Pertanyaan Dokter Siska membuat James merasa sedikit tergelitik. Menduakan Laura? Itu hal yang tak pernah terpikirkan olehnya."James, apa kamu tertarik untuk selingkuh?" pancing Dokter Siska menatap wajah pria tampan itu dengan intens.Tawa satir meluncur dari bibir James yang merah muda itu. Dia lalu meneguk minumannya setelah selesai makan steak yang cukup lezat made in Obonk resto. "Nggak pernah kepikiran sih. Tsskk ... apa Siska mau ngajakin aku selingkuh? Kok nanya begitu?" balas James."Emm ... kalau kamu mau, aku mau banget jadi teman tapi mesra buat kamu, James," jawab Dokter Siska menggenggam tangan James.Tatapan mata James turun ke tangannya yang digenggam mesra oleh gadis itu. 'Wah kayaknya udah nggak bener nih gelagatnya, cabut aja deh!' batin James tak enak hati.Dia pun menepis dengan halus tangan Dokter Siska lalu mengatakan, "Dok, saya sedang menanti kelahiran anak ketiga saya dari Laura. Jangan singgung lagi masalah ajakan selingkuh ini ya. Sebagai sesama wanita pas
Sesuai janjinya pada Reynold, pagi ini Laura mengenakan baju kebaya warna biru laut dan kain jarik batik keris warna coklat tua. Asisten bagian membuat sanggul masih sama sejak dulu yaitu James. Suami pertamanya itu memiliki jemari lentik yang amat berbakat menata rambut. "Done, Honey!" seru James usai menata rambut Laura menjadi sanggul berbentuk rumah keong. Dia memperlihatkan hasil sanggulnya kepada Laura dengan cermin tangan berbentuk bundar di belakang tubuh Laura.Tadi James juga menyisipkan beberapa hiasan rambut berupa bunga mawar merah muda yang mekar di antara sanggul buatannya di kepala Laura."Daddy James selalu berhasil membuat sanggul yang indah. Terima kasih," ucap Laura melepas senyum manis di wajah cantiknya yang telah selesai dirias sendiri olehnya.Kemudian James meletakkan cermin bundar itu di meja rias. Dia memeluk Laura dari belakang dan mengecup pipi bersemu merah istrinya. "Hair stylist-mu setiap menghadiri wisuda masih sama, Mister James Peter Indrajaya," can
Usai acara jamuan makan siang pelantikan gelar profesor untuk Reynold, para tamu undangan pun perlahan undur diri satu per satu. Hingga akhirnya Reynold berpamitan dengan mama papanya."Ma, Pa, terima kasih sudah hadir di acara pelantikan Rey!" Pria muda itu memeluk papa mamanya bergantian."Mama lega melihatmu menjadi pria yang hebat, Rey. Sampaikan salam Mama untuk Laura dan puteramu ya," ujar Prof. Kristina sebelum berlalu dari hadapan Reynold bersama suaminya.Usai menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia acara pelantikannya yang terdiri dari mahasiswa semester 7 dan anak koas, Reynold pun berpamitan untuk pulang. Rencananya dia akan merayakan pelantikan gelar profesor hari ini bersama James dan Laura serta si kembar di Chateu D'Allegre fine dining restaurant. Lebih ke alasan restoran itu bersifat tertutup dan hanya bisa masuk dengan reservasi terlebih dahulu. Hubungan mereka yang unik itu harus dirahasiakan dari umum selama ini.Sementara itu James dan Laura yang sudah s
Di lantai dansa Chateu D'Allegre fine dining restaurant, Reynold mengayunkan tubuh Laura di dalam dekapannya seturut irama musik mini orkestra yang memainkan lagu 'You Are The Reason' dari Calum Scott."I'd climb every mountain and swim every ocean just to be with you and fix what I've broken. Oh, 'cause I need you to see. That you are the reason. There goes my hands shaking and you are the reason. My heart keeps bleeding, I need you now ..."Reynold berkata lembut di samping telinga istrinya, "Lirik lagu ini seperti isi hatiku kepadamu, Laura.""Thank you, Rey. Bagiku cintamu terkadang begitu tak masuk akal. Aku mencoba berhenti memikirkannya ... dan hanya menerimanya," jawab Laura sambil berputar dalam genggaman tangan Reynold mengikuti irama lagu dansa itu.James menatap ke lantai dansa dan bersikap tenang duduk di antara si kembar yang juga melihat Papa Rey berdansa bersama mommy mereka yang cantik."Kelak bila aku dewasa, aku ingin istri yang cantik dan baik seperti mommy," ucap
Masa pengisian lembar Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa baru semester ganjil sudah dimulai hari ini, dosen di semua department di FKH UGM mendapat serbuan mahasiswa dari semester 1 hingga semester 7. Periode Masa Orientasi Mahasiswa Baru (Ospek) pun sudah selesai, mahasiswa baru yang beberapa bulan lalu lulus SMA harus mandiri sebagai mahasiswa di kampus menghadap dosen pembimbing akademik untuk meminta tanda tangan dan cap NIK di lembaran KRS mereka.James, Laura, dan Reynold juga demikian. Antrean di depan kantor mereka mengular panjang silih berganti mahasiswa masuk menghadap di kantor mereka masing-masing. Pasca kejadian dengan Joel, suami sah Laura meminta pihak akademik untuk memberikan mahasiswa bimbingan akademik berjenis kelamin perempuan untuk Laura. Dia tidak ingin mengambil risiko kejadian aneh-aneh di kemudian hari.Namun, apakah itu menyelesaikan masalah? Justru nampaknya James yang harus berhati-hati karena fenomena Kpop yang sedang hits di kalangan anak muda. Wajahn
Sudah waktunya James pulang kerja, mahasiswa yang belum kebagian ACC KRS harus datang kembali besok pagi untuk mengantre kembali untuk mendapatkan tanda tangan dan cap dosen mereka.James menenteng tas kerjanya ke arah parkiran dimana Fortuner putihnya terparkir sejak pagi tadi. Matanya memicing ketika melihat ban mobilnya kempes. Sedikit kesal di hatinya karena itu pasti ulah orang iseng. Kemudian dia melihat di pintu samping mobilnya tulisan merah sepertinya ditulis dengan lipstick."Dosen jutek nyebelin sok kegantengan!" Tulisan merah itu yang dibaca oleh James.Dia mendengkus seraya berdiri bertolak pinggang di samping pintu mobilnya. "Mahasiswi sakit hati yang mana nih?" gumamnya geli bercampur kesal."TIN TIN!" Bunyi klakson mobil membuat James sedikit terlonjak. Dia menoleh ke arah sumber suara itu. Sebuah Honda Jazz merah berhenti dan terbuka kaca jendelanya. Si cantik rupanya ..."Need a ride, Baby Boy?" ucap Laura mengerling kepada James.James terkekeh lalu berjalan mendek
Dokter Stella tersenyum ramah dan mempersilakan pasangan yang telah lama tidak berkunjung ke tempat praktiknya itu untuk duduk di hadapan mejanya."Jadi kali ini siapa yang lupa menyuntikkan hormon kontrasepsi? Pak James atau Bu Laura?" godanya tertawa kecil menatap mereka berdua bergantian.James pun mengaku, "Saya, Dok. Kebetulan stok di kulkas habis waktu itu.""Mungkin memang disengaja ya ... hahaha," seloroh Dokter Stella sembari mempersilakan pasiennya itu berbaring ke bed pasien.Perawat membantu menyiapkan alat USG yang akan digunakan oleh Dokter Stella untuk memeriksa kandungan Laura. Sementara sang dokter Obsgyn mengaplikasikan ultrasound gel ke perut Laura sebelah bawah pusar."Ohh ... sekalipun perutnya kecil, tapi sudah berumur ini janinnya. Sudah masuk 17 minggu ya. Akan saya berikan resep suplemen nanti. Untuk jenis kelaminnya menurut tampilan di monitor USG sih ... perempuan," ujar Dokter Stella mencetak hasil USG 5D dalam lembaran foto seukuran polaroid lalu menyerahk
Masa-masa pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) untuk di ACC oleh dosen pembimbing telah usai. Kegiatan perkuliahan pun berjalan normal seperti biasa di kampus FKH UGM. Pagi itu James mengajar mahasiswa semester 3 di ruang kuliah 101 untuk kelas gabungan nomor absensi ganjil dan genap. Ruangan itu berkapasitas hingga 400 orang jadi biasanya tidak penuh bangkunya seluruhnya."Selamat pagi, Adik-adik semuanya. Kita bertemu kembali di mata kuliah Bakteriologi dan Mikologi di semester 3 ...." James memulai kuliahnya dengan suaranya yang tenang dan terdengar jelas hingga bagian belakang ruang 101 yang luas itu.Matanya masih sangat awas dan jeli hingga melihat sekelompok mahasiswi baru semester 1 yang mengikuti kuliahnya juga. Dia tidak mengajar di semester 1 dan 2, melainkan mulai semester 3 lalu 4 dan 5.Tanpa merasa terganggu dengan kehadiran mahasiswi-mahasiswi iseng itu di kelasnya, James menyampaikan materi kuliah pendahuluannya. "Bentuk dasar bakteri ada coccus dan basil serta spiral