Home / Romansa / Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan / BAB 5 Adelia Ketahuan Tidak Ingin Hamil

Share

BAB 5 Adelia Ketahuan Tidak Ingin Hamil

Author: Dinda Cahyani
last update Huling Na-update: 2024-06-07 16:42:15

"Ayah, barusan Ayra ditelepon bos Ayra, Ayra harus melakukan perjalanan bisnis bersama bos Ayra di London," jawab Ayra jujur.

"Eleh, paling itu cuma alasannya aja ayah," ucap Winda.

Tring...Tring... 

Suara ponsel Ayra kembali berdering

"Ayah bos Ayra menelepon, Ayra angkat dulu ya ayah," pamit Ayra.

Baskara hanya menganggukkan kepalanya.

"Hallo pak," jawab Ayra setelah mengangkat panggilan teleponnya.

"Saya sudah berada di depan, cepat kamu keluar," perintah Arthur yang langsung mematikan panggilan teleponnya.

Apa dia sudah di depan? darimana dia tahu rumah gue?, batin Ayra.

"Ayah, bos Ayra sudah ada di depan, kalau ayah gak percaya ayo ayah temui bos Ayra," ajak Ayra.

"Baiklah ayah akan bertemu dengan bos kamu," ucap Baskara.

Baskara dan Ayrapun keluar menemui Arthur.

Ayra mengetuk kaca jendela mobil Arthur, Arthur menurunkan kaca mobilnya.

"Maaf pak, ini ayah saya, ayah saya hanya ingin tahu apa benar saya pergi untuk perjalanan bisnis," jelas Ayra dengan menunduk.

Arthur keluar dari mobilnya, karena tidak akan sopan jika berbicara dengan orang tua jika dia duduk di dalam mobil.

"Maaf pak, membawa Ayra malam-malam begini, kami harus berangkat ke London sekarang juga, dan kami akan pergi selama empat hari," ucap Arthur.

"Ah, baiklah pak, kalau begitu saya mohon, bapak jaga baik-baik anak saya," pesan Baskara.

"Baiklah pak, Ayra masuklah, kita hampir telat," perintah Arthur dan masuk kedalam mobil.

Hening! tidak ada dari mereka yang membuka percakapan, Arthur yang memang tidak suka banyak bicara dengan orang lain apa lagi seorang wanita kecuali dengan istrinya, dan Ayra yang suasana hatinya masih memburuk membuatnya tidak ingin banyak bicara dan banya bertanya.

Sebenarnya suasana hati Arthur pun kacau, dia habis bertengkar dengan istrinya, seharusnya ia pergi ke London 2 hari lagi selama 2 hari, namun ia percepat ingin menenangkan diri dan menjauh dri istrinya terlebih dahulu.

 Arthur sedang mengingat pertengkarannya tadi dengan Adelia istrinya.

(Flash Back On)

Adelia sedang duduk dimeja riasnya, ia sedang memakai skincarenya, sedangkan Arthur sedang melihat tabletnya.

"Mas, aku tidak suka jika wanita tadi menjadi sekretaris kamu, aku pinta kamu mengganti sekretaris kamu itu," pinta Adelia.

"Gak bisa sayang, dia baru hari ini menjadi sekretaris aku, dan kamu tahu dia sudah mendapatkan kontrak kerja sama dengan tuan Smith yang hampir batal." puji Arthur.

"Eleh, paling dia mendapatkannya dengan cara merayu tuan Smith, tuan Smith itu kan terkenal sangat suka dengan gadis cantik dan seksi dan juga muda, sedangkan Sekeretaris kamu tadi mempunyai semua kriteria yang disukai tuan Smith," ucap Adelia panjang lebar.

"Sayang jangan berbicara seperti itu, mas melihat dia orangnya memang giat dan ulet bekerja, dan jika dia memang penggoda, sudah pasti dia gagal menjadi sekretaris mas," ucap Arthur meyakini istrinya.

Adelia yang tidak terima suaminya yang terus-terusan membela Ayra, Adelia sangat marah.

Lihat saja kamu gadis penggoda, akan aku buat hidupmu tidak tenang, batin Adelia.

Arthur mendekati Adelia, "sayang apa belum selesai kamu melakukan perawatannya," tanya Arthur yang memeluk Adelia dari belakang.

"Mas lepas ih, aku belum selesai," marah Adelia.

"Sayang apa kamu sudah meminum obat dari dokter?" tanya Arthur.

"Mas, aku sebenarnya sangat capek harus meminum obat ini, obat itu, belum lagi jamu dan herbal, aku ingin terbebas dari obat-obatan itu," ucap Adelia.

"Sayang, bertahanlah sedikit lagi, jika disini sudah ada malaikat kecil, maka penantian kita sudah berakhir, kamu tidak perlu meminum obat-obat, herbal dan jamu itu lagi." ucap Arthur.

"Udah lah mas, jangan terlalu memaksa, jika kita tidak punya anak ya terima ajalah, gitu aja kok repot," bentak Adelia tanpa sadar.

Arthur sekarang sudah berdiri dihadapan Adelia,"Apa kamu bilang? terima aja kalau tidak mempunyai anak? kamu dan aku itu sama-sama sehat dan subur, dan mas masih berharap mas menjadi seorang ayah, dan kamu menjadi seorang ibu, agar keluarga kita menjadi lengkap."

"Mas, kamu ini kenapa sih, kita selalu aja bertengkar karena hal sepele seperti ini." keluh Adelia.

"Hal sepele kamu bilang, jangan-jangan selama ini kamu memang tidak mau mempunyai anak dariku," ucap Arthur yang kini menatap tajam Adelia.

Adelia yang ditatap tajam oleh Arthur merasa ketakutan, dia gugup matanya bergerak kekanan dan kekiri mencari alasan lagi.

"Mas! ah sudah lah, pasti ini akan menjadi panjang jika aku meladeni kamu bertengkar," ucap Adelia dan naik keatas ranjang.

Arthur semakin marah karena Adelia tidak ingin mendengarkan kata-kata Arthur, " Adel, mas belum selesai bicara,"

"Mas aku mengantuk, lebih baik mas tidur juga," ucap Adelia.

Arthur meremas rambunya, dia sangat merasa frustasi. Arthur pergi ke dapur untuk membuat kopi, masuk kedapur adalah hal yang sangat jarang dilakukan oleh Arthur, karena sebuah kebutuhannya selalu di layani oleh pelayan di rumahnya.

"Dimana lagi ini kopi sama gula," gumam Arthur.

Namun ketika Arthur membuka laci-laci di lemari dapur, dia mendapatkan beberapa obat-obatan.

"Obat-obat ini masih utuh? jadi dia tidak pernah meminumnya!" gumam Arthur yang kini sudah sangat marah.

Arthur melihat obat yang tinggal sedikit lagi,"obat apa ini yang dia minum, seingatku obat dari dokter tidak seperti ini,"

Arthur mengambil ponselnya, dan mengetik nama obat tersebut, Arthur sangat penasaran dengan obat tersebut. "Obat pencegah kehamilan," gumam Arthur.

Arthur meramas ponsel dan obat itu, ia menggenggam tangannya sangat kuat, wajah Arthru kini sudah memerah akibat amarah yang ia tahan.

Arthur memasuki kamarnya, dan menarik Adelia dengan kasar."Bangun kamu,"

"Mas apa-apaan sih, ganggu aja, ini jam tidur aku loh." omel Adelia.

Arthur melemparkan obat-obatan yang diminum oleh Adelia," Apa ini?"

Adelia melihat obat-obat yang sering diminumnya, "I-ini obat dari dokter-dokter kamu itu lah," 

"Kamu jangan bohong Adel, ternyata kamu selama ini memang tidak ingin mempunyai anak?" tanya Arthur yang kini menatap Adelia dengan tatapan tajam.

"Ma-Mas, aku bisa jelasin," ucap Adelia yang ingin memegang tangan Arthur namun di tepis oleh Arthur.

"Katakan sejujurnya apa maksud kamu dengan meminum obat ini," desis Arthur.

"Baiklah, akan aku katakan kepadamu," ucap Adelia.

"Ya benar, aku memang tidak mau hamil, aku tidak memiliki anak," lanjut Adelia.

Arthur menggeram marah. Arthur sekarang sangat emosi dengan Adelia.

"Apa maksud kamu tidak ingin memiliki anak?" tanya Arthur yang kini sudah mencengkram rahang Adelia.

"A-aku, aku tidak mau tubuhku menjadi melar, jelek karena hami, dan aku tidak mau direpotkan oleh anak, aku melihat teman-teman sosialitaku yang mempunyai anak mereka sangat kerepotan," jawab Adelia dengan jujur.

"Kamu sangat keterlaluan Adelia," ucap Arthur dan mengemas pakaiannya.

"Mas, kamu mau kemana? jangan tinggalkan aku," pinta Adelia.

"Untuk apa aku hidup dengan perempuan yang tidak ingin memiliki keturunan, aku sudah mengatakan aku ingin memeliki keturunan penerus AWR kedepannya." ucap Arthur.

Arthur menyeret kopernya keluar kamar.

Adelia mengejar Arhtur dan memohon dikaki Arthur dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, "Mas jangan tinggalkan aku, aku mohon."

 Arthur menepis tangan Adelia, "Jika kau tidak ingin memiliki anak, jangan salahkan aku mencari wanita lain yang ingin melahirkan anak-anakku," 

Arthur meninggalkan Adelia yang menangis sendiri di kamar, sedangkan para pelayan yang mendengar keributan pun keluar dari kamar mereka melihat tuan dan nyonya mereka yang bertengkar.

Arthur pergi menaiki taxi, Arthur mengusap wajahnya dengan kasar dan mengambil ponsel disakunya. Ia menghubungi Ayra dan mengajaknya ke London malam ini juga.

(Flash Back Off)

Kaugnay na kabanata

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 6 Anak Tidak Berguna

    Ayra dan Arthur sekarang sudah berada di dalam pesawat, Ayra melihat ipadnya dan mengecek jadwal namun ia tak melihat besok ada jadwal metting di London bahkan dua hari itu dikosongkan karena jadwal Arthur membawa Adelia kedokter kandungan untuk pemeriksaan program hamil Adelia."Em... maaf pak, apakah bapak tidak kecepatan berangkatnya?" tanya Ayra.Arthur tak mengubris Ayra, sedikitpun Arthur tak ingin bicara apapun."Pak, bapak tidak berniat menculik saya kan?" selidik Ayra yang sudah merasa takut dengan Arthur.Arthur menatap Ayra dengan tatapan yang tajam,"Saya tidak tertarik untuk menculik kamu, lagian akan sangat merugikan saya jika menculik kamu, tubuhmu sangat kurus, kurang gizi.""Lalu untuk apa kita berangkat secepat ini ke London pak, bukankah besok dan lusa bapak dan istri bapak harus kedokter kandungan untuk program hami istri bapak," ucap Ayra memberanikan diri.Arthur menatap Ayra semakin tajam, dengan rahang mengeras, Arthur meremas kedua bahu Ayra sampai Ayra meringi

    Huling Na-update : 2024-06-08
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 7 Tiba-Tiba Kepanasan

    Kini Arthur dan Ayra sudah sampai di Bandara International London Heathrow, mereka menyeret koper mereka masing-masing.Arthur dan Ayra kini sudah berada di dalam taxi menuju hotel tempat mereka menginap, namun itu adalah hanya pikiran Ayra saja, karena Arthur sudah memesan sebuah Villa di London."Pak, kita kan meetingnya lusa, 2 hari ini apa yang akan kita lakukan?" tanya Ayra yang sedari dari dalam pesawat terus mengusik pikirannya."Terserah kamu, kamu mau liburan, jalan-jalan, shoping, terserah kamu, anggap aja ini libur gratis kamu dan keuntungan kamu menjadi sekretaris saya, " ketus Arthur."Ya bapak, saya baru pertama kali ini naik pesawat dan keluar negeri, kalau saya melakukan itu semua sendiri yang ada saya nyasar, kalau saya nyasar pasti bapak akan sangat repot mencari saya,""Siapa bilang kalau kamu hilang saya akan mencari kamu! saya tidak peduli dengan kamu,""Benarkah pak? bapak sudah minta izin dengan ayah saya membawa saya kesini, berarti bapak harus mengembalikan sa

    Huling Na-update : 2024-06-09
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 8 Makan Malam Bersama

    Ayra terbangun di malam hari, ia mengedipkan matanya melihat sekelilingnya.Seingatku tadi aku sedang berada di dalam mobil bersama dengan pak Arthur, kenapa sekarang sudah berada di dalam kamar? dan ini kamar siapa rumah siapa, batin Ayra.Ceklek...Pintu kamar Ayra terbuka terlihat Arthur yang berpakaian santai, Ayra tak mengedipkan matanya ketika melihat Arthur berpakaian santai, Arthur terlihat berkali-kali lebih tampan."Akhirnya kamu bangun juga, bersiap lah kita akan keluar untuk makan malam," kata Arthur."Makan malam... sebentar ya pak saya mau mandi dulu," ucap Ayra yang langsung berlari ke kamar mandi.Arthur hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ayra.Ayra baru menyadari jika dia tidak berada di hotel melainkan disebuah Villa."Pak," panggil Ayra."Hm....""Ini Villa milik bapak?""Kenapa?""Tidak apa-apa pak, hanya bertanya.""Saya tidak mempunyai Villa disini, tetapi saya mempunyai apartemen disini, saya tidak mau tinggal diapartemen, jadi saya menyewa Villa ini,

    Huling Na-update : 2024-06-12
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 9 Rencana Arthur

    Setelah melihat kelembutan Ayra dengan seorang anak Arthur merasa jatuh hati kepada Ayra. Arthur dan Ayra sekarang ini sudah berada di villa tempat mereka menginap. "Kamu suka anak-anak?" tanya Arthur. "Iya pak, saya sangat menyukai anak-anak," ucap Ayra dengan senyum manisnya. Arthur menatap Ayra dengan penuh arti. Apa aku harus menikah lagi setelah tahu kalau Adelia tidak menginginkan anak? batin Arthur, tapi baik Adelia atau Ayra pasti mereka tidak mau di duakan, pikir Arthur. "Ayra, apakah setelah menikah kamu ingin memiliki anak?" "Bapak ngomong apa sih, ya setiap orang yang mau menikah pasti menginginkan anak, bapak aja begitu kan? ya saya juga begitu pak," "Ya kamu benar semua orang pasti ingin memiliki anak, tapi tidak dengan istri saya, dia lebih ingin tampil sempurna tanpa ingin memliki anak," lirih Arthur. "Apa pak, tapi pak bukannya istri anda dan anda sering kedokter kandungan untuk mengecek nona Adelia?" "Ia benar, dia membohongi saya," "Bapak yang sabar ya, mu

    Huling Na-update : 2024-06-16
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 10 Benarkah Keputusanku?

    Arthur nampak berpikir dengan ucapan Ayra."Baiklah, kalau begitu kita menikah setelah kita pulang dari sini," ucap Arthur."Terima kasih pak," ucap Ayra."Saya bilang jangan panggil saya bapak, tapi panggil saya mas," ucap Arthur."Maaf mas," sesal Ayra yang sudah tertunduk karena takut Arthur marah."Sekarang pergilah istirahat,"Ayra mengangguk dan pergi ke kamarnya, ia akan beristirahat, namun sampai dikamar Ayra tidak bisa tidur ia terus-terusan memikirkan perkataan Arthur."Apa benar pak Arthur akan menikahiku?" gumam Ayra."Kalau benar, aku akan menjadi istri kedua pak Arthur, apa yang akan dikatakan oleh ayah? pasti Ayah akan marah," Pikir Ayra .Karena banyak berpikir Ayra pun tertidur.Sedangkan Arthur sedang memikirkan ucapannya, ucapannya yang akan mengajak Ayra menikah."Benarkah keputusanku ini? Apakah aku harus menikah lagi, dan bagaimana dengan Adelia?" gumam Arthur."Aku harus tegas dengan Adelia, dia sudah lama mempermainkanku, dan menipuku,"Sedang asyik-asyiknya Ar

    Huling Na-update : 2024-06-18
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 11 Kekesalan Yuni dan Kedua Anaknya Karena Ulah Arthur

    "Ibu tiri kamu tidak mau menandatangani surat untuk operasi ayah kamu," jelas Arthur. "Apa! tega sekali dia," Geram Ayra. "Sebenarnya apa yang membuat ibu tiri mu tidak mau menandatangani surat iniz pasti kamu tahu kan?" tanya Arthur. "Mereka hanya ingin uang saya saja mas," lirih Ayra. "Jadi selama ini kamu bekerja hanya untuk diberikan kepada mereka?" tanya Arhur. "Ya mas, jika saya tidak memberi mereka uang, mereka akan menyusahkan saya jika ayah saya tidak berada dirumah," "Uang itu akan mereka gunakan untuk apa?" "Untuk kesenangan mereka pak, makanya saya selalu menyembunyikan gaji saya separuh, dan mereka juga tidak tahu jika saya adalah seorang sekretaris, kalau mereka tahu pasti mereka akan meminta lebih banyak uang lagi kepada saya," jelas Ayra. "Tanda tanganilah surat-surat ini, agar ayah kamu bisa segera diobati," "Baiklah pak," Ayra pun menandatangani berkas-berkas itu,lalu Arthur mengirimkannya kembali ke rumah sakit. "Sekarang kamu pergilah istirahat, besok kit

    Huling Na-update : 2024-06-19
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 12 Tidak Mempunyai Hati Nurani.

    Arthur dan Ayra sudah kembali ke Indonesia, Arthur benar-benar menepati janjinya, setelah pekerjaan mereka selesai dia membawa Ayra pulang untuk bertemu dengan Ayahnya. "Ayah," panggil Ayra, matanya sudah tergenang air mata yang siap terjun kapan saja. Namun Baskara sang ayah tidak menyahut, bahkan matanya pun masih setia terpejam. "Kamu disini saja ya temani ayah kamu, saya akan menemui dokter," ucap Arthur. Ayra menganggukkan kepalanya sebagai jawaban ucapan Arthur. Air matanya pun kini sudah turun membasahi pipinya, "Ayah, kenapa ayah masih saja memejamkan mata ayah? Ayra sudah pulang yah." "Ayah ayo lah bangun, apa ayah tidak mau melihat Ayra." Ayra kini sudah terisak, menangis melihat keadaan ayahnya. Brak.... Mayumi membuka pintu ruangan Baskara dengan kasar, mereka masuk keruangan itu dengan tertawa, tidak terlihat sedikit pun kesedihan di wajah mereka. "Oh ternyata kamu sudah pulang anak sial," ucap Yuni yang langsung memarahi Ayra. "Kemana aja kelian? kena

    Huling Na-update : 2024-06-20
  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 13 Egois

    Arthur kembali kerumahnya, ia tidak melihat keberadaan Adelia. Art Arthur melihat kepulangan Arthur, ia pun menyambut kedatangan Arthur, "Tuan sudah kembali," "Dimana Adelia bi?" "Nyonya lagi keluar tuan, katanya ada arisan dengan teman-teman sosialitanya," "Apa tuan mau saya buatkan kopi atau tuan ingin makan?" "Buatkan saja saya kopi, dan letakkan di ruang kerja saya bi," "Baik tuan," Arthur pergi menuju kamarnya, ia melihat sekeliling kamarnya, namun ada sesuatu yang ia lihat diatas meja rias Adelia. "Ternyata dia sudah tidak menyembunyikan ini lagi, dia secara terang-terangan tidak ingin memiliki anak," gumam Arthur. Arthur melihat obat yang sama ia lihat sebelum ia bertengkar dengan Adelia, yaitu obat pencegah kehamilan. Di bawah guyuran air shower yang dingin Arthur mendinginkan kepalanya, ia merasa isi kepalanya sangat panas memikirkan Adelia, namun saat ia memejamkan matanya, ia melihat bayang-bayang Ayra yang tersenyum dan berinteraksi dengan seorang anak. "Come on

    Huling Na-update : 2024-06-21

Pinakabagong kabanata

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 29 Diam-Diam Cemburu

    Adelia baru saja pulang kerumahnya, saat ia melihat kamar Ayra ia sangat merasa geram, seandainya dia tahu password untuk masuk kedalam kamarnya maka itu sangat menyenangkan untuknya, memporak-porandakan kamar Ayra."Enak sekali wanita itu, selalu bersama dengan mas Arthur," gumam Adelia.Adelia mengeluarkan sebuah botol yang berisikan obat dari laci nakasnya."Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia dengan mas Arthur, aku akan membuat kamu keluar dari rumah ini," gumam Adelia lagi.Ting...Satu notif masuk ke ponsel Adelia, Adelia membuka pesannya."Alex" gumam Adelia melihat nama Alex yang tertera di layar ponselnya."Hai sayang, Apa malam ini kamu ada waktu?" Isi pesan Alex."Aku tidak ada waktu, aku ingin bersama dengan suamiku malam ini," balas Adelia."Baiklah, semoga kamu bahagia dengan suami kamu," isi pesan Alex.Adelia tidak membalas pesan dari Alex lagi, ia sangat ingin beristirahat, karena ia merasa sangat lelah digempur habis-habisan oleh Alex.*** Arthur, Adelia dan Sean

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 28

    "Apa seharian ini akan tetap berada di kantorku?" tanya Arthur kepada Sean yang tidak juga pergi dari ruangannya."Santai sedikitlah, aku masih ingin melihat sekretarismu itu," jawab Sean dengan santainya."Apa matamu itu ingin ku congkel dari tadi kau hanya memandangi sekretarisku?""Ah, emangnya ada apa kau dengan sekretarismu ini, kenapa dari tadi kamu sangat sensi kalau aku memandangi sekretarismu?""Itu bukan urusanmu, sekarang pergi lah dari kantorku," usir Arthur."Ck, kau ini kejam sekali,""Apa kau sudah menjadi pengangguran?""Aku bukan pengangguran, hanya ingin menambatkan hatiku kepada sekretaris cantik ini," goda Sean yang mendekati meja Ayra."Jangan pernah kau mendekatinya," marah Arthur yang ikut mendekati Ayra dan menarik tangan Ayra agar menjauh dari Sean.Sean memicingkan matanya,"Sepertinya ada sesuatu,""Ah, sudah-sudah jangan ribut lagi, lebih baik saya keluar aja ya pak," pamit Ayra yang merasa tidak enak."Tidak Ayra kamu tetaplah disini," ucap Arthur yang sekar

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 27 Sahabat Laknat

    "Baiklah aku turun disini mas," jawab Ayra dengan pasrah.Ayra turun dari mobil Arthur, dan berjalan terlebih dahulu, sedangkan Arthur menyuruh supirnya untuk mengikutinya dari belakang sampai di perusahaan.Ayra sudah masuk terlebih dahulu kedalam perusahaan, namun ketika sampai di lift, Ayra harus mengantri lift, semua karyawan sedang menggunakan lift untuk ke lantai masing-masing.Namun Arthur melihat antara laki-laki dan perempuan semuanya bercampur dan berdekatan, Arthur tidak rela jika Ayra berdekatan dengan laki-laki lain."Ayra," panggil Arthur dengan dingin."Ya pak," sahut Ayra yang terkejut tiba-tiba dipanggil Arthur, ia takut kalau karyawan lainnya curiga."Kemarilah, saya ingin menanyakan tentang laporan yang saya suruh kerjakan semalam apakah sudah kamu kerjakan?" tanya Arthur."Su-sudah pak," jawab Ayra merasa bingung, namun dia ikuti saja apa yang di katakan Arthur."Kalau begitu, bisa kamu jelaskan kepada saya sekarang?""Bi-bisa pak,""Kalau begitu ayo ikut saya naik

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 26 Diperhatikan dan Dihargai

    Arthur baru saja selesai mandi, ia akan bersiap pergi ke kantor, namun netra matanya melihat di atas ranjang sudah tersedia pakaian yang sudah disiapkan oleh Ayra."Ternyata dia sudah menyiapkan pakaianku, dan semua yang akan aku pakai hari ini," gumam Arthur sambil tersenyum."Heemmm... seleranya bagus juga," gumam Arthur."Tapi dimana dia sekarang?" gumam Arthur kembali yang tidak melihat keberadaan Ayra.Sedangkan orang yang dicari-cari oleh Arthur kini sedang menyiapkan serapan untuk mereka, mbok na sudah melarang Ayra untuk di dapur, namun Ayra tetap ingin membuatkan serapan untuk mereka, mbok na tidak bisa berbuat apa-apa ia harus menuruti permintaaan majikan barunya itu.Arthur yang baru saja turun dari lantai dua langsung mencari keberadaan Ayra, ia tersenyum kecil melihat Ayra sedang menyiapkan serapan di atas meja makan."Sedang apa kamu?" tanya Arthur."Eh mas, kamu sudah selesai? aku cuma buatkan serapan untuk kita," jawab Ayra."Kenapa harus kamu? kan ada mbok Na?" tanya

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 25 Sisi Lain Bos Arogan

    Di pagi hari Adelia terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat. "Ah, kepalaku sangat pusing," keluh Adelia. Adelia memegang kepalanya yang sangat pusing, ia mengingat-ingat kejadian yang terjadi kepadanya. Adelia sibuk dengan pikirannya sendiri dikejutkan dengan tangan kekar seorang pria memeluknya tiba-tiba, ia mengira itu adalah Arthur, namun ketika ia menoleh kesamping ia terkejut, karena yang tidur bersama dengannya bukanlah Arthur. "Siapa kamu," teriak Adelia. "Ssstt... baby, kenapa kamu berteriak sepagi ini, aku masih mengantuk," ucap pria itu dengan mata yang masih terpejam. "Si-siapa kamu?" tanya Adelia yang merasa takut. Perlahan pria itu membuka matanya, ia menatap Adelia dengan intens. "Apa kau sudah setua itu untuk menjadi pikun secepat ini?" canda pria itu. "Apa aku perlu mengulang kegiatan panas yang kita lakukan semalaman?" tanya pria itu. Adelia terdiam ia melihat dirinya di pantulan cermin yang ada disampingnya, bayang-bayang kegiatan panasnya dengan p

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 24 Gugup

    "Mas yang mana lemari pakaianku?" tanya Ayra karena kebingungan. Ayra melihat begitu banyak lemari yang ada di walkin closed. "Semua kebutuhan kamu ada disini," tunjuk Arthur. "Baiklah terima kasih," ucap Ayra. Ayra membuka lemarinya, betapa terkejutnya Ayra ketika melihat isi lemari yang sudah disediakan Arthur. "M-Mas," panggil Ayra "Hemm... ada apa?" sahut Arthur yang melihat ponselnya. "I-ini beneran punyaku?" tanya Ayra dengan gugup. Ayra bergedik ngeri melihat lingrie yang sudah disiapkan oleh Arthur. "Hemm... kenapa emangnya?" "Apa tidak ada baju yang lain? I-ini terlalu terbuka dan tipis..." Arthur mengalihkan pandangannya, kini ia melihat Ayra. "Memangnya kenapa?" "Aku gak terbiasa memakai pakaian seperti ini mas," Arthur bangun dari duduknya ia mendekati Ayra. "Mulai sekarang biasakan menggunakan ini," bisik Arthur tepat ditelinga Ayra. Ayra merasa merinding karena ulah Arthur, dan ia semakin gugup. Arthur menyunggingkan senyumnya melihat

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   23 Sah

    Di kediaman Arthur, Arthur sedang berbicara dengan Adelia."Adel, besok mas akan menikah dengan Ayra, mas harap kamu bisa hadir dan menyetujui pernikahan mas dengan Ayra," pinta Arthur"Baik mas, apa mas akan membawanya kerumah ini?" tanya Adelia"Ya, mas akan membawanya kesini, mas harap kamu bisa bersikap baik dengannya," "Aku pasti akan bersikap baik dengannya, jika dia juga bersikap baik denganku,""Mas, apakah setelah menikah cinta mas untukku akan berkurang?" lirih Adelia."Rasa cinta mas denganmu memang sudah tidak ada semenjak kamu membohongi mas, semenjak kamu benar-benar tidak mau memiliki anak," ucap Arthur dengan dingin."Jadi mas sudah mencintai wanita itu?""Panggil dia Ayra, dia mempunyai nama!""Secepat itu mas sudah mencintainya?""Itu bukan urusanmu Adel, mas hanya ingin kau bersikap baik dengan Ayra."Baiklah mas, aku akan bersikap baik dengannya,"***Pagi ini Ayra sudah terlihat sangat cantik, ia sudah di rias oleh MUA yang dikirim oleh Arthur."Wah kamu terlihat

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 22 Perasaan Zean Ke Ayra

    "Ada apa mas kemari?" tanya Zean tanpa melihat ke arah Arthur, ia masih betah melihat halaman rumahnya yang luas dari balkon kamarnya."Apa Ayra wanita yang sering kamu ceritakan? yang kamu taksir?" tanya Arthur."Apakah kalau aku mengatakan iya, mas akan memberikannya kepadaku?" tanya Zean kembali."Tentu saja tidak," jawab Arthur."Kalau itu jawaban mas kenapa mas menanyakan itu kepadaku?""Aku ingin meyakinkan saja, apakah kau masih menyukainya atau sudah melupakannya,""Apa mas serius ingin menikahinya?" tanya Zean dengan menatap tajam Arthur."Ya," jawab Arthur."Apa mas akan mencintai dan menyayanginya? atau mas hanya ingin memiliki anak saja dengannya, selebihnya mas tidak peduli dengannya?"Itu bukan urusan kamu, jika dia sudah menikah dengan mas, bagaimana dia kamu jangan pernah ikut campur," pesan Arthur."Jika mas menyakitinya, aku orang pertama yang akan membawanya pergi jauh dari mas," pesan Zean."Mas pastikan dia tidak akan pernah mau ikut denganmu.""Kita lihat saja na

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 21 Kerumah Orang Tua Arthur

    Ayra keluar dari ruang ganti, Arthur meihat Ayra sampai tidak mengedipkan matanya."Mas Arthur bagaimana yang ini?" tanya Ayra."Cantik," kata Arthur yang keluar begitu saja dari mulutnya."Orangnya yang cantik atau bajunya yang cantik?" goda pemilik butik."Orangnya," ucap Arthur tanpa sadar memuji kecantikan Ayra."Gaun itu terlihat cantik dipakai oleh Ayra," ralat Arthur."Kamu suka gaun itu Ayra?" tanya pemilik butik."Ya tante saya menyukainya," jawab Ayra."Kami pilih gaun itu tante," ucap Arthur.Pemilik Butik membungkus gaun itu dan diberikan kepada Ayra.Arthur memberikan black cardnya kepada tante,"Ini tante,""Tidak usah Arthur," tolak pemilik toko."Tapi tante,""Tante memberikan ini untuk Ayra, sebagai hadiah untuk pernikahan kelian,""Kalau begitu terima kasih tante," ucap Arthur."Terima kasih tante," ucap Ayra."Semoga Samawa, dan kelian bahagia.""Ammiin," ucap Ayra dan Arthur bersamaan.Bagaimana bisa aku bahagia dengan pria Arogan seperti ini, kalau bukan karena kea

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status