Share

Chapter 69

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kenapa baru datang?”

Kendrick melangkah masuk ke dalam apartement milik Diana, dirinya tidur pada sofa ruang tamu Diana. Sedangkan perempuan itu menaikkan sebelah alisnya, mendekati Kendrick yang memejamkan mata.

Diana mencium aroma parfum pada kemeja biru yang dikenakan oleh Kendrick, “Kau habis dari club?” tanyanya, tidak mendapatkan jawaban dari Kendrick.

“Kendrick,” panggil Diana, karena tidak mendapatkan jawaban dari laki-laki dihadapannya saat ini. “Habis main sama perempuan itu?” tanyanya, membuat Kendrick menggeram.

“Berisik,” ketus Kendrick, membuka kedua matanya. “Lebih baik kau masak, aku lapar,” imbuhnya tanpa menjawab pertanyaan dari Diana yang tidak penting.

“Aku tidak bisa masak, beli saja ya?”

Kendrick segera beranjak, lalu melangkahkan kaki keluar dari apartement milik Diana. Tentu saja perempuan itu mengikutinya, menahan untuk tidak pergi. Sedangkan Kendrick menaikkan sebelah alisnya, segera menarik tangannya.

“Kau mau kemana?” tanya Diana, menatap Kendrick y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 70

    “Jangan mendekat!”Kendrick menghela nafas beratnya, mengusap wajahnya dengan gusar dan menatap Vindry yang berdiri tujuh langkah darinya. Istrinya itu tidak ingin disentuh atau berdekatan dengannya, hal itu cukup membuatnya sedikit frustasi.“Aku bisa menjelaskannya, tetapi bukan sekarang,” ujar Kendrick dengan lembut, dirinya tersenyum manis, dan tidak mendapatkann respon positif dari Vindry.“Menjelaskan bahwa kau sudah tidur dengan Diana berkali-kali?” tanya Vindry dengan datar, perasaannya sangat sakit saat sebuah foto dia terima dari nomor yang tidak dikenal. Alasan itulah yang memaksanya untuk kembali ke rumah.“Aku hanya sekali tidur dengannya.”Vindry mengangguk, “Kau laki-laki normal, tidak mungkin selama tiga malam kau bersamanya, tidak melakukan apapun,” ucapnya dengan santai, lalu terkekeh. “Aku bodoh sekali percaya bahwa kau banyak pekerjaan sehingga membuatmu harus tidur di kantor,” imbuhnya, melangkah mundur menjauh dari sang suami.“Kau terlalu berfikiran terlalu jau

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 71

    “Kau ingin kemana?”Vindry menatap Kendrick yang sudah rapih dengan pakaiann kantor, lalu melirik jam pada layar ponselnya, pukul 05:30. Ia kembali menatap Kendrick yang sudah berdiri dihadapannya saat ini.“Ada yang harus aku urus, kau jangan kemana-mana hari ini. Cukup diam di rumah,” ujar Kendrick, ditanggapi dengan gelengan kepala dari sang istri.“Aku hari ini ada janji buat bertemu dengan Kak Erlangga, dan Mamih.”Kendrick menaikkan sebelah alisnya, ia fikir Vindry tidak jadi untuk pergi ke rumah mertuanya. “Jam berapa?” tanyanya, memperhatikan Vindry yang sudah tenang dan tidak seemosi tadi malam.“Sepuluh,” jawab singkat Vindry, ia masih kesal dan marah dengan suaminya yang sudah berbohong kepadanya, bukan hanya berbohong tetapi bermain dengan wanita lain.“Oka, nanti aku antar,” ujar Kendrick, saat ingin mengecup kening perempuann dihadapannya saat ini, ditahan oleh Vindry.“Tidak perlu, kau kerja saja. Aku bisa pergi sendiri,” balas Vindry, lalu memberikan kode kepada suam

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 72

    “Dimana Vindry, Mom?”Mommy yang sedang menyeruput teh hangat di ruang keluarga hanya bergumam, melihat Kendrick saja tidak. Ia kecewa dengan Kendrick, sama halnya sepertii Vindry yang sangat kecewa.“Mommy tidak tahu,” jawab Mommy, ia menepati janjinya. Tidak akan memberitahu Kendrick dimana keberadaan dari menantunya.“Mom, aku bertanya seriius,” ujar Kendrick, menatap Mommy yang menoleh kepadanya. Mommy menaikkan sebelah alis.“Kau fikir, Mommy sedang bercanda? Kau suaminya, harusnya kau tahu dimana istrimu saat ini,” balas Mommy, memperhatikan Kendrick yang mengusap wajah gusar.“Nomornya tidak aktif, Mom. Kopernya pun tidak ada, bajunya berkurang di lemari,” oceh Kenndrick dengan cemas. “Aku tahu Mommy mengetahui dimana keberadaan Vindry,” imbuhnya, menatap curiga Mommy.“Istri mana yang tidak kecewa setelah dia tahu sesuatu yang disembunyikan darinya?” tanya Mommy, menatap datar putranya yang bergeming.“Kau cari saja di rumah orangtuanya, kalau emang tidak ada di sana, jangan

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 73

    “Antar aku ke rumah Mamih sama Papih.”Kendrick menoleh, dan pandangannya bertemu dengan Vindry, istrinya yang selalu dapat membuatnya emosi kepada orang lain. Ia tidak akan melepaskann Vindry, lagi.“Kau fikir aku akan menuruti apa yang kau inginkan?” tanya Kendrick, lalu menggelengkan kepala. “Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi,” tegasnya.Vindry menatap lurus ke depan, “Aku tidak akan kembali sampai kau mengakhiri hubunganmu dengan Diana,” ujarnya datar.“Aku akan mengakhiri hubunganku dengannya, tetapi tidak untuk sekarang,” balas Kendrick, tentu saja membuat Vindry bergumam dan menganggukkan kepala.“Kau bisa membuat keputusan tanpa persetujuanku, aku bisa melakukan hal yang sama.”“Kau jangan memancingku.”Vindry terkekeh, menatap Kendrick dari samping, “Kau yang memulai semuanya, membuat keadaan semakin sulit, lalu aku yang disalahkan?” tanyanya, memicingkan mata. Ia kembali berkata, “Aku kira kau pria yang berkelas, tetapi tidak. Kamu sangat bad.”“KAU!”Vindry menaikka

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 74

    “Aku pergi, kau baik-baik di rumah. Aku akan menghubungimu saat sudah sampai di kantor.”Kendrick menatap Vindry yang hanya bergumam, ia mengecup puncak kepala sang Istri. Lalu melenggang pergi, meninggalkan Vindry yang hanya seorang diri di kamar yang sangat luas.Vindry menghela nafas, memang berat, tetapi dirinya tidak mempuunyai pilihan lain. Semakin ia berontak, semakin kuat cengkraman Kendrick kepadanya.“Kau menyakitiku untuk kesekian kalinya, Kendrick,” ucapnya, menatap dirinya pada pantulan cermin yang menyatu dengan lemari.Penampilannya sangat berantakan, lagi-lagi kedua matanya sembab karena menangis diam-diam pada dini hari. Apakah Kendrick mengetahuinya? Tidak tahu, Vindry tidak peduli jika suaminya mengetahui apa yang ia lakukan pada dini hari.“Aku tidak bisa percaya begitu saja dengann apa yang katakan. Hanya aku?” Vindry berdecih, tersenyum miring kepada dirinya sendiri. “Kau tidak mungkin akan menerima kesepakatan dari Argantara,” imbuhnya dengan penuh penekanan.

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 75

    “Kendrick, ada apa?”Vindry melangkah mundur saat Kendrick mendekatinya dengan wajah yang dingin, tidak seperti suaminya. Ia yang sedang sensitive karena hamil pun hanya mundur.“Kau menyimpan nomor pria lain?” tanya Kendrick dengan penuh penekanan, memmbuat Vindry mengerutkan kening.“Ya, aku sudah lama menyimpan nomor Bang Antonio, Pak Aries, sama Kak Erlangga. Kau kenapa?”Kendrick tidak menjawabnya, ia mengeluarkan ponselnya dan memberikan kepada Vindry. Istrinya itu menyipitkan kedua mata, lalu menatap Kendrick.“Itu bukan aku!” tegas Vindry, ia mengatakan yang sebenernya. Menghentikan langkahnya saat tidak ada jalann lain, belakangnya sudah mentok tembok. “Aku bahkan tidak mengenal dia siapa,” imbuhnya, berusaha meyakinkan sang suami.“Aku butuh bukti,” ucap Kendrick dengan datar, memperhatikan Vindry yang menghela nafas berat.Vindry melangkahkan kaki menghampiri kasur dan meraih ponselnya. Kendrick mendekat, tangannya dengan cepat mengambil alih benda pipi milik sang istri.

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 76

    “Kau harus ingat, jangan pergi kemanapun tanpa seizinku.”Vindry menganggukkan kepala, hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. Tidak ada pilihan lain. Dirinya hanya tidak ingin diawali dengan pertengkaran yang menguras tenaga.“Jangan mau jika diajak pergi Mommy atau Daddy, mereka akan membawamu pergi dariku,” ujar Kendrick penuh penekanan, dan hanya diangguki oleh Vindry.“Aku sedang serius, Vindry.”“Kau fikir aku sedang bercanda?” tanya Vindry, menatap Kendrick yang bersimpuh dihadapannya saat ini.“Responmu hanya mengangguk saja.”Vindry menaikkan sebelah alisnya, “Aku harus memberikan respon seperti apa? Kau menyebalkan setiap harinya,” gerutunya, lalu usapan pada perutnya bisa ia rasakan.“Mungkin karena baby. Yakan, Baby?”Vindry hanya bergumam, tidak ingin menanggapinya dan membiarkan Kendrick melakukan apa yang ia lakukan.“Sayang,” panggil Kendrick dengan lembut dan penuh penekanan, hanya ditanggapi dengan bergumam. “Baby, lihat Mommy. Nyuekin Daddy, kamu tidak ingin membu

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 77

    “Kendrick, Daddy menghubungimu.”Vindry melirik ponsel milik Kendrick yang berada di atas meja nakas, menunggu respon dari Kendrick yang sedang di dalam kamar mandi. Hening.“KENDRICK.”“KAU ANGKAT SAJA.”Vindry meraih ponsel milik suaminya, lalu menerima panggilan masuk dari Daddy.“Halo, Dad,” sapa Vindry setelah menempelkan benda pipih itu ke telinga kanannya.“Kendrick sedang bersamamu?” tanya Daddy, diangguki oleh Vindry walaupun Daddy tidak bisa melihatnya.“Memangnya kenapa, Dad?” tanya Vindry, jujur saja dirinya ingin tahu alasann apa yang membuat mertuanya itu menghubungi Kendrick.“Diana mencarinya, aku mengatakan bahwa Kendrick sedang istirahat.”Vindry bergumam, lalu melirik Kendrick yang sudah keluar dari kamar mandi.“Aku kasih ke Kendrick ya, Dad,” ujar Vindry, memberikan ponsel Kendrick kepada pemiliknya. Sedangkan Kendrick menaikkkan sebelah alis, menerima dan me-loudspeaker panggilan tersebut.Kendrick menaiki ranjang, mengambil tempat di sisi kanan Vindry, dan meran

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Extra Chapter

    “Miquera, kau dengar Mommy?” Vindry menatap anak perempuannya yang bernama Miquera Milo Yumna, dan Miquera hanya terdiam dengan pandangan menunduk. “Terus, Mom. Miquera memang susah sekali diberitahu, kalau sudah kejadian saja baru menangis meraung-raung,” timpal anak laki-laki mengenakan T-shirt berwarna hitam dan celana selutut, Miqueza Milo Intezar. “Abang diam,” tegas Kendrick tanpa membentak, ia menatap Miqueza yang mengulum bibir di sisi kirinya. Vindry menghela nafas, memijat keningnya yang terasa pening. Anak perempuannya yang berusia 5 tahun telah melakukan kesalahan. “Coba jelaskan satu kali lagi kepada Mommy, supaya Mommy tidak salah mengambil sikap kepadamu,” ucap Vindry dengan lembut, membelai surai panjang milik Miquera. Miquera menatap Mommynya yang tersenyum kepadanya, ia bergumam dan memainkan jemarinya. “Aku sedang bermain di taman bersama dengan Abang, lalu Naira mendorongku sampai terjatuh. Aku tidak terima, aku mendorongnya kembali,” ucap Miquera, menatap

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Epilog

    “Tujuh tahun dan empat tahun? Jadi, sebelas tahun hukumannya?” Vindry menatap Kendrick yang duduk di sisi kanannya, dan sang suami menganggukkan kepala tanpa menoleh. “Ya, dia pantas mendapatkannya,” ucap Kendrick, menatap sang istri yang bergumam. Mereka berada di dalam ruang persidangan, dan keputusan hakim sudah ditetapkan. Pada persidangan saat ini, Zaiden sebagai pelapor dan Diana sebagai tersangka. Zaiden memenangkan persidangan pada pagi hari ini, Diana ditetapkan bersalah atas laporan yang dibuat oleh Zaiden dengan bukti yang valid. “TIDAK! AKU TIDAK BERSALAH! “ Vindry sedikit terkejut, ini bukan pertama kalinya ia mendengar Diana berteriak di ruang persidangan setelah hakim mengetuk palu. Kendrick merangkul Vindry, membantu istrinya untuk berdiri dan membawanya keluar. Tetapi belum sempat mereka melangkah, Diana kembali berteriak. “KENDRICK, INI SEMUA RENCANAMU UNTUK MENGHANCURKANKU, KAN?” “KAU MANUSIA TIDAK PUNYA HATI!” “ARGHH! LEPASKAN AKU! AKU TIDAK SALAH! AKU DIJ

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 119

    “Kau tidak tergoda dengan Diana, right?” Argantara menatap Zaiden yang menatapnya dengan sebelah alis yang terangkat. Mereka saat ini sedang berada di apartement milik Chandra, bersama dengan Kendrick. “Tidak, Kak Arga. Aku sudah lama juga tidak bertemu dengannya, mungkin sekitar satu bulan,” ujar Zaiden, diangguki oleh Argantara. Chandra menyimpan dua toples di meja, ia baru saja mengambilnya dari dapur. Memilih untuk duduk di sisi kanan Kendrick. “Jadwal sidang pertamamu itu besok, kan?” tanya Chandra, menatap Kendrick yang bergumam. “Besok siang,” jawab Kendrick, diangguki oleh Chandra. “Kau menjadi saksi, right?” tanyanya kepada Argantara. Argantara menganggukkan kepala, “Ya. Aku menjadi saksi dalam kasusmu dan Zaiden,” ujarnya dengan santai. Jangan bertanya ‘bagaimana perasaan Argantara saat ini’, karena jawabannya sangat bahagia. Argantara berhasil membuat Diana ditahan, dan wanita itu harus menghadapi dua kasus yang berbeda. “Kau benar-benar kejam,” celetuk Chandra, meng

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 118

    “Kau bertemu dengan Diana?”Chandra menatap Kendrick yang sedang menyeruput kopi di hadapannya, sahabatnya itu menggelengkan kepala.“Tidak. Aku malas bertemu dengannya jika bukan dipersidangan.”Chandra sangat mengerti, jika ia sedang dipoisisi Kendrick akan melakukan tindakan yang sama, tidak ingin bertemu dengan Diana.“Kau datang ke kantor polisi?” tanya Chandra, ditanggapi dengan bergumam dari Kendrick yang duduk santai di kursi kekuasaan.“Aku hanya mengantar Zaiden, karena Argantara sedang ada urusan ke luar kota. Zaiden bertemu dengan Diana, dan aku mengobrol dengan polisi disana,” jelas Kendrick, menatap Chandra yang sedang menatapnya.“Diana tidak melakukan kekerasan kepada Zaiden?”Kendrick menggelengkan kepala, “Diana memohon kepada Zaiden untuk Zaiden mencabut laporan, supaya dia bisa bebas.”“Masih bisa memohon? Tidak memiliki malu?” gerutu Chandra, ditanggapi dengan tertawa oleh Kendrick.“Diana sejak kapan memiliki urat malu? Dia mengatakan kepada Zaiden, tidak akan m

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 117

    “Kau bahagia?”Kendrick menatap Vindry yang menganggukkan kepala dengan cepat. Mereka saling beradu tatap, dan saling tersenyum manis.“Beberapa bulan cuma di rumah, terus sekarang bisa ada di sini tuh rasanya seperti keluar dari dalam goa,” oceh Vindry, terkekeh dan menatap hamparan laut di depan sana.Angin pada sore hari ini cukup kencang, menerpa surai panjang milik Vindry. Perempuan itu meluruskan kedua kaki, dan mengusap perutnya yang semakin membesar.“Kau baik-baik ya di dalam sana. Sehat terus anak, Mommy,” monolog Vindry, tersenyum manis dan menatap Kendrick yang sedang memperhatikannya.“Menurutmu, anak kita laki-laki atau perempuan?” tanya Kendrick, menatap Vindry yang menaikkan sebelah alis.“Tadi kata dokter kemungkinan laki-laki. Kau berharapnya perempuan pada saat lahir nanti?”Kendrick menggelengkan kepala, hanya memastikan bahwa apa yang ia dengar tadi tidak salah.Sebelum mereka pergi ke pantai, mereka pergi ke rumah sakit untuk check kandungan Vindry, karena sudah

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 116

    “Apakah kau sudah tenang? Dendam yang selama ini kau simpann, sudah terbalaskan?”Kendrick menatap Argantara yang menghela nafas. Sahabatnya itu mengangguk, dan menatapnya .“Sedikit, aku masih menunggu hasil putusan sidang. Aku harus memastikan bahwa Diana mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar Argantara, diangguki oleh Kendrick.“Kau tidak ada yang terluka?” tanya Kendrick, dijawab dengan gelengan kepala.“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua aman terkendali,” ucap Argantara, diakhiri dengan tertawa pelan.Rencana yang sudah disusun oleh Argantara selama beberapa tahun ini, berjalan lancar hari ini. Diana sudah ditangkap oleh Polisi, dan ditahan dengan bukti-bukti yang diberikan.“Kalian yakin kalau Bu Dewi tidak ada niatan jahat seperti Diana?” tanya Vindry yang duduk di sebelah Kendrick, menatap keempat pria dewasa didekatnya.Argantara menggeleng kepala, “Bu Dewi ini orang baik, beliau sudah memperingati Diana untuk berhenti dan mencari pekerjaan yang menghasilkan,” ujarn

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 115

    “Kau tidak bisa menyangkal, sudah terlihat jelas di rekaman tersebut, perempuan itu adalah kau.”Diana menggelengkan kepala, berusaha untuk meraih tangan Zaiden, tentu saja ditepis oleh laki-laki itu.“Itu bukan aku, badanku tidak sekurus itu,” ucap Diana, mencoba untuk tenang dan menatap Zaiden yang hanya menampilkan ekspresi datar.Zaiden menatap layar berwarna putih, memperlihatkan sebuah foto yang dimana dirinya dan Diana satu frame.Diana melebarkan kedua matanya, bodynya sangat mirip dengan perempuan yang ada di dalam rekaman CCTV.Wanita itu menelan air liurnya, panik dan takut menjadi satu. Ia terdiam sejenak, mengumpulkan keberanian untuk melawan Zaiden.“Body yang seperti aku itu memang banyak, bukan hanya aku,” ucap Diana setelah mendapatkan kembali keberaniannya.Zaiden menganggukkan kepala, lalu foto berganti menjadi plat mobil yang tertangkap pada rekaman CCTV dan surat dengan plat yang sama atas nama Diana Danira.“Aku tidak akan menuduhmu sebagai dalang jika aku tidak

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 114

    “Kau merindukanku?”Zaiden hanya terseenyum mendengarnya, fokusnya hanya kepada Diana yang baru saja duduk di kursi sebrangnya.“Jalanan macet?” tanya Zaiden, diangguki oleh Diana.“Benar, jamnya karyawan pulang kerja,” ucap Diana, tersenyum manis kepada Zaiden yang tersenyum tipis.“Aku tahu kau lelah, jadi silahkan pesan apapun yang kau inginkan. Aku yang akan membayarnya,” ujar Zaiden dengan serius, membuat Dianna berbinar.“Kau serius?”“Apakah wajahku terlihat bercanda?” tanya Zaiden, dijawab dengan gelengan kepala dari Diana.Diana mengangkat tangannya ke udara, memanggil waitress dan melihat buku menu yang diberikan oleh waitress.Diana dan Zaiden berada di sebuah restoran mewah. Zaiden booking ruang VVIP yang ada di restaurant tersebut.Hening, sepi, tidak ada orang lain selain mereka berdua.“Kau pesan apa, Baby?” tanya Diana, menatap Zaiden yang tersenyum manis.“Sama saja dengan pesananmu.”Diana mengangguk, lalu menatap waitress yang melihat kembali catatan kecil yang dib

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 113

    “Aku menyesali pernah terpesona dengan Diana.”Zaiden bergidik geli saat melihat dirinya dahulu, mengejar Diana sampai membuatnya harus terbaring di ranjang rumah sakit dengan waktu yang lama.Argantara tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya, ia menepuk bahu Zaiden sebagai bentuk rasa prihatin.“Dia itu waras atau tidak?” tanya Zaiden, menatap ketiga pria dewasa yang saat ini sedang bersamanya.“Apakah harus dijawab?” tanya Chandra, menyeruput kopi susu yang ia buat pada pagi hari ini.“Tidak, aku hanya bertanya.”Kendrick duduk bersandar dengan santai, pandangannya fokus kepada Zaiden yang duduk di sebrangnya.“Pengakuan dari orang suruhan Diana, bisa kau gunakan sebagai barang bukti,” ujar Kendrick, membuat Zaiden menatapnya.“Kau memaksanya untuk berkata jujur?” tanya Zaiden, dijawab dengan gelengan kepala.“Aku tidak pernah memaksakan orang lain,” ucap Kendrick dengan bangga.“Masih satu minggu aku menjebaknya,” gumam Zaiden, menatap ketiga pria dewasa di satu ruangan y

DMCA.com Protection Status