Share

22 : Keep Being The Best For Us

Sean termangu di depan cermin. Sungguhkah tidak ada yang sepaham dengannya? Berulangkali dia mengatur napas, menarik dan mengembuskannya perlahan agar dia lebih tenang.

Sampai saat ini semua tidak berjalan dengan mudah. Setelah ini semuanya akan semakin sulit. Sean tidak bisa bayangkan bagaimana perasaannya setelah Freya bertemu dengan kekasihnya— kekasih yang sesungguhnya.

"Zia—" rintih Sean. Air matanya mengembun. Pandangannya kabur. Sean berusaha untuk membendung tangisnya.

"Tuan? Apakah semuanya baik?" panggil seseorang dari balik pintu.

Siapa yang kira bahwa pria itu pergi dan berada di salam sana sudah terlalu lama.

Pria itu lekas membasuh wajahnya. Menyingkirkan sisa-sisa air mata yang membuat wajahnya terlihat mengenaskan.

"Maaf," jawab Sean setelah berhasil membuka pintu.

Seorang pramugari tersenyum tipis seraya mengangguk.

"Jika butuh sesuatu Anda bisa katakan pada kami," tambahnya.

Akan tetapi, Sean pergi tanpa menjawab pernyataan sopan perempuan dengan rambut di cepol tingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status