Share

Bab 32

Penulis: WN. Nirwan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 12:00:18

HUSNA

Aku yakin, Kenzo pasti merasa bersalah karena sudah membentak Himawari. Aku juga tidak tahu, mengapa Kenzo mendadak sepanik itu, sampai uring-uringan sendiri. Bahkan, dia sampai lupa membayar brownies yang diinginkan oleh Himawari itu.

Tapi nggak apa-apa, deh. Aku ikhlaskan kali ini. Aku harap Kenzo dan Himawari bisa berdamai, tidak ada masalah lagi di antara mereka. Soalnya, mereka ternyata keluarga, ‘kan?

Awalnya aku mau bilang, ‘wah dunia sempit banget, ya. Aku juga bisa kenal Kak Himawari karena adik Kak Himawari, Haruma, ternyata teman sekolah Asma, adikku.’

Tapi tentu saja tidak jadi. Sebab, Kenzo sudah keburu salah tingkah karena sebab yang tidak bisa aku terka.

Diam-diam, dari dalam tokoku, aku menyaksikan perdebatan berlanjut antara Kenzo dan Himawari. Kenzo tampak membujuk Himawari, sementara gadis itu terus saja merajuk.

Set

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 33

    KENZOHima ternyata serius. Cewek yang sudah aku kenal saat kami masih ingusan itu benar-benar membuktikan kata-katanya. Dia menolak untuk diantar jemput lagi olehku!Aku sendiri tidak yakin apakah harus kesal atau gembira atas perkembangan terakhir ini. Kesal karena Hima ternyata tidak benar-benar memaafkan aku. Atau justru gembira karena aku tidak perlu lagi repot-repot mengurusi cewek yang sebenarnya sudah sangat mandiri seperti Husna itu.Eh, keceplosan lagi. Kenapa sih, aku jadi sering mengingat Husna, gadis yang aku tolak untuk menjadi calon istriku?Belum selesai dengan kebingunganku menghadapi Husna, Papi dan Mami malah mentertawakan aku. Kedua orang tuaku itu mengatakan sesuatu yang membuatku semakin bingung. Menjadikan sore di gazebo kediaman kami itu menjadi kurang nyaman untukku. Padahal, niatku ikut duduk di sana adalah untuk bersantai.“Padahal, Papi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 34

    Papi dan Mami rupanya menyadari bahwa anak satu-satunya ini sedang bergulat dengan pikirannya sendiri. Papi menepuk bahuku, hingga membuatku agak terlonjak karena kaget.“Kenapa, Nak?” tanya Papi dengan nada khawatir. Di sebelah beliau, Mami ikut menatapku dengan sama khawatirnya.“Ken sebenarnya bingung. Papi dan Mami menjodohkan Ken dengan Husna, tapi juga membolehkan Ken jalan dengan Hima,” jawabku menyuarakan kebingunganku.Hanya itu yang berani kuutarakan. Tak terbayangkan jika aku berani mengatakan apa yang aku pikirkan tentang Putri dan Husna. Tawa orang tuaku bisa-bisa meledak lagi.“Loh, bukannya Mami dan Papi juga membiarkan kamu untuk mencari calon istri pilihanmu sendiri? Jadi, Mami dan Papi tidak mungkin melarang kamu untuk dekat dengan siapa pun, termasuk Hima,” sahut Mami. Justru beliau yang tampak bingung usai mendengar keresahanku. Sama-sama bingun

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 35

    HUSNAPagi-pagi sekali, aku sudah menyapu dan mengepel lantai tokoku. Perabotan di dalamnya aku bersihkan dengan saksama. Kaca toko pun aku bersihkan dengan pembersih khusus. Hingga saat Asma meminta uang jajan sebelum berangkat ke sekolah, aku sudah menyelesaikan pekerjaan beres-beres sebelum membuka toko itu.“Kinclong, Kak. Memangnya hari ini Kak Kenzo mau datang ke sini?” celetuk Asma usai menghirup wangi karbol yang aku gunakan untuk mengepel lantai.“Hah? Apa hubungannya dengan Kak Kenzo? Kakak ‘kan tiap hari beres-beres begini,” tukasku sambil membuka dompet untuk mengambilkan jatah harian Asma.“Nggak. Kakak hanya mengelap kaca sampai kinclong begini pas Kak Kenzo datang ke sini. Waktu Kak Kenzo nganterin belanja bahan kue pesanan Bu Krisye itu, loh,” bantah Asma nyengir. Matanya berbinar melihat warna lembaran uang yang aku berikan.Aku tersentak. Apa iya? Apa iya, aku hanya bersih-bersih total jika mengetahui bahwa Kenzo akan berkunjung ke toko ini?Setelah menerima uang sak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 36

    HUSNAAku benar-benar bingung. Juga tidak menyangka. Seorang gadis tangguh seperti Himawari bisa berada dalam keadaan seperti ini.Air matanya memang sudah berhenti mengalir. Tapi sesekali Himawari masih menarik napas, menahan tangisan yang setiap saat masih bisa mendera lagi.Aku tertegun. Seperti inikah seorang gadis yang patah hati? Merasa hancur karena perbuatan seorang pemuda sudah mengasarinya?“Kak, Kak Himawari sudah makan kue terlalu banyak. Berhenti dulu, ya,” bujukku.Aku meringis pelan. Himawari sudah memakan dua kotak brownies sendirian, belum termasuk kue-kue kering yang kupajang di tokoku.Ya, Himawari memang sudah membayar apa yang dia makan. Bahkan dengan harga dua kali lipat lebih tinggi.Tapi, tetap saja, memakan kue sebanyak itu jelas tidak baik untuk kesehatan. Aku sudah bingung, dengan cara apa lagi aku h

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 37

    KENZOAku yang dulu, mungkin akan kabur untuk menghindari konflik tak terduga ini. Mengabaikan panggilan seorang gadis demi gadis lainnya, namun pada akhirnya justru bertemu dengan gadis yang aku abaikan itu.Ya, aku pasti akan cari aman. Bersembunyi, lalu kembali saat keadaan sudah memungkinkan. Pengecut.Tapi itu dulu. Aku yang sekarang, entah mengapa, malah terpaku di tempatku. Menanti kedatangan Putri dan Viina yang bisa saja membawa badai yang tidak diinginkan oleh siapa pun.Aku melirik apa yang aku pegang saat ini. Sekotak praline dan minuman ringan dua kaleng untuk dinikmati berdua dengan Putri. Aku tentu saja tidak mengira bahwa Vita akan hadir di sini. Barangkali seharusnya, aku membeli minuman tiga kaleng untuk berjaga-jaga. Entahlah.Dua orang gadis itu kini sudah berhadapan denganku. Ekspresi wajah mereka bertolak belakang. Putri dengan senyuman yang menente

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 38

    HUSNA“Kalian saling sayang ya, karena sejak kecil sudah saling kenal?” tanyaku hati-hati.Saatnya menggali informasi. Aku ingin tahu, seperti apa sebenarnya hubungan di antara dua orang keluarga jauh ini.Sayangnya, Himawari terlalu ‘mabuk’ untuk menjawab. Gadis itu malah menangis sesenggukan lagi.“Dia jahat! Aku nggak terima, pokoknya!” seru Himawari. Kemudian menghabiskan potongan brownies yang terakhir.Uh. Aku harus bersabar. Orang patah hati memang sulit diajak bicara.Eh? Patah hati? Apa memang benar, di antara Himawari dan Kenzo, memang ada hubungan yang sangat kuat?Sepertinya iya. Kalau tidak, kenapa Himawari tampak frustrasi seperti ini? Kalau mereka hanya berteman, tidak mungkin Himawari akan sekalut ini.Aku memilin ujung jilbabku, menahan diri agar tidak larut dalam p

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 39

    KENZO“Apa? Kamu suka aku?” sergah Putri. Ia tampak terkejut. Tidak mengira bahwa aku menyukainya.Aku pun terkejut. Benar-benar terkejut. Terkejut bukan karena melihat reaksi Putri. Melainkan karena aku tidak menyangka, aku mampu mengatakannya.Aku mengira bahwa aku hanya membisikkan kata-kata itu dalam benakku saja. Tapi ternyata tidak. Aku mengucapkannya, tanpa basa-basi!Apa aku terlalu gugup, hingga tak sengaja meluncurkan kalimat itu dari mulutku? Apa ini? Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri hingga berbicara di luar kendaliku?Cokelat praline dalam genggaman Putri nyaris terlepas, sebagai bagian dari reaksi keterkejutan dirinya atas kata-kata yang aku lontarkan. Putri segera menyelamatkan pemberianku itu, lalu buru-buru meletakkan kaleng tersebut di sisinya.“Beneran, Ken? Kamu nggak lagi ngelindur, ‘kan? Nggak main-main, ‘kan?” tanya Putri sambil menatap mataku. Ia seperti polisi yang sedang menginterogasi seorang tersangka.Aku gelagapan. Bingung mau bicara apa setelah

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 40

    HUSNAAku membiarkan Himawari minum, menghabiskan isi botol yang tersisa. Kondisinya cukup mengkhawatirkan. Walaupun dia adalah sainganku, aku tidak akan tega membiarkannya menderita seperti ini.Hah? Saingan? Astaga Husna, sadarlah! Jangan terbawa mimpi lagi. Jika Kenzo menolakmu, maka itu wajar. Yang tidak wajar adalah jika Kenzo menolak gadis seperti Himawari atau Putri.Putri. Entah kenapa, bayangan teman sekolahku itu melintas di benakku. Teringat pada hadiah dari Kenzo untuknya pada saat makan malam bersama. Kenzo pasti sangat dekat dengannya sampai bersedia memberikan gelang secantik itu. Atau, sejak awal, Kenzo memang menginginkan Putri?“Hoek!”Himawari kembali muntah, membuat pikiranku yang sedang ke mana-mana, kembali ke toko ini. Air minum yang sudah melewati tenggorokannya, kini ditumpahkan lagi.Aku juga pernah mengalami apa yang dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19

Bab terbaru

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 43

    HUSNANovi masih meneleponku hingga tiga kali, tapi semua panggilannya kuabaikan. Aku tidak mau mendengarkan lagi ucapannya yang memicu air mataku untuk keluar.Sesaat kemudian, Novi mengirimkan pesan yang hanya aku baca. Ia memberitahukan keberadaan Kenzo dan Novi saat ini.Di kampus, ya? Tempat pendidikan tinggi yang hanya menjadi impian untukku. Apa Novi menyuruhku ke sana dan melabrak mereka?Aku mengucapkan istigfar saat pemikiran untuk memergoki Kenzo dan Putri itu tercetus di benakku. Apa hakku melakukan itu? Lagipula, baik Putri mau pun Kenzo adalah orang-orang yang baik padaku. Tidak mungkin aku menyerang mereka seperti itu.Dadaku kembali terasa panas. Perih. Darahku seperti mengalir lebih cepat saat aku membantah pikiran burukku sendiri. Aku memang tidak boleh menyakiti hati Kenzo dan Putri. Tapi, bagaimana caranya agar hatiku sendiri bisa menjadi tenang?“Husna … ada air minum, nggak? Aku haus ….”Aku tersentak dan menoleh. Melihat Himawari sudah berdiri tak jauh dariku. A

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 42

    HUSNA“Nov, kalau kamu nggak punya kerjaan lain selain ngemis-ngemis apa yang nggak aku miliki, mendingan kamu ngapain. Kalau memang mau sama Ken, bilang aja ke dia langsung, jangan ke aku,” semburku.Bahkan jika Putri atau Himawari memang punya hubungan khusus dengan Kenzo, aku bisa apa? Mau melarang? Baik aku dan Kenzo sama-sama belum mengatakan apa-apa tentang perjodohan yang diinginkan oleh Bu Krisye dan Pak Kenta itu. Jadi terserah masing-masing dalam menyikapinya.“Tapi cewek seperti kita nggak akan punya kesempatan kalau saingannya cewek tajir seperti Putri, teman sekolahmu dulu.”Sesuai dugaanku, ternyata gadis yang Novi maksud adalah Putri.Justru karena itu, Novi! Aku sudah punya kesempatan untuk menjadi pasangan Kenzo, tapi belum aku ambil karena … aku menyadari diriku. Siapa sih, aku ini? Apa aku memang pantas menjadi calon pasangan Kenzo?Aku ikhlas menolong Pak Kenta, tak mengharapkan imbalan sekalipun imbalan itu adalah Kenzo. Jadi, kesempatan itu masih aku diamkan hing

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 41

    HUSNA“Assalamu ‘alaikum,” sapaku ogah-ogahan. Bagaimana pun, aku masih enggan menerima orang yang sudah mengusikku tempo hari.Agak lama tak terdengar jawaban. Aku hanya mendengar tangisan lirih. Eh, Novi menangis?Jujur, aku masih menyimpan dendam pada keluarga yang sudah mengusir aku dan Asma. Novi adalah bagian dari keluarga itu. Mau terlibat langsung dalam pengusiran mau pun hanya menyaksikan tanpa mencegah, bagiku sama saja. Sama jahatnya.Akan tetapi, saat mendengar tangisan lirih Novi di seberang sana, hatiku seperti digores. Novi yang aku tahu adalah anak yang pandai bergaul, ekspresif dan blak-blakan. Kenapa ia justru terdengar rapuh seperti ini?“Una …. Kalau aku minta Ken, maksudku Kenzo, dari kamu. Nggak apa-apa, ‘kan?”Sekonyong-konyong, Novi berbicara. Tapi kata-katanya membuat hatiku tergores. Ah, bukan hanya itu. Aku merasakan sesuatu yang panas di dadaku. Perasaan yang tidak asing. Singkat saja. Aku geram mendengarnya.Kenapa sepertinya semua orang menyukai dan mengi

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 40

    HUSNAAku membiarkan Himawari minum, menghabiskan isi botol yang tersisa. Kondisinya cukup mengkhawatirkan. Walaupun dia adalah sainganku, aku tidak akan tega membiarkannya menderita seperti ini.Hah? Saingan? Astaga Husna, sadarlah! Jangan terbawa mimpi lagi. Jika Kenzo menolakmu, maka itu wajar. Yang tidak wajar adalah jika Kenzo menolak gadis seperti Himawari atau Putri.Putri. Entah kenapa, bayangan teman sekolahku itu melintas di benakku. Teringat pada hadiah dari Kenzo untuknya pada saat makan malam bersama. Kenzo pasti sangat dekat dengannya sampai bersedia memberikan gelang secantik itu. Atau, sejak awal, Kenzo memang menginginkan Putri?“Hoek!”Himawari kembali muntah, membuat pikiranku yang sedang ke mana-mana, kembali ke toko ini. Air minum yang sudah melewati tenggorokannya, kini ditumpahkan lagi.Aku juga pernah mengalami apa yang dia

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 39

    KENZO“Apa? Kamu suka aku?” sergah Putri. Ia tampak terkejut. Tidak mengira bahwa aku menyukainya.Aku pun terkejut. Benar-benar terkejut. Terkejut bukan karena melihat reaksi Putri. Melainkan karena aku tidak menyangka, aku mampu mengatakannya.Aku mengira bahwa aku hanya membisikkan kata-kata itu dalam benakku saja. Tapi ternyata tidak. Aku mengucapkannya, tanpa basa-basi!Apa aku terlalu gugup, hingga tak sengaja meluncurkan kalimat itu dari mulutku? Apa ini? Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri hingga berbicara di luar kendaliku?Cokelat praline dalam genggaman Putri nyaris terlepas, sebagai bagian dari reaksi keterkejutan dirinya atas kata-kata yang aku lontarkan. Putri segera menyelamatkan pemberianku itu, lalu buru-buru meletakkan kaleng tersebut di sisinya.“Beneran, Ken? Kamu nggak lagi ngelindur, ‘kan? Nggak main-main, ‘kan?” tanya Putri sambil menatap mataku. Ia seperti polisi yang sedang menginterogasi seorang tersangka.Aku gelagapan. Bingung mau bicara apa setelah

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 38

    HUSNA“Kalian saling sayang ya, karena sejak kecil sudah saling kenal?” tanyaku hati-hati.Saatnya menggali informasi. Aku ingin tahu, seperti apa sebenarnya hubungan di antara dua orang keluarga jauh ini.Sayangnya, Himawari terlalu ‘mabuk’ untuk menjawab. Gadis itu malah menangis sesenggukan lagi.“Dia jahat! Aku nggak terima, pokoknya!” seru Himawari. Kemudian menghabiskan potongan brownies yang terakhir.Uh. Aku harus bersabar. Orang patah hati memang sulit diajak bicara.Eh? Patah hati? Apa memang benar, di antara Himawari dan Kenzo, memang ada hubungan yang sangat kuat?Sepertinya iya. Kalau tidak, kenapa Himawari tampak frustrasi seperti ini? Kalau mereka hanya berteman, tidak mungkin Himawari akan sekalut ini.Aku memilin ujung jilbabku, menahan diri agar tidak larut dalam p

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 37

    KENZOAku yang dulu, mungkin akan kabur untuk menghindari konflik tak terduga ini. Mengabaikan panggilan seorang gadis demi gadis lainnya, namun pada akhirnya justru bertemu dengan gadis yang aku abaikan itu.Ya, aku pasti akan cari aman. Bersembunyi, lalu kembali saat keadaan sudah memungkinkan. Pengecut.Tapi itu dulu. Aku yang sekarang, entah mengapa, malah terpaku di tempatku. Menanti kedatangan Putri dan Viina yang bisa saja membawa badai yang tidak diinginkan oleh siapa pun.Aku melirik apa yang aku pegang saat ini. Sekotak praline dan minuman ringan dua kaleng untuk dinikmati berdua dengan Putri. Aku tentu saja tidak mengira bahwa Vita akan hadir di sini. Barangkali seharusnya, aku membeli minuman tiga kaleng untuk berjaga-jaga. Entahlah.Dua orang gadis itu kini sudah berhadapan denganku. Ekspresi wajah mereka bertolak belakang. Putri dengan senyuman yang menente

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 36

    HUSNAAku benar-benar bingung. Juga tidak menyangka. Seorang gadis tangguh seperti Himawari bisa berada dalam keadaan seperti ini.Air matanya memang sudah berhenti mengalir. Tapi sesekali Himawari masih menarik napas, menahan tangisan yang setiap saat masih bisa mendera lagi.Aku tertegun. Seperti inikah seorang gadis yang patah hati? Merasa hancur karena perbuatan seorang pemuda sudah mengasarinya?“Kak, Kak Himawari sudah makan kue terlalu banyak. Berhenti dulu, ya,” bujukku.Aku meringis pelan. Himawari sudah memakan dua kotak brownies sendirian, belum termasuk kue-kue kering yang kupajang di tokoku.Ya, Himawari memang sudah membayar apa yang dia makan. Bahkan dengan harga dua kali lipat lebih tinggi.Tapi, tetap saja, memakan kue sebanyak itu jelas tidak baik untuk kesehatan. Aku sudah bingung, dengan cara apa lagi aku h

  • Terpaksa Jadi Playboy   Bab 35

    HUSNAPagi-pagi sekali, aku sudah menyapu dan mengepel lantai tokoku. Perabotan di dalamnya aku bersihkan dengan saksama. Kaca toko pun aku bersihkan dengan pembersih khusus. Hingga saat Asma meminta uang jajan sebelum berangkat ke sekolah, aku sudah menyelesaikan pekerjaan beres-beres sebelum membuka toko itu.“Kinclong, Kak. Memangnya hari ini Kak Kenzo mau datang ke sini?” celetuk Asma usai menghirup wangi karbol yang aku gunakan untuk mengepel lantai.“Hah? Apa hubungannya dengan Kak Kenzo? Kakak ‘kan tiap hari beres-beres begini,” tukasku sambil membuka dompet untuk mengambilkan jatah harian Asma.“Nggak. Kakak hanya mengelap kaca sampai kinclong begini pas Kak Kenzo datang ke sini. Waktu Kak Kenzo nganterin belanja bahan kue pesanan Bu Krisye itu, loh,” bantah Asma nyengir. Matanya berbinar melihat warna lembaran uang yang aku berikan.Aku tersentak. Apa iya? Apa iya, aku hanya bersih-bersih total jika mengetahui bahwa Kenzo akan berkunjung ke toko ini?Setelah menerima uang sak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status