Share

Nasi Goreng Udang

Author: Chocoday
last update Last Updated: 2024-11-30 21:00:46

"Saya mau nonton bola dulu," ucap Jevano sembari melengos pergi ke ruang tengah.

Anna menggerutu kesal sembari membersihkan udang yang baru saja dikeluarkan kulkas. Wanita itu mulai memasak nasi gorengnya hingga jarinya terkena wajan yang cukup panas.

Ringisannya bahkan terdengar oleh Jevano hingga laki-laki itu berlari ke dapur menghampiri Anna.

"Kamu bisa gak sih hati-hati!" omelnya sembari meniup tangan Anna yang mulai memerah.

"Ya kan gak sengaja namanya juga Mas," timpal Anna.

"Ya udah sini Mas obatin dulu! matiin dulu kompornya," ucap Jevano mematikan kompornya lalu membawa Anna untuk duduk pada kursi meja makan.

Jevano membawa kotak p3k-nya, lalu duduk di kursi meja makan tepat di samping sang istri. Ia olesi salep sembari meniupnya perlahan agar Anna tidak terlalu meringis saat diobati.

"Mas pelan-pelan ih perih!" protes An
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Cemburu

    "Katanya barusan gak mau balik lagi kan?" tanya Jevano diangguki oleh istrinya, "jadi gak usah kemana-mana kalau kamu gak mau balik. Di sini aja sama saya." "Jadi budak Mas?" tanya Anna. Jevano mendongakkan wajah ramping istrinya, "saya tanya sama kamu, emangnya selama 2 minggu ini kamu tinggal sama saya, saya jadikan kamu budak?" tanyanya. Anna menggelengkan kepalanya. "Jadi tidak usah pergi kemana-mana dan juga kamu tenang saja, selama kamu di pihak saya. Saya gak akan menyakiti kamu ataupun rela kamu disakiti," ucap Jevano lalu meraih jas abunya dan keluar dari kamarnya. Sedangkan Anna masih mencerna omongan suaminya. Pikiran dan hatinya benar-benar berpacu aneh pada sang suami. Apalagi ketika Jevano berucap menjamin keselamatan dirinya. Anna mengulas senyumannya lalu menyusul Jevano turun untuk sarapan bersama suaminya. "Kamu kerja bagian shift apa sekarang?" tanya Jevano. "Bagian pagi

    Last Updated : 2024-12-01
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Bingung

    Jevano menoleh pada istrinya, "saya mau putusin hubungan sama Elin." "Kenapa?" tanya Anna membuat Jevano menoleh padanya, "udah cinta sama saya? Sebulan juga belum loh Mas!" ledek Anna. "Anna lama-lama kamu kurang ajar ya! Harus saya berikan hukuman," ucap Jevano dengan tatapan lekatnya. Anna langsung melipat kedua tangannya di dada, "mas jangan kurang ajar ya!" Jevano terkekeh melihat wajah merah istrinya sekarang. Anna langsung masuk ke kamarnya karena gugup melihat tatapan suaminya. "Jevano udah gila." "Tapi dia beneran suka sama gw?" "Masa cuman 2 minggu udah bisa bikin luluh hatinya?" "Atau dia sengaja bikin gw baper biar bisa dimanfaatin?" "Iya pasti kayak gitu." Anna memilih untuk mengganti pakaiannya lalu beralih ke dapur untuk memasak sembari menunggu adzan Maghrib berkumandang. Tidak butuh waktu lama, masakannya sud

    Last Updated : 2024-12-02
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Makan Malam

    Sesampainya di Perusahaan, Jevano langsung masuk ke ruangannya, membawa kotak bekal yang diberikan Anna tadi. Laki-laki itu mengulas senyumannya, sungguh tampan jika dilihat oleh siapapun. Seseorang mengetuk pintu ruangannya, Jevano langsung merubah ekspresinya kembali. Padahal itu hanya karyawannya yang memerlukan tandatangan darinya. Setelahnya Jevano menyantap sandwich yang menjadi kesukaannya setelah menikah dengan Anna. Di sisi lain, Karyawan yang baru saja keluar dari ruangan atasannya itu mulai bergosip dengan rekan-rekannya termasuk Gio yang ikut mendengarkan. Laki-laki yang usianya lebih muda dibanding Jevano itu ikut tersenyum mendengarnya. Tentu saja, dia lebih mendukung atasannya dengan Anna dibanding dengan model yang seperti wanita jalang itu. Seharian itu, Jevano lebih menikmati harinya. Entah mengapa suasana menjadi lebih baik sekalipun pekerjaannya masih cukup banyak untuk ia selesaik

    Last Updated : 2024-12-03
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Salah Paham

    "Mas lagi ngapain?" tanya Anna, "jangan kurang ajar ya Mas!" "Terserah kamu kayak gimanapun, saya bakalan tetep peluk kamu kayak begini," timpalnya sembari mengeratkan pelukan. Anna menghela napasnya, melepaskan tangan sang suami lalu berbalik menghadapnya. "Minta maaf buat apa?" tanya Anna. "Minta maaf karena buat kamu nunggu dan kecewa karena kelakuan saya. Padahal saya kemarin sudah bilang akan meninggalkan Elin tapi nyatanya malah makan malam sama dia dan membiarkan kamu di sini sendirian," jelasnya. Anna mengedarkan pandangannya, "mas gak perlu minta maaf. Anna yang salah udah berharap jauh sama Mas. Padahal Mas juga udah punya pacar yang lama dan lebih mengenal Mas." Jevano menggelengkan kepalanya. Ia angkat tubuh istrinya pada tempat di samping kompor. Tatapannya begitu lekat pada Anna kali ini. "Kenapa? Anna salah bicara?" tanya Anna. Jevano mal

    Last Updated : 2024-12-04
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Mulai Dari Awal

    Malamnya Jevano kembali lebih awal dari biasanya. Ia ulaskan senyuman pada sang istri yang sudah menunggunya di meja makan. ."Mas mau bersih-bersih dulu atau makan malam dulu?" tanya Anna. "Mau bersih-bersih dulu deh, gerah. Tunggu ya!" jawabnya diangguki Anna dengan cepat. Tidak butuh waktu lama, Jevano kembali dengan piyamanya. Laki-laki itu duduk kembali di kursi meja makan samping istrinya. "Mas mau makan sama apa?" tanya Anna dengan ramah. "Sama ikan, sama sayurnya dikit," jawabnya diangguki Anna. Sembari menikmati hidangan makan malamnya, Jevano bertanya, "anna tadi kamu bilang mau bicarakan sesuatu sama saya, apa?" Anna beralih menoleh pada suaminya, "anna... Mau minta maaf sama Mas tentang yang tadi pagi." "Anna mau coba percaya sama Mas," sambung Anna membuat Jevano tersenyum. Laki-laki itu menaruh sendoknya, lalu mencium sang istri dengan rasa senangnya.

    Last Updated : 2024-12-05
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Mengakhiri Hubungan Dengan Elin

    "Tinggal Mas hapus sebelum sampe ke Perusahaan," jawabnya. "Udah ah! Anna nanti telat kalau terus debat sama Mas," ucap Anna lalu turun dari mobil suaminya itu. Jevano terkekeh pelan, begitupun dengan Gio yang menahan senyuman melihat wajah sumringah atasannya. "Saya senang Bapak sumringah kayak begini," ucap Gio. Sedangkan Jevano menahan senyumannya pada sang sekretaris. Setibanya di Perusahaan, Jevano langsung masuk ke ruangannya, disusul Gio yang membawa beberapa berkas dengan kotak bekal yang dibawakan Anna untuk suaminya tadi. Jevano memulai pekerjaannya, mengerjakan beberapa berkas yang sudah menumpuk di atas meja kerja lalu rapat dengan beberapa karyawannya. Karyawan Jevano dan juga Gio nampak lebih santai kali ini. Wajah dingin Jevano bahkan terlihat hilang sejak tadi pagi. Setelah selesai dengan rapatnya, Jevano keluar lebih awal. Sementara tangan Gio ditahan oleh rekan-reka

    Last Updated : 2024-12-06
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Berita Tentang Jevano

    Jevano menghela napasnya berat, "iy-" "Anna dipanggil Dokter Arkan buat ke ruangannya," ucap salah satu rekan kerja Anna. "Oh iya," jawab Anna dengan anggukannya juga. Anna langsung mematikan teleponnya begitu saja. Sontak Jevano mendengus kesal mendengarnya, baru saja ia akan bercerita tentang hubungannya dengan Elin. "Si Arkan itu emang harus dimusnahkan," gumam Jevano dengan wajah kesalnya. Di sisi lain, Anna baru saja masuk ke ruangan Arkan. Laki-laki itu mengulas senyumannya pada wanita cantik yang baru saja masuk setelah ia persilahkan. "Ada apa ya Dok?" tanya Anna. "Duduk dulu Anna," pinta Arkan diangguki oleh wanita itu. Arkan memberikan paper bag warna biru muda padanya. Anna menautkan alisnya bingung, dia sedang tidak berulang tahun hari ini. Lantas kenapa Arkan memberikan sesuatu padanya? "Ini apa Dok?" tanya Anna.

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Berita Tentang Jevano 2

    Gio menggelengkan kepalanya, "masih dalam proses Pak. Apalagi memang beritanya sudah tersebar luas," jawabnya. "Ya sudah kalian tangani hal ini sampai besok, saya akan mengupayakan agar saham tidak turun lebih banyak," ucap Jevano langsung keluar dari ruangan begitu saja. Laki-laki itu kembali ke ruangannya. Ia tatap sang istri yang sudah tertidur pada sofanya itu. Jevano duduk pada lantai di hadapan istrinya. Ia benarkan rambut Anna yang menghalangi wajahnya, "anna terima kasih sudah percaya sama saya. Mau bagaimanapun hasilnya nanti, saya tidak akan pernah melepaskan kamu." Selepasnya, Jevano memasangkan jas miliknya untuk menutup tubuh Anna. Sedangkan ia akan kembali sibuk dengan pekerjaannya. Keesokan paginya, Anna baru saja terbangun dari tidurnya. Wanita itu langsung menoleh pada sang suami yang masih sibuk dengan kerjaannya.

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suami dan Ayah yang Baik

    "Mau main apa emangnya?" tanya Jevano sembari turun dari tangganya. Anak laki-laki itu tersenyum pada ayahnya lalu menghampirinya sembari membawa bola untuk mengajak sang ayah bermain bola di halaman depan. "Masih panas Sayang. Masa mau main bola," ucap Anna menahan anaknya. Rezkiano menekuk wajahnya, memasang wajah memelas pada sang ayah. Jevano tersenyum lalu menoleh pada sang istri, "udahlah gak apa-apa, Sayang. Biarin aja, mumpung Mas juga ada di rumah, kan biasanya gak bisa main sama sekali sama dia." Jevano mengusak rambut anaknya, memintanya untuk membawa topi miliknya agar tidak terlalu kepanasan. Sehabis itu, keduanya pergi ke depan disusul oleh Anna yang membawa cemilan manis yang dibelikan suaminya beberapa hari lalu. Tidak lupa meminta Bi Ani untuk membawakan minum juga untuk suami dan anaknya nanti. Rezkiano terlihat begitu senang, memang Jevano jarang bermain dengan anaknya karena pekerjaan yang cukup padat ap

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Masakan Istri

    Kali ini, Jevano yang melahap bubur buatannya. Tapi ekspresinya berubah setelah menelannya, "kok rasanya beda ya? Apa yang kurang?" tanyanya beruntun, "rasanya beda sama buatan kamu." Anna mengulas senyumannya, "mas ini enak kok. Kenapa beda karena beda tangan pasti beda rasa walaupun resepnya sama." "Emang kayak gitu ngaruh ya Sayang?" tanya Jevano. Anna mengangguk, "awalnya Anna juga gak percaya, tapi kata Ibu, mau bagaimanapun nikmatnya masakan di luar tidak akan sama dengan masakan yang kamu suka dari orang yang kamu suka juga. Terus masakan itu akan beda rasanya ketika dimasak oleh orang lain," jelasnya membuat Anna mengangguk. Wanita itu menghadap pada suaminya, "mas tau gak? Satu hal yang buat Anna selalu inget sama kata-kata ibu dan bertekad buat jadi istri yang selalu memasak untuk suami dan anaknya." "Apa kata Ibu kamu?" tanyanya. "Kata Ibu, mau makan di restoran mahal pun masakan istri akan selalu membuat rindu s

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Bubur Buatan Jevano

    Jevano mengulas senyumnya pada sang istri yang menghampiri. Tangannya sibuk mencari bahan masakan yang sudah berserakan di dekat kompor. Anna berdiri di samping laki-laki gagahnya itu, ia tatap wajah suaminya dengan senyuman. Jevano terlihat begitu sangat tampan ketika fokus, apalagi saat masak, bahunya terlihat lebih tampan dibanding wajahnya. Anna beralih memeluk suaminya dari belakang, sontak Jevano terkekeh pelan ketika tangan mungil istrinya melingkar begitu saja. "Sayang, nanti kecipratan air panasnya loh!" tegur Jevano. Anna sedikit melirik suaminya, "abisnya Mas ditanya gak jawab." Jevano terkekeh, "mas cuman lagi fokus aja takut ada yang kelewat." "Emang Mas lagi bikin apa sih?" tanya Anna lagi, "sampe dapur jadi berantakan begini." Jevano terkekeh, ia lepaskan tangan mungil sang istri lalu memintanya untuk berdiri di samping. Matanya menunjuk buku catatan dengan sebuah resep bubur yang sangat ia sukai.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kecelakaan sang anak

    Anna terkekeh mendengarnya, "ah gak ada yang spesial Bu. Cuman rasa sayang aja." "Ah bisa aja. Tapi kalian emang serasi sih, keliatan banget saling sayangnya," ucap ibunya lagi membuat Anna tersenyum lalu mengangguk dengan rasa syukurnya. Rezkiano masuk ke kelasnya, sedangkan Anna bergabung dengan Ibu-ibu yang lainnya. "Bu Anna ini lagi hamil lagi ya?" tanya salah satu ibunya. Anna mengangguk, "iya Bu." Anna mengobrol cukup lama dengan ibu-ibu yang lainnya, tentang kehamilan dan pertumbuhan anak. Apalagi Anna disini terhitung paling muda karena baru memiliki Rezkiano sebagai anak terbesarnya. Sedangkan Ibu yang lain sudah memiliki anak yang lebih besar dibanding sebaya Rezkiano. Begitupun dengan Ibu yang duduk di samping Anna sekarang. Wanita itu sudah termasuk paru baya bahkan hampir sebaya dengan ibu anna. Setelah mengobrol cukup lama, Rezkiano keluar dengan wajah kesalnya, membuat Anna yang melihatnya itu heran

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Sayang Suami

    Jevano mengangguk, tapi ekspresi anaknya itu terlihat kebingungan. "Terus mayatnya diapain nanti Ayah?" tanya Rezkiano lagi. "Ditanya sama Malaikat," jawab Jevano membuat Anna terkekeh.Jevano menoleh pada istrinya, "kenapa?" "Ya kamu jawabnya langsung ditanya sama Malaikat, dia mana ngerti. Maksudnya Rezki itu kalau abis dibakar nanti mayatnya digimanain," jelas Anna. Jevano mengangguk paham sembari cengengesan, "nanti abunya ada yang disimpan, ada juga yang ditabur ke laut." Rezkiano memang anak yang cukup pintar, sekalipun dirinya masih ingin bertanya-tanya tentang hal itu. Namun Jevano sudah tidak ingin menjelaskannya lagi pada sang anak, hingga laki-laki itu memilih untuk mengajak anaknya memasak makan siang bersama. Jujur saja mungkin ini memang kematian mertuanya, harusnya ia berkabung dengan istrinya yang kini beristirahat di kamar. Tapi rasanya ia sudah tidak ingin sedih lagi, sudah cukup ia kehilangan aya

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Pemakaman Sang Ayah

    Dokter itu menunduk, "saya turut berduka cita Bu, Pak. Kita juga sudah melakukan yang terbaik untuk pasien tapi tuhan lebih sayang sama dia. Kita juga sudah membicarakan tentang donor ginjal dan akan mencarikannya, namun pasien menolak, dia bilang kalau dia tidak ingin sembuh tapi dia hanya ingin meminta maaf dan menebus kesalahannya pada sang anak." Anna bersimpuh, wanita itu menangis mendengar ucapan dokter tentang sang ayah. Begitupun dengan Jevano yang menenangkan istrinya, laki-laki itu juga sudah kebingungan untuk berbicara. Jevano memutuskan untuk memberikan Gio kepercayaan mengurus pemakaman ayah mertuanya. Sedangkan ia akan menemani Anna yang kini masih menatap kosong ruangan ICU. Wajahnya memucat, serta tangan yang gemetar. Jevano tentu semakin panik, laki-laki itu mengelus punggung istrinya, "sayang jangan melamun terus. Mas gak mau kamu kenapa-napa," pintanya. Anna menoleh pada suaminya dengan wajah yang pucat itu, "mas... Anna ter

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Bertemu Sang Ayah

    Anna menggelengkan kepalanya, "anna lagi gak pengen apa-apa, Anna juga gak lagi banyak pikiran kemarin. Emangnya kenapa?" tanyanya balik. "Kata Bi Ani kemarin kamu muntah parah banget sampe pucet, terus katanya biasanya kalau muntah-muntah sampe parah begitu suka lagi kepengen sesuatu tapi dipendem," jelas Jevano. Anna mengulas senyumannya, "tapi Anna gak kepikiran kepengen apa kemarin, lagi santai-santai aja."Jevano memutar matanya, "masa karena Mas.""Emang Mas lagi kepengen apa kemarin?" tanya Anna. "Mas lagi kepengen lapis legit tapi males keluar kantor terus Gio juga lagi banyak kerjaan, jadi gak tega. Makanya gak jadi aja walaupun kebayang sampe pulang kerja," jawabnya. "Masa iya Aku yang hamil kamu yang ngidam terus kalau gak keturutan aku yang mual," protes Anna membuat Jevano terkekeh pelan. "Ya kan itu baru dugaan aja Sayang. Semoga aja bukan karena itu, repot banget kalau kayak gitu kasian kamunya," timp

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Mual Yang Parah

    Laki-laki itu menghela napasnya berat, kebingungan untuk menyampaikannya darimana. Apalagi ia juga harus pintar-pintar menyampaikan berita ini pada istrinya agar tidak terjadi sesuatu pada ibu hamilnya ini. "Mas ..." Jevano duduk berhadapan dengan istrinya kali ini. Ia menatap wajah istrinya dengan sendu. "Mas mau bilang apa sih?" tanya Anna penasaran. "Sayang maaf ya sebelumnya Mas gak bilang sama kamu karena takut kamu kenapa-napa," ungkapnya. Anna semakin menautkan alisnya bingung, "ya emangnya kenapa Mas?" tanyanya, "mas mau bilang apa?" Jevano sempat terdiam, "sebenernya waktu temen dokter kamu kemarin ke sini bukan cuman pamitan sama kamu ataupun Mas." "Terus?" "Dia bilang sesuatu tentang Ayah," "Ayah?" Jevano mengangguk, "ayah dirawat di rumah sakit," jawabnya. Anna mengedarkan pandangannya, jelas wanita itu tidak mau mendengar kabar apapun lagi tentang iblis di kehid

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Keadaan Sang Ayah Mertua

    "Mertua Bapak-"Jevano langsung membisukan panggilan videonya. Laki-laki itu juga tidak akan memberitahu istrinya tentang kabar sang ayah. Terdengar egois tapi jika itu tidak darurat, Jevano tidak akan memberitahunya. Sudah cukup istrinya itu disakiti selama ini, ia tidak ingin melihat Anna kembali merasakan sakit, apalagi wanitanya itu sedang hamil sekarang. Jevano menoleh pada Gio, "kamu tunggu dulu, jangan bicara apapun sama saya. Saya matikan dulu teleponnya." Gio mengangguk paham. Jevano kembali mengaktifkan suaranya, "sayang, maaf ya! Mas kayaknya harus balik kerja dulu." "Tapi barusan Gio bilang mertua, kenapa Mas?" tanya Anna heran. "Itu calon mertuanya ngundang dia ke rumah katanya, terus harus bawa apa. Mas takut dia malu kalau didenger kamu, makanya Mas tutup dulu barusan," "Oh gitu," jawab Anna dengan anggukan pahamnya. Jevano hanya mengangguk lalu menghela napasnya lega setelah dima

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status