Share

245. Aku Gay?!

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-05-30 16:14:59

Suasana hening beberapa saat, Kyle yang begitu kaget dengan pertanyaan Ahra bahkan tak bisa menjawab untuk beberapa saat.

"Kamu pikir aku sejahat itu, Lu?"

Kyle bertanya dengan ekspresi tak percaya.

"Y-yaa iya, eh tidak."

Luana lagi-lagi hanya tersenyum canggung sementara Kyle menyugar rambutnya ke belakang dengan frustrasi.

"Dari mana kamu dengar gosip gila itu?"

Kyle bertanya lagi.

"I-itu ... teman-teman bicara hal ini saat makan siang kemarin," jawab Luana takut-takut.

"Astaga, mereka ngomong apa saja?"

Kyle yang merasa diperlakukan tak adil karena gosip jahat iitu, menghela napas panjang.

Luana tak segera menjawab, justru menggigit bibir bawahnya dengan tatapan minta maaf.

Haruskah dia katakan pada bos-nya ini bahwa para karyawan mengira dia seorang gay karena sering keluar berdua bersama Nathan?

"Kabarnya Anda ... gay?"

Pada akhirnya, pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Luana.

"Apa katamu?!"

Kyle tanpa sadar mengangkat nada suaranya, menatap gadis d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eva Arini Devi
kak kisah Gallen vs Nilam knpa ga dilanjut?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   246. Ciuman Mendadak

    "Haaa, dasar kamu ini."Akhirnya, hanya itu yang dikatakan Kyle kepada Luana, sambil geleng-geleng kepala. "Dulu waktu tinggal sama ibu, ibu orangnya juga paling malas masak," terang Luana dengan mata menerawang."Saya sudah makan mie instan sejak kecil, karena ibu jarang masak, Bos. Mungkin karena itu saya tidak begitu kenal dengan masakan rumahan, apalagi sekarang ada goofood, ya, kan?"Luana mengatakan itu sambil tersenyum, meski sebenarnya Kyle tahu bahwa gadis ini sedang sedih. Melihat tatapan mata Kyle yang seakan-akan memahami segalanya, Luana seketika terbatuk dengan canggung. "Aah, itu, orang tua saya bercerai sejak kecil, jadi hal seperti ini tuh sudah biasa, Bos. Jangan khawatirkan saya, nyatanya sampai sekarang saya sehat-sehat saja."Luana segera mengusir kecanggungan di antara mereka dengan kembali bercanda.Kyle mengendikkan bahu dan menjawab. "Perut kamu bisa sakit kalau terus menerus makan mie instan, Luana. Mulai sekarang kamu harus makan makanan sehat, dan biasa

    Last Updated : 2024-06-01
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   247. Hukuman Ringan

    "Lun."Tiba-tiba Kyle berdiri di depan pintu kamarnya ketika gadis itu berada di dalam kamar hendak ganti baju."Y-ya, Bos?"Jantung Luana terus berdegup kencang ketika melihat sang Bos bersandar di pintu, menatap dirinya dengan pandangan sayu.Apakah ... akan terjadi sesuatu di kamarnya? Sesuatu yang sangat panas dan penuh keringat?Luana tanpa sadar menelan ludah, menatap tulang selangka Kyle yang seksi, terlihat jelas melalui kausnya yang berleher v-neck.Pria ini ... benar-benar hot.Kyle dengan langkah pelan berjalan mendekat, Luana diam-diam mengepalkan tangan menahan jantungnya yang berdetak seperti mau meloncat keluar.Dulu, dulu ketika mereka SMA, Kyle sering datang padanya, tapi sekarang mereka sangat asing. "A-ada apa, Bos?"Luana bertanya dengan suara bergetar, tanpa sadar mengulurkan tangan menyentuh dada bos-nya yang kini berdiri di depan gadis tersebut.Dada bidang Kyle membuat pikiran Luana tidak fokus, teringat kembali bagaimana dulu mereka pernah saling melepas baj

    Last Updated : 2024-06-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   248. Sayembara Mencurigakan

    "Cantik."Kyle berkata saat melihat Luana yang sudah bersiap pergi dengan memakai celana skinny jeans dan kaus warna putih.Luana yang sedang mengikat rambutnya ke belakang hanya membalas pujian bos-nya tersebut dengan bibir cemberut."Ngeledek saja terus, Bos," gerutunya. Yang tak percaya pujian dari Kyle. Kyle hanya tertawa geli dan membukakan pintu mobil untuk gadis cantik pujaan hatinya itu. Padahal dia benar-benar serius saat mengatakan kalau Luana benar-benar cantik.Dia memang hanya memakai kaus polos pendek berwarna putih dan celana hitam, tapi kecantikannya terpancar sempurna di mata Kyle. Anting dengan mutiara merah muda pemberian Kyle, tampak menambah kesempurnaan penampilan gadis tersebut.Tiba-tiba Kyle ingin membelikan kalung untuk menghias leher Luana yang jenjang dan mulus.Sayang sekali leher cantik itu tak berhiaskan apa-apa bukan? "Luana.""Iya, Bos?""Mau kalung tidak?"Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Kyle. Luana memandang bos-nya itu dengan pi

    Last Updated : 2024-06-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   249. Istri Ceo Atau Mafia

    "Ehm, Bos."Luana lagi-lagi memanggil Kyle, kali ini dengan suara bergetar dan wajah yang semakin pucat."Bos, j-jadi benar rumor bahwa acara sayembara itu akan menjadi ajang survival yang mempertaruhkan nyawa, ya?""Bisa jadi seperti itu, kurang lebih."Menambah ketakutan Luana, Kyle menjawab dengan tenang.Sementara itu, Penny yang berdiri di samping kakaknya, membisikkan sesuatu kepada Nathan. "Aku baru tahu, bos kita bisa sehangat itu kepada orang," ucapnya terheran-heran."Kubilang apa, dia gadis yang disukai bos, Penny. Kamu harus hati-hati."Nathan balas berbisik untuk mengingatkan adiknya yang bar bar itu."Lihat, bos bahkan terus tersenyum ketika memandang gadis itu, ini gila.""Aku melihat pemandangan itu setiap hari.""Apakah keduanya pacaran? Jadi sayembara ini buat apa?"Keduanya masih terus bergossip diam-diam.Nathan menggeleng, ekspresinya berubah prihatin ketika memandang Kyle. "Sayangnya, mereka tidak pacaran," jawab Nathan, tapi dia tiba-tiba ragu, kalau tidak pac

    Last Updated : 2024-06-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   250. Latihan Menakutkan

    "Terserah."Setelah menjawab seperti itu, Kyle lantas menoleh kepada Nathan yang mengatakan sesuatu padanya, lalu kembali menatap Luana. "Aku mau latihan dulu dengan Nathan dan Penny, kamu bisa lihat bagaimana kami melakukan parkour, setelah itu kamu harus belajar."Mendengar instruksi itu, Luana hanya bisa mengangguk dan berdiri di dekat dinding gedung tersebut saat Kyle dan dua bawahannya mulai melakukan parkour.Beberapa saat kemudian, Luana hanya bisa dibuat kagum oleh mereka. "Luar biasa!" seru gadis itu, saat melihat aksi Kyle dan bawahannya. Ketiga orang itu berlari, mulai melompat ke sana kemari dengan sangat lincah dan melompati gedung demi gedung dengan sangat lihai.Luana bahkan sampai berlari ke ujung gedung untuk melihat mereka yang seperti terbang dari satu atap gedung ke gedung lainnya."Keren!" seru Luana lagi, menatap takjub kepada ketiga orang yang sama-sama memakai pakaian serba hitam itu, yang melakukan parkour dengan lihainya.Pandangan Luana tentu saja fokus k

    Last Updated : 2024-06-05
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   251. Merajuk

    Kyle malah menggeleng dengan mengendikkan bahu. "Biar yang lebih profesional yang melatih kamu, Luana. Ingat, ini latihan serius jadi kamu harus benar-benar fokus." Luana yang sudah memakai sarung tinju, naik ke atas ring dengan lesu. Dia optimistis, setidaknya ini hanya sebuah latihan. Namun Luana ternyata salah, bukan latihan biasa untuk pemula yang diterima Luana, seperti yang doa bayangkan sebelumnya. Lebih tepatnya, yang dia alami saat ini bukanlah latihan, melainkan pertarungan. "Bos, Anda tadi bilang kalau ini latihan! Ini bukan latihan, Tuan! Ini pertarungan!" teriak Luana, di tengah-tengah wajahnya terkena pukul oleh pelatih tinju. Kyle yang berdiri di depan ring dengan menyilangkan tangan, hanya menggeleng. "Bos! Saya menyerah, sudah cukup! Saya menyerah! Saya nggak mau dipukuli lagi!" Luana dengan putus asa menutup wajahnya menggunakan tangan yang terbalut sarung tangan tinju, tapi pelatih tersebut masih terus menyerangnya tanpa ampun. "Bos, kalau Anda punya dend

    Last Updated : 2024-06-06
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   252. Sikap Mesra

    "Memangnya, kamu benar-benar dipukul tadi?""Kamu pikir main-main? Sakit sekali, aku benci sama kamu. Sangat sangat benci."Luana kembali menjawab ketus, dia bahkan sudah tidak peduli pada sopan santun, dia menggunakan logat aku-kamu ke bos-nya."Ya sudah aku minta maaf, ya? Maaf, ya, Luanaaa."Kyle mengatakan hal itu dengan nada lucu yang menggoda, sehingga membuat Luana cemberut, tapi sambil menahan senyum. "Dasar orang jahat," gerutu Luana dengan wajah super kesal.Kyle tentu saja tertawa geli melihat Luana yang sangat imut ketika marah."Iya, aku jahat.""Menyebalkann.""Iya, aku menyebalkan. Apalagi, hm?""Ish."Kesal karena merasa Kyle terus mempermainkan dirinya, Luana pun menyingkirkan tangan Kyle yang membelai rambutnya."Maaf, ya? Mau, kan, memaafkan aku?"Kyle mencubit pelan hidung Luana, sekali lagi meminta maaf."Huh.""Maaf, oke? Aku tidak berniat buruk kok sama kamu," aku Kyle, kali ini membelai lembut pipi Luana. "Kalau tidak berniat buruk, terus apa?"Luana bertanya

    Last Updated : 2024-06-07
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   253. Tantangan

    Kyle merasa lega karena Luana tak merajuk lagi, dia lantas meraih ponselnya dan berbicara dengan Nathan melalui panggilan telepon."Iya, tolong bawakan salep pereda nyeri ke sini."Tak lama kemudian, Nathan datang dan menyerahkan apa yang diminta oleh Kyle. Di tengah ring tinju tersebut, dengan telaten, Kyle pun mengobati pipi Luana yang sebenarnya tidak apa-apa, tapi gadis itu terus menangis dan mengeluh sakit."Tidak usah menangis lagi, Luanaaaaa."Kyle berkata dengan nada gemas. "Sakit tahu."Cemberut, Luana menjawab. "Iya, tahu kalau sakit, tapi jangan menangis terus."Kyle tertawa geli melihat gadis tersebut, kini pipi sebelah kirinya sudah terobati dengan baik."Mau bagaimana lagi, sakit.*Luana masih saja cemberut, sepertinya gadis itu benar-benar marah kepada Kyle karena sedari tadi terus saja mengobrak abrik hatinya.Dimulai dari datang tiba-tiba ke rumah, memasakkan makanan, mengecup bibir dengan alasan membersihkan bibir yang kotor, menghukumnya jadi guling .... Semua i

    Last Updated : 2024-06-08

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   573. Tak Sanggup Melihatmu Dengan Wanita Lain

    "Ahhh, benarkah dia sudah punya pacar?" Lyodra llemas bukan main setelah mendengar gosip tentang Jamie yang dilontarkan Luna saat makan siang tadi. "Jamie sudah berciuman sama cewek bernama Shane itu, apa artinya mereka akan pacaran?" gumam Lyodra dengan wajah murung. Padahal dia baru saja bersuka cita karena perlakuan Jamie pagi ini, tapi sekarang... setelah diangkat tinggi-tinggi seperti itu, dia tiba-tiba seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Sakit. "Secantik apa sih cewek yang namanya nona Shane itu? Sampe bisa menggelayut manja di lengan Jamie?" gerutu Lyodra yang merasa cemburu hanya dengan mendengar ceritanya. Dia tak terima ada gadis yang dekat dengan Jamie, meski pada kenyataannya, dia sendiri bukan siapa-siapa Jamie. "Ahhh, aku nggak terima!" Lyodra yang diserang rasa cemburu yang menggila, mulai men stalking semua hal tentang Nathalie Shane, mulai dari tempat sekolah dan tempat kerjanya sekarang. "Haaaah?? Dia saingankuu??!" Setelah melihat semua ha

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   572. Shane? Sainganku?

    Saat Lyodra sedang sibuk memikirkan apakah dia harus menggoda Jamie dan menabrak tembok besi antara dia dan Jamie, Ervyl, si biang gosip mulai melontarkan sesuatu yang membuat semua orang yang ada di meja makan itu terkejut. "Eh, aku tiba-tiba kepikiran loh sejak kemarin, bos kita akhir-akhir ini penampilannya agak beda ya nggak sih? Apa diam-diam di kantor ini ada yang disukai sama si bos?" Suasana mendadak hening mendengar ucapan Ervyl, Andin yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan. "Jangan bercanda." "Itu nggak mungkin, 'kan?" Andin menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Lyodra yang diam-diam tertarik dengan fakta itu, menyimak obrolan dengan semangat. "Eh, serius, deh. Masa kalian nggak merhatiin sih kalo dia itu setiap hari selalu lebih cakep dari hari kemarin?" sahut Ervyl yang masih kukuh pada pendirian kalau sepertinya bos mereka berubah akhir-akhir ini. "Yaelah, Ryl. Dari dulu kali bos kita makin hari makin tampan, kay

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   571. Haruskah Aku Menggodanya?

    Namun, tentu saja tak ada respon atas pertanyaan Jamie tersebut karena Lyodra benar-benar sudah tertidur lelap. "Ya ampun, Lyodra. Gimana bisa ada cewek yang begitu ceroboh kayak kamu," ucapnya. Geleng-geleng kepala. Jamie pun memelankan laju mobil, lalu dengan satu tangan, dia menutupi badan depan Lyodra dengan jas miliknya. "Dasar." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gadis itu yang kini benar-benar terlelap dalam tidurnya tersebut. Jamie yang melajukan mobilnya dan kini sudah sampai di rumahnya, dengan hati-hati mengangkat tubuh Lyodra yang sedang tertidur tersebut dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di sana. "Lyodra?" Panggilan Jamie tak mendapat jawaban. Kini Lyodra sudah dia baringkan di ranjang kamarnya, gadis itu tidur dengan sangat nyenyak. Jamie yang berdiri di dekat ranjang menatap gadis yang sedang tertidur dengan wajah damai tersebut seraya menarik napas panjang. "Gadis bodoh," ucapnya pelan. Bisa-bisanya saat sedang bekerja dia malah t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Perhatian Terselubung

    Kini Lyodra sadar sepenuhnya kenapa para karyawan perempuan di kantor Jamie selalu diam-diam histeris tiap kali bertemu bos mereka ini. Pria ini... punya segalanya. Karisma, suara, sikap dingin tapi hangat. Dan tentu saja, pesona yang bahkan bisa membakar siapa pun hanya dengan duduk diam seperti sekarang. "Kenapa memangnya dengan leher dan tulang selangkaku?" tanya Jamie dengan santai, nadanya seperti biasa: tenang, tapi tajam. Seolah dia tahu bahwa tubuhnya adalah godaan terbesar Lyodra. Lyodra menggigit bibir bawah sebelum menjawab pertanyaan bos-nya tersebut. Matanya sempat ingin menatap, tapi cepat-cepat ia alihkan. Keduanya saling pandang beberapa detik—terlalu lama, terlalu sunyi—sebelum Lyodra pura-pura fokus ke jalan lagi. Pura-pura sibuk mengemudi, padahal mobil yang mereka tumpangi adalah mobil pintar. Mobil itu bisa mengemudi sendiri—tapi hati Lyodra? Itu rusak, sejak lama, karena Jamie. Lyodra berdeham satu kali dan menjawab dengan gagap. "Gara-gara lihat it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Pertemuan Bisnis

    Jamie sendiri merasa puas dengan kepatuhan Lyodra, bagaimana pun juga dia sangat khawatir jika gadis kecil itu minum dan berakhir mabuk, karena Luke pasti akan memarahinya. Tapi yang lebih jujur, Jamie hanya tak rela ada yang melihat Lyodra kehilangan kontrol—dia ingin gadis itu selalu dalam lindungannya. Pesta berjalan dengan lancar, Jamie yang merasa kasihan jika Lyodra menemani dirinya terlalu larut malam akhirnya memutuskan untuk mengajak Lyodra untuk pulang lebih awal. "Langsung antar saja ke tempat tinggalku," perintah Jamie yang duduk di samping Lyodra yang sedang duduk di balik kemudi, seraya menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka kancing baju yang mencekik leher. Penampilannya berubah menjadi kasual, tapi anehnya terlihat seksi. Terlalu seksi. "Baik, Tuan," jawab Lyodra lalu segera memfokuskan pandangan ke depan karena tidak mau terpergok telah terpesona beberapa detik dengan penampilan bos-nya tersebut. Dia akui, meski image-nya terkenal sebagai pria yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   569. Tembok Besi

    Setelah seminggu bekerja, Jamie mulai menyesuaikan diri dengan ritme baru. Bekerja dengan Lyodra, meski masih dalam tahap awal, terasa lebih mudah. Keputusan-keputusan kecil yang ia buat untuk melibatkan Lyodra dalam banyak hal—meski tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata—terasa seperti pengakuan tak langsung. Jam kerja hampir berakhir, dan Lyodra menyiapkan laporan terakhir untuk Jamie. Namun, ketika ia menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan, Jamie berhenti sejenak menatapnya. “Lyodra,” panggilnya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Ya, Tuan?” Jamie menatapnya, dengan sedikit keraguan di matanya. “Kerja kamu sangat baik. Terima kasih.” Lyodra terkejut, dan senyumnya merekah. “Terima kasih, Tuan Jamie. Itu berarti banyak.” Jamie menatapnya, dan untuk sesaat, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya. Sebuah kehangatan yang tak biasa. “Mungkin kamu memang punya potensi lebih dari yang aku kira.” Lyodra hanya bisa tersenyum, meski hatinya berdebar. Lyodra

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   568. Bekerja Profesional

    “Laporan meeting pagi sudah saya susun sesuai format yang biasa Anda gunakan tiga tahun lalu, dan ini data terbaru dari divisi pemasaran. Saya juga siapkan jadwal Anda hari ini, lengkap dengan catatan kecil untuk setiap klien, termasuk preferensi kopi mereka.” Lyodra menyampaikan laporan dengan fasih. Jamie hanya menatap Lyodra selama beberapa detik. Sorot matanya sulit ditebak. Diam. Dingin seperti biasa. Tapi bukan itu yang membuat Lyodra gugup—melainkan kenyataan bahwa ia akhirnya berdiri di hadapan pria itu, bukan sebagai gadis kecil yang dulu, tapi sebagai sekretaris pribadi yang ia harap bisa diandalkan. Luke bersandar ke dinding, mengangkat jempol diam-diam. “Gila. Hari kedua dan semuanya sudah sangat rapi," gumamnya pelan. Luke merasa sangat bangga karena hasil didikannya ternyata luar biasa. Jamie akhirnya bicara. “Bagus. Terus pertahankan seperti ini, Lyodra.” Satu kalimat. Pendek. Tapi cukup membuat Lyodra nyaris menangis bahagia. Ia menunduk sedikit,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   567. Tekad Lyodra

    Sore itu, langit Jakarta mulai berubah jingga. Di dalam taksi menuju kantor pusat JC Corporation, Lyodra tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Jari-jarinya terus bermain dengan ujung blazer putihnya, sesekali ia menatap bayangannya sendiri di jendela. “Hari ini... aku akan bertemu dia lagi,” gumam Lyodra, suaranya nyaris seperti bisikan. Ingatan itu datang seperti gelombang. Tentang seorang pria muda berjas hitam, dengan tatapan dingin namun tangan yang hangat menyelamatkannya dari mimpi buruk masa lalu. Pria yang ia sebut cinta pertamanya. Pria yang selalu hadir dalam doanya selama bertahun-tahun. Jamie. Taksi berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo 'JC Corp' yang elegan dan dingin. Lyodra menatap ke atas, meneguk napas dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. “Aku sudah dewasa, Jamie. Aku datang bukan sebagai gadis kecil yang dulu kamu selamatkan, tapi sebagai wanita yang ingin kamu lihat. Yang ingin kamu banggakan.” Setelah menyelesaikan registrasi masuk dan men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status