Share

203. Interogasi

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-10 06:05:27

Richard takut istrinya melakukan hal berbahaya.

Meski begitu, di depan istrinya, Richard mengangguk tanpa ragu sambil mencium pipi istrinya yang lembut.

"Tentu. Kamu pikir kamu siapa? Kamu adalah prioritas utama bagiku, Jeany. Lakukan apa pun yang kamu ingin lakukan," jawab Richard, yang membuat Jeany menghela napas lega karena mendapatkan pendukung terkuat yaitu Richard suaminya.

Senyum lebar pun merekah di wajahnya yang cantik, mata Jeany bersinar penuh semangat.

"Baiklah, sekarang, di sini, ayo kita lihat siapa tikus di rumah kita, Rich. Aku akan memberi tahumu rencana menangkap tikus itu dan membuat dirimu mengeksekusi mereka," ucap Jeany.

Richard senang melihat senyum di wajah Jeany, sehingga menyahut dengan sedikit antusias.

"Tunjukkan padaku, Sayang. Aku menantikan pertunjukan itu."

Richard yang kini duduk di sebelah Jeany sambil mengawasi layar laptop yang terhubung dengan CCTV rumah.

Mereka akhirnya menemukan bahwa ada 3 dari pelayan lama yang sedang menggunakan ponsel beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   204. Hukuman

    "Benar-benar berani," gumam Jeany dengan senyum mengejek saat melihat ponsel Mia, pelayan ini, tatapan dan senyumnya itu sudah mengartikan segalanya. Bahwa dari tiga orang itu, mata-mata atau anak buah Shena ibu mertua Jeany, adalah Mia. "Haaa.... "Jeany tiba-tiba tertawa, benar-benar, ternyata Mia.Dia tahu Mia paling tidak sopan padanya selama ini, menunjukkan kebencian dengan terang terangan, Jeany berpikir ini hanya masalah waktu sampai Mia akhirnya sadar dan menerima bahwa Jeany yang usianya jauh lebih muda, akan menerima bahwa wanita muda itu adalah majikan barunya, tapi ternyata.... dia telah tersesat terlalu jauh.Eva dan Angela, mereka memang tidak memperlakukan Jeany dengan baik, tapi sebatas hanya seperti menghindari saja. Sedangkan Mia, terang terangan memusuhi dirinya. Harusnya Jeany curiga lebih awal, betapa bodohnya.Setelah menghela napas panjang, Jeany pun memberikan ponsel Angela dan Eva, sementara itu dia menahan ponsel Mia."Nyonya, berikan ponsel saya!" teriak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   205. Menggali Kuburan Sendiri

    Richard tertawa sinis melihat kehancuran di wajah Mia yang perlahan kehilangan warnanya, dan, seakan membuat wanita itu semakin kehilangan harapan, Richard kembali meludahkan kata-kata kejam tanpa belas kasih sama sekali."Kamu masih berpikir Shena atau ibuku bisa membuat jabatan adikmu naik di perusahaan dan kau naik gaji, iya? Sayang sekali, kamu ternyata begitu bodoh. Kalau kamu pintar sedikit, seharusnya kamu tahu, yang kamu dekati untuk karier adikmu, bukan wanita gila itu, tapi wanita yang sekarang ada di hadapanmu! Yaitu istriku, Jeany!"Suaranya menggelegar memenuhi ruangan."T-Tuan, saya salah. maafkan saya.... "Mia merintih dengan begitu menyedihkan, tapi ekspresi Richard sama sekali tak berubah, tak ada rasa kasihan sedikit pun di wajahnya. "Semuanya sudah terlambat. Sekarang menyesal pun tak berguna!" tandas Richard dengan senyuman sinis. "Tuan.... "Kejutan tidak berhenti sampai situ, setelah Richard bicara, enam orang berpakaian serba hitam masuk, dari seragam yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   206. Pelakunya Bukan Shena

    Mia yang masih berpikir Richard akan lebih berat padanya daripada kepada Jeany, berkata dengan tak tahu malu. Hal itu membuat Richard langsung menggebrak meja dan menjawab. "Wanita itu? Beraninya kamu memanggil Jeany sebagai wanita itu? Dia istriku!" seru Richard, yang membuat badan Mia seketika merindingMelihat sorot kemarahan di mata Richard, Mia langsung gemetar dan segera meminta maaf. "M-maaf! Tapi, tapi saya yakin istri Anda masih tidak begitu bijaksana, tolong dengarkan versi saya juga, Tuan!" protesnya dengan tatapan tak adil, masih saja menghina Jeany. "Saya tidak salah, Tuan Dante. Tolong dengarkan saya!" Mia memohon sambil berlutut. Berharap Richard mendengar pengakuannya. Richard yang kini duduk bersilang kaki di depan Mia yang tampilannya berantakan karena siksaan yang dia alami sebelum ini di penjara rahasia Richard, bertanya dengan sinis. "Versi mana yang kamu maksud? Sedangkan semua bukti sudah ditemukan, bahwa kamulah yang menghianati kepercayaanku lebih dulu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   207. Bermain Dengan Ular

    'Bagaimana, Tuan Dante? Di titik ini kamu pasti akan mundur, kan?'Mia membatin, tertawa penuh kemenangan dalam hati saat melihat bagaimana Richard yang masih terdiam, setelah dia mengatakan bahwa ibu Richard lah yang berencana membunuh Jeany.Mia sangat yakin jika dia akan dilepaskan kali ini. Apalagi saat Richard bertanya. "Jadi.... yang memerintahkan dirimu meracuni istriku, adalah ibuku sendiri?""Ya, Tuan! Itu benar sekali! Ibu Andalah yang memerintahkan percobaan pembunuhan itu, Tuan! Nona Shena hanya merongrong mental nyonya Jeany, tidak bermaksud membunuh. Ibu andalah pelakunya!" jawab Mia dengan menggebu-gebu. Kenapa dia dengan berani mengatakan hal itu, karena Mia yakin, Richard akan memaafkan tindakan ibunya sejahat apa pun itu. Mia berpikir bahwa dia akan selamat dari masalah ini, sehingga hatinya bahagia. Namun, kebahagiaan itu langsung lenyap saat Mia melihat senyum menakutkan Dante Richardo. Apalagi saat Richard dengan tenang berkata. "Hmm, itu bagus."Mia, yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   208. Rencana Ganda

    Richard yang awalnya berdiri menghadap jendela, kini berbalik dan berjalan menuju kursi kebesarannya. Pria itu tersenyum dengan kejam, lalu dengan santai menjawab. "Kamu salah. Aku tidak melepaskan dia, Kyle. Tapi, aku mengirim dia ke ular lain untuk dimangsa. Ini karena Jeany sudah berpesan padaku untuk tidak membunuh pelayan berengsek itu, jadi aku tidak mau mengotori tanganku dengan darah menjijikkan miliknya. Makanya aku kirim dia ke orang yang telah menyuruh wanita itu meracuni istriku," jelas Richard panjang lebar tentang rencananya mengirim Mia kepada sang ibu.Di mana Richard memberi perintah pada Mia untuk membunuh ibunya dengan meracuninya. Mendengar itu, Kyle menganggukkan kepalanya dengan ekspresi lega. "Wah, jadi Anda memiliki rencana seperti itu. Benar-benar jenius, Tuan!" pujinya. "Yah, aku tidak ingin mengingkari janjiku kepada istriku, jadi aku melakukan hal itu," sahut Richard dengan ekspresi puas. "Hmmm, Anda benar-benar licik, Kak. Bukannya dia akan semakin m

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   209. Jebakan Ganda

    "Berengsek!!!"Nyonya Rosalie memaki keras saat menerima pesan teks yang dikirim oleh putranya, Richard. Wajahnya kini merah padam dengan mata melotot tak percaya, kemarahan benar-benar memenuhi dirinya. Pesan teks yang dikirim Richard padanya berisi kata-kata yang cukup singkat. [Ibu, mata-mata milikmu yang ada di rumahku, berencana meracuni dirimu.]Hanya itu pesan yang dikirim Richard.Namun, nyonya Rosalie merasa tubuhnya gemetar tanpa ampun karena dia tahu, itu artinya Richard sudah berhasil membuka kedoknya, yang selama ini berpura-pura baik di depan pria itu."Bajingan. Si bodoh Mia, kenapa bisa tertangkap???!!!" maki nyonya Rosalie sambil menjambak pelan rambutnya. "Sekarang, apa yang harus kulakukan?? Pengaruhku di dunia bisnis juga tidak sebesar dulu, aku bisa didepak oleh putraku sendiri kapan saja!"Nyonya Rosalie berkata dengan panik. Meski dia pernah mengatakan tak akan memberi Richard warisan sepeserpun, pada kenyataannya, meski tanpa warisan, Richard sudah tumbuh be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   210. Hukuman!

    "Hmm." Nyonya Rosalie tersenyum lagi. Wanita itu memutuskan untuk mengukur ekspresi Mia, apakah dia sedang membawa teh beracun untuk dirinya, atau tidak. "Ah, tapi, Mia.... " Nyonya Rosalie sengaja menampilkan ekspresi rumit di wajahnya sambil memandang teh yang dia pegang, sehingga Mia langsung bertanya dengan nada yang terdengar jelas, sedang gugup. "Ya, Nyonya?" "Kamu mungkin tidak tahu, tapi saat ini aku sedang diet ketat, jadi tidak bisa meminum minuman sembarangan di luar jadwal dietku. Jadi, apakah kamu mau meminum teh ini sebagai gantiku, Mia?" Nyonya Rosalie bertanya dengan nada anggun, sengaja menatap Mia dengan penuh kasih, tapi diam-diam mengukur bagaimana ekspresi Mia saat dia menawarkan teh itu untuk diminum sendiri oleh Mia. "A-apa, Nyonya?" Mia langsung menatap nyonya Rosalie dengan ekspresi terkejut yang nyata saat mendengar tawaran itu, sehingga sang nyonya yang peka, langsung tahu bahwa teh yang disuguhkan Mia, bermasalah. 'Hmmm, sepertinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   211. Delusi

    Richard duduk di kursi ruang kerjanya saat mendapatkan laporan dari Kyle tentang nasib Mia dan ibunya. "Bagus, berjalan sesuai rencana," ucap Richard sambil tersenyum lebar. Dia merasa puas telah menghukum orang-orang yang berusaha menyakiti istrinya, juga mendorong ibunya sendiri ke penjara akibat korupsi yang dilakukan sang ibu bersama pejabat negara. "Ini semua kulakukan juga demi kebaikanmu, Ibu. Bukankah tak mungkin kamu terus tenggelam dalam bisnis gelap itu?" gumam Richard sambil tersenyum sinis, saat melihat video bagaimana rumah besar sang ibu di grebek polisi. Oleh karena nyonya Rosalie sudah menghapus Richard dari daftar pewarisnya dan Richard sudah tak bergabung dengan bisnis sang ibu, Richard pun tak akan terseret dalam masalah ibunya ini. "Kurasa, penjara rumah yang cocok untukmu saat ini, Ibu. Bukankah kamu sudah bosan hidup enak?" Richard mengatakan itu dengan senyuman sinis, saat membayangkan ibunya harus menghabiskan waktu di penjara atas semua kejahatanny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   354. Mencurigai Kyle

    "Dasar kamu."Kembali Luana menutup muka dengan bantal karena benar-benar tak bisa mengendalikan raut wajah atas semua pujiannya tersebut."Emm, Lun, sini, gue peluk," Pinta Kyle seraya mengulurkan tangan dan memeluk gadis itu. "Ngelunjak, ya."Luana mengatakan itu, tapi tak keberatan dipeluk olehnya."Bukan, bukan ngelunjak. Gue liat llo dari tadi meluk diri lo sendiri, lo sebenarnya masih ketakutan, 'kan?"Kyle bertanya dengan suara lembut.Haaa, bagaimana sih dia selalu dan selalu saja sepeka ini? Kalau aku luluh dan jatuh cinta padanya bagaimana?Luana mendesah dalam hati. Hubungan cinta dengan Kyle pasti akan sulit mengingat dia siapa.Luana benar-benar takut patah hati lagi."Nggak usah takut lagi, semua udah berlalu dan semuanya udah gue beresin. Nggak bakalan ada yang ganggu lo lagi. Gue juga bakal meluk lo sampe lo bisa tidur tenang."Kyle berbicara dengan suara menenangkan sambil mengelus punggung Luana, sehingga dengan terbata gadis itu pun mengucapkan terima kasih."M-ma

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   353. Aku Takut

    Ranjang itu sangat besar sehingga jika Luana ikut tidur di sana, sebenarnya bahkan tak perlu takut berdesakan dengan Kyle. "Beneran nggak... papa?" tanya Luana, yang masih takut jika kedatangannya ini mengganggu Kyle. "Iya nggak papa, sini aja sama gue di sini," ulangnya dengan lebih tegas sekarang. Kyle mendudukkan Luana di tepi ranjang dan tanpa ragu, gadis itu pun segera naik ke atas ranjang dan berbaring meringkuk di sana. "Maaf tapi... tidur di kamar asing sendirian, serem banget," ujar Luana sambil membenamkan wajah di bantal milik Kyle yang kupeluk. Kyle ikut duduk dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Luana "Yaudah kalo gitu, tidur sini. Gue nanti tidur di sofa. Tuh sofanya sebelah situ, lo bisa liat gue dari sini, jadi nggak usah takut lagi, oke?" ucap Kyle. Namun, Luana menggelengkan kepala tak setuju dengan ucapannya tersebut. "Nggak boleh." Mendengar Luana mengatakan tidak boleh, Kyle tampak mengerutkan keningnya. "Hah? kenapa nggak boleh, Lun?" Kyle bertan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   352. Mau tidur bareng?

    Untungnya, sepertinya Kyle tidak ambil pusing dengan jawaban Luana dan dia menarik tangan Luana untuk menggenggamnya. "Maaf gue tinggal agak lama. Masih takut?" Suaranya saat bertanya sangat penuh perhatian, sehingga membuat Luana merasa sedikit bersalah karena terus mencurigai remaja yang jelas-jelas menolongnya ini. "Emm, sedikit." Luana menjawab sambil merasakan genggaman tangannya yang hangat, dan mengikut Kyle menuju kamarnya. Kaos yang Kyle pakai masih kaos yang sama dengan saat dia pergi, jadi Luana semakin yakin jika Kyle tadi pergi bukan untuk membunuh Venus. Pemikiran itu membuat hati Luana berangsur-angsur tenang. "Malem ini nginap di sini apa minta diantar pulang?" Kyle yang tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan sebuah kamar, bertanya pada Luana. Luana pikir tadi Kyle akan membawanya ke kamarnya, ternyata tidak. Kyle mengembalikan diriku ke kamar yang tadi ditempati Luana. "M-mungkin... mungkin di sini aja," jawab Luana, yang merasa ketakutan saat memikir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   351. Mencurigai Kyle

    "Bodoh, bodoh!"Luana memukuli kepalaku sendiri saat memikirkan ingin menemui Venus di saat seperti ini, karena masih berharap bahwa pria itu tidak sejahat yang Luana kira dan ini semua hanyalah kesalahpahaman.Namun, realita seperti menampar kebodohan gadis itu."Gimana mungkin aku bisa mikir kalo dia nggak terlibat dalam masalah ini? Bodoh banget kalo aku mikir dia bukan orang jahat. Kak Venus jelas jelas tahu aku bekerja dengan Julia dan dia diam saja," erang Luana, menghela napas panjang.Luana sepertinya benar-benar terlalu gila dengan Venus, sehingga meski sudah mendengar sendiri bahwa dialah yang memanfaatkan Luana dan menjebaknya, Luana masih mencoba percaya bahwa itu semua bohong."Kenapa kamu bodoh banget kalo nyangkut dia, sih, Luana?" rutuk Luana, menyalahkan diri sendiri.Setelah merenung cukup lama di bawah shower, Luana yang mulai kedinginan akhirnya bangkit dan mematikan shower, lalu berjalan keluar kamar mandi menggunakan handuk. Di atas ranjang ia melihat hoodie hita

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   350. Meminta Penjelasan

    Luana berjalan masuk ke kamar mandi dan bersiap menerima hukuman dari Kyle, Kyle berjalan masuk dan mereka kini berhadapan.Kyle menatap kancing baju bagian atas gadis itu, mengulurkan tangan untuk membukanya.Satu kancing terbuka. Tubuh Luana terasa gemetar saat ujung jari Kyle tanpa sengaja menyentuh kulit Luana. Luana mempejamkan mata karena tak sanggup melihat ke arah Kyle, ia pikir Kyle akan membuka semua kancing kemeja yang ia pakai dan memandikannya seperti yang dia katakan, tapi ternyata, setelah kancing kedua, jari-jarinya berhenti.Kyle tiba-tiba memeluk Luana dengan sangat erat."Haaa, Luana."Suaranya terdengar begitu berat, tapi setelah itu dia tak mengatakan apa pun dan hanya memeluk Luana. "Lo nggak tahu betapa gilanya gue mikirin gimana kalo gue terlambat, gimana kalo lo tadi udah.... "Kyle tak melanjutkan ucapannya, hanya kembali menarik napas panjang."Lo kenapa sih selalu bikin gue kayak orang gila, Luana? Kenapa lo selalu ganggu pikiran gue, kenapa lo.... "Kyle

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   349. Hukuman

    Kyle, yang terlihat seperti monster kelaparan, menyeringai dingin, berjalan mendekati mereka dan mengambil uang dari saku celana dan melemparkan beberapa tumpukan uang ke depan tiga orang yang hampir merusak tubuh Luana itu."Karena gue lagi nggak pengen ngeliat darah, ambil dan segera pergi! Sebelum gue memeras darah kalian sampai kering dan menjadikan kalian makanan anjing!""K-kami akan segera pergi!"Seperti menyadari keseriusan ucapan Kyle, dengan wajah pucat, ketiga orang itu buru-buru mengambil uang yang dilemparkan Kyle dan dengan tertatih-tatih berjalan keluar kamar.Luana merasa benar-benar lega karena tak jadi diambil keperawanannya oleh tiga orang tak dikenal tersebut, tapi juga ketakutan menghadapi kemarahan Kyle. 'Ahh, sial.'Luana mendesah dengan wajah pucat.Ada krisis baru sekarang. Bagaimana kalau Kyle menyangka bahwa Luana melakukan semua ini dengan suka rela?Tidak, dia harus menjelaskan pada Kyle, bahwa aku dijebak!Luana menggigit bibir bawah, memandang punggun

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   348. Kyle datang

    Ketika mengetahui hal itu, air mata mengalir semakin deras ke pipi Luana, merasa bahwa tidak ada jalan keluar.Saat melihat Luana yang menangis begitu keras, pria berambut hitam itu menyentuh paha Luana lagi, tak ada sedikit pun rasa kasihan di wajahnya.Wajahnya justru terlihat seperti orang lapar, celananya sudah membengkak hanya dengan meraba pintu masuk Luana yang tertutup celana dalam."Tolong, tolong lepaskan aku...."Luana kini hanya bisa merintih saat tangan-tangan itu mulai meraba-raba tubuhnya, mereka benar-benar sudah kehilangan akal karena melihat tubuh mulus gadis itu. Saat Luana terus memohon mereka untuk berhenti, salah satu dari mereka menampar pipi gadis itu. "Diam, kamu ini merusak kesenangan kami saja! Kamu sudah nggak punya hak atas tubuhmu. Kalau kamu gak terima, proteslah pada Julia yang telah menjual dirimu!" hardik si rambut burgundy yang merasa terganggu dengan rengekan Luana. Mulut Luana kini disumpal sehingga dia hanya bisa mengernyitkan dahinya menahan s

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   347. Diperkosa

    "K-kalian sudah membayar setengah pada siapa?" tanya Luana dengan suara bergetar, berusaha mengusir prediksi buruk yang muncul di kepalanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Siapa lagi? Tentu saja Venus dan Julia. Mereka yang udah menjual kamu ke kami dengan harga mahal karena kamu masih perawan!" jawab salah satu dari mereka sambil tertawa terbahak-bahak.Mendengar kenyataan yang sangat pahit itu, Luana langsung berteriak dan memberontak sekuat tenaga."T-tidak! Aku tidak tahu hal ini! Sungguh! Tolong lepaskan aku! Aku akan mengembalikan uang kalian, tapi jangan sentuh tubuhku!" teriaknya. Luana terus memberontak saat tubuhku di angkat ketiga orang itu dan dilempar ke atas tempat tidur, gadis itu juga segera beringsut ke pojok dan memeluk lututnya dengan ketakutan saat melihat tiga pria yang mendekatinya dengan tatapan bernafsu."Kamu bisa menggantikan uang itu tiga kali lipat? Kalau iya, jumlahnya menjadi segini."Seorang lelaki yang berhasil naik ke atas ranjang dan memeluk t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   346. Mendatangi Kamar Mencurigakan

    Sementara itu.... "Apa di sini tempatnya?"Luana yang sudah sampai di motel yang dimaksud oleh Julia, dia mendadak ragu untuk melangkah masuk. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba merasakan sebuah firasat buruk."Sebenarnya paket apa ini? Apa sejenis obat-obatan terlarang?" gumam Luana, memandang paket yang kini ia pegang.Luana saat ini bahkan tak bisa menghubungi Venus ataupun Julia, karena sebelum berangkat tadi, Julia bilang bahwa dia perlu menyimpan ponsel milik Luana agar tidak mengganggu pekerjaan."Haaaa, apa aku sedang dijebak? Tapi, itu nggak mungkin, kan?"Luana mulai menggigit bibir bawah, memandang motel yang kata Julia, ia harus ke sini untuk mengantarkan barang yang kini ia pegang.Melihat tempatnya yang sedikit tersembunyi, entah mengapa luana jadi semakin yaakin bahwa yang dia pegang sekarang adalah paket obat obatan terlarang."Tapi gimana kalo enggak? Kak Venus pasti akan sangat kecewa ke aku," gumam Luana, yang sangat takut jika nilainya jatuh di depan Venus.'Baikl

DMCA.com Protection Status