Share

#5 Misi Utama Baru

Penulis: Herolich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebelum meninggalkan ruangan, Artin memanggil senjata palu yang ada di Penyimpanan. Mengingat kekuatan yang diteriam memiliki tingakat S, itu berarti kekuatan yang dia terima seharusnya bukan sembarangan. Jika melihat dari nama yang diberikan juga terlihat keren sekaligus menyeramkan.

 

“Gunakan Palu Keadilan.”

 

Bersamaan dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya, energi hitam mengalir dari sela-sela jari, kemudian menggumpal menjadi palu raksasa dengan pegangan sepanjang 60 CM. Terbuat dari metal berwarna hitam yang sangat keras dengan beberapa ukiran di permukaannya.

 

[[ Palu Keadilan (Tipe Pertumbuhan) Level 1]]

 

[[ Kekuatan: +5 ]]

 

[[ Serangan: +200 ]]

 

[[ Berat: 450 ]]

 

[[ KEAHLIAN ]]

 

[[ Gunakan: Keluarkan dan gunakan Palu Keadilan dari Penyimpanan

 

Waktu Proses: 1 detik ]]

 

[[ Lepaskan: Lepaskan dan segera kembalikan Palu Keadilan ke Penyimpanan

 

Waktu Proses: 1 detik ]]

 

[[ Lempar Palu Lvl 1: Lempar Palu Keadilan ke arah tertentu dan terapkan penambahan 120% pada kerusakan serangan ]]

 

Informasi tentang nama, status, dan keahliah pada palu muncul. Sebelum Artin sempat membaca semua info itu, dia merasakan tangannya ditarik oleh palu yang dipegangnya, yang kini jatuh ke lantai.

 

Palu itu tidak jatuh, tetapi bobotnya sangat berat, membuat Artin tidak cukup kuat untuk mengangkatnya.

 

‘Apa-apaan ini. Untuk apa mendapatkan senjata kalau aku tidak dapat menggunakannya? Apakah ini pertanda hidupku akan sial?’

 

Artin menggunakan kedua tangannya dan mencoba mengangkat palu itu kembali, hanya berhasil mengangkatnya sebentar dan kemudian jatuh kembali ke lantai.

 

‘Sial, kalau begini bagaimana aku bisa bertarung melawan monster?’

 

Artin memperhatikan informasi di Profil Pengguna, yang sekarang menunjukkan detail berbeda pada Kapasitas Berat.

 

[[ .. ]]

 

[[ Kapasitas Berat: 450/490 ]]

 

[[ .. ]]

 

Jika Artin tidak salah mengerti, Kapasitas Berat disini berarti kemampuan Artin untuk mengangkat suatu benda. Jika 450 adalah berat palu, dia hanya memiliki kapasitas 490 yang tidak cukup baginya untuk menggunakan senjata yang dia miliki secara bebas.

 

'Lalu, 450 berarti? 450 KG atau 45 KG? Mungkin 45 KG lebih masuk akal? Dan apakah aku begitu lemah untuk kesulitan mengangkat beban seberat ini??’

 

‘Jika saja aku mengalokasikan empat bonu Poin Status sebelumnya ke dalam Kekuatan, mungkin aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan mudah.’

 

Palu Keadilan memberikan beberapa bonus Status kepada penggunanya, salah satunya adalah lima poin pada Kekuatan yang cukup berguna untuk menopang bobot senjata.

 

Artin memasukkan palunya kembali ke Penyimpanan, memeriksa apartemennya yang sekarang hancur, dan bersiap untuk pergi. Dia ingin meluangkan waktu untuk membereskan kekacauan di tempat itu namun menundanya karena memikirkan hal lain yang dia anggap lebih penting.

 

Keluar dari gedung apartemen, Artin berlari melewati sekelompok orang yang dengan panik memperebutkan persediaan makanan di toko-toko terdekat.

 

Beberapa dari mereka sengaja menjarah, dan yang lainnya terjebak di kendaraan masing-masing karena kekacauan yang terjadi menyebabkan kemacetan lalu lintas.

 

Mengendarai mobil atau motor tidak mungkin dilakukan dalam kondisi seperti sekarang ini. Akhirnya, beberapa orang juga memutuskan untuk jalan kaki bersama keluarga masing-masing.

 

"Ke mana mereka akan pergi? Bukankah berdiam diri di dalam rumah akan lebih aman?“

 

Suara tangisan anak-anak dan jeritan orang-orang yang barang-barangnya dijarah oleh orang lain terdengar memenuhi jalan-jalan.

 

Artin melanjutkan perjalanan, berlari kecil untuk menghindari keramaian dan kerumunan orang. Tujuan yang dia pikirkan adalah beberapa kilometer dari tempat tinggalnya, lapangan tempat penduduk setempat biasa berolahraga, dan di dekatnya ada perbatasan perkebunan dan hutan yang mengarah ke daerah pegunungan.

 

Artin ingin mengetahui potensi kemampuan yang dimilikinya. Dalam kondisi yang disampaikan oleh Monster Golem sebelumnya, sudah pasti dia harus benar-benar siap dengan apapun yang akan terjadi setelah ini.

 

Artin tidak begitu mengerti bentuk ancaman apa yang akan datang, tetapi jika dia tidak salah menduga, sesuatu seperti monster atau sejenisnya kemungkinan besar akan datang menyerang Bumi. Seketika bulu kuduknya berdiri membayangkan sesuatu yang sebelumnya hanya bisa disaksikan di film, kali ini akan benar-benar menjadi kenyataan.

 

"Terlihat konyol, tapi siapa yang berani berdebat tentang menjadi konyol setelah semua yang terjadi sampai saat ini."

 

Sambil berlari, Artin kembali memeriksa beberapa fitur di Sistem.

 

'Profil Pengguna, Penyimpanan, Toko, dan Misi'

 

Artin telah memeriksa fitur Misi sebelumnya, dan tidak ada informasi apa pun di sana.

 

[[ MISI ]]

 

[[ Misi Utama 0/4 ]]

 

[[ Misi Kecil ]]

 

Misi Utama mungkin berhubungan dengan ujian yang disebutkan oleh Golem beberapa waktu lalu.

 

Satu hal terakhir yang Artin ingin pastikan adalah.

 

“Toko”

 

[[ TOKO ]]

 

[[ RAMUAN ]]

 

[[ 1. Ramuan Penyembuhan S (Tingkat C) - 5 Kristal Ungu ]]

 

[[ 2. Ramuan Energi S (Tingkat C) - 5 Kristal Ungu ]]

 

[[ 3. Ramuan Mana S (Tingkat C) - 5 Kristal Ungu ]]

 

[[ … ]]

 

[[ AKSESORIS ]]

 

[[ 1. Anting Kelincahan Normal (Tingkat C) - 5 Kristal Ungu ]]

 

[[ 2. Anting Kekuatan Normal (Tingkat C) - 5 Kristal Ungu ]]

 

[[ … ]]

 

[[ KOSMETIK ]]

 

[[ 1. Kaos Hitam Normal (Tingkat C) - 5 Kristal Ungu ]]

 

[[ … ]]

 

Setelah itu, melalui layar digital di depannya, muncul daftar barang yang dikelompokkan menjadi tiga kategori, dan dapat dibeli menggunakan nominal yang disebut Kristal.

 

Kategori pertama, Ramuan. Kategori ini berisi barang berupa minuman yang memiliki efek penyembuhan, memulihkan energi, menangkal beberapa efek buruk, dan meningkatkan status pengguna.

 

Kategori kedua, Aksesoris. Untuk kategori ini, hampir semua barang hanya dapat dibeli satu kali. Barang yang dijual adalah aksesoris seperti kalung, anting, gelang yang memiliki beberapa efek seperti meningkatkan Status atau Keahlian tertentu. Sepintas, dari harga yang tertera, sebagian besar barang di kategori Aksesoris terlihat lebih mahal dari dua kategori lainnya.

 

Kategori ketiga, Kosmetik. Tidak seperti Aksesoris, Kosmetik menjual barang-barang seperti pakaian, sepatu, wig dan lain-lain. Kebanyakan dari barang-barang itu tidak memiliki efek khusus kecuali keterangan yang menunjukkan bahwa mereka tidak mudah rusak.

 

“Mungkin ini berguna dalam pertempuran, ketika pakaian buatan manusia akan mudah rusak.”

 

‘Dan, mereka bahkan menjual Kosmetik di Sistem?'

 

Artin menggelengkan kepalanya. Dia merasa seperti berada dalam sebuah Game, dengan barang yang dapat dibeli dari Sistem atau bahkan barang yang tidak memiliki fungsi apapun kecuali memberikan tampilan yang lebih menakjubkan kepada pengguna.

 

Artin menjelajahi jenis Kosmetik yang dijual oleh Sistem. Semakin tinggi tingkatannya, semakin menarik pula penampakan kostumnya.

 

'Ramuan pasti sangat berguna mengingat sebagian besar memiliki efek yang sangat baik dalam pertempuran. Dan Aksesoris, walaupun beberapa efeknya terlihat kecil, tapi tetap bermanfaat. Lalu, Kosmetik? Siapa yang masih peduli dengan penampilan di dalam kekacauan seperti sekarang?'

 

Artin, sekali lagi menggelengkan kepalanya, masih terus berlari. Dan akhirnya, tiba di tempat dimana dia hendak menguji kekuatan barunya.

 

Cahaya kota tidak cukup terang untuk mencapai tempat ini, sebuah tanah lapang yang ditumbuhi rumput liar. Di sekelilingnya terdapat persawahan dan barisan pepohonan yang mengarah ke hutan.

 

Cahaya bulan malam itu cukup terang. Angin malam bertiup tenang, menyapu dan meniupkan embusan napas ke wajah kaku Artin.

 

Artin menarik napas dalam-dalam, berusaha menekan gejolak emosi di dadanya. Semilir angin malam yang membawa aroma segar rerumputan cukup menenangkan hati dan pikirannya.

 

Artin mengangkat tangan kirinya. Sebuah arloji perak ada di sana. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Dari tempat ini sudah tidak terdengar lagi teriakan dan keributan warga di sekitar pemukiman.

 

“Oke saatnya menguji semua kekuatan yang baru saja aku terima!”

 

Sebelum Artin sempat melakukan hal lain, sebuah notifikasi Sistem muncul.

 

[[ Misi Utama Baru ]]

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Affad DaffaMage
Apa saya salah baca atau harganya sama semua?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #6 Melakukan Persiapan

    [[ MISI UTAMA 1/4 ]] [[ Perburuan Monster: Akan ada 5 gelombang Serangan Monster. Bunuh monster sebanyak mungkin, dan selamatkan sebanyak mungkin nyawa ]] [[ Hadiah: Tergantung Performa ]] [[ Gagal: Kepunahan Manusia ]] [[ Kemajuan Misi Kecil: 1/5 ]] [[ Status: Gelombang pertama akan muncul pada jam 12 malam ]] Setelah memeriksa pesan yang diberikan oleh Sistem, Artin terdiam sejenak. Wajahnya yang awalnya tenang menegang lagi, dan kerutan muncul di dahi. Artin membuka ponselnya dan mencari tanggapan dari masyarakat atau bahkan pemerintah terkait setuasi yang akan datang. Dan di media sosial, sebuah p

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #7 Serangan Pertama

    Artin berjalan di tepian jalan raya, di mana terjadi kemacetan lalu lintas. Semua orang terlihat panik, saling berebut menggunakan akses jalan, yang justru membuat jalanan padat dan tak terkendali. Beberapa berlarian dengan tas dan barang-barang lain yang mungkin mereka butuhkan. Berlari ke arahnya, sekelompok keluarga dengan wajah panik dan tegang, menabrak tubuh Artin dan membuatnya terpental jatuh ke tanah. "Maaf maaf" Seorang ayah yang menggendong putrinya yang masih kecil meminta maaf dan membantu Artin bangun, lalu berlari menjauh. Kepercayaan diri yang Artin miliki sebelumnya telah menyusut, dan kali ini makin kecil hingga nyaris hilang sepenuhnya. Jika ditabrak oleh manusia biasa saja terjatuh, bagaimana dia bisa melawan monster? &

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #8 Pembunuhan Pertama

    Serigala monster itu melompat untuk menyambut serangan yang datang padanya. Melemparkan cakarnya pada orang pertama dan seketika membuat kepala orang itu terlepas dari tubuhnya. Tiga orang lainnya berlari mendekat, secara brutal memukul serigala itu dengan senjata mereka masing-masing. Serigala itu melompat menghindar, dan orang lain dengan tongkat besi memukul kepala serigala itu dari belakang. Serigala itu melompat mundur, menggeram dengan air liur mengalir dari mulutnya. [[ Serigala Mutan Lvl 5 ]] [[ HP: 980/1000 ]] Satu pukulan tampaknya sedikit mengurangi HP serigala itu. Melihat kejadian itu, membuat yang lain menjadi bersemangat dan berlari mendekat dari berbagai arah, bergantian memberikan pukulan.

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #9 Hadiah Pertama

    [[ Anda telah membunuh Serigala Mutan Lvl. 5 ]] [[ Anda telah membunuh pemain lain ]] [[ Anda telah menerima ‘Kristal Serigala Mutan (Tingkat Ungu)’ ]] [[ Anda telah menerima ‘Sepatu Tanpa Beban Dari Pemburu Senyap (Tingkat Ungu)’ ]] [[ Naik Level ]] [[ Naik Level ]] [[ Anda telah membunuh pemain lain dan akan mendapatkan sebagian dari kemampuannya ]] [[ Tingkat kecocokan kemampuan terlalu rendah ]] [[ Anda akan mendapatkan 1 poin status sebagai gantinya ]] Artin berlari ke arah Leo, menendang

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #10 Kemampuan Baru

    [[ Serigala Mutan Lvl 3 ]] [[ HP: 230/600 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 2 ]] [[ HP: 100/400 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 3 ]] [[ HP: 320/600 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 1 ]] [[ HP: 190/200 ]] [[ Serigala Mutan Lvl 2 ]] [[ HP: 320/400 ]] "Apakah tidak ada

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #11 Monster Elite

    [[ Anda telah Membunuh Serigala Mutan Lvl. 2 ]] [[ Naik Level ]] [[ Anda telah membuka 2 slot Penyimpanan baru ]] [[ Anda telah membuka Keahlian baru dari Palu Keadilan ]] [[ Raih Palu Lvl 1: Teleportasi ke posisi Palu Keadilan. Mendapatkan 5 poin status pada Kelincahan selama 1 detik. ]] [[ HP: 83/90 (Melemah) (Asli: 300)]] [[ Energi: 0/30 ]] [[ Tekad: 18/150]] Artin mendapatkan satu tambahan poin status setelah berhasil naik level. Artin juga mendapatkan satu keahlian untuk Palu Keadilan. Da

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #12 Jatuh Pada Tangan Yang Salah

    [[ Serigala Mutan (Elite) Lvl 15]] [[ HP: 5000/5000 ]] ARH-WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO Serigala Mutan Elite sekali lagi melolong, dan beberapa lainnya mengikuti, melompat dan perlahan berjalan dibelakang serigala terbesar. Mereka melolong serempak, levelnya bervariasi dari tiga hingga 15. Kali ini posisi Artin benar-benar terjebak, setelah itu waktu terasa berjalan sangat lambat. Dia berpikir keras bagaimana agar bisa lolos dari bahaya yang sedang dia hadapi. Menerobos tembok untuk lari dari arah lain bukanlah pilihan yang tepat, dia tidak punya banyak waktu. Artin tidak bisa berpikir jernih, dia segera membuka pintu, dan di depannya terlihat serigala ukuran normal menunggu. Mata merah serigala itu menatap tajam ke

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #13 Masih Ada Harapan

    ‘Palu Keadilan?’ [Tentu! Siapa lagi?] 'Kamu bisa bicara dari awal? Mengapa baru sekarang?' [Karena aku benci melihat orang lemah sepertimu] 'Lalu apa yang bisa aku lakukan?' [Maksud kamu? Kamu beruntung mendapatkanku!] ‘Beruntung?’ Artin merasa ingin mengeluh. Keberuntungan macam apa yang membuatnya tidak bisa mengangkat senjatanya sendiri? Keberuntungan macam apa yang membuatnya hanya bisa menggunakan kemampuan yang dimilikinya dalam hitungan jari? [Kamu akan tahu jika melihat nama yang disematkan padaku!]

Bab terbaru

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #80 Kondisi Darurat

    Setelah mengetahui bahwa orang yang mencari Artin adalah Teddy, Laila memutuskan untuk menunggu di luar sementara Artin mengikuti kemana pria militer itu membawanya. Di lantai tertinggi, sebuah ruangan dengan dua pintu kayu terbuka ketika Artin berada tepat di depannya. Pria militer yang menemaninya mempersilahkan Artin untuk masuk. Sebuah ruangan dengan sofa dan meja kaca di tengah, juga beberapa meja dengan kursi serta seperangkat komputer di sisi lain. “Halo, Artin. Mari, silakan duduk.” Artin berjalan mendekat dan duduk berseberangan dengan Teddy. Dalam kondisi selarut ini, dia masih menggunakan seragam militer yang biasa dia kenakan. Apakah semua orang dari militer bekerja 24 jam? Atau hanya karena keadaan darurat yan

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #79 Ada Yang Mencariku?

    “Aku bisa mengontrol kecepatan tumbuh tanaman rambat.” Dan coba jelaskan jenis kekuatan yang dia miliki.Artin menganggukkan kepalanya pada jawaban dari anak laki-laki itu. Seperti yang dia duga, Dan adalah orang yang sama yang datang untuk menyerangnya saat itu.'Jika memang orang yang sama, apakah dia hanya berpura-pura tidak ingat apa yang terjadi?'Artin berusaha menyembunyikan rasa penasarannya. Dia akan mencoba mencari cara lain untuk mengorek informasi dari bocah itu. Salah satu dari lima, seorang gadis berambut perak seusia Dan, tampaknya memiliki kemampuan telepati dan cukup tahu tentang apa yang terjadi. Mungkin Artin bisa mengetahui siapa lawannya jika berhasil menemukan gadis itu.“Kekuatan yang cukup menarik, Dan. Bisakah kamu menggunakan kekuatanmu untuk mengunci pergerakan lawan?"

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #78 Suatu Kebetulan Lainnya

    Tempat yang sedang Artin datangi adalah sebuah kubah besar dengan beberapa lantai, kamar dan ruangan besar di tengahnya. Tempat itu menjadi salah satu pusat penampungan bagi korban serangan monster. Ada beberapa Player dari militer yang juga menjaga area tersebut. Salah satu dari mereka berjalan memberi salam saat Artin dan Laila mendekati gerbang masuk. Seorang pria dengan pakaian militer mengangkat dan melambaikan tangannya. "Hai, Artin. Aku bersamamu dalam serangan terakhir beberapa hari yang lalu." Artin menundukkan kepalanya. "Aku mendapat izin dari Teddy untuk masuk ke dalam." Pria di hadapan mereka menoleh ke Laila yang berdiri di samping Artin, menggandeng tangannya.

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #77 Kembali Tersenyum

    Beberapa hari setelah pertarungan dengan Beastmaster berlalu dengan cukup damai. Tidak ada serangan apapun yang datang pada malam hari atau siang hari. Meski begitu, Artin dan Laila tetap rutin bersiaga, terutama di malam hari. Tentu saja, tugas mereka kali ini menjadi lebih mudah karena dukungan Fang, yang juga tanpa lelah berkeliling di sekitar rumah Laila. Sebuah portal berbentuk lingkaran kembali muncul mengambang di langit. Namun bedanya, kali ini tidak hanya ada satu, melainkan puluhan. Itu sebabnya militer dan beberapa Guild besar juga telah membagi kekuatan mereka secara merata untuk menangkal kemungkinan yang akan terjadi. Artin menyandarkan tubuhnya ke sofa besar di ruang utama rumah Laila. Malam itu, dia kembali bersiap untuk melakukan jadwal jaga seperti malam-malam sebelumnya. Awalnya, sulit untuk mengubah jam tidur dari malam ke siang, namun perlahan akhirn

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #76 Kehilangan Nyawa Atau Sebaliknya

    Artin membaringkan tubuhnya di atas batu besar, yang setengahnya terendam di tepian danau. Suara serangga terdengar saling bersahutan. Dan angin yang bertiup dari permukaan danau berulang kali menghembuskan aroma kesegaran, membuat ketenangan yang coba Artin cari dengan segera terwujud di dalam dirinya.Suara percikan air, terdengar. Setelah beberapa saat Laila membenamkan dirinya, di badan besar danau yang memantulkan cahaya bulan dengan sempurna malam itu.Artin masih memastikan mereka aman dengan meminta Fang untuk terus berkeliling dan menyisir area di sekitar mereka.“Kakak…”Beberapa percikan air mengenai wajah Artin. Tetesan air yang segera berlomba antara membeku atau mengering diterpa angin. Artin terbangun dari lamunannya, menyadari bahwa akhirnya, Laila mencoba berinteraksi kembali deng

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #75 Sedang Kehilangan Cahayanya

    Mereka, anggota Beastmaster, tampak bersikeras dengan niat mereka. Mereka tidak akan mundur sedikit pun sampai mencapai apa yang mereka inginkan. Membawa orang sebanyak ini padahal targetnya hanya dua orang. Laila sudah mencapai batasnya. Pertarungan lain yang dia lakukan akan benar-benar membahayakan nyawanya. Sedangkan, Artin yakin bahwa mereka tidak akan mundur sedikit pun setelah mengetahui, dua dari rekan mereka juga telah kehilangan nyawanya di tangan Laila. "Laila, bisakah kamu pergi menyelamatkan diri?” Artin mencoba berbisik pada Laila yang berlutut di belakangnya. Laila telah melakukan pertarungan dengan tiga orang sekaligus. Ia mampu bertahan hingga saat ini saja sudah merupakan prestasi yang cukup membanggakan. Artin bukan tidak memercayai Laila, tapi tentu saja, ada batas

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #74 Tidak Ada Yang Bisa Membantu

    "Sekali lagi, jangan mendekat kecuali aku meminta!"Laila berteriak, lalu meremas alat kecil di tangannya. Perhatiannya kembali pada dua orang yang berada tak jauh darinya. Laila panik dengan apa yang baru saja terjadi, tapi ada hal lain yang perlu dia khawatirkan kali ini, yaitu dua orang yang sedang dia hadapi.'Kenapa aku harus mendapatkan kekuatan ini? Meskipun, pada awalnya, aku pikir kucing itu lucu. Tapi tidak seperti ini!!!'Laila berulang kali membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika bulu-bulu di tubuhnya tetap ada bahkan setelah pertempuran usai. Selain itu, dia juga tidak akan percaya diri bertarung di depan siapa pun jika harus melakukannya dengan bentuk barunya.'Apa yang harus aku lakukan. Ini sangat memalukan. Apakah aku masih bisa kembali ke bentuk asliku?’

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #73 Akan Kubunuh Kalian

    Sepasang sayap transparan mengepak cepat. Tubuh Laila terlempar ke udara, menukik ke bawah dan jatuh kembali ke tanah dengan berlutut. Laila berhasil menghindari serangan pria dengan tangan reptil itu. Laila berdiri, memasang kuda-kuda, mengepalkan tinjunya. Matanya menatap tajam ke tiga orang yang berdiri tidak jauh darinya. “Kakak, tolong benar-benar beri aku kesempatan kali ini. Biarkan aku menyelesaikan ini sendiri.” Laila berbicara kepada Artin melalui alat komunikasi di telinganya. Sejauh ini, lawan yang dihadapi Laila tampak lebih kuat dari yang dia duga. Namun kali ini, Laila bertekad untuk membuktikan dirinya. Dia tidak bisa bergantung pada Artin selamanya. [Oke, bagaimana dengan Fang? Oke. Aku percaya kamu]

  • Terpaksa Jadi Karakter Utama   #72 Perlu Dijinakkan

    Sayap transparan yang mengepak di sekitar kepala Laila membuat tubuhnya terbang cepat menembus angin. Bahkan cahaya bulan pun tidak bisa menangkap bayangannya. Kedua telapak tangannya mengepal dan meremas dengan kukunya yang membuat luka di telapak tangannya. Bekas luka yang biasanya ditimbulkan oleh pisau yang dia gunakan dalam pertempuran telah benar-benar membuat Laila mati rasa dengan sensasi perih yang dia rasakan."Mereka benar-benar membuatku kesal."Laila telah berusaha sekeras mungkin menahan diri, bahkan ketika mereka dengan sengaja mengeroyok Artin malam sebelumnya. Laila telah menyimpan perasaan gelisah di hatinya, yang kali ini tidak lagi sanggup dia tahan.'Aku akan memastikan mereka merasakan sakit yang tidak akan bisa terlupakan hingga jiwa mereka meninggalkan tubuhnya.’Laila masih ingat denga

DMCA.com Protection Status