas keberadaannya, dan meninggalkan anaknya lalu menikah lagi dan memilih kebahagiaannya sendiri, bukan termasuk perempuan rendahan?" Ayahnya berkata dengan alis terangkat satu. Brak!! Kyle membanting dokumen-dokumen yang tadi dibawanya ke meja kerja sang ayah. "Berhenti mengolok-olok seseorang yang tidak kamu kenal dengan baik, Ayah! Cukup. Jangan menghina Luana lagi!'" "Aku tidak menghina, aku bicara kenyataan. Bagaimana keluarga dia hancur, ibunya meninggalkan ayahnya karena ayahnya tidak mampu bekerja, dan Luana—" "Ayah tidak tahu bagaimana dia bekerja dan berusaha sangat keras menyelesa

    Huling Na-update : 2025-02-05

Pinakabagong kabanata

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   573. Tak Sanggup Melihatmu Dengan Wanita Lain

    "Ahhh, benarkah dia sudah punya pacar?" Lyodra llemas bukan main setelah mendengar gosip tentang Jamie yang dilontarkan Luna saat makan siang tadi. "Jamie sudah berciuman sama cewek bernama Shane itu, apa artinya mereka akan pacaran?" gumam Lyodra dengan wajah murung. Padahal dia baru saja bersuka cita karena perlakuan Jamie pagi ini, tapi sekarang... setelah diangkat tinggi-tinggi seperti itu, dia tiba-tiba seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Sakit. "Secantik apa sih cewek yang namanya nona Shane itu? Sampe bisa menggelayut manja di lengan Jamie?" gerutu Lyodra yang merasa cemburu hanya dengan mendengar ceritanya. Dia tak terima ada gadis yang dekat dengan Jamie, meski pada kenyataannya, dia sendiri bukan siapa-siapa Jamie. "Ahhh, aku nggak terima!" Lyodra yang diserang rasa cemburu yang menggila, mulai men stalking semua hal tentang Nathalie Shane, mulai dari tempat sekolah dan tempat kerjanya sekarang. "Haaaah?? Dia saingankuu??!" Setelah melihat semua ha

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   572. Shane? Sainganku?

    Saat Lyodra sedang sibuk memikirkan apakah dia harus menggoda Jamie dan menabrak tembok besi antara dia dan Jamie, Ervyl, si biang gosip mulai melontarkan sesuatu yang membuat semua orang yang ada di meja makan itu terkejut. "Eh, aku tiba-tiba kepikiran loh sejak kemarin, bos kita akhir-akhir ini penampilannya agak beda ya nggak sih? Apa diam-diam di kantor ini ada yang disukai sama si bos?" Suasana mendadak hening mendengar ucapan Ervyl, Andin yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan. "Jangan bercanda." "Itu nggak mungkin, 'kan?" Andin menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Lyodra yang diam-diam tertarik dengan fakta itu, menyimak obrolan dengan semangat. "Eh, serius, deh. Masa kalian nggak merhatiin sih kalo dia itu setiap hari selalu lebih cakep dari hari kemarin?" sahut Ervyl yang masih kukuh pada pendirian kalau sepertinya bos mereka berubah akhir-akhir ini. "Yaelah, Ryl. Dari dulu kali bos kita makin hari makin tampan, kay

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   571. Haruskah Aku Menggodanya?

    Namun, tentu saja tak ada respon atas pertanyaan Jamie tersebut karena Lyodra benar-benar sudah tertidur lelap. "Ya ampun, Lyodra. Gimana bisa ada cewek yang begitu ceroboh kayak kamu," ucapnya. Geleng-geleng kepala. Jamie pun memelankan laju mobil, lalu dengan satu tangan, dia menutupi badan depan Lyodra dengan jas miliknya. "Dasar." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gadis itu yang kini benar-benar terlelap dalam tidurnya tersebut. Jamie yang melajukan mobilnya dan kini sudah sampai di rumahnya, dengan hati-hati mengangkat tubuh Lyodra yang sedang tertidur tersebut dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di sana. "Lyodra?" Panggilan Jamie tak mendapat jawaban. Kini Lyodra sudah dia baringkan di ranjang kamarnya, gadis itu tidur dengan sangat nyenyak. Jamie yang berdiri di dekat ranjang menatap gadis yang sedang tertidur dengan wajah damai tersebut seraya menarik napas panjang. "Gadis bodoh," ucapnya pelan. Bisa-bisanya saat sedang bekerja dia malah t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Perhatian Terselubung

    Kini Lyodra sadar sepenuhnya kenapa para karyawan perempuan di kantor Jamie selalu diam-diam histeris tiap kali bertemu bos mereka ini. Pria ini... punya segalanya. Karisma, suara, sikap dingin tapi hangat. Dan tentu saja, pesona yang bahkan bisa membakar siapa pun hanya dengan duduk diam seperti sekarang. "Kenapa memangnya dengan leher dan tulang selangkaku?" tanya Jamie dengan santai, nadanya seperti biasa: tenang, tapi tajam. Seolah dia tahu bahwa tubuhnya adalah godaan terbesar Lyodra. Lyodra menggigit bibir bawah sebelum menjawab pertanyaan bos-nya tersebut. Matanya sempat ingin menatap, tapi cepat-cepat ia alihkan. Keduanya saling pandang beberapa detik—terlalu lama, terlalu sunyi—sebelum Lyodra pura-pura fokus ke jalan lagi. Pura-pura sibuk mengemudi, padahal mobil yang mereka tumpangi adalah mobil pintar. Mobil itu bisa mengemudi sendiri—tapi hati Lyodra? Itu rusak, sejak lama, karena Jamie. Lyodra berdeham satu kali dan menjawab dengan gagap. "Gara-gara lihat it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Pertemuan Bisnis

    Jamie sendiri merasa puas dengan kepatuhan Lyodra, bagaimana pun juga dia sangat khawatir jika gadis kecil itu minum dan berakhir mabuk, karena Luke pasti akan memarahinya. Tapi yang lebih jujur, Jamie hanya tak rela ada yang melihat Lyodra kehilangan kontrol—dia ingin gadis itu selalu dalam lindungannya. Pesta berjalan dengan lancar, Jamie yang merasa kasihan jika Lyodra menemani dirinya terlalu larut malam akhirnya memutuskan untuk mengajak Lyodra untuk pulang lebih awal. "Langsung antar saja ke tempat tinggalku," perintah Jamie yang duduk di samping Lyodra yang sedang duduk di balik kemudi, seraya menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka kancing baju yang mencekik leher. Penampilannya berubah menjadi kasual, tapi anehnya terlihat seksi. Terlalu seksi. "Baik, Tuan," jawab Lyodra lalu segera memfokuskan pandangan ke depan karena tidak mau terpergok telah terpesona beberapa detik dengan penampilan bos-nya tersebut. Dia akui, meski image-nya terkenal sebagai pria yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   569. Tembok Besi

    Setelah seminggu bekerja, Jamie mulai menyesuaikan diri dengan ritme baru. Bekerja dengan Lyodra, meski masih dalam tahap awal, terasa lebih mudah. Keputusan-keputusan kecil yang ia buat untuk melibatkan Lyodra dalam banyak hal—meski tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata—terasa seperti pengakuan tak langsung. Jam kerja hampir berakhir, dan Lyodra menyiapkan laporan terakhir untuk Jamie. Namun, ketika ia menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan, Jamie berhenti sejenak menatapnya. “Lyodra,” panggilnya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Ya, Tuan?” Jamie menatapnya, dengan sedikit keraguan di matanya. “Kerja kamu sangat baik. Terima kasih.” Lyodra terkejut, dan senyumnya merekah. “Terima kasih, Tuan Jamie. Itu berarti banyak.” Jamie menatapnya, dan untuk sesaat, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya. Sebuah kehangatan yang tak biasa. “Mungkin kamu memang punya potensi lebih dari yang aku kira.” Lyodra hanya bisa tersenyum, meski hatinya berdebar. Lyodra

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   568. Bekerja Profesional

    “Laporan meeting pagi sudah saya susun sesuai format yang biasa Anda gunakan tiga tahun lalu, dan ini data terbaru dari divisi pemasaran. Saya juga siapkan jadwal Anda hari ini, lengkap dengan catatan kecil untuk setiap klien, termasuk preferensi kopi mereka.” Lyodra menyampaikan laporan dengan fasih. Jamie hanya menatap Lyodra selama beberapa detik. Sorot matanya sulit ditebak. Diam. Dingin seperti biasa. Tapi bukan itu yang membuat Lyodra gugup—melainkan kenyataan bahwa ia akhirnya berdiri di hadapan pria itu, bukan sebagai gadis kecil yang dulu, tapi sebagai sekretaris pribadi yang ia harap bisa diandalkan. Luke bersandar ke dinding, mengangkat jempol diam-diam. “Gila. Hari kedua dan semuanya sudah sangat rapi," gumamnya pelan. Luke merasa sangat bangga karena hasil didikannya ternyata luar biasa. Jamie akhirnya bicara. “Bagus. Terus pertahankan seperti ini, Lyodra.” Satu kalimat. Pendek. Tapi cukup membuat Lyodra nyaris menangis bahagia. Ia menunduk sedikit,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   567. Tekad Lyodra

    Sore itu, langit Jakarta mulai berubah jingga. Di dalam taksi menuju kantor pusat JC Corporation, Lyodra tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Jari-jarinya terus bermain dengan ujung blazer putihnya, sesekali ia menatap bayangannya sendiri di jendela. “Hari ini... aku akan bertemu dia lagi,” gumam Lyodra, suaranya nyaris seperti bisikan. Ingatan itu datang seperti gelombang. Tentang seorang pria muda berjas hitam, dengan tatapan dingin namun tangan yang hangat menyelamatkannya dari mimpi buruk masa lalu. Pria yang ia sebut cinta pertamanya. Pria yang selalu hadir dalam doanya selama bertahun-tahun. Jamie. Taksi berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo 'JC Corp' yang elegan dan dingin. Lyodra menatap ke atas, meneguk napas dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. “Aku sudah dewasa, Jamie. Aku datang bukan sebagai gadis kecil yang dulu kamu selamatkan, tapi sebagai wanita yang ingin kamu lihat. Yang ingin kamu banggakan.” Setelah menyelesaikan registrasi masuk dan men

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status