Share

Teror Ghaib 79

Jake mengecilkan suara televisi di ruang tengah. Merasa haus, dia lalu berjalan ke dapur dan mengambil air minum. Saat kembali ke ruang tengah, dia melihat Ethan. Laki-laki itu datang sendirian. Jake lantas menghembuskan napasnya dengan kasar. Dia sudah menduga Tony tak mau ikut. Dia lalu melemparkan tubuhnya ke sofa.

“Tony bilang apa?” tanya Jake.

“Dia bilang, dia lagi ada banyak tugas,” jawab Ethan, “kamu kenapa deh nonton tivi suaranya kecil banget.”

“Ya tadi abis aku tinggal ke dapur, makanya aku kecilin soalnya nggak ada yang lihat,” sahut Jake, “betewe, kamu percaya sama alasannya Tony?”

Ethan menggeleng. “Nggak,” jawabnya, “kamu?”

Jake tertawa. “Nggak juga,” balasnya setelah tawanya reda.

“Nggak tau kenapa ya kok belakangan ini sikap Tony agak aneh,” kata Ethan.

Jake tersenyum kecut. “Semuanya salahku,” katanya.

Ethan mengalihkan perhatiannya dari layar televisi ke Jake. “Maksud kamu?”

“Aku kan pernah bilang kalo aku suka sama Emma,” sahut Jake.

“Heeh,” balas Ethan, “terus?”

“N
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status