Share

22. Malam Minggu

9 Februari 2019

16.30

[Gama: Ce Biya, Pak Dalvin gapapa? Gue baru denger dari Dimas, katanya si bos lo jatuh keras banget gegara kepeleset air di lantai satu]

[Biya: Nggak papa kok. Pak Dalvin cuma malu aja sampe harus dibantu digotong gitu masuk ke mobil sama satpam]

Sedetik setelah membalas pesan dari Gama, nama si lelaki langsung menghiasi layar ponsel Biya. Biya menggeser tombol berwarna hijau; menerima panggilan telepon dari Gama merupakan suatu hal yang sudah biasa untuknya sekarang. Gama rajin sekali menanyakan kabar serta keadaan, sampai tiap ada masalah, Biya otomatis teringat pada Gama untuk bercerita.

["Lo serius dia digotong?"] sangat kentara jika Gama tengah menahan tawa dari suaranya. Gama melanjutkan, ["Pas itu lo ada di lokasi, nggak, sih? Dimas ngomong gitu juga ke gue."]

Biya mengudarakan tawa setelah mendengar suara Gama. Dia bisa membayangkan jelas bagaimana wajah lelaki itu sekarang. Biya mengangguk-anggukkan kepala meski tahu Gama tak bisa melihatnya melalui samb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status