Share

#2 Ancaman Besar

Penulis: Herolich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

[Meteor itu berubah menjadi monster batu dalam bentuk manusia. Seperti yang terlihat di layar, ini benar-benar nyata. Meteor itu bukan hanya benda mati, tapi makhluk hidup yang mungkin sengaja datang untuk menyerang Bumi?]

 

Monster Batu raksasa berbentuk manusia tampak berdiri setinggi gedung sepuluh lantai. Malam cukup gelap, namun beberapa helikopter yang terbang untuk melihat sosok tersebut berhasil menerangi bagian kepala yang jelas terlihat seperti kepala manusia dengan mata yang terbuat dari batu kristal merah yang berkilauan diterpa cahaya lampu.

 

Tubuh bagian atasnya bergerak perlahan, tangannya yang besar terangkat sesaat sebelum jatuh kembali, dan bagian tubuh lainnya yang juga jatuh ke tanah membuat bunyi dentuman yang memekakkan telinga.

 

Alih-alih jatuh, Monster Batu itu membungkuk ke tanah, terlihat sulit untuk mengangkat tubuhnya yang besar.

 

[[ SELAMAT MALAM MANUSIA BUMI ]]

 

Gema keras tiba-tiba terdengar, terasa menusuk gendang telinga. Segera Artin menutup telinganya, tulisan digital hijau muncul di depannya, tertulis sangat jelas mengikuti kata-kata yang dia dengar.

 

Artin mengulurkan tangannya ke depan, mencoba menyentuh tulisan hijau itu, tapi dia tidak bisa menyentuhnya. Artin membalikkan badannya, dan tulisannya juga bergerak seolah mengikuti kemana matanya memandang.

 

"Apa ini? Virtual Reality?”

 

[Ada suara yang kami yakini berasal dari Monster Batu di depan kami semua. Dan diikuti tulisan digital yang muncul di depan semua orang, setidaknya itulah yang saya dan tim rasakan.]

 

‘Jangan bercanda! Ini dunia nyata, bukan?!'

 

Artin berpikir keras, mencoba menghubungkan apa yang dia alami dengan hal paling logis yang mungkin terjadi. Dia tidak mabuk, menggunakan narkoba, atau teknologi apa pun yang memungkinkan dia melihat tulisan digital.

 

Namun, setelah wartawan di TV mengatakan hal yang sama, Artin mulai sedikit menerima apa yang terjadi padanya.

 

[[ SINGKAT SAJA ]]

 

[[ AKU DATANG UNTUK MEMPERINGATKAN ]]

 

[[ TENTANG ANCAMAN BESAR YANG AKAN MENYERANG KALIAN ]]

 

[[ BEBERAPA ORANG TERPILIH AKAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN DUNIA KALIAN ]]

 

[[ MEREKA AKAN MENERIMA KEKUATAN SECARA ACAK ]]

 

[[ GUNAKAN DENGAN BAIK ]]

 

[[ AKU AKAN MEMBERIKAN EMPAT UJIAN SETELAHNYA ]]

 

[[ JIKA KALIAN BISA MELEWATINYA ]]

 

[[ AKU PASTIKAN KEPUNAHAN KALIAN TIDAK AKAN TERJADI ]]

 

[[ OK, ADA PERTANYAAN? ]]

 

'Ancaman? Kekuatan? Orang terpilih? Ujian? Mengapa ini semakin mirip dengan apa yang terjadi di Video Game? Oke, lalu bagaimana cara mengajukan pertanyaan?’

 

Artin mencoba mengangkat tangan kanannya, berharap akan terjadi sesuatu, dan tulisan hijau itu muncul.

 

[[ Apakah anda ingin mengajukan pertanyaan? ]]

 

Sistem digital di depan Artin benar-benar sangat interaktif. Hanya dengan memikirkan sesuatu, sistem itu langsung meresponnya.

 

Sebelum Artin sempat bertanya, suara lain menyusul, berbeda dari suara Monster Batu sebelumnya, kali ini lebih seperti suara anak-anak yang tiba-tiba masuk dan memenuhi gendang telinganya.

 

[[ Katakan, katakan! Apakah ini seperti di video game? Kami akan mendapatkan kekuatan khusus, dapatkah melawan monster dan naik level? ]]

 

Artin berhenti sejenak, merasa bahwa pertanyaan konyol yang ingin dia tanyakan telah diwakili oleh orang lain.

 

Pertanyaannya mungkin konyol, tetapi semua yang terjadi tidak dapat disangkal mengarah ke sana, seperti yang terjadi di Video Game atau Novel Fantasi.

 

Ini benar-benar konyol, tetapi juga benar-benar nyata.

 

[[ CERDAS SEKALI! BENAR! SESUATU SEPERTI ITU ]]

 

[[ AKU PIKIR KALIAN CUKUP PINTAR UNTUK MENCARI TAU TENTANG SEMUA INI SENDIRI ]]

 

[[ OK, PERTANYAAN LAIN? ]]

 

"SIAPA KAMU? APA IDENTITASMU? DAN MENGAPA KITA HARUS MENGIKUTI GAME YANG KAMU TAWARKAN?"

 

Artin berteriak, mengatakan apapun yang ada di pikirannya. Tanpa benar-benar mengetahui bagaimana sistem di depannya bekerja, dia hanya mencoba mengajukan pertanyaan secepat mungkin untuk memastikan peluang pertanyaannya terpilih lebih besar.

 

Dan seperti yang diharapkannya, beberapa detik kemudian, teriakan Artin kembali terdengar dalam bentuk dengungan, dan muncul lagi tulisan hijau dengan jawaban baru.

 

[[ AKU? PENYELAMATMU. IDENTITAS? MUNGKIN BELUM WAKTUNYA? DAN GAME? INI BUKAN GAME! ABAIKAN PERINGATANKU DAN KALIAN TIDAK AKAN MEMILIKI KESEMPATAN LAIN UNTUK MENYESALINYA ]]

 

[[ Kamu bilang, kamu penyelamat. Namun, kedatanganmu telah membawa bencana bagi kami. Bagaimana kami bisa percaya semua itu? ]]

 

Suara dan pertanyaan lain kemudian menyusul.

 

[[ NYAWA BEBERAPA ORANG, TIDAK LEBIH BESAR DIBANDING KEPUNAHAN KALIAN, BUKAN? ]]

 

[[ OK, AKU RASA CUKUP ]]

 

[[ AKU TIDAK PUNYA CUKUP WAKTU ]]

 

[[ DALAM BEBERAPA MENIT BEBERAPA DI ANTARA KALIAN AKAN MELALUI EVOLUSI ]]

 

[[ LEWATI EMPAT UJIAN YANG AKAN AKU BERIKAN ]]

 

[[ DAN UNTUK KEKUATAN YANG AKAN KALIAN TERIMA. ANGGAP SAJA SUPER KUAT, SUPER CEPAT, DAN HAL-HAL LAIN YANG KALIAN BISA CARI TAU SENDIRI ]]

 

[[ SAMPAI JUMPA LAGI ]]

 

[[ AKU AKAN KEMBALI SETELAH SEMUA UJIAN YANG KUBERIKAN BERHASIL KALIAN SELESAIKAN ]]

 

Gema yang terus-menerus menusuk telinga akhirnya berhenti, diikuti oleh kemunculan Monster Batu di layar TV, yang pecah lagi dan jatuh ke tanah, tidak lagi dalam bentuk manusia, tetapi bongkahan batu besar dan puing-puing.

 

Artin masih memiliki banyak pertanyaan, mencoba mengatur ulang semua yang dia pikirkan, dan hal pertama yang dia lakukan adalah, kembali menghubungi Siera. Artin memanggil nomor Siera, menunggu beberapa saat, tapi kali ini itu tidak terhubung. Dia beralih menghubungi nomor ibunya, dan hal yang sama terjadi.

 

'Apa yang terjadi? Siera? Mama?'

 

Artin buru-buru duduk di sofa, kembali menatap layar TV, mencoba mencari informasi lain yang mungkin bisa menjawab rasa penasarannya.

 

[Dari laporan pemerintah dan militer bahwa kubah raksasa berupa medan magnet mengelilingi sebagian besar kota ini dan beberapa kota lain di sekitarnya. Dari tampilan video yang kami tunjukkan, kubah ini mencegah siapa pun masuk dan keluar. Dan tidak diragukan lagi hal yang sama yang membatasi komunikasi digital dari dalam ke luar kubah. Hal misterius terjadi dengan internet, yang hanya dapat diakses secara lokal, juga sementara penyebabnya belum dapat dijelaskan.]

 

Artin membuka internet di ponsel pintarnya dan mencoba mengakses beberapa situs web asing, dan tidak berhasil, ia tidak dapat mengakses satu pun situs web luar. Kemudian dia mencoba mengingat situs web lokal yang mungkin dia kenal, media sosial lokal. Artin buru-buru mengakses situs web yang dibuat dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat lokal dan.

 

Benar saja, akses lokal tidak dibatasi. Artin bisa mengakses banyak postingan yang dibuat oleh warga sekitar, ada yang hanya berupa tulisan, dan ada pula yang disertai gambar.

 

[Aku pernah membacanya, hal seperti ini di novel.]

 

[OMG, dunia pasca-kiamat, aku pikir ini hanya ada dalam cerita fiksi.]

 

[Tolong, pilih aku! Tolong, pilih aku! Aku ingin menjadi Pemain.]

 

[Aku khawatir, keluargaku ada di area ledakan, aku tidak bisa menghubungi mereka.]

 

[Dunia telah berakhir, Tuhan, ampunilah dosa kami, ampuni dosa kami.]

 

Beberapa postingan tentang foto pasca ledakan juga beredar luas. Pemerintah cukup waspada kali ini, melihat banyak tim penyelamat telah datang ke tempat kejadian.

 

Artin terus membaca postingan di media sosial. Matanya berhenti pada satu pos, tentang.

 

[Akhirnya, aku terpilih! Kalian tidak akan percaya. Aku benar-benar bisa terbang ke langit!]

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
sangat Menarik
goodnovel comment avatar
Indy Shinta
dasar netizen, mo kiamat sempat-sempatnya posting. eksistensi harga mati hahaha.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #3 Evolusi

    Beberapa orang memposting tentang mereka yang terpilih dan menerima kekuatan yang tidak mungkin dimiliki manusia normal. Beberapa video menunjukkan seseorang menumbuhkan sepasang sayap dari punggungnya, dan terbang ke langit. Dari kualitas video dan kecepatan mengunggahnya ke Internet, video itu tidak mungkin hasil rekayasa. Artin kembali menatap layar TV. [Kami dapat mengonfirmasi bahwa semua orang mengalami hal yang sama. Menurut apa yang telah diperingatkan, akan ada semacam bencana besar yang akan mengancam Bumi] [Beberapa orang akan dipilih secara acak untuk mendapatkan kekuatan yang dapat mencegah terjadinya bencana tersebut.] [Dan, kami telah terhubung dengan seseorang yang mengaku telah menerima kekua

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #4 Kekuatan Baru

    “Profil pengguna?” Dan, sederet tulisan berwarna hijau transparan muncul kembali di hadapannya. [[ Profil ]] [[ Toko ]] [[ Misi ]] [[ Penyimpanan ]] [[ PROFIL ]] [[ Nama: Artin ]] [[ Level: 1 ]] [[ Usia: 22 Tahun ]] [[ Jenis Kelamin: Laki-laki ]] [[ Ras: Manusia ]] [[ Kemampuan Asli: Pemusnahan Massal (Palu Keadilan) ]] [[ STATUS ]] [[ Kekuatan: 1 (+5) ]]

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #5 Misi Utama Baru

    Sebelum meninggalkan ruangan, Artin memanggil senjata palu yang ada di Penyimpanan. Mengingat kekuatan yang diteriam memiliki tingakat S, itu berarti kekuatan yang dia terima seharusnya bukan sembarangan. Jika melihat dari nama yang diberikan juga terlihat keren sekaligus menyeramkan. “Gunakan Palu Keadilan.” Bersamaan dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya, energi hitam mengalir dari sela-sela jari, kemudian menggumpal menjadi palu raksasa dengan pegangan sepanjang 60 CM. Terbuat dari metal berwarna hitam yang sangat keras dengan beberapa ukiran di permukaannya. [[ Palu Keadilan (Tipe Pertumbuhan) Level 1]] [[ Kekuatan: +5 ]] [[ Serangan: +200 ]] [[

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #6 Melakukan Persiapan

    [[ MISI UTAMA 1/4 ]] [[ Perburuan Monster: Akan ada 5 gelombang Serangan Monster. Bunuh monster sebanyak mungkin, dan selamatkan sebanyak mungkin nyawa ]] [[ Hadiah: Tergantung Performa ]] [[ Gagal: Kepunahan Manusia ]] [[ Kemajuan Misi Kecil: 1/5 ]] [[ Status: Gelombang pertama akan muncul pada jam 12 malam ]] Setelah memeriksa pesan yang diberikan oleh Sistem, Artin terdiam sejenak. Wajahnya yang awalnya tenang menegang lagi, dan kerutan muncul di dahi. Artin membuka ponselnya dan mencari tanggapan dari masyarakat atau bahkan pemerintah terkait setuasi yang akan datang. Dan di media sosial, sebuah p

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #7 Serangan Pertama

    Artin berjalan di tepian jalan raya, di mana terjadi kemacetan lalu lintas. Semua orang terlihat panik, saling berebut menggunakan akses jalan, yang justru membuat jalanan padat dan tak terkendali. Beberapa berlarian dengan tas dan barang-barang lain yang mungkin mereka butuhkan. Berlari ke arahnya, sekelompok keluarga dengan wajah panik dan tegang, menabrak tubuh Artin dan membuatnya terpental jatuh ke tanah. "Maaf maaf" Seorang ayah yang menggendong putrinya yang masih kecil meminta maaf dan membantu Artin bangun, lalu berlari menjauh. Kepercayaan diri yang Artin miliki sebelumnya telah menyusut, dan kali ini makin kecil hingga nyaris hilang sepenuhnya. Jika ditabrak oleh manusia biasa saja terjatuh, bagaimana dia bisa melawan monster? &

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #8 Pembunuhan Pertama

    Serigala monster itu melompat untuk menyambut serangan yang datang padanya. Melemparkan cakarnya pada orang pertama dan seketika membuat kepala orang itu terlepas dari tubuhnya. Tiga orang lainnya berlari mendekat, secara brutal memukul serigala itu dengan senjata mereka masing-masing. Serigala itu melompat menghindar, dan orang lain dengan tongkat besi memukul kepala serigala itu dari belakang. Serigala itu melompat mundur, menggeram dengan air liur mengalir dari mulutnya. [[ Serigala Mutan Lvl 5 ]] [[ HP: 980/1000 ]] Satu pukulan tampaknya sedikit mengurangi HP serigala itu. Melihat kejadian itu, membuat yang lain menjadi bersemangat dan berlari mendekat dari berbagai arah, bergantian memberikan pukulan.

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #9 Hadiah Pertama

    [[ Anda telah membunuh Serigala Mutan Lvl. 5 ]] [[ Anda telah membunuh pemain lain ]] [[ Anda telah menerima ‘Kristal Serigala Mutan (Tingkat Ungu)’ ]] [[ Anda telah menerima ‘Sepatu Tanpa Beban Dari Pemburu Senyap (Tingkat Ungu)’ ]] [[ Naik Level ]] [[ Naik Level ]] [[ Anda telah membunuh pemain lain dan akan mendapatkan sebagian dari kemampuannya ]] [[ Tingkat kecocokan kemampuan terlalu rendah ]] [[ Anda akan mendapatkan 1 poin status sebagai gantinya ]] Artin berlari ke arah Leo, menendang

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #10 Kemampuan Baru

    [[ Serigala Mutan Lvl 3 ]] [[ HP: 230/600 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 2 ]] [[ HP: 100/400 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 3 ]] [[ HP: 320/600 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 1 ]] [[ HP: 190/200 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 2 ]] [[ HP: 320/400 ]] "Apakah tidak ada

Bab terbaru

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #80 Kondisi Darurat

    Setelah mengetahui bahwa orang yang mencari Artin adalah Teddy, Laila memutuskan untuk menunggu di luar sementara Artin mengikuti kemana pria militer itu membawanya. Di lantai tertinggi, sebuah ruangan dengan dua pintu kayu terbuka ketika Artin berada tepat di depannya. Pria militer yang menemaninya mempersilahkan Artin untuk masuk. Sebuah ruangan dengan sofa dan meja kaca di tengah, juga beberapa meja dengan kursi serta seperangkat komputer di sisi lain. “Halo, Artin. Mari, silakan duduk.” Artin berjalan mendekat dan duduk berseberangan dengan Teddy. Dalam kondisi selarut ini, dia masih menggunakan seragam militer yang biasa dia kenakan. Apakah semua orang dari militer bekerja 24 jam? Atau hanya karena keadaan darurat yan

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #79 Ada Yang Mencariku?

    “Aku bisa mengontrol kecepatan tumbuh tanaman rambat.” Dan coba jelaskan jenis kekuatan yang dia miliki.Artin menganggukkan kepalanya pada jawaban dari anak laki-laki itu. Seperti yang dia duga, Dan adalah orang yang sama yang datang untuk menyerangnya saat itu.'Jika memang orang yang sama, apakah dia hanya berpura-pura tidak ingat apa yang terjadi?'Artin berusaha menyembunyikan rasa penasarannya. Dia akan mencoba mencari cara lain untuk mengorek informasi dari bocah itu. Salah satu dari lima, seorang gadis berambut perak seusia Dan, tampaknya memiliki kemampuan telepati dan cukup tahu tentang apa yang terjadi. Mungkin Artin bisa mengetahui siapa lawannya jika berhasil menemukan gadis itu.“Kekuatan yang cukup menarik, Dan. Bisakah kamu menggunakan kekuatanmu untuk mengunci pergerakan lawan?"

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #78 Suatu Kebetulan Lainnya

    Tempat yang sedang Artin datangi adalah sebuah kubah besar dengan beberapa lantai, kamar dan ruangan besar di tengahnya. Tempat itu menjadi salah satu pusat penampungan bagi korban serangan monster. Ada beberapa Player dari militer yang juga menjaga area tersebut. Salah satu dari mereka berjalan memberi salam saat Artin dan Laila mendekati gerbang masuk. Seorang pria dengan pakaian militer mengangkat dan melambaikan tangannya. "Hai, Artin. Aku bersamamu dalam serangan terakhir beberapa hari yang lalu." Artin menundukkan kepalanya. "Aku mendapat izin dari Teddy untuk masuk ke dalam." Pria di hadapan mereka menoleh ke Laila yang berdiri di samping Artin, menggandeng tangannya.

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #77 Kembali Tersenyum

    Beberapa hari setelah pertarungan dengan Beastmaster berlalu dengan cukup damai. Tidak ada serangan apapun yang datang pada malam hari atau siang hari. Meski begitu, Artin dan Laila tetap rutin bersiaga, terutama di malam hari. Tentu saja, tugas mereka kali ini menjadi lebih mudah karena dukungan Fang, yang juga tanpa lelah berkeliling di sekitar rumah Laila. Sebuah portal berbentuk lingkaran kembali muncul mengambang di langit. Namun bedanya, kali ini tidak hanya ada satu, melainkan puluhan. Itu sebabnya militer dan beberapa Guild besar juga telah membagi kekuatan mereka secara merata untuk menangkal kemungkinan yang akan terjadi. Artin menyandarkan tubuhnya ke sofa besar di ruang utama rumah Laila. Malam itu, dia kembali bersiap untuk melakukan jadwal jaga seperti malam-malam sebelumnya. Awalnya, sulit untuk mengubah jam tidur dari malam ke siang, namun perlahan akhirn

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #76 Kehilangan Nyawa Atau Sebaliknya

    Artin membaringkan tubuhnya di atas batu besar, yang setengahnya terendam di tepian danau. Suara serangga terdengar saling bersahutan. Dan angin yang bertiup dari permukaan danau berulang kali menghembuskan aroma kesegaran, membuat ketenangan yang coba Artin cari dengan segera terwujud di dalam dirinya.Suara percikan air, terdengar. Setelah beberapa saat Laila membenamkan dirinya, di badan besar danau yang memantulkan cahaya bulan dengan sempurna malam itu.Artin masih memastikan mereka aman dengan meminta Fang untuk terus berkeliling dan menyisir area di sekitar mereka.“Kakak…”Beberapa percikan air mengenai wajah Artin. Tetesan air yang segera berlomba antara membeku atau mengering diterpa angin. Artin terbangun dari lamunannya, menyadari bahwa akhirnya, Laila mencoba berinteraksi kembali deng

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #75 Sedang Kehilangan Cahayanya

    Mereka, anggota Beastmaster, tampak bersikeras dengan niat mereka. Mereka tidak akan mundur sedikit pun sampai mencapai apa yang mereka inginkan. Membawa orang sebanyak ini padahal targetnya hanya dua orang. Laila sudah mencapai batasnya. Pertarungan lain yang dia lakukan akan benar-benar membahayakan nyawanya. Sedangkan, Artin yakin bahwa mereka tidak akan mundur sedikit pun setelah mengetahui, dua dari rekan mereka juga telah kehilangan nyawanya di tangan Laila. "Laila, bisakah kamu pergi menyelamatkan diri?” Artin mencoba berbisik pada Laila yang berlutut di belakangnya. Laila telah melakukan pertarungan dengan tiga orang sekaligus. Ia mampu bertahan hingga saat ini saja sudah merupakan prestasi yang cukup membanggakan. Artin bukan tidak memercayai Laila, tapi tentu saja, ada batas

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #74 Tidak Ada Yang Bisa Membantu

    "Sekali lagi, jangan mendekat kecuali aku meminta!"Laila berteriak, lalu meremas alat kecil di tangannya. Perhatiannya kembali pada dua orang yang berada tak jauh darinya. Laila panik dengan apa yang baru saja terjadi, tapi ada hal lain yang perlu dia khawatirkan kali ini, yaitu dua orang yang sedang dia hadapi.'Kenapa aku harus mendapatkan kekuatan ini? Meskipun, pada awalnya, aku pikir kucing itu lucu. Tapi tidak seperti ini!!!'Laila berulang kali membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika bulu-bulu di tubuhnya tetap ada bahkan setelah pertempuran usai. Selain itu, dia juga tidak akan percaya diri bertarung di depan siapa pun jika harus melakukannya dengan bentuk barunya.'Apa yang harus aku lakukan. Ini sangat memalukan. Apakah aku masih bisa kembali ke bentuk asliku?’

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #73 Akan Kubunuh Kalian

    Sepasang sayap transparan mengepak cepat. Tubuh Laila terlempar ke udara, menukik ke bawah dan jatuh kembali ke tanah dengan berlutut. Laila berhasil menghindari serangan pria dengan tangan reptil itu. Laila berdiri, memasang kuda-kuda, mengepalkan tinjunya. Matanya menatap tajam ke tiga orang yang berdiri tidak jauh darinya. “Kakak, tolong benar-benar beri aku kesempatan kali ini. Biarkan aku menyelesaikan ini sendiri.” Laila berbicara kepada Artin melalui alat komunikasi di telinganya. Sejauh ini, lawan yang dihadapi Laila tampak lebih kuat dari yang dia duga. Namun kali ini, Laila bertekad untuk membuktikan dirinya. Dia tidak bisa bergantung pada Artin selamanya. [Oke, bagaimana dengan Fang? Oke. Aku percaya kamu]

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #72 Perlu Dijinakkan

    Sayap transparan yang mengepak di sekitar kepala Laila membuat tubuhnya terbang cepat menembus angin. Bahkan cahaya bulan pun tidak bisa menangkap bayangannya. Kedua telapak tangannya mengepal dan meremas dengan kukunya yang membuat luka di telapak tangannya. Bekas luka yang biasanya ditimbulkan oleh pisau yang dia gunakan dalam pertempuran telah benar-benar membuat Laila mati rasa dengan sensasi perih yang dia rasakan."Mereka benar-benar membuatku kesal."Laila telah berusaha sekeras mungkin menahan diri, bahkan ketika mereka dengan sengaja mengeroyok Artin malam sebelumnya. Laila telah menyimpan perasaan gelisah di hatinya, yang kali ini tidak lagi sanggup dia tahan.'Aku akan memastikan mereka merasakan sakit yang tidak akan bisa terlupakan hingga jiwa mereka meninggalkan tubuhnya.’Laila masih ingat denga

DMCA.com Protection Status