Share

14. Semua Sudah Menjadi Kenangan

Pov Jibran

Tadinya, aku ingin seperti air putih buatmu, sederhana, tapi begitu berarti. Begitupun rasa ini. Aku tak pernah memintanya untuk mencintaimu. Tapi ia datang tanpa permisi, lalu bersemayam dengan kokoh di dalam basirah. Katakan padaku, apa yang harus kulakukan untuk menghancurkannya?

***

Aku menghempaskan diri di atas kursi kerja, pertemuan singkatku dengan Aini menyisakan luka teramat dalam. Andai bisa memutar waktu, aku ingin kembali ke beberapa tahun silam, menjadi lelaki pertama yang menyelipkan cincin di jemari tangannya.

Menjadi lelaki pertama yang memintanya pada Allah sebagai pelengkap iman.

Kini tak ada yang bisa kulakukan, kenyataannya Aini sudah dimiliki oleh Sattar. Ah sakit! Andai ada yang dapat menghentikan denyut ini di dada?

Kuperiksa semua pasien dengan baik, senyumku tetap terkembang. Mungkin hanya mereka menjadi alasanku tetap bertahan, jika tidak aku sudah pergi dari kota ini. Kupejamkan mata sambil bersandar pada kursi kerjaku. Semua pasien sudah keluar,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Movica Kapoor
Lanjut ka ceritanya bagus banget
goodnovel comment avatar
Farida Nurhayati
kok gak lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status