Share

42. Bagai Buih di Laut Lepas

"Tidak, Mas. Jangan lakukan ini, aku mohon!" lirih Hely dengan dahi yang berkerut sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Terlihat keringat sebesar biji jagung membasahi dahinya.

"Tidak, jangan, aku mohon!" lirih Hely lagi.

Dengan nafas yang tersengal dan jantung yang tidak berdegup kencang, Hely terbangun dari tidurnya. Wanita itu terduduk sambil menoleh ke arah suaminya yang sedang tertidur pulas. Sudah satu bulan kembali bersama, Hely selalu bermimpi buruk. Setiap malam, ia akan memimpikan kejadian di mana Ze membunuh calon anaknya.

"Ya Tuhan!" Hely menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

Wanita itu beranjak bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Berdiri di depan wastafel sambil menatap pantulan wajahnya. Lalu, menundukkan kepala dan membasuh wajah. Merasa cukup segar, ia meraih handuk kecil di lemari penyimpanan dan menyeka wajahnya. Setelah itu, ia keluar dan berencana untuk mengambil minum di dapur.

"Mau ke mana?" tanya Ze melihat istrinya hendak keluar kamar. Suaranya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Luna Qalisya
Ya.. Hely malah milih pergi gimana ya reaksi ze klo tau istri udh pergi dri nya, duh.. Berharap sih ze gk bakalan gila lagi gara2 gk ada hely di samping nya Emang sih sulit buat lupain trauma di waktu kejadian itu smpai kebawa mimpi lagi tapi kan ze bisa bantuin klo hely coba ceritakan tentang itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status