Share

#4 Kekuatan Baru

Author: Herolich
last update Last Updated: 2021-10-06 10:50:03

“Profil pengguna?”

 

Dan, sederet tulisan berwarna hijau transparan muncul kembali di hadapannya.

 

[[ Profil ]] [[ Toko ]] [[ Misi ]] [[ Penyimpanan ]]

 

[[ PROFIL ]]

 

[[ Nama: Artin ]]

 

[[ Level: 1 ]]

 

[[ Usia: 22 Tahun ]]

 

[[ Jenis Kelamin: Laki-laki ]]

 

[[ Ras: Manusia ]]

 

[[ Kemampuan Asli: Pemusnahan Massal (Palu Keadilan) ]]

 

[[ STATUS ]]

 

[[ Kekuatan: 1 (+5) ]]

 

[[ Ketahanan: 1 ]]

 

[[ Kelincahan: 1 ]]

 

[[ Stamina: 1 ]]

 

[[ Kecerdasan: 3 ]]

 

[[ Poin Status Tersedia: 4 ]]

 

[[ ATRIBUT ]]

 

[[ HP: 100/100 ]]

 

[[ MP: 30/30 ]]

 

[[ Energi: 10/10 ]]

 

[[ Tekad: 50/50 ]]

 

[[ Serangan: 300 (+200) ]]

 

[[ Sihir: 150 ]]

 

[[ Pertahanan: 30 ]]

 

[[ Kecepatan: 100 ]]

 

[[ Gerakan: 30 ]]

 

[[ Kapasitas Berat: 0/420 ]]

 

[[ KEAHLIAN ]]

 

[[ Pemusnahan Massal (Palu Keadilan): Gunakan, Lepaskan, Lempar Palu Lvl 1 ]]

 

Artin tercengang dan takjub dengan rentetan informasi yang muncul. Senyum lebar muncul di wajahnya, yang diikuti oleh kerutan di dahi.

 

“Terlalu banyak informasi yang muncul, bagaimana aku bisa mempelajari ini semua sekaligus?”

 

Artin berjalan ke sofa, membaringkan tubuhnya. Dan mencoba memahami informasi yang dia terima sekaligus itu.

 

“Persis seperti di Video Game. Jika aku mengaitkan informasi yang biasa ditemukan di Video Game, mungkin aku bisa sedikit memahami semua informasi ini.”

 

Pada profil pengguna, terdapat beberapa menu untuk mengakses fitur-fitur di Sistem. Mulai dari yang pertama yaitu Profil. Bagian ini menjelaskan informasi dasar seperti nama, jenis kelamin, usia dan.

 

"Ras? Mengapa ras juga ditambahkan? Akankah ras lain muncul di masa depan? seperti elf?"

 

Artin sepintas membayangkan kemungkinan kehadiran para elf, yang sering digambarkan dengan penampilannya yang cantik dan tampan seperti dalam cerita fiksi dan Video Game.

 

“Dan poin status?”

 

Lima jenis status yang tersedia menentukan seberapa besar kekuatan yang dimiliki pengguna. Sederhananya Poin Status berpengaruh pada nilai akhir dari Atribut.

 

"Kekuatan serharus berhubungan dengan fisik. Mungkinkah nilai Kekuatan akan mempengaruhi nilai Serangan dan Kapasitas Berat?”

 

Artin berpikir dan mencoba menghubungkan informasi di depannya dengan aturan dasar yang ditemukan di banyak Video Game, dan untuk membuatnya lebih mudah dipahami. Dia memutuskan untuk mengalokasikan empat poin bonus yang dia dapatkan untuk masing-masing status Kekuatan, Kelincahan, Ketahanan dan Stamina yang dia miliki. Hanya menyisakan Kecerdasan yang dia yakin berhubungan dengan Atribut Sihir dan Poin Mana (MP).

 

“Tambahkan 1 poin ke Kekuatan”

 

[[ 1 point status berhasil ditambahkan ke Kekuatan ]]

 

“Profil pengguna”

 

[[ .. ]]

 

[[ STATUS ]]

 

[[ Kekuatan: 2 (+5) ]]

 

[[ .. ]]

 

[[ Serangan: 350 (+200) ]]

 

[[ Kapasitas Berat: 0/490 ]]

 

[[ .. ]]

 

“Kekuatan akan mengubah atribut Serangan dan Kapasitas Berat.”

 

Artin berhenti sejenak, mencoba menanamkan informasi yang baru saja dia pelajari ke dalam ingatannya.

 

“Ok, dan sisanya tambahkan ke Ketahanan, Kelincahan dan Stamina”

 

[[ 1 point status berhasil ditambahkan ke Ketahanan ]]

 

[[ 1 point status berhasil ditambahkan ke Kelincahan ]]

 

[[ 1 point status berhasil ditambahkan ke Stamina ]]

 

Setelah disimpulkan, berikut perubahan yang dia terima.

 

Satu poin status pada Kekuatan akan menambah nilai atribut Serangan dan Kapasitas Berat.

 

Satu poin status pada Ketahanan akan menambah nilai atribut HP dan Pertahanan.

 

“HP menentukan kondisi tubuhku, dan jika nilai HP menjadi nol, apakah aku akan kehilangan nyawaku?”

 

Kelincahan akan mengubah nilai pada Kecepatan dan Gerakan yang kemungkinan besar berkaitan dengan kecepatan lari dan gerakan serangan.

 

Satu poin status pada Stamina akan menambah nilai atribut Energi dan Tekad.

 

Satu poin status pada Kecerdasan akan menambah nilai atribut Sihir dan Poin Mana (MP).

 

“Terlalu banyak Informasi yang aku terima pada saat yang sama! Seharusnya aku tidak perlu terlalu pusing di awal. Mari kita pelajari ini seiring waktu berjalan.”

 

‘Tubuhku jelas terasa lebih bugar. Penampilanku lebih menarik, tinggi badanku juga meningkat. Dan mengapa status dasarku semua bernilai satu, kecuali di Kecerdasan? Apakah ini berarti kecerdasanku memang di atas rata-rata?’

 

Artin tersenyum lebar, berdiri, berjalan ke tengah ruangan, menendang beberapa pecahan kaca dan kayu di lantai, dan melompat berulang kali.

 

Artin melepas kemeja robek dan berlumuran darah yang dikenakannya. Mengepalkan tinjunya dan melihat otot-otot di lengan dan perutnya yang jelas terlihat seperti seseorang yang pergi ke gym setiap hari untuk berlatih.

 

‘Terasa tidak masuk akal? Hmm tapi aku suka.’

 

Artin melakukan Push-Up, Sit-Up, dan beberapa aktivitas fisik lainnya. Melakukan gerakan tinju berulang kali, dan sesuatu yang aneh yang belum pernah dirasakan sebelumnya, keringat di tubuh tidak keluar secepat biasanya. Napasnya juga terasa lebih panjang.

 

'Tubuhku benar-benar telah berubah.’

 

“Yuhuuuuu.”

 

Artin melompat sambil berteriak dan melemparkan tinjunya ke udara.

 

“Oke oke, lalu apa lagi?”

 

Ada beberapa fitur di dalam Sistem, beberapa di antaranya yang membuatnya tertarik adalah.

 

“Penyimpanan?”

 

[[ PENYIMPANAN 1/4 ]]

 

[[ 1. Palu Keadilan x1 (Tidak Digunakan) ]]

 

[[ 2. - ]]

 

[[ 3. - ]]

 

[[ 4. - ]]

 

Rentetan informasi tentang fitur Penyimpanan muncul. Penyimpanan seharusnya terkait dengan kemampuan untuk menyimpan barang dalam dimensi tertentu tanpa harus membawanya dengan tangan atau ransel.

 

“Benar-benar fitur yang sangat menakjubkan!”

 

Ada satu barang di sana yang mungkin terkait dengan kekuatan yang diperolehnya. Namun, Artin lebih tertarik untuk mencoba fitur Penyimpanan terlebih dahulu sebelum mencoba senjata berbentuk palu yang terlihat dalam bentuk mini dalam layar Penyimpanan.

 

“Bagaimana cara menggunakan Penyimpanan ini?”

 

Artin mengambil pecahan kaca di lantai dan bergumam, “Letakkan di penyimpanan.”

 

Pecahan kaca di tangannya menghilang dan seketika informasi Penyimpanan berubah.

 

[[ PENYIMPANAN 2/4 ]]

 

[[ 1. Palu Keadilan x1 (Tidak Digunakan) ]]

 

[[ 2.  Pecahan kaca x1 ]]

 

[[ 3. - ]]

 

[[ 4. - ]]

 

“Sepertinya Penyimpanan mengelompokkan barang berdasarkan jenisnya. Hmm, bagaimana jika aku perlu membawa lebih banyak barang?’

 

Kemudian, sebuah ide muncul di benaknya. Segera dia mengambil koper besar di sudut ruangan, dan mengemas beberapa pakaian ke dalamnya. Kemudian Artin mencoba memasukkan koper tersebut ke Penyimpanan, dan berhasil.

 

Artin mencoba memasukkan kulkas ke dalam Penyimpanan, namun gagal. Dan akhirnya menyimpulkan, jika Penyimpanan memiliki batasan ukuran barang yang bisa dia masukkan ke dalamnya.

 

Memikirkan kemungkinan terburuk, Artin bergegas mengemas beberapa barang penting yang dimilikinya ke dalam dua koper.

 

“Penyimpanan.”

 

[[ PENYIMPANAN 3/4 ]]

 

[[ 1. Palu Keadilan x1 (Tidak Digunakan) ]]

 

[[ 2. Koper Normal (Pakaian) x1 ]]

 

[[ 3. Koper Normal (Makanan) x1]]

 

[[ 4. - ]]

 

“Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, jadi aku lebih baik mempersiapkan diri, kan?”

 

Artin pergi ke kamar mandi, melihat tubuhnya melalui cermin besar di sana, dan kembali merasa bangga melihat perubahan yang dia dapatkan.

 

Dia buru-buru mandi, dan setelah itu, berganti pakaian bersih. Pakaian sebelumnya yang dia kenakan hancur dan berlumuran darah kering.

 

Artin bermaksud pergi ke tempat yang lebih luas untuk mencoba kekuatan barunya dan mencari informasi lain tentang apa yang terjadi di luar. Sebelum itu, dia memeriksa ulang informasi lain di Sistem.

 

“Gunakan Palu Keadilan!”

 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Affad DaffaMage
Penyimpanan ini sangat convenient ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #5 Misi Utama Baru

    Sebelum meninggalkan ruangan, Artin memanggil senjata palu yang ada di Penyimpanan. Mengingat kekuatan yang diteriam memiliki tingakat S, itu berarti kekuatan yang dia terima seharusnya bukan sembarangan. Jika melihat dari nama yang diberikan juga terlihat keren sekaligus menyeramkan. “Gunakan Palu Keadilan.” Bersamaan dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya, energi hitam mengalir dari sela-sela jari, kemudian menggumpal menjadi palu raksasa dengan pegangan sepanjang 60 CM. Terbuat dari metal berwarna hitam yang sangat keras dengan beberapa ukiran di permukaannya. [[ Palu Keadilan (Tipe Pertumbuhan) Level 1]] [[ Kekuatan: +5 ]] [[ Serangan: +200 ]] [[

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #6 Melakukan Persiapan

    [[ MISI UTAMA 1/4 ]] [[ Perburuan Monster: Akan ada 5 gelombang Serangan Monster. Bunuh monster sebanyak mungkin, dan selamatkan sebanyak mungkin nyawa ]] [[ Hadiah: Tergantung Performa ]] [[ Gagal: Kepunahan Manusia ]] [[ Kemajuan Misi Kecil: 1/5 ]] [[ Status: Gelombang pertama akan muncul pada jam 12 malam ]] Setelah memeriksa pesan yang diberikan oleh Sistem, Artin terdiam sejenak. Wajahnya yang awalnya tenang menegang lagi, dan kerutan muncul di dahi. Artin membuka ponselnya dan mencari tanggapan dari masyarakat atau bahkan pemerintah terkait setuasi yang akan datang. Dan di media sosial, sebuah p

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #7 Serangan Pertama

    Artin berjalan di tepian jalan raya, di mana terjadi kemacetan lalu lintas. Semua orang terlihat panik, saling berebut menggunakan akses jalan, yang justru membuat jalanan padat dan tak terkendali. Beberapa berlarian dengan tas dan barang-barang lain yang mungkin mereka butuhkan. Berlari ke arahnya, sekelompok keluarga dengan wajah panik dan tegang, menabrak tubuh Artin dan membuatnya terpental jatuh ke tanah. "Maaf maaf" Seorang ayah yang menggendong putrinya yang masih kecil meminta maaf dan membantu Artin bangun, lalu berlari menjauh. Kepercayaan diri yang Artin miliki sebelumnya telah menyusut, dan kali ini makin kecil hingga nyaris hilang sepenuhnya. Jika ditabrak oleh manusia biasa saja terjatuh, bagaimana dia bisa melawan monster? &

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #8 Pembunuhan Pertama

    Serigala monster itu melompat untuk menyambut serangan yang datang padanya. Melemparkan cakarnya pada orang pertama dan seketika membuat kepala orang itu terlepas dari tubuhnya. Tiga orang lainnya berlari mendekat, secara brutal memukul serigala itu dengan senjata mereka masing-masing. Serigala itu melompat menghindar, dan orang lain dengan tongkat besi memukul kepala serigala itu dari belakang. Serigala itu melompat mundur, menggeram dengan air liur mengalir dari mulutnya. [[ Serigala Mutan Lvl 5 ]] [[ HP: 980/1000 ]] Satu pukulan tampaknya sedikit mengurangi HP serigala itu. Melihat kejadian itu, membuat yang lain menjadi bersemangat dan berlari mendekat dari berbagai arah, bergantian memberikan pukulan.

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #9 Hadiah Pertama

    [[ Anda telah membunuh Serigala Mutan Lvl. 5 ]] [[ Anda telah membunuh pemain lain ]] [[ Anda telah menerima ‘Kristal Serigala Mutan (Tingkat Ungu)’ ]] [[ Anda telah menerima ‘Sepatu Tanpa Beban Dari Pemburu Senyap (Tingkat Ungu)’ ]] [[ Naik Level ]] [[ Naik Level ]] [[ Anda telah membunuh pemain lain dan akan mendapatkan sebagian dari kemampuannya ]] [[ Tingkat kecocokan kemampuan terlalu rendah ]] [[ Anda akan mendapatkan 1 poin status sebagai gantinya ]] Artin berlari ke arah Leo, menendang

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #10 Kemampuan Baru

    [[ Serigala Mutan Lvl 3 ]] [[ HP: 230/600 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 2 ]] [[ HP: 100/400 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 3 ]] [[ HP: 320/600 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 1 ]] [[ HP: 190/200 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 2 ]] [[ HP: 320/400 ]] "Apakah tidak ada

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #11 Monster Elite

    [[ Anda telah Membunuh Serigala Mutan Lvl. 2 ]] [[ Naik Level ]] [[ Anda telah membuka 2 slot Penyimpanan baru ]] [[ Anda telah membuka Keahlian baru dari Palu Keadilan ]] [[ Raih Palu Lvl 1: Teleportasi ke posisi Palu Keadilan. Mendapatkan 5 poin status pada Kelincahan selama 1 detik. ]] [[ HP: 83/90 (Melemah) (Asli: 300)]] [[ Energi: 0/30 ]] [[ Tekad: 18/150]] Artin mendapatkan satu tambahan poin status setelah berhasil naik level. Artin juga mendapatkan satu keahlian untuk Palu Keadilan. Da

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #12 Jatuh Pada Tangan Yang Salah

    [[ Serigala Mutan (Elite) Lvl 15]] [[ HP: 5000/5000 ]] ARH-WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO Serigala Mutan Elite sekali lagi melolong, dan beberapa lainnya mengikuti, melompat dan perlahan berjalan dibelakang serigala terbesar. Mereka melolong serempak, levelnya bervariasi dari tiga hingga 15. Kali ini posisi Artin benar-benar terjebak, setelah itu waktu terasa berjalan sangat lambat. Dia berpikir keras bagaimana agar bisa lolos dari bahaya yang sedang dia hadapi. Menerobos tembok untuk lari dari arah lain bukanlah pilihan yang tepat, dia tidak punya banyak waktu. Artin tidak bisa berpikir jernih, dia segera membuka pintu, dan di depannya terlihat serigala ukuran normal menunggu. Mata merah serigala itu menatap tajam ke

    Last Updated : 2021-10-06

Latest chapter

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #80 Kondisi Darurat

    Setelah mengetahui bahwa orang yang mencari Artin adalah Teddy, Laila memutuskan untuk menunggu di luar sementara Artin mengikuti kemana pria militer itu membawanya. Di lantai tertinggi, sebuah ruangan dengan dua pintu kayu terbuka ketika Artin berada tepat di depannya. Pria militer yang menemaninya mempersilahkan Artin untuk masuk. Sebuah ruangan dengan sofa dan meja kaca di tengah, juga beberapa meja dengan kursi serta seperangkat komputer di sisi lain. “Halo, Artin. Mari, silakan duduk.” Artin berjalan mendekat dan duduk berseberangan dengan Teddy. Dalam kondisi selarut ini, dia masih menggunakan seragam militer yang biasa dia kenakan. Apakah semua orang dari militer bekerja 24 jam? Atau hanya karena keadaan darurat yan

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #79 Ada Yang Mencariku?

    “Aku bisa mengontrol kecepatan tumbuh tanaman rambat.” Dan coba jelaskan jenis kekuatan yang dia miliki.Artin menganggukkan kepalanya pada jawaban dari anak laki-laki itu. Seperti yang dia duga, Dan adalah orang yang sama yang datang untuk menyerangnya saat itu.'Jika memang orang yang sama, apakah dia hanya berpura-pura tidak ingat apa yang terjadi?'Artin berusaha menyembunyikan rasa penasarannya. Dia akan mencoba mencari cara lain untuk mengorek informasi dari bocah itu. Salah satu dari lima, seorang gadis berambut perak seusia Dan, tampaknya memiliki kemampuan telepati dan cukup tahu tentang apa yang terjadi. Mungkin Artin bisa mengetahui siapa lawannya jika berhasil menemukan gadis itu.“Kekuatan yang cukup menarik, Dan. Bisakah kamu menggunakan kekuatanmu untuk mengunci pergerakan lawan?"

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #78 Suatu Kebetulan Lainnya

    Tempat yang sedang Artin datangi adalah sebuah kubah besar dengan beberapa lantai, kamar dan ruangan besar di tengahnya. Tempat itu menjadi salah satu pusat penampungan bagi korban serangan monster. Ada beberapa Player dari militer yang juga menjaga area tersebut. Salah satu dari mereka berjalan memberi salam saat Artin dan Laila mendekati gerbang masuk. Seorang pria dengan pakaian militer mengangkat dan melambaikan tangannya. "Hai, Artin. Aku bersamamu dalam serangan terakhir beberapa hari yang lalu." Artin menundukkan kepalanya. "Aku mendapat izin dari Teddy untuk masuk ke dalam." Pria di hadapan mereka menoleh ke Laila yang berdiri di samping Artin, menggandeng tangannya.

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #77 Kembali Tersenyum

    Beberapa hari setelah pertarungan dengan Beastmaster berlalu dengan cukup damai. Tidak ada serangan apapun yang datang pada malam hari atau siang hari. Meski begitu, Artin dan Laila tetap rutin bersiaga, terutama di malam hari. Tentu saja, tugas mereka kali ini menjadi lebih mudah karena dukungan Fang, yang juga tanpa lelah berkeliling di sekitar rumah Laila. Sebuah portal berbentuk lingkaran kembali muncul mengambang di langit. Namun bedanya, kali ini tidak hanya ada satu, melainkan puluhan. Itu sebabnya militer dan beberapa Guild besar juga telah membagi kekuatan mereka secara merata untuk menangkal kemungkinan yang akan terjadi. Artin menyandarkan tubuhnya ke sofa besar di ruang utama rumah Laila. Malam itu, dia kembali bersiap untuk melakukan jadwal jaga seperti malam-malam sebelumnya. Awalnya, sulit untuk mengubah jam tidur dari malam ke siang, namun perlahan akhirn

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #76 Kehilangan Nyawa Atau Sebaliknya

    Artin membaringkan tubuhnya di atas batu besar, yang setengahnya terendam di tepian danau. Suara serangga terdengar saling bersahutan. Dan angin yang bertiup dari permukaan danau berulang kali menghembuskan aroma kesegaran, membuat ketenangan yang coba Artin cari dengan segera terwujud di dalam dirinya.Suara percikan air, terdengar. Setelah beberapa saat Laila membenamkan dirinya, di badan besar danau yang memantulkan cahaya bulan dengan sempurna malam itu.Artin masih memastikan mereka aman dengan meminta Fang untuk terus berkeliling dan menyisir area di sekitar mereka.“Kakak…”Beberapa percikan air mengenai wajah Artin. Tetesan air yang segera berlomba antara membeku atau mengering diterpa angin. Artin terbangun dari lamunannya, menyadari bahwa akhirnya, Laila mencoba berinteraksi kembali deng

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #75 Sedang Kehilangan Cahayanya

    Mereka, anggota Beastmaster, tampak bersikeras dengan niat mereka. Mereka tidak akan mundur sedikit pun sampai mencapai apa yang mereka inginkan. Membawa orang sebanyak ini padahal targetnya hanya dua orang. Laila sudah mencapai batasnya. Pertarungan lain yang dia lakukan akan benar-benar membahayakan nyawanya. Sedangkan, Artin yakin bahwa mereka tidak akan mundur sedikit pun setelah mengetahui, dua dari rekan mereka juga telah kehilangan nyawanya di tangan Laila. "Laila, bisakah kamu pergi menyelamatkan diri?” Artin mencoba berbisik pada Laila yang berlutut di belakangnya. Laila telah melakukan pertarungan dengan tiga orang sekaligus. Ia mampu bertahan hingga saat ini saja sudah merupakan prestasi yang cukup membanggakan. Artin bukan tidak memercayai Laila, tapi tentu saja, ada batas

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #74 Tidak Ada Yang Bisa Membantu

    "Sekali lagi, jangan mendekat kecuali aku meminta!"Laila berteriak, lalu meremas alat kecil di tangannya. Perhatiannya kembali pada dua orang yang berada tak jauh darinya. Laila panik dengan apa yang baru saja terjadi, tapi ada hal lain yang perlu dia khawatirkan kali ini, yaitu dua orang yang sedang dia hadapi.'Kenapa aku harus mendapatkan kekuatan ini? Meskipun, pada awalnya, aku pikir kucing itu lucu. Tapi tidak seperti ini!!!'Laila berulang kali membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika bulu-bulu di tubuhnya tetap ada bahkan setelah pertempuran usai. Selain itu, dia juga tidak akan percaya diri bertarung di depan siapa pun jika harus melakukannya dengan bentuk barunya.'Apa yang harus aku lakukan. Ini sangat memalukan. Apakah aku masih bisa kembali ke bentuk asliku?’

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #73 Akan Kubunuh Kalian

    Sepasang sayap transparan mengepak cepat. Tubuh Laila terlempar ke udara, menukik ke bawah dan jatuh kembali ke tanah dengan berlutut. Laila berhasil menghindari serangan pria dengan tangan reptil itu. Laila berdiri, memasang kuda-kuda, mengepalkan tinjunya. Matanya menatap tajam ke tiga orang yang berdiri tidak jauh darinya. “Kakak, tolong benar-benar beri aku kesempatan kali ini. Biarkan aku menyelesaikan ini sendiri.” Laila berbicara kepada Artin melalui alat komunikasi di telinganya. Sejauh ini, lawan yang dihadapi Laila tampak lebih kuat dari yang dia duga. Namun kali ini, Laila bertekad untuk membuktikan dirinya. Dia tidak bisa bergantung pada Artin selamanya. [Oke, bagaimana dengan Fang? Oke. Aku percaya kamu]

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #72 Perlu Dijinakkan

    Sayap transparan yang mengepak di sekitar kepala Laila membuat tubuhnya terbang cepat menembus angin. Bahkan cahaya bulan pun tidak bisa menangkap bayangannya. Kedua telapak tangannya mengepal dan meremas dengan kukunya yang membuat luka di telapak tangannya. Bekas luka yang biasanya ditimbulkan oleh pisau yang dia gunakan dalam pertempuran telah benar-benar membuat Laila mati rasa dengan sensasi perih yang dia rasakan."Mereka benar-benar membuatku kesal."Laila telah berusaha sekeras mungkin menahan diri, bahkan ketika mereka dengan sengaja mengeroyok Artin malam sebelumnya. Laila telah menyimpan perasaan gelisah di hatinya, yang kali ini tidak lagi sanggup dia tahan.'Aku akan memastikan mereka merasakan sakit yang tidak akan bisa terlupakan hingga jiwa mereka meninggalkan tubuhnya.’Laila masih ingat denga

DMCA.com Protection Status