Share

Teror Ghaib 55

Sabrina segera memasukkan alat tulisnya begitu dosen keluar ruangan. Dia lalu berjalan mendekati kursi Desy. Di sana sudah ada Anne karena mereka duduk bersebelahan.

“Jadi gimana?” tanya Desy setelah Sabrina duduk, “aku denger tadi pagi dari beberapa mahasiswi baru katanya pestanya nanti malem ya. Jadi nyusup nggak kita?”

Sabrina tak menjawab. Dia malah termenung. Ada pertanyaan yang mengganjal di pikirannya sejak dia habis menelepon Desy semalam.

“Sabrina,” kata Anne, “kamu ditanyain kok malah bengong sih!”

“Ada yang mau aku tanyain deh sama kamu, Des,” kata Sabrina.

Desy waspada dan merasa sedikit canggung. Namun, meski begitu dia tetap membalas Sabrina. “Tanya apa?” katanya.

“Semalem kan kamu bilang kalo badan kamu capek dan lemes semua, emangnya kamu habis ngapain?” tanya Sabrina.

Desy gelapan. Dia baru menekuni pekerjaan menjijikkan itu selama satu bulan, dan sejauh ini dia tidak pernah bercerita pada Sabrina atau Anne.

“Nggak ... ngapa-ngapain kok,” sahut Desy, “aku cuma habis m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status