Share

Bab. 22 Menunggu keputusan.

Netra redup yang sedang bersandiwara itu, tiba-tiba membulat sempurna. Raut wajah cemberut dari Ezra, kini mendadak senyum semringah. "Ta– tante gak bohong, 'kan?'

Helena menggeleng. "Asal kamu pulang!"

"Ok!"

Entah siluman apa yang merasuki tubuhnya. Ia begitu lincah menggendong Helena dengan gaya bridal style, membuat Mateo menganga di tempat. "Astaga ... tipuan macam apa ini!"

"Siapa yang menipu? kamu saja yang bodoh. Bukannya kamu tahu sendiri kalau aku tidak minum-minuman seperti itu!"

Mateo menepuk jidatnya seraya berjalan. Dalam keadaan panik, ia sulit sekali berpikir jernih.

Di perjalanan, Ezra tak lepas menggenggam tangan Helena, wanita itu pun tidak menolak karena cengkeraman darinya begitu erat.

"Zra, ini sudah sampai!" protes Helena.

Ezra tetap menggenggam tangannya. "Memangnya kenapa?"

"Ezra, ini sudah malem. Jangan bikin kesel bisa gak, sih?" jangankan Helena, Mateo pun jengkel padanya karena kunci pintu tidak segera di bukakan.

Akhirnya Ezra membukakan pintu untuk Mate
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status