Share

132. Jeany Cemburu

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-23 12:35:57
"Haaa! Dikira cupu ternyata suhu!"

Jeany masih ngedumel sendiri setelah mertuanya kembali ke rumah, dia sama sekali menghilangkan inti cerita nyonya Rosalie tentang gadis-gadis yang dekat dengan Richard tapi langsung diusir Richard karena mereka mengganggu dan hanya Jeany lah yang selama ini berhasil merebut hati Richard.

Di mata Jeany, Richard pada masa lalu memiliki hubungan dengan banyak gadis.

"Ini tidak adil! Aku hanya mencintai dirinya seumur hidupku, sedangkan dia???"

Perempuan muda itu kembali marah, cemburu dengan gadis-gadis masal lalu Richard yang tak jelas bentuknya.

Dia menyesal kenapa tadi setuju mendengarkan mertuanya bercerita tentang masa-masa remaja Richard, jika akhirnya seperti ini.

"Hmmm, tapi kalau dipikir-pikir lagi, bukankah aku tidak begitu tahu tentang keluarga suamiku?" gumam Jeany, yang baru menyadari keanehan pernikahannya dengan Richard.

Yah, bagaimana pun juga pernikahannya tidak bisa dibilang pernikahan normal, di mana dulu Richard menikahi dirinya u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   133. Richard Kalang Kabut!

    Jeany yang kesal masih berbaring memunggungi Richard meski suaminya sudah keluar dari kamar mandi. Richard yang tak tahu alasan kenapa Jeany tiba-tiba bersikap dingin padanya setelah kedatangan ibunya, mendekati sang istri dengan duduk di pinggir ranjang. "Jeany, mau makan malam bersama?" tawar Richard, lembut.Dia pikir, jika mengajak istrinya makan malam di luar, mood wanita muda itu akan membaik dan dia mau bercerita apa masalahnya. "Tidak! Makan saja sendiri!" jawab Jeany dengan sengit, yang membuat Richard terheran-heran. "Mmm, ya sudah kalah begitu. Mungkin kamu terlalu lelah. Istirahatlah," ucap Richard akhirnya, mengulurkan tangan untuk membelai pipi Jeany, yang langsung ditepis kasar oleh sang istri. "Kenapa dia?" Richard membatin. Richard yang berpikir bahwa Jey mungkin butuh waktu untuk sendiri, akhirnya hanya menghela napas panjang dan mengatakan dia akan makan malam sendirian di lantai bawah. "Ya sudah kalau begitu aku pergi," ujar Richard, melangkah keluar kamar

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   134. Menebus Kesalahan

    Saat Richard tengah memikirkan alasan apa yang membuat Jeany marah, ibu Richard kembali menelepon. "Dante, sekarang ganti jawab dengan jujur, apa istrimu berubah setelah bertemu denganku? kamu terus bertanya tentang pertemuan kami dari kemarin, jadi aku curiga ada sesuatu yang terjadi di antara kalian. Jangan menutupinya dari ibu," cecar nyonya Rosalie. Karena terus didesak ibunya untuk bercerita, akhirnya Richard pun buka suara. "Ya. Sebenarnya aku yakin dia melakukan ini tidak ada hubungannya dengan ibu, tapi... kemarin dia tiba-tiba dia mendiamkan aku sampai sekarang. Itulah kenapa aku bingung apa sebabnya," jawab Richard seraya memijat keningnya. "Ah! Apakah karena ceritaku?"Nyonya Rosalie tiba-tiba berseru saat mendengar keluhan anaknya, sehingga Richard langsung bertanya apa maksudnya."Cerita apa itu, Ibu?"Nyonya Rosalie pun menceritakan tentang masa remaja Richard, di mana banyak perempuan yang mendekati dirinya tapi semua ditolak oleh Richard. Nyonya Rosalie juga menyeb

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   135. Terperangkap

    "Peluk aku, dengan lembut," jawab Jeany dengan ekspresi sungguh-sungguh. "Sampai aku baik-baik saja. Jadi aku bisa melupakan segalanya dan hanya mengingat kamu," lanjutnya dengan wajah tersipu. Mendengar itu, Richard menyeringai dan berbisik di telinganya. "Kalo itu maumu, tentu saja aku harus mematuhinya.”Saat suaminya mengatakan itu, Jeany merasa menggigil karena rasa senang yang membengkak dalam dirinya, dia segera menerima pelukan dari Richard dengan penuh suka cita. Mereka berpelukan cukup lama, seperti permintaan Jeany yang menginginkan dipeluk sampai tenang dan lupa dengan kecemburuannya, setelah berpelukan, Richard pun memberi istrinya ciuman manis. Richard kemudian membungkuk dan mengangkat roknya. Pria itu membelai kaki istrinya yang ramping dan mencium kakinya. Richard lantas dengan luwes membuntuti ciumannya perlahan ke paha bagian dalam Jeany. Akhirnya, bibir Richard mencapai pusatnya dan dia menciumnya dengan lembut dan penuh perasaan. "Hm? Mmmhhh!"Jeany tersent

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   136. Diganggu!

    Setelah kesalahpahaman kecil yang terjadi antara Jeany dan mertuanya, semua berjalan lancar. Namun, dari kejadian itu, Jeany memutuskan bahwa hanya diam di rumah, membuat pikirannya menjadi sempit. Jadi dia pun meminta izin kepada Richard untuk bekerja. "Rich, menurutmu, bagaimana kalau aku mencoba bisnis dengan membangun sebuah kafe? Aku merasa bosan menghabiskan waktu di rumah, jadi, bolehkah jika aku melakukan sebuah bisnis kecil-kecilan?"Malam hari, Jeany akhirnya mengutarakan keinginannya. Dia mengira Richard akan menolak ide itu, tapi ternyata tidak, suaminya memberi dukungan penuh. "Ya, tentu saja kamu boleh melakukan itu, Sayang. Di mana kamu ingin membangun kafe impianmu? Aku akan membiayai semuanya. Hanya saja, saranku, tempatnya jangan terlalu jauh dari rumah. Boleh?"Richard menyetujui permintaan Jeany hanya dengan satu syarat, yaitu tak boleh terlalu jauh dari rumah. "Tentu saja boleh, Rich!" jawab Jeany dengan penuh semangat. "Hmmm, baiklah. Aku akan mengurus semu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   137. Kecerobohan Jeany

    "Siapa sih sebenarnya dia?" Jeany yang membaca catatan misterius yang lagi-lagi itu hanya berupa beberapa baris kalimat singkat, merasa langsung ketakutan begitu membacanya. Jelas-jelas dari catatan itu ada maksud tak baik dari pengirim, tapi siapa? Siapa yang sedang mengintai dan menerorku? "Siapa pengirim bunga dan catatan ini? Kenapa dia terus menerorku?" gumam Jeany dengan gelisah. Muncul beberapa nama di kepala untuk orang-orang yang pernah terlibat dengan dirinya selama ini. Namun, Jeany segera menggeleng saat memikirkan mereka karena mereka semua bukankah sudah dibereskan Richard? "Aku tidak merasa memiliki musuh, tapi siapa sebenarnya dia? Kenapa dia terlihat sangat benci padaku?"Jeany mondar-mandir di ruangannya, memikirkan siapa kira-kira yang mungkin dia sakiti hatinya akhir-akhir ini. Tepat ketika Jeany sedang memikirkan hal itu, Joyi masuk ke ruangan Jeany dan memberi tahu sesuatu yang membuat Jeany sangat terkejut. "Nyonya, ada kiriman bunga lagi."Joyi tidak me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   138. Apakah Richard Terlambat?

    "Ayolah, tolong diangkat, tolong diangkat ...."Jeany berbisik dengan suara gemetar sambil menggigiti kuku jari, wanita itu menekan angka satu dan panggilan kepada Richard pun tersambung pada nada dering ketiga."Jeany, tumben nelepon? Ada apa? Apa kamu ingin kubelikan sesuatu sebelum pulang?"Mendengar suara suaminya tersebut, Jeany segera menjerit histeris antara lega dan ketakutan yang masih merajai dirinya karena melihat tampilan kafe miliknya saat ini."Rich?Halo?! Ini kamu, kan? Kamu benar-benar Richard, kan????"Jeany bertanya dengan seluruh badan gemetaran, takut jika ternyata dia bukan Richard, melainkan penjahat yang telah melakukan semua hal ini padanya. "Rich, tolong katakan jika ini benar-benar kamu! Aku sangat takut sekarang!!" seru Jeany lagi dengan air mata berderai, antara lega juga takut setelah mendengar suara suaminya. "Jeany? Halo? Ada apa? Kenapa suaramu seperti sedang menangis? Ada apa, Jeany?"Di seberang, suara Richard terdengar panik, sedangkan Jeany yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   139. Situasi Semakin Mencekam

    Jeany memanggil suaminya dengan putus asa. Meski begitu tentu saja Richard tidak mungkin datang secepat kilat begitu Jeany memanggil, karena Richard bukanlah seorang superhero. "Huftt, aku harus tenang di saat seperti ini." Jeany lantai memandang pintu kafe yang tekunci dengan lega, berpikir kalau dia setidaknya aman di dalam. "Aku harus menelepon polisi," ucapnya dan segera menelepon polisi untuk meminta bantuan. Baru saja dia lega setelah menelepon polisi, peneror yang sepertinya mengetahui bahwa Jeany sudah membuka pesan pertama darinya, sebuah pesan baru masuk. Jeany dengan gemetar membacanya. [Peringatan pertama. Haha. Sangat menyenangkan melihat reaksimu, Jeany! Aku sangat lega!!! Kamu pasti ketakutan di dalam, kan? Hmmm, Bagaimana, ya, kalau kubuat tangan dan kakimu yang indah itu terpotong-potong? Kebetulan suamimu yang seperti pahlawan itu tidak ada di sini, jadi kenapa tidak?]Tangan Jeany yang menggenggam ponsel, terlihat memutih karena menggenggam ponsel itu begitu ku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   140. Richard Datang!

    "Kenapa? Kamu takut, Jeany? Ekspresimu saat ketakutan sangat lucu!" ejek Damien sambil memain-mainkan batu yang tengah dia pegang. Tubuh Jeany gemetar hebat saat melihat batu di tangan Damien, apalagi ketika Damien mulai membenturkan batu besar di tangannya ke pintu kaca. "Tidaakkk! Kubilang jangan masukkk!!" Jeany berteriak dengan panik saat menyadari sebentar lagi pasti berhasil masuk.Sampai berapa lama dia bertahan dari serangan Damien? Apakah dia akan selamat kali ini sementara Richard tak ada tanda-tanda akan datang? Jeany berteriak dalam hati dengan wajah pias. "Hahaha! Jeany, ekspresimu sangat menghibur!"Damien tertawa keras melihat ketakutan di wajah Jeany dan memukulkan keras-keras batu itu di pintu kaca. Lalu.... Pranggg!!!Pintu kaca itu retak, sehingga Jeany memegang sapu erat-erat dengan tangan yang sudah basah keringat, memandang pintu dengan pasrah. Damien menyeringai lebar sambil membenturkan kembali batu di tangannya dengan kekuatan yang lebih besar. "Tidaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   340. Interogasi Gaya Baru

    "Lun, lo tau nggak kira-kira kenapa ada sisa bau Venus di tubuh lo?" Sekali lagi Kyle mengulang pertanyaan kenapa ada aroma Venus di baju sehingga netra Luana bergetar sedikit karena tak mampu memberi jawaban yang memuaskannya. Luana benar-benar tidak sedang dalam kondisi bisa berbohong sambil tersenyum sekarang, tidak ketika seluruh tubuhnya memanas secara tak jelas begini. Seperti mengetahui kelemahan Luana, Kyle mengelus dengan lembut pinggang sang gadis yang terbalut kemeja tipis, lalu mendekatkan hidung mancungnya ke badan Luana, sambil memejamkan mata dia mengendus pelan. "Baunya jelas banget, kenapa ya? Bilang ke gue coba, ini cuma parfum yang sama, kan? Tolong jawab gitu," ucapnya. Meski nadanya sangat tenang, Luana tahu jika ada aura mengancam di dalamnya. Luana tidak menggeleng atau mengangguk, hanya menatap wajah tampan teesebut dalam diam. Nadanya menyakitkan, sehingga Luana takut, jika salah menjawab maka semua akan berubah fatal. Beberapa detik kemudian, karena

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   339. Ketahuan

    "Cara apa?" Bodohnya Luana malah bertanya. Tak sadar bahwa Kyle sedang menjebaknya. "Biar nggak kedinginan kita harus mengeluarkan keringat, kan? Nah, ada cara yang mudah dan efektif serta menyenangkan, mau coba?" Kyle mengatakan dengan ceria, tampak sedikit bersemangat. "Emang gimana?" Luana yang masih tak paham maksud Kyle, bertanya lagi. "Begini." Seperti sudah tak sabar, Kyle segera mencondongkan badan ke arah gadis itu, lalu tanpa ba-bi-bu menempelkan bibirnya ke bibir Luana. Untuk mencegah Luana melarikan diri, dia mengunci belakang kepala Luana dengan tangannya lalu memasukkan lidahnya ke dalam mulut gadis itu. "K-Kyle...!" Mata Luana terbelalak lebar. Sensasi manis lollipop yang tadi dimakan Kyle, menyebar di seluruh mulut Luana, rasa hangat bibir Kyle dan rasa permen yang dia makan seakan melebur jadi satu di dalam mulut gadis itu. Kyle semakin mencondongkan badannya sehingga dada mereka saling menempel, melanjutkan sentuhan bibirnya ketika tak mendapat pen

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   338. Berciuman Dengan Pria Lain

    Setelah menjawab seperti itu, Luana segera berlari dengan kecepatan penuh, mengambil peralatan mandi dan kemeja dan rok di tumpukan paling atas, lalu mandi, keramas dan ber-make up sederhana sebelum kembali berlari menuju perpustakaan. Untunglah, untung jarak antara asrama dan perpustakaan bisa ia potong lewat jalan pintas, kalau tidak, bisa celaka semuanya. Cemas, Luana melirik jam tangan, masih ada empat menit lagi. Huft. Semoga Luana bisa bertemu dengannya. Kembali Luana berlari menuju tempat biasa mereka bertemu, dan di sana... Tubuh gadis itu langsung merosot ke lantai ketika melihat Venus yang tampak tertidur nyenyak di meja biasa mereka bertemu saking leganya. Jackson tak ada di mana-mana, mungkin pulang setelah marah marah pada Luana tadi. Jantung gadis itu masih berdegup kencang ketika duduk di sebelah pria muda yang tengah tertidur, memandangi Venus yang tidur dengan memiringkan kepala, tampak tenang dan damai. Tangan Luana tiba-tiba tergelitik untuk merapikan ramb

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   337. Mencoba Mencari Kesempatan

    Luana segera berbalik menghadap Kyle dan tersenyum semanis mungkin, menyembunyikan niatnya yang ingin menyelinap pergi untuk menemui Venus. "Kamu janji bakal ngeberesin kekacauan ini, kan, Kyle?" tanya Luana, masih tersenyum manis.Kyle tampak mengerucutkan bibir tipisnya dengan kening berkerut ketika menatap asrama Luana yang porak-poranda, lalu tersenyum lebar saat menatap wajah cemas gadis itu. Mengendikkan bahu, dengan santai dia pun menjawab."Mmm, Oke."Suaranya terdengar riang. Namun, Kata-katanya tak berhenti sampai situ. "Tapi... "Kyle seperti sengaja menggantung kalimatnya, sehingga Luana pun bertanya."Tapi apa, Kyle?""Tapi malem ini lo harus ikut sama gue pulang, ya?" jawabnya, dengan senyum lebar.Luana lagi-lagi tersenyum canggung. Luana tahu itu bukan permintaan meski Kyle berkata dengan nada ringan, tapi perintah yang harus ia taati.Jadi dengan pelan, Luana pun menganggukkan kepala.Senyum Kyle berubah semakin cerah melihat Luana yang menganggukkan kepala, dia p

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   336. Kebohongan

    Mati-matian Luana menahan tubuhnya supaya tidak ambruk ke lantai dan berusaha terlihat setenang mungkin."Yaaahhh, karena lo kayaknya suka gue yang kayak iblis begini, jadi rencananya gue mau bikin dia pisah sama jiwanya sebentar, lalu tubuhnya mau gue lempar dari atap gedung ini. Gimana? Seru, kan, pasti? Jadi gue nggak perlu sakit hati lagi."Kyle yang berada dalam tubuh Theo, mengucapkan semua rencana pembunuhan untuk Venus dengan sangat santai seakan Venus hanyalah seekor lalat saja.Luana tentu saja bergidik ngeri mendengar pengakuannya tersebut.'Jangan bunuh kak Venus, jangan!'Dia berteriak dengan putus asa. "Ky, Kyle... aku ... aku...."Tak sanggup rasanya luana meneruskan ucapan karena tenggorokan terasa kering, jadi ia menelan ludah dan membasahi bibir. Memandang Kyle dengan mata bergetar."Karena lo udah di sini, gimana cara lo ngehentiin gue, Luana? Gimana cara lo bikin gue nggak nyentuh si bajingan itu? Gue mau lihat."Kyle bertanya dengan suara manis, seakan memberi k

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   335. Memenangkan Hati Kyle

    Sosok jangkung berkulit putih berlari ke arah Luana dengan terengah-engah, wajahnya menyiratkan kekhawatiran.Dia adalah Vincent, ketua kelas tiga. "Kamu di sini? Kamu baik-baik saja, kan? Lebih baik kamu pergi jauh untuk sementara, Lun. Theo saat ini kehilangan kendali, dia–""Theo di mana sekarang, Vin?"Luana memotong ucapan Vincent dengan terburu, melihat wajah panik gadis itu, Vincent memilih menjawab pertanyaan dari Luana. "Setelah bikin sebagian besar penghuni asrama putri seperti ini, dia melesat lari ke asrama putra, seperti mencari seseorang atau sesuatu entahlah. Akibatnya korban semakin bertambah banyak karena semakin banyak anak yang di sentuh Theo, sebaiknya kamu sembunyi yang jauh sebelum dia juga membuatmu seperti yang lain, Lun!"Wajahnya yang lelah terlihat cemas, Luana mau mengucapkan terima kasih karena telah mencemaskan dirinya tapi tangan Karios lebih dulu menyeret pergi."Mereka siapa? Boleh aku mengantarmu, Lum?"Vincent mengejar langkah kami dan menjajari Lu

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   334. Situasi Tak Terduga

    Sungguh, Luana benar-benar tak tahu alasan mengapa Kyle melakukan ini semua.Mereka kini bergerak dengan satu tujuan yaitu membuat Kyle sadar kembali. Karena kalau lusa Kyle belum sadar juga, maka Luana pasti akan kehilangan nyawa di tangan Karios, sebelum kedua orang ini akan kehilangan nyawa di tangan ayah Kyle, yaitu tuan Ivander. 'Kyle, aku btahu ini semua balasan atas semua kekasaranku padamu, tapi kumohon, bangunlah.'Luana membatin dengan putus asa. Ia mengepalkan tangan yang basah oleh keringat untuk meredam rasa gugup yang terus membelenggu dirinya seperti rantai. Beberapa saat kemudian sebuah Limosin mengkilap terparkir di depan pintu gerbang rumah mewah itu dan dengan cekatan para bawahan menempatkan tubuh Kyle yang tak sadarkan diri dengan nyaman di sana.Kyle saat ini terbaring tenang dengan selang infus dan alat bantu pernapasan.Wajahnya terlihat sangat damai seperti orang mati."Itu membuat aku merinding, semoga kamu nggak mati, Kyle," bisik Luana dengan tangan basa

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   333. Kyle Menggila

    "Tolong, Luana. Tolong bangunkan anakku! Bagaimana pun caranya tolong buat dia terbangun kembali sebelum lusa!"Nyonya glory memohon dengan begitu putus asa. Cengkeraman nyonya Glory di lengan Luana sedikit mengeras bersamaan dengan air mata yang mulai jatuh ke pipi cantiknya, wanita itu menekankan untuk membangunkan Kyle lagi sebelum lusa.Luana tidak tahu alasannya apa, tapi sepertinya ini ada hubungannya dengan tuan Ivander yang kabarnya akan pulang dari luar negeri.Nyonya Glory yang terisak-isak tak mampu melanjutkan ucapannya, sehingga posisi berbicara pun digantikan oleh Karios. "Waktu kami hanya sampai besok, kalo sampe kamu nggak bisa bikin tuan muda Kyle sadar kembali, aku ngga bakal ragu lagi buat menyingkirkanmu dari muka bumi ini."Geraman Karios mengirimkan gelombang ketakutan pada Luana. Luana tahu wajahnya saat mengatakan itu tidak main-main, seakan Karios benar-benar bisa dengan mudah melakukan semua itu ...."Tolong lakukan apa pun, Luana. Tolong! Tolong! Kalau sa

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   332. Kamu Ke mana?

    Kyle dalam sekejap kembali menjadi seperti mayat hidup. Luana memandang sekeliling dengan panik. Di manakah jiwanya saat ini? Kenapa dia pergi lagi seperti ini? "Kyle, kamu di mana, Kyle? Di mana?!" teriak Luana, meski tak ada jawaban. Tanpa berpikir panjang, segera gadis itu meraih tangan Karios dan menyeretnya ke luar kamar. "Tunjukkan aku jalan ke luar rumah!" ucapnya. Luana pikir, mungkin saja ... mungkin saja jiwa Kyle sekarang berkeliaran di luar seperti saat sebelum luana masuk ke sini tadi. Luana harus menemukan dirinya dan membujuk untuk kembali ke tubuhnya atau nyawanya benar-benar melayang di tangan bodyguard Kyle yang menurut ketika ia seret pergi ini. Di luar rumah, sayangnya tetap tak ia jumpai siapa pun meski Luana terus meneriakkan nama Kyle sampai suaraku serak. Tanda-tanda kehadirannya seakan lenyap. Kyle saat ini tak ada di mana-mana dan Luana tak bisa melihatnya lagi. 'Tidak, ini tidak boleh terjadi! Bagaimana nasibku kalau terus seperti ini? Aku tid

DMCA.com Protection Status