Share

5. Harus Segera Mengandung

Keesokan harinya. Pukul 12 siang di ruangan meeting. Alex baru saja meeting dengan Mulan. Namun, tiba-tiba saja Haniya masuk ke ruangan itu.

"Sayang," panggil Haniya dengan sangat manja dan mulai duduk dipangkuan suaminya.

Alex tersenyum lebar, pastinya Alex sangat senang dengan kedatangan Haniya. Namun, Mulan menatap sinis ke arah suami istri yang ada didepannya.

"Bukannya harus profesional kalau sedang di kantor," sindir Mulan.

"Ini jam makan siang jadi terserah," sahut Haniya.

"Kita udah selesai meeting, kau bisa pergi dari kantorku!" Alex mengusir wanita yang didepannya.

Mulan menatap kesal ke arah Alex.

"Sepertinya kamu tidak bisa melupakan suamiku." Haniya berbalik menyindir.

"Hah?" Mulan mengernyitkan dahinya.

"Sudah, jangan bahas ini." Alex tidak suka pembahasan itu.

Haniya bangun dari pangkuan Alex dan Alex bangun dari duduknya, Alex menggenggam lengan Haniya dengan erat.

"Tidak perlu seperti itu, Haniya. Seharusnya kau segera berikan keturunan untuk keluarga Mahendra sebelum orang tuanya Alex mencarikan wanita lain untuk di nikahi, karena kau tidak bisa memberikan keturunan." Mulutnya Mulan sangat tajam seperti silet.

"Pergi kau!" Haniya mengusir wanita itu wanita yang pernah menjadi mantan suaminya.

Mulan Safira adalah mantan kekasihnya Alex Bima Mahendra, Mulan menjadi CEO SAF Company, SAF Company adalah perusahaan milik keluarganya Mulan. Fara dan Farhan masih selalu bersikap baik pada Mulan, dan Haniya sangat kesal dengan perlakuan mertuanya.

"Jangan merasa bangga jika mertuaku masih baik padamu, wanita tua yang tidak laku!" Haniya mulai menghina.

"Jaga ucapan kau!" Mulan tidak terima dengan hinaan itu.

"SUDAH!" Alex menendang kursinya.

"Istri mandul di nikahi." Mulutnya Mulan semakin jahat.

Haniya ingin melempar tasnya ke arah Mulan, tapi Alex menahannya.

"Sudah, kita makan siang aja, yuk!" Alex mencoba menenangkan istrinya dan segera mengajak sang istri untuk makan siang bersama.

Setelah Mulan keluar dari ruangan tersebut, kini pasangan suami istri yang begitu romantis juga keluar dari ruangan itu, Alex dan Haniya mulai masuk ke ruang kerjanya Alex, Alex memerintahkan Hans untuk memesan menu makan siang dan hari ini Alex akan makan siang dengan Haniya.

**

Pukul 5 sore di sebuah Apartemen mewah. Haniya baru saja datang dan duduk di sofa yang berada di ruang tengah. Cassandra membuatkan beberapa cemilan dan minuman untuk Haniya, dan Cassandra mulai bingung harus mengatakan apa pada istri pertama suaminya.

"Semalam Alex tidur sama saya," ucap Haniya dengan tiba-tiba.

"Iya, aku tau." Cassandra sebenarnya tidak ingin membahas kejadian semalam, apa lagi Cassandra tahu jika suaminya lebih memilih istri pertamanya dari pada dirinya.

Haniya terus menatap wajah dan lekuk tubuhnya Cassandra yang sangat bagus dan begitu ideal bagi pandangannya.

"Di mana kau bertemu dengan suami saya?" tanya Haniya yang begitu penasaran dengan awal mula pertemuan suaminya dengan madunya.

Cassandra bingung harus menjawab apa, karena tidak mungkin Cassandra bilang jika dirinya di culik oleh asisten suaminya.

"Oh, mungkin kau di temukan di pinggir jalan." Suaranya Haniya terdengar seperti merendahkan dan menghina gadis yang ada didepannya.

"Ma ... Maaf, Ibu Haniya ke sini ada perlu apa? Apa mencari Bapak Alex?" Cassandra langsung membahas inti dari kedatangan istri pertama suaminya.

"Apa? Ibu? Bapak?" Haniya tertawa kecil.

"Apa ada yang salah?" Cassandra menatap bingung.

"Salah!"

Haniya sedikit menggebrak meja membuat Cassandra mulai takut.

"Kau harus memanggil saya Nyonya dan suami saya Tuan!" titah Haniya. "Jika kau sedang berdua dengan saya," sambungnya.

"Baik." Cassandra tidak ingin membantah atau apapun, karena Cassandra tidak menyukai kedatangannya dengan tiba-tiba.

Setelah beberapa saat.

"Cepat segera hamil dan segera bercerai, saya tidak ingin suami saya berlama-lama menikah dan bermalam denganmu!" Suaranya Haniya sangat tinggi, dan ekspresi wajahnya begitu khawatir, khawatir jika suaminya benar-benar berpaling darinya.

Sejak tadi Haniya terus memperhatikan wajah cantik dan tubuh ideal Cassandra, pasti semua pria yang melihat Cassandra akan menyukainya, apa lagi Cassandra memiliki tatapan mata yang tajam seperti elang. Cassandra juga memiliki kulit yang mulus, bibir yang seksi. Semua itu membuat pikirannya Haniya tidak karuan, Haniya benar-benar takut jika Alex akan jatuh hati pada Cassandra.

"Bagaimana saya bisa hamil, saya di sentuh oleh Tuan Alex saja, tidak." Cassandra mulai kesal. Namun, mencoba mengimbangi emosinya.

Mendengar kata-kata itu membuat Haniya ingin sekali menjambak rambutnya Cassandra, tapi Haniya mencoba menahannya.

"Kau berharap suamiku menyentuhmu?" Haniya sedikit tertawa.

"Saat ini Tuan Alex juga suami saya, Nyonya Haniya." Cassandra menegaskan.

"Ya, kau benar!" Haniya tidak bisa mengelak tentang itu.

Haniya mulai bangun dari duduknya membuat Cassandra ikut bangun juga dari duduknya. Haniya mengambil tasnya, dan akan pergi dari Apartemen tersebut.

"Pokoknya kau harus segera mengandung dan setelah mengandung jangan coba-coba kau tidur dengan suami saya lagi!" Haniya mulai memperingatkan.

"Baik." Saat ini Cassandra hanya bisa mengiyakan saja.

"Jangan sampai kau mencintai suami saya dan membuat suami saya jatuh cinta pada kau!" Haniya kembali mengingatkan itu pada madunya.

"Baik, Nyonya Haniya." Cassandra memberikan senyuman manis. "Saya tidak menyukai Om-Om seperti Tuan Alex," sambungnya.

"Oke, saya pegang perkataan kau, awas jika kau bohong!" Sepertinya Haniya akan melakukan sesuatu jika ada kebohongan dari perkataan itu.

Haniya pergi dari unit Apartemen itu, Apartemen yang di tempati oleh Cassandra.

"Dasar wanita gila!"

Cassandra mengumpat setelah Haniya pergi, Cassandra mulai membaringkan tubuhnya diatas sofa. Sejenak Cassandra memejamkan matanya setelah mendapatkan banyak perkataan yang tidak mengenakkan dari Haniya, Cassandra merasa lelah menjadi istri kedua yang seperti ini, tapi Cassandra tidak bisa mengakhiri semua ini sebelum memberikan keturunan untuk Alex.

"Pengen mati, tapi mati enggak semudah yang ku bayangkan," gumam Cassandra yang masih memejamkan matanya.

Hampir 30 menit Cassandra tertidur di sofa, dan tanpa tersadar Alex sudah berada di Apartemen dengan duduk di sofa yang berhadapan dengan Cassandra. Alex terus menatap Cassandra yang sedang tertidur lelap, tapi wajahnya seperti memikirkan banyak hal.

'Kasihan umur yang masih muda harus menanggung seperti ini,' batin Alex yang merasa sedih melihat nasib istri keduanya.

Beberapa hari ini Alex mencaritahu tentang istri keduanya, Cassandra. Alex sangat salut dengan Cassandra yang merupakan gadis muda penuh kerja keras selama ini demi menghidupi dirinya dan keluarganya. Namun, Alex benar-benar tidak menyangka jika orang tuanya Cassandra harus memiliki banyak hutang demi hobi bermain judi.

'Ngapain aku mikirin itu,' batin Alex yang baru sadar jika dirinya mulai merasa sedih dengan kisah hidup istri keduanya.

Alex bangun dari duduknya dan menyenggol meja, tidak lama kemudian Cassandra terbangun karena senggolan itu mengusik pendengarannya.

"O ... Om, udah pulang!" Cassandra terkejut saat melihat suaminya sudah ada didekatnya, Cassandra mulai bangun dari baringnya dan mulai duduk di sofa.

"Mandi sana, dan buat tubuhmu wangi!" titah Alex. "Malam ini kita harus bercinta," sambungnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status