Share

Bab 8 Duit

Author: WN. Nirwan
last update Last Updated: 2025-04-08 12:00:53

KENZO

Setelah aku menabrak mobil Papi tiga bulan yang lalu, fasilitas yang kunikmati selama ini, dikurangi dengan drastis. Termasuk urusan kendaraan. Jika sebelumnya, ke mana-mana aku mengendarai mobil sport—yang kini telah hancur, maka kini aku hanya menggunakan sedan dengan spesifikasi jauh di bawah mobilku terdahulu.

Namun, ternyata itu sudah lebih dari cukup bagi Vita. Ia tersenyum senang saat aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang menggunakan H*nda Civ*c T*rbo yang selama ini hanya terparkir di kediaman keluargaku.

Tengah malam itu, dalam perjalanan pulang, kami terlibat pembicaraan yang cukup lama dan intens. Gadis bergaun biru itu mengaku sebagai mahasiswi di sebuah universitas yang namanya belum pernah kudengar sebelumnya. Entahlah. Mungkin aku yang kurang pengetahuan.

“Kamu kuliah atau kerja?” tanyanya dengan suara agak mendesah.

“Dua-duanya,

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 9 Brownies

    HUSNA“Tante, saya tidak punya uang untuk dipinjamkan,” tolakku.“Masa’ sih? Tante lihat kamu bisa punya toko kue dengan peralatan yang bagus begini. Masa’ iya, tidak punya uang?” sergah Tante Fitri. Dia mendekati rak tempatku memajang aneka kue kering.“Ini? Ini semua harganya berapa?” tanyanya sambil menunjuk rak tersebut. “Kamu bohong kalau bilang nggak ada duit.”Gini deh. Dia yang mau meminjam, tapi malah dia pula yang memaksa. Sudah ditolak, malah tetap memaksa.“Saya memang punya uang, tapi untuk kehidupan saya dan Asma sehari-hari. Jadi tidak bisa saya pinjamkan,” jawabku.“Berapa sih, kebutuhan kalian berdua? Sebulan palingan dua juta, ‘kan? Tidak sampai lima juta, ‘kan? Makanya Tante mau pinjam. Tiga juta saja!”Ini orang maksa, ya. S

    Last Updated : 2025-04-08
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 10 Bang Ojol

    HUSNASetelah Kenzo meninggalkan tokoku, tubuhku luruh, bersembunyi di balik meja kasir. Kedua tangan menutup wajahku yang terasa panas. Ya ampun, pagi-pagi begini, sudah dibuat baper hanya karena Kenzo membeli produk jualanku.Tapi, aku mengakui, kemunculan Kenzo di tokoku yang tiba-tiba, ibarat hujan pengusir panas yang ditimbulkan oleh Tante Fitri. Sudah mengusir aku dan adikku, tiba-tiba muncul hanya untuk meminjam uang. Mending beli browniesku beberapa, ini malah hanya memaki setelah aku menolak keinginannya.Aku menatap dua lembar uang berwarna merah yang diberikan oleh Kenzo barusan. Pembuka hari yang baik. Ditambah dengan pembelian brownies dari pelangganku, pagi ini aku sudah membukukan penjualan senilai tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah.Aku bersyukur atas apa yang kudapatkan. Mudah-mudahan bisa bertambah jauh lebih banyak pada penghujung hari, agar aku kelak bisa mewujudkan impianku un

    Last Updated : 2025-04-09
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 11

    KENZOUniversitas tempat Vita kuliah ternyata terletak di daerah suburban. Tidak begitu luas, namun tertata rapi. Berdasarkan keterangan dari Bang Rano yang aku mintai tolong untuk mencari informasi—jadi anak bos memang menguntungkan karena bisa meminta tolong pada atasan untuk hal-hal yang berhubungan dengan ‘pekerjaan’, aku jadi tahu siapa yang berada di balik yayasan yang mengelola universitas tersebut.“Terima kasih ya, sudah mau nganterin. Oh iya, kamu kuliah di mana?” tanya Vita sebelum turun dari mobil. Astaga, padahal semalam sepertinya aku sudah mengatakannya. Entahlah. Barangkali aku yang lupa.Kusebut nama perguruan tinggi tempatku menuntut ilmu dan ia terdiam. Aku pikir ia mungkin minder, jadi aku segera mengalihkan perhatian.“Mau kujemput lagi? Kabarin aja.”Ia tersenyum dan mengangguk. “Nanti aku kabari.”

    Last Updated : 2025-04-09
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 12

    KENZOSetelah menutup telepon, aku kembali melangkah. Tak lama kemudian, aku mendapatkan pemberitahuan bahwa rekening yang aku maksud sudah dapat aku kugunakan lagi sesukanya. Termasuk untuk membayarkan uang kuliah Vita sebagai langkah awal untuk menjadikannya calon pengganti Husna.***HUSNAHari ini hari yang penuh drama. Mungkin aku berlebihan. Tapi setelah kunjungan Tante Fitri, aku mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka: pembeli baru bernama Kenzo. Dia juga ternyata cukup baik hingga memberikan tip untuk adikku. Orang kaya mah bebas, ya. Hehehe.Meskipun aku masih bingung, bagaimana bisa Kenzo mengenal Bang Farid yang menjadi perantara bagi pelangganku, aku akhirnya memilih untuk tidak memikirkan alasannya. Malah, aku berharap kelak Kenzo akan membeli kue lagi dariku sehingga ia menjadi pelanggan toko kecilku.Saat sedang berharap agar pela

    Last Updated : 2025-04-09
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 13

    HUSNA“K-Kue spesial seperti apa, Bu Krisye?” tanyaku tergagap sambil buru-buru memberikan kursi untuk diduduki pengunjung istimewaku itu.“Apa yang terbaik yang dapat kamu buat, Nak,” jawab wanita yang menyebutku sebagai calon menantunya itu. Meskipun sebenarnya aku sendiri masih mempertimbangkannya.“Saya membuat brownies dan beberapa jenis kue tradisional yang pernah diajarkan oleh almarhumah ibu saya.”“Kalau begitu, pembicaraan selesai,” sela Bu Krisye sambil bertepuk tangan lembut. “Tolong kamu buatkan kami kue perayaan pernikahan dari brownies. Untuk sajian kudapannya, tolong buatkan kue-kue tradisional dengan kemampuan terbaikmu. Kami hanya akan mengadakan perayaan sederhana dengan jumlah tamu terbatas. Jadi jumlah yang hadir hanya tiga puluh orang.”Aku melongo. Bu Krisye bahkan tidak ingin melihat gambar atau c

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 14

    KENZO“Iya, membantunya. Mengantarnya berbelanja bahan, misalnya. Pastikan sebagian bahan yang Husna butuhkan dibeli di Trixmart, ya. Hahaha.”Sempat-sempatnya Papi bercanda pada saat aku sedang terkejut seperti ini.“Tapi, Pi. Kenapa Ken harus membantu Husna? Ken harus memusatkan perhatian untuk mencari jodoh sendiri. Masa’ Ken harus membagi waktu dengan Husna juga? Itu bisa merusak rencana Ken,” protesku.“Papi pikir ini pertukaran yang cukup adil. Papi dan Mami sudah memfasilitasi pencarian jodoh ini dengan membuka blokiran rekeningmu. Dengan begitu, kamu memiliki sumber daya nyaris tanpa batas untuk melakukan rencanamu. Nah, sebagai ganti kelonggaran itu, Papi setuju bahwa kamu diberi kewajiban untuk melakukan apa yang Mami inginkan, yaitu membantu Husna. Bagaimana pun, bagi Papi dan Mami, Husna adalah pilihan kami.”

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 15

    HUSNAAku panik hingga napasku sesak. Hingga kepergian Bu Krisye dengan mobilnya, aku masih belum bisa melakukan apa-apa. Terlalu banyak yang berkelebatan di kepalaku, hingga aku merasa tidak kuat lagi dan terpaksa menutup sementara tokoku!Setelah mengunci pintu dan menutup toko di aplikasi ojol, aku berjalan gontai menuju ke kamarku. Merebahkan diri di tempat tidur, memejamkan mata untuk menenangka diri. Aku tidak mengkhawatirkan Asma yang sebentar lagi pulang sekolah. Ia punya kunci rumah sendiri, sehingga tidak akan membangunkan aku untuk membukakan pintu.Apa seharusnya aku tegas saja, ya? Tidak, Bu Krisye. Saya tidak ingin menjadi calon menantu Bu Krisye dan Pak Kenta. Saya masih bisa hidup meskipun tidak menjadi bagian dari keluarga Bu Krisye dan Pak Kenta.Astagfirullah, pekikku dalam hati. Sombong sekali kata-kataku. Menjadi menantu dari pasangan kaya raya seperti Bu Krisye

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 16

    HUSNA“Belanjanya itu saja? Haruma, yang ulang tahun ‘kan kakakmu. Masa’ kadonya hanya itu? Makanya, duit jajanmu jangan dihabiskan di mobile game,” celetuk Asma saat anak laki-laki itu mengeluarkan selembar uang seratus ribuan. Aku sampai menegur Asma agar tidak meledek temannya seperti itu. Apalagi, teman Asma ituTapi anak yang ternyata bernama Haruma itu cuek, tidak menang. Setelah menerima uang kembalian dariku, ia mengucapkan terima kasih dan pamit untuk pulang. Asma mengantarnya hingga ke mobilnya yang lagi-lagi entah apa mereknya itu. Bisa kubayangkan para tetangga akan bergunjing tentang para pelangganku hari ini yang datang dengan mobil mewah.“Haruma itu teman sekelasmu?” tanyaku saat Asma kembali ke toko.“Iya. Kakaknya hari ini ulang tahun, jadi dia mau kasih kado nanti malam. Aneh sih. Kasih kado kok brownies. Tapi nggak apa-apa juga, s

    Last Updated : 2025-04-11

Latest chapter

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 34

    Papi dan Mami rupanya menyadari bahwa anak satu-satunya ini sedang bergulat dengan pikirannya sendiri. Papi menepuk bahuku, hingga membuatku agak terlonjak karena kaget.“Kenapa, Nak?” tanya Papi dengan nada khawatir. Di sebelah beliau, Mami ikut menatapku dengan sama khawatirnya.“Ken sebenarnya bingung. Papi dan Mami menjodohkan Ken dengan Husna, tapi juga membolehkan Ken jalan dengan Hima,” jawabku menyuarakan kebingunganku.Hanya itu yang berani kuutarakan. Tak terbayangkan jika aku berani mengatakan apa yang aku pikirkan tentang Putri dan Husna. Tawa orang tuaku bisa-bisa meledak lagi.“Loh, bukannya Mami dan Papi juga membiarkan kamu untuk mencari calon istri pilihanmu sendiri? Jadi, Mami dan Papi tidak mungkin melarang kamu untuk dekat dengan siapa pun, termasuk Hima,” sahut Mami. Justru beliau yang tampak bingung usai mendengar keresahanku. Sama-sama bingun

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 33

    KENZOHima ternyata serius. Cewek yang sudah aku kenal saat kami masih ingusan itu benar-benar membuktikan kata-katanya. Dia menolak untuk diantar jemput lagi olehku!Aku sendiri tidak yakin apakah harus kesal atau gembira atas perkembangan terakhir ini. Kesal karena Hima ternyata tidak benar-benar memaafkan aku. Atau justru gembira karena aku tidak perlu lagi repot-repot mengurusi cewek yang sebenarnya sudah sangat mandiri seperti Husna itu.Eh, keceplosan lagi. Kenapa sih, aku jadi sering mengingat Husna, gadis yang aku tolak untuk menjadi calon istriku?Belum selesai dengan kebingunganku menghadapi Husna, Papi dan Mami malah mentertawakan aku. Kedua orang tuaku itu mengatakan sesuatu yang membuatku semakin bingung. Menjadikan sore di gazebo kediaman kami itu menjadi kurang nyaman untukku. Padahal, niatku ikut duduk di sana adalah untuk bersantai.“Padahal, Papi

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 32

    HUSNAAku yakin, Kenzo pasti merasa bersalah karena sudah membentak Himawari. Aku juga tidak tahu, mengapa Kenzo mendadak sepanik itu, sampai uring-uringan sendiri. Bahkan, dia sampai lupa membayar brownies yang diinginkan oleh Himawari itu.Tapi nggak apa-apa, deh. Aku ikhlaskan kali ini. Aku harap Kenzo dan Himawari bisa berdamai, tidak ada masalah lagi di antara mereka. Soalnya, mereka ternyata keluarga, ‘kan?Awalnya aku mau bilang, ‘wah dunia sempit banget, ya. Aku juga bisa kenal Kak Himawari karena adik Kak Himawari, Haruma, ternyata teman sekolah Asma, adikku.’Tapi tentu saja tidak jadi. Sebab, Kenzo sudah keburu salah tingkah karena sebab yang tidak bisa aku terka.Diam-diam, dari dalam tokoku, aku menyaksikan perdebatan berlanjut antara Kenzo dan Himawari. Kenzo tampak membujuk Himawari, sementara gadis itu terus saja merajuk.Set

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 31

    KENZOUh, kenapa Husna menatapku seperti itu? Seperti takjub, tapi juga kecewa? Apa yang dia pikirkan?“Kak Kenzo dan Kak Hima … kenal di mana?” tanya Husna padaku dan Hima, sambil menyerahkan brownies yang diinginkan oleh Hima.Ah, itu rupanya! Itulah yang ia pikirkan. Soal hubunganku dengan Hima. Rupanya, kebersamaan kami telah mengganggunya. Entah mengapa, aku agak senang mendengar bahwa Husna terusik dan ingin tahu lebih jauh tentang aku dan Hima.Aku tersenyum tipis saat menyadari bahwa Husna ternyata menganggap bahwa hubunganku dan Hima cukup penting hingga mau bertanya lebih jauh. Tapi senyuman itu buru-buru kuhapus. Aku tidak mau Husna menganggapku aneh. Bahkan, aku juga tidak ingin Husna salah sangka padaku.“Oh, kami sepupuan,” jawab Hima. “Dulu kami berdua sering main bareng. Sekarang, mumpung aku lagi di sini, Ken yang nemenin ke m

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 30

    KENZORuma yang Hima maksud adalah Haruma, adik laki-lakinya yang masih SMP. Walaupun Ruma sudah cukup besar, namun di mataku, dia tetap anak-anak. Sehingga jika dia bisa sampai membeli brownies di daerah yang jauh dari rumah dan sekolahnya, itu artinya dia sudah lebih berani dan bukan anak-anak lagi.“Nggak juga. Dia bareng teman sekolahnya. Kebetulan, kakak temannya itu yang punya toko kue itu.”Aku terdiam. Ada apa ini? Kenapa orang-orang di sekitarku seolah terhubung dengan gadis itu? Setelah Vita dan Putri, kini ada Hima yang ternyata sudah memiliki hubungan dengan Husna.Apakah … ini pertanda bahwa aku tidak akan bisa lepas dari Husna? Tidak mungkin!***HUSNAAku menyusun cake stand bersusun empat yang kubeli kemarin. Membutuhkan usaha ekstra untuk menyusun agar benda yang terbuat dari kayu itu bisa tega

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 29

    KENZO“Antar dia ke mana saja. Pastikan dia tidak terlibat dalam masalah atau … membuat masalah.”Aku mengingat perintah Papi yang begitu jelas menekankan tugasku kali ini. Terkesan remeh seperti tugas membantu Husna. Namun, nyatanya, tugas kali ini tidak semudah itu.Setelah melewati beberapa jalan, aku tiba di sebuah perumahan lama yang berisi rumah-rumah besar bergaya klasik. Dengan santai, aku membawa mobilku melewati pinggir danau buatan yang bersebelahan dengan sebuah lapangan golf.Setelah melewati sebuah belokan, aku tiba di blok yang berisi lebih sedikit rumah namun ukurannya jauh lebih besar. Aku menyusuri jalanan hingga tiba di rumah yang terletak paling ujung. Rumah yang sempat membuatku enggan berkunjung saat masih kecil dulu.Setelah pintu pagar dibukakan untukku, aku membawa mobilku masuk ke dalam. Kemudian turun dan melewati ja

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 28

    HUSNA“Nggak bisa. Pokoknya Mama nggak terima dihina dua kali oleh anak sombong itu!” tukas Tante Fitri, bersikeras mengamuk.“UNA! HUSNA! BUKA PINTUNYA!”Tante Fitri kembali menggedor pintu.Aku berdoa semoga Pak RT cepat datang. Mudah-mudahan beliau sudah pulang kerja dan mendengar keributan ini, lalu datang untuk mengamankan situasi.Tak lama kemudian, doaku terkabul. Namun, bukan Pak RT yang datang, melainkan seorang gadis yang sebaya dengan aku dan Novi. Jangan-jangan dia calon pembeli di tokoku. Waduh, gawat kalau dia berpaling karena ngeri melihat ada ibu-ibu ngamuk di tokoku.“Tante, permisi. Saya mau masuk ke toko. Tolong jangan menghalangi jalan,” kata gadis itu.Aku takjub melihat penampilan gadis yang tidak aku kenal itu. Rambutnya panjang dikuncir dengan mengenakan t-shirt, jeans d

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 27

    KENZODua hari ini sangat melelahkan bagiku. Sebab, selain memang banyak hal yang aku lakukan, aku lelah karena terlalu banyak peristiwa dan hal-hal baru yang kutemui.Terutama dalam kehidupan pribadiku. Aku mulai menyadari, mengapa syarat berpoligami itu berat. Baru menebar pesona—eh, jala pada dua orang gadis secara bersamaan saja, aku sudah kelelahan. Bagaimana jika sampai menikah? Apa aku telah salah?Saat sedang merenungi pilihanku, panggilan dari Mami masuk. Aku menepi sejenak untuk mengangkatnya.“Ada apa, Mi?” tanyaku.“Mami dan Papi ada tugas untukmu.”Aku hendak protes karena Mami sepertinya melupakan perjanjian untuk membebaskan aku dari tugas selama aku ‘menebar jala’. Namun, Bang Rano pasti sedang membantu Papi. Sementara Bang Farid sedang cuti. Mami hanya punya seorang asisten, sehingga

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 26

    KENZOSebenarnya aku bisa menanyakannya pada Mami. Tapi aku sudah tak sabar untuk mengetahuinya. Mumpung orangnya kini tengah bersamaku.“Memangnya kenapa, Kak?”Ya elah, dia malah nanya balik. Aku memutar bola mataku.“Aku mau tahu aja. Kamu ‘kan hidup mandiri setelah orang tuamu meninggal dunia. Sebelumnya kamu pasti tinggal dengan papi—eh, ayah dan ibumu. Masih di kota ini, ‘kan?”Aku menahan diri untuk tidak mengucapkan kata ‘diusir’. Rasanya tidak tega melihat wajahnya menjadi semakin mendung.“Dulu aku dan Asma tinggal di rumah peninggalan Kakek dan Nenek di daerah Kota Lama. Tapi setelah Bapak dan Ibu nggak ada, kami berdua keluar dari sana,” jawabnya pelan.“Kenapa?” tanyaku lagi. Dadaku berdesir saat mendengar daerah tempat tinggalnya yang lama. Di situ

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status