Home / Rumah Tangga / Terperangkap Gairah Dokter Tampan / 273. Perhatian Yang mencurigakan

Share

273. Perhatian Yang mencurigakan

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-08-19 12:19:46

Putaran pertama tantangan sayembara ini, harus diselesaikan dengan kerja sama tim.

Jia mengumumkan ada tiga tempat bagi para peserta untuk mengumpulkan kunci berlambang dua trisula sebanyak-banyaknya dalam waktu dua jam.

Para peserta dibebaskan memulai pengumpulan kunci tersebut dari mana dari ketiga tempat ini yaitu lapangan, kolam renang dan rumah utama keluarga Zeus yang terletak di tengah pulau.

Putaran pertama sayembara ini disiarkan secara langsung oleh TV Nasional karena mengenalkan seluk beluk pulau dan wisata serta keindahan di dalamnya.

Tim Luana memilih memulai pengumpulan kunci dari sisi kiri ke kanan, yaitu lapangan lebih dulu.

Di lapangan yang sangat luas tersebut, bertumpuk balok kayu beserta kapak yang disiapkan.

"Kalian harus menemukan kunci-kunci tersebut di dalam balok kayu ini," tutur guide sayembara memberi arahan.

"Memotong balok kayu? Kecil! Lu, kamu cukup diam dan cari saja kunci di potongan balok kayu, aku yang akan mengerjakan ini."

Joanna maju sebelum yang l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Riris Puji Astuti
lanjut kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   274. Orang Gila?

    Tanpa diberitahu apa pun, tim Luana masuk ke dalam hutan.Tantangan kedua ini, mereka berlima yang asalnya teman akan berubah menjadi rival karena maksimal hanya dua orang yang bisa lolos untuk putaran berikutnya.Luana menatap jam tangan unik yang kini melingkar di tangannya meski tidak tahu fungsi jam tangan warna hitam tersebut karena hanya ada layar tanpa apa pun di sana.Kelima orang itu berhenti di depan layar besar yang disiapkan untuk mereka.Hutan ini tidak begitu lebat, meski pohon-pohon menjulang tinggi tapi semak belukar di bawahnya telah dipangkas habis, sehingga suasana terang benderang.Tidak ada tempat untuk sembunyi.Tiba-tiba layar jam tangan menyala, menampakkan sosok guide sayembara."Tantangan kedua adalah permainan domba dan serigala. Serigala harus mengejar domba dan domba harus lari untuk menyelamatkan diri, batas waktu tantangan ini tiga puluh menit."Kelima orang yang berada di situ saling pandang karena belum paham dengan apa yang harus mereka lakukan.Layar

    Last Updated : 2024-08-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   275. Di Mana Kamu, Kyle?

    "Kenapa aku merasa seperti diawasi?"Luana memandang sekeliling, matanya menyipit curiga, perasaannya tidak enak semenjak melihat sosok lelaki misterius yang memakai syal di lehernya. "Ini aneh, perasaanku tidak enak."Luana bergumam sendiri. Mereka kurang satu tantangan lagi untuk memenangkan sayembara ini, Luana awalnya positif untuk memenangkan sayembara ini, tapi memikirkan pria yang diam diam mengawasi di balik pohon, membuat Luana merasa tak nyaman. "Ada apa, Luana?"Raven, rekan se tim yang selamat bersama Luana bertanya saat melihat Luana yang tampaknya gelisah. Luana mencoba tersenyum dan menggeleng. "Tidak, bukan apa-apa. Ayo kita lanjutkan lagi," jawabnya. Dua orang itu bersiap untuk melakukan tantangan tahap ke tiga, saat tiba-tiba terdengar raungan yang begitu keras dari belakang. "S-suara apa itu?" gagap Raven, sedangkan Luana, tanpa sadar menggigil. Itu bukan seperti suara teriakan manusia, apakah... apakah di sini ada hewan buas? "Sebaiknya kita segera pergi

    Last Updated : 2024-10-16
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   276. Kamu Sangat Mencurigakan

    "Tolong.... " Pria muda itu kembali merintih dengan susah payah. Hati nurani Luana tertusuk melihat ini sehingga gadis itu pun buru-buru membuka pintu dan mencoba membawanya ke dalam. Setidaknya di dalam rumah akan cukup hangat, tidak seperti di luar. Begitulah pikirnya. Sayangnya... "Ini berat...!" Luana tanpa sadar mengeluh. Ya, ternyata membawa remaja lelaki itu masuk tak semudah yang dibayangkan oleh Luana. Tubuh remaja itu, yang sekilas Luana lihat seluruh tubuhnya tampak dipenuhi otot, ternyata seberat batu, seperti yang ia duga. "Uggghhh.... " Namun, Luana tak menyerah. Jadi, sekuat tenaga, Luana masih berusaha membawa remaja yang terluka itu masuk ke dalam. "Kenapa tubuhnya seberat ini???" keluh Luana. Gadis itu hampir tidak berhasil menyeret remaja itu masuk, tapi untungnya setelah usaha yang keras, seluruh tubuh pria muda itu kini sudah berada di dalam sekarang. "Haaaa. Sungguh." Luana mendesah. Mengusap keringat di kening dengan napas terengah-engah.

    Last Updated : 2024-10-16
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   277. Pria Muda Dengan Aura Luar Biasa

    "U-ugh, oke. Oke. Aku tidak akan telepon ambulans. Tapi tolong lepaskan cengkeraman kamu. Sakiiit," ucap Luana. Berusaha melepaskan diri. Untungnya setelah Luana bilang kalau dia tidak akan membawa pria muda itu ke rumah sakit, pegangan tangannya segera terlepas dan remaja itu pingsan lagi. Luana menatap ke arahnya, kebingungan. "Huuh? Dia pingsan lagi?" Aneh, kondisinya seperti ini tapi kenapa dia tak mau dibawa ke rumah sakit??? Luana benar-benar tak mengerti. "Entahlah. Aku harus bagaimana? Lukanya sudah kuobati sebisaku, tapi ini tidak apa apa, kan?" Luana yang bingung, mondar mandir di depan remaja yang sedang pingsan itu dengan gugup. "Ayah, aku harus telepon ayah." Akhirnya, Luana pun nekat menelepon ayah yang sedang bertugas jaga malam di rumah sakit untuk menceritakan kondisi di sini. Namun, sebelum gadis itu mengatakan apa pun, ayah sudah menegur Luana dengan suara tegas. "Luana, ayah sibuk. Kamu bisa kan tidak merepotkan ayah malam-malam seperti ini?" "E-eung

    Last Updated : 2024-10-16
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   278. Kyle Ivander

    Setelah kejadian tak terduga itu, hari-hari Luana anehnya berjalan cukup damai.Dia menghabiskan hari seperti biasa dengan sekolah dan les untuk persiapan masuk perguruan tinggi karena sudah kelas tiga.Tak terasa, seminggu telah berlalu semenjak gadis itu menolong remaja misterius yang terdampar di depan rumahnya.Luana pikir akan selamanya seperti ini, tapi, kedamaian itu pecah saat suatu pagi, sekolah Luana tiba-tiba mengalami kegemparan!"Ada anak baru di kelas kita!"Pagi yang cerah itu heboh karena sebuah kabar yang mengejutkan, di mana katanya akan ada anak baru di kelas tiga.Anak baru untuk kelas tiga, tentu saja merupakan kabar yang menghebohkan karena biasanya tidak akan ada anak baru di kelas menjelang lulus seperti ini.Kegemparan itu menyebar kemana-mana, termasuk kelas Luana. "Hah? Yang katanya tadi bikin macet di gerbang karena dia ke sekolah diantar para gangster itu, kan???"Seorang teman kelas Luana menyahut dengan heboh, memang tadi ada sedikit kegemparan di gerba

    Last Updated : 2024-10-17
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   279. Takdir Buruk

    "Bukan di sini? Hm, pak guru bisa kan ngubah aku jadi di kelas ini? Atau... Anda mau sekolah ini di bumi hanguskan sama ayah?"Kyle Ivander mengatakan itu dengan tenang, tapi bahkan Luana dan seluruh teman sekelasnya, rasanya menahan napas."Kyle, jangan bercanda."Guru itu menegur lagi, kali ini lebih tegas."Saya tidak sedang bercanda, Pak. Haruskah saya menelepon ayah saya sekarang?"Dengan tenang Kyle menyahut, menggoyangkan ponsel di tangannya seperti bersiap untuk menelepon sang ayah, sehingga membuat tatapan guru itu seketika goyah."Oh? Tidak, tidak. Itu nggak perlu. Bapak akan mengurus semuanya," ralat pak guru, yang akhirnya segera kabur dari hadapan Kyle. "Bagus sekali. Terima kasih, Pak."Kyle tersenyum dengan begitu mempesona, sedangkan Luana yang duduk di sebelahnya, menatap remaja itu dengan curiga."Apa... yang kamu lakukan tadi?"Pelan, Luana bertanya."Apa? Nggak ada. Mulai hari ini gue sekolah di sini dan duduk di samping lo," jawab Kyle sambil mengendikkan bahu de

    Last Updated : 2024-10-17
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   280. Venus

    Perjalanan pulang ke rumah menjadi perjalanan paling menegangkan seumur hidup Luana.Gadis itu tak berani bergerak atau bernapas berlebihan selama di bonceng seorang Kyle Ivander, takut jika salah sedikit, anak bos mafia itu akan melemparkan tubuhnya ke jalanan.Anehnya dan untungnya, Kyle hapal jalan ke rumah Luana! Entahlah, bagaimana bisa pria muda itu seakan-akan begitu memahami semua tentang Luana dalam beberapa hari, itu membuat ngeri....Begitu motor yang dikendarai Kyle sampai depan rumah, dengan tak sabar Luana buru-buru turun untuk segera kabur dari berandalan anak mafia itu, tapi...."Hey, Luana! Tumben pulang cepet?"Seorang pria muda berusia awal dua puluhan menyapa. Luana menoleh, begitu Luana tahu dia siapa, rasa panik dan gugup karena dibonceng anak seorang mafia kejam, segera menguap entah ke mana."Eh, Kak Venus, kakak baru pulang kuliah?balas Luana, berjalan mendekat ke arahnya dengan sumringah.Kak Venus adalah tetangga sebelah rumah Luana yang gadis itu sukai se

    Last Updated : 2024-10-18
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   281. Gue Nginep Rumah Lo

    "Lo budeg? Gue bilang buatin makan," ulangnya, tampak tak begitu suka mengulangi ucapan."Tapi ini rumahku. Kenapa kamu.... "Luana yan hendak bicara, segera menutup mulut saat melihat tatapannya yang setajam pedang, sehingga dengan bahu lunglai dan pasrah, Luana pun bertanya."Huft, baiklah. Makan apa? Aku nggak bisa masak, cuman bisa bikin mie doang. Mau makan mie kamu?""Yaudah, mie."Santai, Kyle menjawab.Luana yang merasa sedikit terintimidasi dengan tatapan tajamnya tadi, segera berbalik dan berjalan ke dapur.Sampai dapur, gadis itu hanya bisa mengeluarkan alat dan bahan untuk merebus mie, sambil mendesah panjang."Serius. Tuh anak kenapa sih serius aneh banget!!! Kapan dia berhenti menempel padaku??? Apa... apakah waktu mengobati dirinya malam itu, aku telah membuat kesalahan?"Luana ngedumel sendiri di dapur. Gadis itu terus tak bisa berhenti berpikir dengan semua sikap aneh Kyle mulai dari tiba-tiba pindah ke sekolahnya sampai menempel padanya sepulang sekolah seperti ini

    Last Updated : 2024-10-18

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   354. Mencurigai Kyle

    "Dasar kamu."Kembali Luana menutup muka dengan bantal karena benar-benar tak bisa mengendalikan raut wajah atas semua pujiannya tersebut."Emm, Lun, sini, gue peluk," Pinta Kyle seraya mengulurkan tangan dan memeluk gadis itu. "Ngelunjak, ya."Luana mengatakan itu, tapi tak keberatan dipeluk olehnya."Bukan, bukan ngelunjak. Gue liat llo dari tadi meluk diri lo sendiri, lo sebenarnya masih ketakutan, 'kan?"Kyle bertanya dengan suara lembut.Haaa, bagaimana sih dia selalu dan selalu saja sepeka ini? Kalau aku luluh dan jatuh cinta padanya bagaimana?Luana mendesah dalam hati. Hubungan cinta dengan Kyle pasti akan sulit mengingat dia siapa.Luana benar-benar takut patah hati lagi."Nggak usah takut lagi, semua udah berlalu dan semuanya udah gue beresin. Nggak bakalan ada yang ganggu lo lagi. Gue juga bakal meluk lo sampe lo bisa tidur tenang."Kyle berbicara dengan suara menenangkan sambil mengelus punggung Luana, sehingga dengan terbata gadis itu pun mengucapkan terima kasih."M-ma

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   353. Aku Takut

    Ranjang itu sangat besar sehingga jika Luana ikut tidur di sana, sebenarnya bahkan tak perlu takut berdesakan dengan Kyle. "Beneran nggak... papa?" tanya Luana, yang masih takut jika kedatangannya ini mengganggu Kyle. "Iya nggak papa, sini aja sama gue di sini," ulangnya dengan lebih tegas sekarang. Kyle mendudukkan Luana di tepi ranjang dan tanpa ragu, gadis itu pun segera naik ke atas ranjang dan berbaring meringkuk di sana. "Maaf tapi... tidur di kamar asing sendirian, serem banget," ujar Luana sambil membenamkan wajah di bantal milik Kyle yang kupeluk. Kyle ikut duduk dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Luana "Yaudah kalo gitu, tidur sini. Gue nanti tidur di sofa. Tuh sofanya sebelah situ, lo bisa liat gue dari sini, jadi nggak usah takut lagi, oke?" ucap Kyle. Namun, Luana menggelengkan kepala tak setuju dengan ucapannya tersebut. "Nggak boleh." Mendengar Luana mengatakan tidak boleh, Kyle tampak mengerutkan keningnya. "Hah? kenapa nggak boleh, Lun?" Kyle bertan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   352. Mau tidur bareng?

    Untungnya, sepertinya Kyle tidak ambil pusing dengan jawaban Luana dan dia menarik tangan Luana untuk menggenggamnya. "Maaf gue tinggal agak lama. Masih takut?" Suaranya saat bertanya sangat penuh perhatian, sehingga membuat Luana merasa sedikit bersalah karena terus mencurigai remaja yang jelas-jelas menolongnya ini. "Emm, sedikit." Luana menjawab sambil merasakan genggaman tangannya yang hangat, dan mengikut Kyle menuju kamarnya. Kaos yang Kyle pakai masih kaos yang sama dengan saat dia pergi, jadi Luana semakin yakin jika Kyle tadi pergi bukan untuk membunuh Venus. Pemikiran itu membuat hati Luana berangsur-angsur tenang. "Malem ini nginap di sini apa minta diantar pulang?" Kyle yang tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan sebuah kamar, bertanya pada Luana. Luana pikir tadi Kyle akan membawanya ke kamarnya, ternyata tidak. Kyle mengembalikan diriku ke kamar yang tadi ditempati Luana. "M-mungkin... mungkin di sini aja," jawab Luana, yang merasa ketakutan saat memikir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   351. Mencurigai Kyle

    "Bodoh, bodoh!"Luana memukuli kepalaku sendiri saat memikirkan ingin menemui Venus di saat seperti ini, karena masih berharap bahwa pria itu tidak sejahat yang Luana kira dan ini semua hanyalah kesalahpahaman.Namun, realita seperti menampar kebodohan gadis itu."Gimana mungkin aku bisa mikir kalo dia nggak terlibat dalam masalah ini? Bodoh banget kalo aku mikir dia bukan orang jahat. Kak Venus jelas jelas tahu aku bekerja dengan Julia dan dia diam saja," erang Luana, menghela napas panjang.Luana sepertinya benar-benar terlalu gila dengan Venus, sehingga meski sudah mendengar sendiri bahwa dialah yang memanfaatkan Luana dan menjebaknya, Luana masih mencoba percaya bahwa itu semua bohong."Kenapa kamu bodoh banget kalo nyangkut dia, sih, Luana?" rutuk Luana, menyalahkan diri sendiri.Setelah merenung cukup lama di bawah shower, Luana yang mulai kedinginan akhirnya bangkit dan mematikan shower, lalu berjalan keluar kamar mandi menggunakan handuk. Di atas ranjang ia melihat hoodie hita

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   350. Meminta Penjelasan

    Luana berjalan masuk ke kamar mandi dan bersiap menerima hukuman dari Kyle, Kyle berjalan masuk dan mereka kini berhadapan.Kyle menatap kancing baju bagian atas gadis itu, mengulurkan tangan untuk membukanya.Satu kancing terbuka. Tubuh Luana terasa gemetar saat ujung jari Kyle tanpa sengaja menyentuh kulit Luana. Luana mempejamkan mata karena tak sanggup melihat ke arah Kyle, ia pikir Kyle akan membuka semua kancing kemeja yang ia pakai dan memandikannya seperti yang dia katakan, tapi ternyata, setelah kancing kedua, jari-jarinya berhenti.Kyle tiba-tiba memeluk Luana dengan sangat erat."Haaa, Luana."Suaranya terdengar begitu berat, tapi setelah itu dia tak mengatakan apa pun dan hanya memeluk Luana. "Lo nggak tahu betapa gilanya gue mikirin gimana kalo gue terlambat, gimana kalo lo tadi udah.... "Kyle tak melanjutkan ucapannya, hanya kembali menarik napas panjang."Lo kenapa sih selalu bikin gue kayak orang gila, Luana? Kenapa lo selalu ganggu pikiran gue, kenapa lo.... "Kyle

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   349. Hukuman

    Kyle, yang terlihat seperti monster kelaparan, menyeringai dingin, berjalan mendekati mereka dan mengambil uang dari saku celana dan melemparkan beberapa tumpukan uang ke depan tiga orang yang hampir merusak tubuh Luana itu."Karena gue lagi nggak pengen ngeliat darah, ambil dan segera pergi! Sebelum gue memeras darah kalian sampai kering dan menjadikan kalian makanan anjing!""K-kami akan segera pergi!"Seperti menyadari keseriusan ucapan Kyle, dengan wajah pucat, ketiga orang itu buru-buru mengambil uang yang dilemparkan Kyle dan dengan tertatih-tatih berjalan keluar kamar.Luana merasa benar-benar lega karena tak jadi diambil keperawanannya oleh tiga orang tak dikenal tersebut, tapi juga ketakutan menghadapi kemarahan Kyle. 'Ahh, sial.'Luana mendesah dengan wajah pucat.Ada krisis baru sekarang. Bagaimana kalau Kyle menyangka bahwa Luana melakukan semua ini dengan suka rela?Tidak, dia harus menjelaskan pada Kyle, bahwa aku dijebak!Luana menggigit bibir bawah, memandang punggun

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   348. Kyle datang

    Ketika mengetahui hal itu, air mata mengalir semakin deras ke pipi Luana, merasa bahwa tidak ada jalan keluar.Saat melihat Luana yang menangis begitu keras, pria berambut hitam itu menyentuh paha Luana lagi, tak ada sedikit pun rasa kasihan di wajahnya.Wajahnya justru terlihat seperti orang lapar, celananya sudah membengkak hanya dengan meraba pintu masuk Luana yang tertutup celana dalam."Tolong, tolong lepaskan aku...."Luana kini hanya bisa merintih saat tangan-tangan itu mulai meraba-raba tubuhnya, mereka benar-benar sudah kehilangan akal karena melihat tubuh mulus gadis itu. Saat Luana terus memohon mereka untuk berhenti, salah satu dari mereka menampar pipi gadis itu. "Diam, kamu ini merusak kesenangan kami saja! Kamu sudah nggak punya hak atas tubuhmu. Kalau kamu gak terima, proteslah pada Julia yang telah menjual dirimu!" hardik si rambut burgundy yang merasa terganggu dengan rengekan Luana. Mulut Luana kini disumpal sehingga dia hanya bisa mengernyitkan dahinya menahan s

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   347. Diperkosa

    "K-kalian sudah membayar setengah pada siapa?" tanya Luana dengan suara bergetar, berusaha mengusir prediksi buruk yang muncul di kepalanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Siapa lagi? Tentu saja Venus dan Julia. Mereka yang udah menjual kamu ke kami dengan harga mahal karena kamu masih perawan!" jawab salah satu dari mereka sambil tertawa terbahak-bahak.Mendengar kenyataan yang sangat pahit itu, Luana langsung berteriak dan memberontak sekuat tenaga."T-tidak! Aku tidak tahu hal ini! Sungguh! Tolong lepaskan aku! Aku akan mengembalikan uang kalian, tapi jangan sentuh tubuhku!" teriaknya. Luana terus memberontak saat tubuhku di angkat ketiga orang itu dan dilempar ke atas tempat tidur, gadis itu juga segera beringsut ke pojok dan memeluk lututnya dengan ketakutan saat melihat tiga pria yang mendekatinya dengan tatapan bernafsu."Kamu bisa menggantikan uang itu tiga kali lipat? Kalau iya, jumlahnya menjadi segini."Seorang lelaki yang berhasil naik ke atas ranjang dan memeluk t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   346. Mendatangi Kamar Mencurigakan

    Sementara itu.... "Apa di sini tempatnya?"Luana yang sudah sampai di motel yang dimaksud oleh Julia, dia mendadak ragu untuk melangkah masuk. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba merasakan sebuah firasat buruk."Sebenarnya paket apa ini? Apa sejenis obat-obatan terlarang?" gumam Luana, memandang paket yang kini ia pegang.Luana saat ini bahkan tak bisa menghubungi Venus ataupun Julia, karena sebelum berangkat tadi, Julia bilang bahwa dia perlu menyimpan ponsel milik Luana agar tidak mengganggu pekerjaan."Haaaa, apa aku sedang dijebak? Tapi, itu nggak mungkin, kan?"Luana mulai menggigit bibir bawah, memandang motel yang kata Julia, ia harus ke sini untuk mengantarkan barang yang kini ia pegang.Melihat tempatnya yang sedikit tersembunyi, entah mengapa luana jadi semakin yaakin bahwa yang dia pegang sekarang adalah paket obat obatan terlarang."Tapi gimana kalo enggak? Kak Venus pasti akan sangat kecewa ke aku," gumam Luana, yang sangat takut jika nilainya jatuh di depan Venus.'Baikl

DMCA.com Protection Status