“Selamat datang di A Class, Yo,” kata Julie sambil membuka pintu kaca A Class untuk mereka bertiga. “Ini salonku, sama kayak ruko sebelah, ada empat lantai. Kita liat sampai lantai empat dulu baru ke sebelah, gimana?”
“Boleh.” Ario tentu saja setuju. “Emang kamu nggak capek?”
“Nggaklah, aku udah biasa bolak-balik juga kok,” jawab Julie.
Beberapa pegawai A Class mulai menatap kedua lelaki tampan yang berjalan di belakang Julie dengan tatapan kagum. Yang satu tentu saja sudah mereka kenali—suami atasan mereka yang jadi banyak incaran banyak perempuan
“Kamu nggak apa-apa nungguin Mas sendirian dulu di sana?” tanya Ipang dengan khawatir.Hari ini mereka janji makan malam di luar. Namun, Ipang tak bisa keluar kantor tepat waktu karena ada meeting mendadak yang tidak bisa di-reschedule.“Nggak apa-apa.” Julie baru saja menginjakkan kakinya di lantai 3A West Mall-nya Grand Indonesia. “Aku mau beli Ban Ban dulu, udah pengen itu dari kemarin. Mas mau nitip nggak?”“Ban Ban itu apa?”Pertanyaan Ipang yang disuarakan dengan polos berhasil membuat Julie terkikik geli. “Minuman, Mas. Ada macem-macem minumannya, kamu mau? Bisa dibawa pulang kok, jadi kalau ma
“Kamu ngobrolin apa sama Raden?”“Nggak banyak,” jawab Julie sambil matanya mengikuti gerakan pegawai Ojju yang tengah menyelimuti ayamnya dengan keju mozzarella. “Dia kayak orang sariawan, irit banget ngomongnya.”“Ada-ada aja kamu.” Ipang menepuk pelan puncak kepala Julie. “Lama ya tadi nungguin aku?”“Nggak kok, kan aku emang tadinya mau jalan-jalan sambil nungguin Mas. Daripada keluar dari A Classkemalaman terus kena macet kan.”Ipang menatap deretan makanan yang ada di hadapannya, ada empat wadah stainless
“Aku sebenernya udah cari kado buat Mama Salwa dari bulan lalu.”“Kok nggak bilang?” rengek Julie sambil menggoyang lengan Suri yang hari ini menemaninya pergi mencari hadiah untuk Salwa.“Kamu kayaknya lagi asyik nge-date sama Mas Ipang waktu itu.”“Ah, alasan! Mana mungkin?”“Heh, mungkin aja, Juleees.” Suri mencubit pipi Julie hingga sahabatnya itu memekik kesakitan dan menepuk tangannya. “Lagian aku beli sama gebetanku waktu itu, hehehe. Manalah sempet inget temen.”“Dasar,” cibir Julie. “Tapi nanti kamu ikut dateng kan ke ru
Gimana caranya ngucapin selamat ulang tahun ke ibu tiri?Rasanya Ipang ingin menanyakan hal tersebut, tapi tak ada yang bisa menjawabnya karena ia hanya sendirian di dalam mobilnya.Lelaki itu menghela napasnya dan mematikan mesin mobilnya. Ia mengamati halaman rumah baru Salwa dan Raden, mendapati mobil Suri, Sinna dan Shanine juga sudah ada di sana.Istrinya pasti juga sudah ada di dalam sana, karena setahu Ipang, Julie berangkat dengan Suri. Ipang yang tengah disibukkan dengan deretan acara exhibition yang akan digelar dalam waktu berdekatan, membuatnya datang terlambat dari waktu yang ditetapkan.
“Kamu baik-baik aja, Jules?”“Baik kok.” Julie menjawab pertanyaan Felia, kakak iparnya, dengan heran.Hari ini sang kakak ipar datang ke A Class setelah membuat janji sejak tiga hari yang lalu. Julie sendiri yang menangani rambut kakak iparnya dan kini masih berdiri di belakang kursi Ivanka sambil menggunting rambutnya.“Yakin?” Felia menatap ke cermin di hadapannya, pandangannya menyapu wajah Julie yang terlihat serius. “Mbak denger mantannya Ipang bikin ulah.”“Aku malah udah lupa sama dia selama beberapa hari ini sampai Mbak ungkit itu l
Dulu Ipang kira, keluarga inilah yang akan jadi keluarganya. Namun, Tuhan sepertinya memang berbaik hati pada Ipang. Kini Ipang bisa melihat dengan jelas bagaimana Priska dan keluarganya yang sebenarnya.“Maaf, Pang, Om nggak bisa mengakui Priska sebagai anak lagi setelah apa yang dia lakukan,” kata Aryan, ayah Priska, dengan tegas dan seakan-akan orang yang mereka bicarakan adalah orang asing.Bukan anaknya sendiri.“Om membesarkan dia dengan baik dan berharap Priska bisa mendapat pendamping yang pantas dan setara dengan dia,” kata Aryan lagi. “Om nggak pernah ngajarin dia untuk selingkuh bahkan dengan asiste
[Dua jam sebelumnya….]“Inget, lusa jangan bikin janji apa-apa ya. Kan mau makan malam ulang tahunku.”“Iya, Nyonya, iyaaa.” Julie tertawa ketika untuk kelima kalinya sejak pagi tadi, Suri mengingatkannya tentang acara makan malam ulang tahunnya yang akan diadakan dua hari lagi.“Jangan lupa bawa kadonya juga.”“Ada ya orang ulang tahun nagih kadonya begini?”“Ada, orangnya aku. Jangan kira aku nggak tahu kalau kamu ngintip koleksi pin-ku di Pinterest.”
“Istri?”“Iya, aku istrinya Mas.”Julie si cengeng tentu saja langsung menangis seperti anak kecil yang tersesat di taman hiburan. Ipang menatapnya dengan datar dan tatapan itu semakin membuat Julie merasa sedih.“Mas,” panggil Julie dengan pandangan yang buram karena air mata di pelupuk matanya. “Kenalin, aku Julie, istrinya Mas. Satu-satunya untuk selamanya.”Ipang hanya mengerjapkan mata mendengar kata-kata Julie.Sambil mengusap lengan bajunya ke hidung karena ingus yang mulai meleleh dari hidungnya, Julie kembali m