James membiarkan shower air dingin mengguyur tubuhnya begitu lama, membasuh bekas pelukan Brandy di tubuhnya. James ingin menghilangkan rasa jijiknya atas pelukan Brandy di tubuhnya tadi. Beraninya gadis itu memeluknya dengan kondisi kotor. Padahal dalam kondisi bersih pun, James tidak ingin menyentuhnya.
Dia memiliki mysophobia yang tidak banyak orang tahu. Dia bekerja di Lab Mikrobiologi yang jelas berhubungan dengan banyak mikrobia dan sejenisnya. Tapi dia selalu mengerjakan setiap prosedur lab dengan super steril, bersih dan rapi tanpa cela. Itu alasan Prof Widya sangat menyukai pekerjaannya yang perfeksionis.
James merasa bimbang apakah malam ini dia akan ke apartment Laura atau tidak. Hampir setiap malam dia tidur sambil memeluk Laura. Beberapa waktu yang lalu, James pernah menemui ahli kejiwaan untuk mengetahui apakah dirinya waras atau mengalami gangguan psikologis karena dia mengalami insomnia setiap kali tidur sendiri tanpa Laura. Ahli kejiwaan
Leonard Indrajaya merasa gelisah malam ini memikirkan masalah yang dibuat oleh pangeran kecilnya. Selepas dia menutup panggilan telepon dari James, dia berjalan jalan di sekitar kolam renang pribadi di rumahnya yang bak istana. Langit malam ini sungguh cerah, dia bisa melihat dengan jelas bulan dan bintang yang menggantung di langit yang hitam pekat. Suara binatang malam bersahut sahutan memecah kesunyian malam, menemaninya dalam kesendirian. Dia butuh menyusun rencana untuk menghadapi Tuan Nicolas Carson, calon besannya. Pasalnya, fakta yang tadi dia ketahui dari putera kesayangannya sudah pasti akan membuat Tuan Nicolas Carson marah besar. Leonard masih belum menemukan bagaimana cara yang tepat dan aman untuk menyampaikan fakta bahwa kedua anak muda yang dimabuk asmara itu telah tinggal bersama dan 'tidur bersama' selama ini. Masih untung, si gadis tidak kehilangan kehormatannya dan juga tidak hamil. Leonard mendesah dalam dan menganalisa
James mengajak Bang Mike menemaninya berbelanja bersama Laura di Mall H. Mereka akan berbelanja kebutuhan dapur. James sangat senang setiap kali Laura bereksperimen di dapur membuatkannya makanan atau desert yang lezat. Gadisnya itu memiliki terlalu banyak bakat. Dia sangat beruntung mendapatkannya. Terkadang Laura menyanyi refleks saat sedang memasak atau mandi, James sangat suka mendengar suaranya yang merdu.James mendorong troli belanja yang masih kosong mengikuti Laura yang sibuk memilih berbagai macam bahan makanan."Mau masak apa Say?" tanya James pada Laura yang sedang memilih heavy cream dan whip cream."Ehmmm pengin coba bikin Dalgona Strawberry." jawab Laura singkat."Ohh desert ya?" sahut James seraya mendorong troli mengikuti Laura yang berjalan ke rak pendingin buah buahan dan sayuran.Bang Michael membawa bungkusan handuk baru dan alat cukur pria lalu memasukkannya ke troli yang dipegang James. Dia melihat bahan bahan mas
James dan Laura kembali ke apartemen James berdua saja, meninggalkan Bang Mike bersama Brandy. Setelah menaruh barang belanjaan mereka di dapur. Mereka berganti pakaian rumah yang lebih santai dan membasuh kaki tangan mereka di kamar mandi. James memeluk Laura dari belakang lalu mengangkatnya seraya berlari ke tempat tidurnya. Dia membanting tubuhnya bersama Laura di atas spring bed. Laura menjerit jerit geli dengan tingkah kekanak kanakan James. Dia menciumi ceruk leher Laura dan menggigiti daun telinganya. "James hentikan, kau membuatku geli." protes Laura terkikik seraya mencoba kabur dari dekapan James yang begitu kuat. "Oohhh jadi mau yang gak geli, Say?" goda James lagi kemudian melumat bibir Laura. James menindih tubuh Laura, memaksanya membuka mulut dan memasukkan lidahnya ke mulut Laura lalu membelit lidah Laura hingga keduanya merasakan sensasi meledak ledak dalam otak mereka. Suara ciuman mereka terdengar begitu jelas di d
James masih terjaga dan sulit untuk memejamkan matanya. Dia memutuskan untuk membaca jurnal veterinary science sambil bersandar di tempat tidurnya di kamarnya. Jam tangannya menunjukkan pukul 23.45. Dia pun meraih ponselnya dan memilih nomor Laura dengan opsi video call. Panggilannya diangkat pada deringan ketiga. Laura : "Hallo, Baby Boy." James : "Hallo, Sayangku. Belum tidur?" Laura : "Belum. Sebentar lagi sepertinya aku akan tertidur, mataku sudah terasa berat. Kamu jangan begadang, Beb." James : "Baiklah. Selamat beristirahat, Cintaku. Love you so much." Laura : "Tidurlah, James. Love you too." James pun menutup panggilan video call nya. Dia menaruh jurnal veterinary science di nakas. Kemudian berbaring di spring bed nya menutup matanya dan mencoba untuk tidur. Tapi pikirannya hanya terisi oleh bayangan Laura, dia pun menjadi gelisah lalu berpindah pindah posisi tidur. Kepalanya pun menjadi pusing. Dia pun akhirnya kel
Laura membereskan barang barangnya di ruang kantornya sebelum mematikan lampu dan mengunci pintu. Dia menenteng tas kerjanya seraya berjalan menuju ke arah parkiran mobilnya.Laura menjerit terkejut ketika sebuah lengan yang kuat menarik pinggangnya saat melalui pintu lobi Lab. PA. Namun, mulutnya buru buru dibekap dengan telapak tangan sebelum jeritannya meluncur dari bibirnya. Dia mendadak merasa panik, tapi ketika menghirup aroma hutan pinus dan musk itu dia menjadi tenang. Laura menoleh dan mendapati wajah rupawan itu sedang menatapnya dengan emosi yang bercampur aduk, yang sulit untuk Laura tebak. Marahkah dia? Atau rindu? "Sayang, ada apa? Kau membuatku terkejut setengah mati." ucap Laura dengan bingung seraya menatap kekasihnya itu. James tersenyum, masih melingkarkan lengannya di pinggang Laura. "Aku rindu sekali padamu, Honey ku." James menundukkan kepalanya ke wajah Laura lalu melumat bibir Laura yang terasa kenyal dan manis yang me
Michael membuat reservasi di restorant fine dining di kota. Dia berencana untuk mengajak Brandy first date untuk meresmikan hubungan mereka. Michael berdandan rapi seperti yang disukai Brandy, dia juga mencukur wajahnya hingga licin seperti James. Michael tertawa tergelak ketika melihat wajahnya yang sangat mulus tanpa bulu, dia tampak begitu imut. Mobil AUDI abu abu milik Michael sudah dikirim sampai ke Yogyakarta siang tadi oleh karyawannya. Malam ini, dia akan menyetir mobilnya sendiri untuk kencan bersama Brandy. Michael merapikan dasi dan jasnya seraya bercermin kemudian dia keluar dari unit apartment James. Michael membunyikan bel unit apartment Brandy dan menunggu. Tak lama kemudian Brandy membukakan pintu untuknya. "Hallo, Manisku. Apa sudah siap berkencan denganku?" sapa Michael sambil menyunggingkan senyumnya. Brandy masih belum berganti baju sekalipun dia sudah berdandan. Dia memberi Michael jalan untuk masuk ke dalam unit apartmentny
Hari yang dinantikan oleh Leonard pun tiba. Leeray telah membantunya menyiapkan setiap detail transaksi jual beli lahan yang terletak di jalan utama Jakarta Pusat. Dia juga menyiapkan akte notaris untuk pemindahan hak kepemilikan. Ini adalah mahar pernikahan yang sangat mahal menurutnya. Leonard telah membayar 26 Milyar lebih untuk membeli lahan itu. Dia penasaran seperti apa reaksi Tuan Nicolas Carson saat dia menyodorkan sertifikat tanah tersebut. Leonard duduk di kursi kantornya di gedung utama di tengah kota Jakarta Pusat. Dia melirik jam tangan mewahnya yang bertatah berlian itu, saat ini pukul 10.00. Tidak terlalu pagi untuk mengundang Tuan Nicolas Carson untuk berkunjung ke kantornya. Leonard sudah memesan helikopter untuk menjemput Tuan Nicolas Carson dan istrinya di kediaman mereka di Yogyakarta. Pilot helikopter sudah melapor pada Brian, kepala keamanan Leonard, bahwa dia siap mendarat kapan saja. Helikopternya sudah mengudara di dekat langit kota Yog
James berangkat ke kampus sendiri dari apartment nya selama beberapa hari. Dia masih agak sulit tidur di malam hari karena tidur sendiri tanpa memeluk Laura. Dia hanya berharap papinya berhasil membujuk papanya Laura untuk mempercepat tanggal pernikahan mereka. Bang Michael benar benar keras kepala menjaganya setiap malam untuk tetap berada di apartmentnya. Laura pun tampaknya biasa saja, tidak mengeluh dengan pengaturan seperti itu. James saja yang terus merasa ada yang hilang dari dirinya. Pasalnya, di kampus mereka harus menjaga jarak dan berbicara dengan cara yang resmi seperti dosen dan mahasiswanya. Laura masih disibukkan dengan penelitian Aeromonas bersama Philip di sore hari. Jadi waktu bersama yang bisa mereka miliki berdua hanya saat makan malam hingga pukul 23.00 sebelum Bang Michael menyeretnya pulang. Padahal Laura sudah capek seharian bekerja nonstop di kampus, James tidak tega kalau harus meminta Laura melayani ini itu. James ada kelas kuliah Hyg