Share

Mendapat pekerjaan

Author: Elis
last update Last Updated: 2021-07-08 19:30:14

Setelah menunggu lama muncullah Adit dan aron, berjalan santai ke arah Edward.

"Lama banget sih kalian berdua." 

"Auh...Ahhh..." Ketus aron Duduk di dekat Edward yang memainkan pisaunya.

"Oh udah berani ya sekarang. Udah banyak stok nyawa Lo!" Bentak Edward mengambil ancang-ancang untuk meninju wajah tampan Aron

"Kakak..." Teriak Aron berlari ke arah Adit dan ingin memeluknya sambil bersiap merentangkan tangan.

"Sekali saja kau melangkah ke arahku, bersiaplah kehilangan peliharaan mu itu." Adit menatap tajam ke arah Aron sambil menunjuk ke selangkangan Aron yang menonjol.

Seketika itu juga Aron mengurungkan niatnya dan langsung melompat kepangkuan Edward

"Kak Edward tinju aku, daripada peliharaan yang kujaga seumur hidup ini habis dilahap singa manis itu." Ujar Aron takut sambil menunjuk Adit di depannya.

Edward menahan tawa pada saat Aron mengatakan bahwa Adit adalah singa yang sangat manis.

"Hentikan!Itu sama sekali tidak lucu." Adit menatap dingin kedua teman yang meledeknya. Adit marah mendengar lelucon yang tak berguna baginya dan ingin melangkah pergi.

"Mau kemana boss?" Tanya Edward kembali ke fase dingin miliknya. Adit pura-pura tidak mendengar apapun dan malah pergi tanpa menjawab sepatah katapun.

"Ahhh,...mengapa si bisa super dingin itu membuatku geram saja." Aron mengacak-acak rambutnya frustasi

"Hmm, kau seperti tak tau Adit saja, sudah pasti dia ke kantor Jaya group jika tidak ia akan kembali ke mancion. Kemana lagi dia akan pergi selain bekerja?" Jelas Edward menatap kepergian Adit

"Iya benar, tidak enak hidup seperti itu. Tidak ada yang asyik dalam kehidupan nya." Kata Aron seraya turun dari pangkuan Edward

Sedangkan di tempat lain tampaklah dua orang wanita yang kecapekan.

"Hari ini takdir benar-benar memihak pada kita yah div." Valen senang karena keberuntungannya hari ini

"Sesampainya di kota ini, kita langsung mendapat kontrakan dan biayanya pun masih bisa kita jangkau." Sambung Valen

"Yah kamu sih enak Len, langsung dapat pekerjaan. Lah aku?udah mutar-mutar kesana kemari tapi belum dapat satupun." Keluh Divya yang merasa kepanasan. Karena sewaktu di tempat tinggalnya cuaca lumayan dingin. Jadi Divya belum terbiasanya dengan keadaan barunya saat ini.

"Kamu jangan menyerah dong, kita harus kembali membawa kehormatan agar bisa membahagiakan orang tua." Valen mengingatkan sahabatnya itu alasan mengapa mereka datang ke kota padat seperti Jakarta

"Hmm ya, tapi kemana lagi aku mencari pekerjaan?" Tanya Divya yang sepertinya sudah putus asa. Karena ia memang sudah mendatangi hampir seluruh perusahaan di kota, namun hasilnya nihil tak membuahkan hasil sama sekali.

Divya Dan Valen tenggelam dalam pikiran masing-masing. Namun lamunan itu harus buyar, ketika terdengar suara handphone Divya.

Divya membuat speaker agar kedengaran oleh Valen sahabatnya.

Di telpon

"Halo ini siapa ya?" Tanya Divya

"Oh ini mbak Divya. Saya dari perusahaan jaya group. Selamat anda dipilih sebagai anggota tim 1 dalam komunikasi untuk mengurus bagian bisnis market place dari kota sebelah. Sekali lagi selamat ya mbak." Jelas si penelepon membuat mata Divya berbinar terang

"Terimakasih banyak mbak. Kapan saya boleh bekerja?" Tanya Divya antusias

"Besok mbak Divya sudah boleh bekerja. Untuk alamat nya nanti saya kirim ya mbak." Jawab si penelepon lalu keduanya memutuskan untuk mengakhiri panggilan tersebut

Setelah panggilan itu selesai, Divya langsung memeluk Valen dengan perasaan bahagia.

"Lihat, jangan pernah mengeluh untuk setiap pekerjaan. Inilah hasil dari kerja keras mu." Valen ikut bahagia untuk sahabat nya itu dan diangguki oleh Divya

Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil.

Apapun hasil akhirnya, jika kau bekerja dengan hati yang tulus, itu tidak akan membuatmu kecewa.❤️

Bersambung 💨👀

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Pertemuan Adit dan Divya

    Matahari bersinar terang memberikan harapan baru bagi seorang Divya. Divya Tersenyum "selamat pagi dunia" setelah mengatakan itu Divya bangun dari tempat tidur, lalu bersiap-siap untuk pergi ke kantor.Sedangkan Valen sudah selesai makan dan telah memakai sepatunya. Divya duduk lalu memakan sepotong roti dan susu yang sudah disiapkan oleh valen dengan cepat."Aku pergi duluan yah div." Setelah berpamitan, Valen bergegas menuju kantor.Begitu juga dengan Divya yang sudah siap memulai harinya, buru-buru berangkat ke perusahaan yang alamatnya sudah diberikan staff Jaya GroupDivya melangkah cepat dengan kaki mungilnya dan tiba-tiba bruakk...Divya terjatuh karena menabrak dada bidang seorang pria bertubuh kekar, tinggi sekitar 180 cm berdiri dengan angkuhnya."Ma...maaf Tuan. Saya tidak sengaja." Divya menepuk Jas pria tersebut berniat untuk membersihkan nya.&nb

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Berhenti Kerja

    "Hai nona Divya." Sapa Adit dengan senuyum puasDivya yang melihat itu menjadi gugup sendiri dan memutuskan untuk menundukkan kepalanya."Matilah aku...dari sekian banyak Presdir dan CEO dibumi ini, kenapa harus dia yang jadi boss di perusahaan tempat ku bekerja?"Batin Divya sambil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal."Pergilah." Ujar adit. Hanna yang mendengar itu seakan mengerti apa yang diinginkan boss nya, ia pergi dan Divya mengikuti dari belakang untuk keluar."Tunggu." Cegah Adit"Memangnya siapa yang menyuruh mu pergi?" Sambung Adit"Bukannya Bapak menyuruh kami pergi tadi." Ucap divya menunduk, tak berani menatap mata Adit seperti yang dilakukannya tadi pagi"Aku tidak menyuruhmu pergi, tapi Hanna Karena pekerjaan nya sudah selesai." Jelas Adit dan Hanna pun pergi meninggalkan ruangan boss nya. 

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Marah seharian

    Divya mulai bekerja di perusahaan milik keluarga grazinia. Divya duduk di kursinya serta pandangan nya yang fokus pada komputer di depannya. "Duar..." Seseorang berbicara dengan keras di telinga Divya"Astaga Rena, suka banget ngangetin Orang." Rena adalah teman pertama Divya dikantor. Orang nya ramah, usil dan supel"Hehehe...ya maaf.""Hmm ada apa?""Ya makanlah, sekarang kan udah jam istirahat." Rena mengingatkan Divya agar tidak lupa makan supaya tubuhnya tetap fitKeduanya pergi ke kantin dan duduk di tempat yang kosong. Di sela-sela makan, rena pamit untung buang air kecil dan Divya melanjutkan makannya yang terbilang murah."Hai Divya." Sapa pria yang baru datang menghampiri divya"Ha iya ada apa ya?" Divya menoleh ke sumber Suara"Kenalin nama gw Alex, gw karyawan disini bagian HRD." Alex memperkenalkan diriny

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Salah paham

    "Kamu siapa?" Tanya Valen kebingungan melihat Adit yang datang secara tiba-tiba"Dia itu manusia yang gak punya sopan santun, masuk ke rumah orang sembarangan." Kesal Divya yang datang mengikuti Adit dari belakang"Siapa kau?" Tanya adit penuh selidik"Aku sahabat nya Divya, namaku Valen.""Hmmm.""Dimana laki-laki yang tinggal disini?" Tanya adit lagi"Laki-laki yang mana?Disini yang tinggal cuma aku sama Divya aja. Yakali ada laki-laki, bisa-bisa diserempet nanti." Jawab Valen"Udahlah kau pergi sana." Usir Divya sambil mendorong tubuh Adit kuat tapi tetap tidak bergerak dari posisi semula"Heyy, kau ini sudah masuk sembarangan, kelakuan mu pun kek Dajjal. Hussh, pergi sana..." Divya tetap kukuh untuk mengusir Adit, tapi tetap saja berada di tempat.Beberapa menit kemudian, "hossh...hosshh...cap

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Tabrakan

    Ddduuarrrrr....Tanpa sadar Divya menabrak mobil yang ada dihadapannya itu. Dia tidak sengaja menabrak mobil yang ada didepan nya, mobil yang diam terparkir dengan tenangnya."Woyyy, gak bisa lihat ya." Teriak Divya terhadap pengendara motor yang mengangetkan nya, sehingga ia tak sengaja menabrak mobil itu. Tapi pengendaranya tidak mendengar dan tetap berjalan ke depan dengan kencang."Waduh ini gimana ya, pake acara nabrak mobil Orang segala lagi...gawat nih, kabur ahh." Ucap divya sambil menyalakan motor nya"Eh jangan deh aku harus tanggung jawab, gak boleh kabur. Lagipula inikan memang salah ku. Tapi orang nya kemana ya?" Tanya Divya pada dirinya sendiri"Udahlah aku tunggu aja dulu." Sambung DivyaSampai beberapa menit kemudian..."Ngapain tuh cewek ada disitu?" Gumam Hendra yang melihat Divya berada di sekitar mobil boss nya. Hendra pun segera be

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Rencana Bertemu

    Hari weekend sudah tiba, Divya dan Valen memutuskan untuk rebahan di kost an mereka.Saat sedang sarapan, Divya melamun sehingga tidak mendengar Valen yang sedang bercerita."Woyy Va, denger ga?" Teriak Valen keras karena kesal tidak ada respon dari sahabatnya."Eh iya apa?" Tanya Divya kaget"Yaelah melamun toh. Kenapa?" Tanya Valen penasaran"Gak kok. Cuma aku harus lebih giat lagi kerjanya biar dapat uang banyak.""Emang kenapa?ada masalah ya?"Divya menceritakan hutang kerusakan mobil yang harus dibayar nya."Ha?Kok bisa, jadi mobilnya gimana?" Tanya Valen lagi"Harusnya yang kamu khawatirin aku, bukan mobilnya. Harta mah bisa dicari tapi..." Belum sempat bicara Valen langsung memotong perkataan Divya"Iya-iya aku tau." Ucap Valen"Oh iya nanti malam aku mau a

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Moon life

    Setelah selesai mengambil uang dari ATM, Valen membeli bumbu masakan kemudian pulang kerumah. Divya terbangun saat mendengar suara motor Valen dan melirik jam dinding yang ada di depannya."Ha, kok udah jam tengah 10 aja sih? Nasib...nasib." ucap divya beranjak dari kasurnya dan segera bersiap-siap untuk pergi menemui orang yang mobilnya telah ditabrak oleh nya.Divya memakai kaos panjang tangan dengan hodie berwarna abu-abu, memakai celana jeans panjang, sepatu cats dan tas kecil yang didalamnya terdapat bubuk cabe untuk berjaga-jaga.Valen menatap bingung ke arah Divya"Rapi banget, mau kemana?""Emm, aku mau pergi kerumah teman kantor aku Len.""Malam-malam gini? emangnya mau ngapain div?""Itu....emmm dia, dia butuh bantuan aku buat kerja. Iya kerja. Untuk informasi dari market place dikota sebelah." Jawab Divya gugup"Yang bener?tapi

    Last Updated : 2021-07-08
  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Utang tambahan

    Semuanya saling menatap tanpa sadar Edward Tersenyum sambil batuk kecil. Sementara Divya mengawasi sekelilingnya, melihat orang-orang yang menari sambil meminum-minuman keras."Hendra, apakah dia orangnya?" Tanya Edward"Iya Tuan." Jawabnya"Tuan, tadi anda menghubungi saya kan?" Tanya Divya pada Hendra"Eh...I...iya nona. Kau sudah datang rupanya." Ucap Hendra gugupHendra masih dalam posisi duduk, hanya Divya yang berdiri. Tentu saja ia sedang membelakangi lantai dansa yang ternyata disanalah tempat pemilik mobil sebenarnya yaitu Tuan Aditya."Maaf Tuan, saya minta maaf atas kejadian yang merugikan mobil Anda. Tolong jangan marah sama sopir anda, sayalah disini yang salah." Ucap divyaEdward dan kawan-kawan menatap ke arah Divya. Banyak perempuan yang berada disekitar menatap iri padanya. Pasalnya ditempat itu hanya Divya seoranglah ya

    Last Updated : 2021-07-08

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Sulap-sulapan

    "Kemana dia?Kalau tahu begini, aku tidak akan mengizinkan nya bekerja." Gumam Adit jengkel"An, apakah dia sedang bersama pria lain? Apakah dia sudah mendapatkan pengganti ku an?Dia mengabaikan ku an." Teriak Adit mengusap-usap wajahnya."Bos, anda terlihat seperti gelandangan. kau bucin sekali semenjak ada nona Divya, aku jadi jijik melihatnya." Batin Ander merasa geli"Jawab An!" Bentak Adit"Eh bos, mungkin nona banyak pekerjaan." Jawab Ander asal"Dia lebih mementingkan pekerjaannya dari pada aku, suaminya sendiri an." Kata Adit sendu"Hentikan ekspresi mu itu bos, kau sangat menggelikan membuat ku merinding, tak biasanya kau seperti ini bahkan dengan mantan kekasih mu dulu." Batin Ander

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Pesan beruntun

    Hari ini divya dengan cepat menyiapkan segala kebutuhan suaminya, dari mulai menyiapkan pakaian kerja sampai makanan Adit. "Sayang, apa kau sudah selesai?" Tanya Divya masuk ke dalam kamar dan melihat Adit sudah rapi dengan setelan formalnya, sambil menenteng dasinya.Divya tau maksud suaminya, lalu ia berjalan mendekat untuk memasang dasi ke leher kokoh pria itu."Sayang, kamu mau gak aku pindahkan tugas di kantor?" Tanya Adit menatap lembut Divya dan melingkarkan lengannya ke pinggang ramping istrinya."Emang aku mau dipindah tugaskan kemana?" Tanya Divya penasaran."Kamu jadi sekretaris ku sayang.""Gak mau, aku mau kerja seperti biasanya. Lagian aku mau lanjutin jalinan kerja sama komunikasi kemarin karena sempat ditunda.""Kamu kan istriku, nyonya Adit gak pantas kerja jadi bawahan. Makanya kamu mau yah jadi sekretaris aku.""Gak...g

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Taruhan

    Di markasAdit berjalan gontai menuju kursi kebesarannya. "Bagaimana, apa ada informasi?" Tanya Adit pada orang yang ada dihadapannya, mereka adalah Edward, Aron dan Hendra."Ternyata ada mata-mata yang menyelinap ke PP lightning rose bos. Mata-mata itulah yang memanipulasi senjata dan memberikan informasi tentang semua rencana kita pada Tuannya bos." Jelas Aron"Hmm ternyata mereka mengirim anjing pelacak." Ucap Adit penuh seringai licik"Satu lagi bos, pembantaian itu terjadi karena Meiji sedang tak ada di markas dan saat kembali dia mendapat tembakan dan pukulan dari arah belakang bos." Tambah Aron"Berarti kita berurusan dengan lawan yang sama." Ucap Adit berfikir"Apa maksud tuan mereka juga mafia?" Tanya Hendra"Kalau dia bukan mafia, dia tidak akan mungkin tau dimana markas Meiji berada karena hanya sesama mafia yang tau hal

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Pasar malam

    Adit dan Divya sedang berada di dalam mobil. Pasangan yang kasmaran itu sedang asik melempar candaan."Sayang, emang kamu cinta sama aku itu sejak kapan?" Tanya adik menggandeng tangan Divya, menautkan jari-jari mereka dan menciumnya sekilas sedangkan tangan yang satunya fokus menyetir."Sejak malam pertama kita, gak tau entah kenapa aku merasa nyaman sama kamu." Ucap Divya malu disertai wajah nya yang memerah."Cieeee....wajahnya merah gitu, gemes deh aku." Goda Adit"Ihhh kamu tuh fokus aja nyetirnya. Oh ya sayang, kalau kamu sejak kapan cinta sama aku?" Tanya Divya penasaran menatap wajah Adit intens"Hmm kapan ya, mungkin sejak kamu lahir kali." Canda Adit"Apaan sih, aku serius sayang." Uc

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Pernyataan Cinta

    "Sayang." teriak Adit menggema di dalam Mancion, karena tak menemukan istrinya selama beberapa jam terakhir."Sayang, kau dimana?" Ucap Adit panik sampai membuka seluruh ruangan di Mancion. Bodohnya dia, kenapa tidak tanya dengan salah satu pelayan yang ada disana? Pasti salah satu dari mereka mengetahui keberadaan Divya."Sayang, kau sudah pulang?" Tanya orang yang berada di belakang Adit. Adit menoleh ke belakang karena mendengar suara wanita yang ia cari, dan langsung menghambur ke pelukan sang pujaan hati.Adit memeluk Divya dengan erat seakan tak mau ditinggalkan. "Sayang, kau dari mana saja?" Ucap Adit masih dalam keadaan memeluk istrinya. Adit memang sangat takut akan kehilangan orang yang sangat ia cintai, karna kejadian 2 atau 3 tahun yang lalu membuatnya sungguh terpukul atas kepergian sang kekasih yang meninggalkan nya di saat lagi sayang-sayang nya."Sa-sayang lepas dulu, aku susah bernaf

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Penyerangan

    Berbeda ketika saat bersama istrinya, Adit selalu ceria, manja dan jahil. Tapi saat bertemu dengan orang lain dia selalu memasang wajah datar tanpa ekspresi, seakan tak peduli dengan keadaan disekitarnya."An, siapkan mobil kita ke markas." titah Adit kepada asisten nya yang bernama Anderson.Anderson adalah asisten pribadi Adit, orangnya tampan juga bijaksana, dan yang terpenting semua tugas yang diberikan selalu tuntas. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Adit yang sudah lama bekerja dalam naungan Adit.Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Di lain tempat terlihatlah Aron, Hendra dan si pria dingin Edward. Adit dan Edward memang memiliki karakter yang hampir sama. Sedangkan Aron dan Hendra adalah tipe orang ceria, dan humoris. Namun dibalik sifat mereka itu tersimpan watak iblis tanpa belas kasihan."Hen, kita ganggu gak ya?" Tanya Aron menerawang ke langit-langit markas."

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Tikus pengganggu

    Saat divya begitu khidmat memandangi wajah Adit, tiba-tiba...."Apa sudah puas memandangi wajah ku sayang?" Tanya adit menatap lekat divya"Aku memang tampan sayang." Ujar Adit menyombongkan diri.Mendengar ucapan Adit, seketika wajah Divya bersemu merah. Ia bergegas untuk pergi, namun baru saja ingin melangkah Divya merasakan perih di bagian intinya."Awww, sakit." Teriak Divya karena merasakan perih akibat pergulatan panas mereka semalam."Apa masih sakit sayang?" Tanya Adit dengan wajah panik."Iya, ini sedikit perih." Jawab Divya membetulkan selimut tebal yang membungkus tubuh polosnya. Tanpa pikir panjang Adit langsung menggendong divya ke kamar mandi, dan refleks Divya mengalungkan tangannya ke leher kokoh milik Adit."Ma-mau apa kamu?" Tanya DivyaSeketika cup...ciuman singkat diberi

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Malam pertama

    Divya sedang gugup menanti kedatangan Adit. "Aduh, kok aku jadi gugup gini yah. Tenang Divya kamu itu udah jadi bini orang, jadi buat apa kamu gugup toh diakan suami kami." Gumam divya yang duduk di tepi ranjang dengan meremas jari lentiknya.Tak lama kemudian pintu terbuka, menampakkan seorang pria gagah dengan pakaian pengantinnya mendekat ke arah Divya."Sayang, kamu ngapain?" Tanya Adit duduk di samping Divya"A-aku gak ngapa-ngapain kok. Hmm, kamu gak mandi dulu?" Tanya Divya terbata-bata"Oh yaudah aku mandi dulu. Tunggu aku yah, kamu jangan tidur duluan ok." Goda Adit menatap nakal Divya dan mengecup kilas bibir istrinya sebelum berlalu pergi.Seketika wajah divya memanas, degupan jantungnya tak lagi terkontrol. "Oksigen, mana oksigen. Aku tak bisa bernafas." Divya bermonolog sambil berusaha menormalkan degup jantungnya.Sekitar 30 menit kemudian, pint

  • Terpaksa Menikahi Sang Mafia   Wedding

    Di sebuah ruangan mewah dengan hiasan yang memanjakan mata, terlihatlah seorang wanita cantik dengan gaun pengantinnya."Apakah keputusanku ini benar?" Gumam Divya menatap dirinya di cermin."Divya, apa kamu bahagia dengan pernikahan ini?" Tanya Valen menyelonong masuk tanpa suara dan langsung memeluk sahabatnya dari belakang.Divya yang mendengar pertanyaan pertanyaan mendadak itu, hanya bisa menganggukkan kepala dengan air bening yang muncul dari pelupuk matanya."Kalau kamu bahagia, kenapa menangis?" Valen melepas pelukannya dan menghapus air mata Divya"Ini air mata kebahagiaan bodoh." Divya menjitak kepala Valen pelan. Walaupun pernikahan ini tidak didasari dengan cinta tapi Divya akan tetap berusaha bahagia."Aduh, sakit tau." Valen mengusap kepalanya dan keduanya pun tertawa bersama"Div, ayo kita ke aula. Calon suamimu itu dah nun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status