Share

Santi antara nafas dan tidak

“Hai datangmu sudah telat kawan tolong menunggu antrean. Bahkan ini sudah urutan yang ke sembilan. Sabar dahulu tunggu dua orang lagi baru giliranmu,” oceh Jampang saat melihat Agung berdiri pas di muka tangga penghubung lantai atas dan lantai pertama rumah kosong dimanah Santi tengah dieksekusi kelompok Jampang.

Santi sudah berada dalam keadaan begitu lemas tak berdaya. Bahkan untuk berbicara saja Santi sudah tidak kuat membuka bibirnya. Tubuhnya sudah penuh luka memar dan luka gigitan serta bekas merah-merah.

Wajah Santi sudah begitu pucat-pasih dan lunglai tak berdaya. Tali ikatan yang semula melilit seluruh badannya juga sudah dilepaskan. Bahkan untuk menoleh ke arah Agung Santi tak mampu lagi. Hanya suara mengaduh kesakitan sebab terus menerima serangan hebat dan terus berganti dari para anak buah Jampang.

Agung tampak begitu marah bercampur kesal. Kedua tangannya mengepal membuat simbol pukulan. Agung tak kuasa melihat kekasihnya yang tengah tak berbusana dipaksa lelaki lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status