Suara wanita itu terdengar khawatir dan penuh perhatian.Asisten Bella berbalik dan tertegun saat melihat orang itu.Orang itu adalah ... Nona Celine!Bella sangat memperhatikan Nona Celine ini, bahkan undangan pernikahan hari ini juga dia yang mengantarkannya ke nona ini atas permintaan Bella."Aku pergi panggilkan taksi untukmu."Melihat darah yang mengalir semakin deras, Celine merasa tidak boleh berlama-lama lagi.Dia langsung menarik asisten itu.Kehangatan yang terasa di tangannya seakan-akan punya kekuatan ajaib. Asisten itu jelas-jelas tahu kalau Bella tahu dia berinteraksi dengan orang yang Bella benci, Bella pasti akan memarahinya.Namun, dia tetap mengikuti Celine pergi tanpa dia sadari.Begitu keluar dari hotel, Celine awalnya ingin memanggil taksi untuk mengantar asisten itu ke rumah sakit. Pada saat ini, kebetulan mobil Albert berhenti di depannya.Melihat kepala orang di samping Celine berdarah,Albert langsung turun dan membukakan pintu untuk mereka. "Naiklah!"Celine r
Di wajahnya bahkan muncul senyuman penuh semangat. Dia melihat pakaian yang tergantung rapi di dalam lemari.Salah satunya adalah seragam sekolah ....Wanita itu tertegun sejenak, lalu tatapannya berhenti di seragam sekolah itu.Setelah sekian lama, senyumannya berubah sinis. Dia seakan-akan mengambil sebuah keputusan lalu mengambil seragam itu dan mengganti pakaiannya.Di depan cermin, terpantul bayangan seorang gadis remaja.Setelah para tamu perlahan-lahan meninggalkan hotel,suasana di dalam hotel pun perlahan-lahan kembali normal.Andreas dipanggil oleh Yuni untuk berbicara sebentar. Setelah mengantar Yuni pergi, Andreas langsung turun."Mana Nyonya?" tanya Andreas sambil keluar dari lift.Owen dan Gian mengikutinya dari belakang."Tadi Nyonya naik mobil Tuan Albert, lalu pergi bersama." Owen melirik Andreas, ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. Akhirnya, dia tidak peduli lagi. "Tuan, belakangan ini Tuan Albert selalu mencari Nyonya, apakah perlu kami melakukan sesuatu?"Andreas me
Andreas mengalihkan pandangannya sambil berkata, "Nggak apa-apa."Namun, meski begitu, sosok wanita tadi terus terbayang-bayang di benaknya.Setelah mereka bertiga pergi,di sudut belokan, wanita itu perlahan-lahan berjalan keluar.Dia melihat kekagetan di mata Andreas.Andreas mengenali "dia"!Ini pertama kalinya "dia" muncul di depan Andreas, tapi Andreas sudah mengenali "dia". Kelihatannya, kepedulian Andreas terhadap "dia" lebih besar dari yang dia pikirkan.Bibir di balik masker wanita itu membentuk senyuman.Saat ini, dia semakin menantikan pertemuan resmi antara "dia" dan Andreas!Saat itu, siapa yang akan dipilih Andreas, "dia" atau Celine?.........Kehebohan berita tentang pernikahan Keluarga Jayadi dan Keluarga Bakri masih belum berkurang.Renald juga mengirimkan pengumuman melalui sosial media resmi Grup Jayadi bahwa dia sudah putus hubungan ayah dan anak dengan Timothy Jayadi.Para saat warganet masih belum memproses informasi ini, pihak kepolisian mengumumkan, "Timothy Ja
Mengundang Celine kemari?Yuni langsung menolak saran ini.Andreas begitu peduli pada Celine, kalau dia mengundang Celine kemari, Andreas pasti bakal menyiapkan banyak hal dan terus menempel pada Celine, sangat menyebalkan.Yuni tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, "Katanya si Carla sudah cerai?""Sepertinya iya, Nona Carla dan Adrian sudah lama dalam proses cerai, tapi Keluarga Nagani tetap bersikeras nggak mau melanjutkannya, bahkan para media juga menebak-nebak kalau Nona Carla tidak akan bisa cerai. Tapi ternyata akhirnya sudah cerai secara resmi."Yudi terlihat sangat menguasai setiap informasi yang tersebar di luar.Namun, dia tidak bisa menebak apa alasannya Yuni tiba-tiba menanyakan hal ini.Akan tetapi, Yuni tidak mengatakan apa-apa lagi.Belakangan ini, lingkungan sosial kalangan atas di Mastika sangat ramai.Awalnya ada pernikahan antara Keluarga Bakri dan Keluarga Jayadi, lalu Nona Keluarga Nadine akhirnya berhasil cerai dengan mantan suaminya.Dari dulu, sudah ada rumor
Carla semakin lama semakin tidak mengerti Hansen.Hansen jelas-jelas sangat suka Celine, waktu di Binara, dia bisa melihat perasaan cinta Hansen saat dia melihat Celine.Namun, sejak pulang ke Mastika, tatapan Hansen terhadap Celine perlahan-lahan berubah.Memang masih penuh kasih sayang dan kelembutan, berbeda dengan tatapannya terhadap orang lain, tapi tatapannya sangat tenang.Namun, Carla yakin kalau Hansen masih menyukai Celine!Carla mengira kata-katanya ini akan merangsang ambisi Hansen.Namun, di luar dugaannya, Hansen hanya tertawa kecil.Kemudian, Hansen berkata, "Carla, jangan macam-macam dengan Celine! Kalau nggak ...."Sampai setelah Hansen pergi, peringatannya masih terngiang-ngiang di benak Carla bersamaan dengan tawa Hansen tadi.Apakah dia salah lihat?Tawa Hansen tadi itu terlihat mengandung keputusasaan.Seakan-akan sudah menerima sesuatu sebagai kenyataan.Sementara kenyataan itu ....Kenyataan apa yang membuat Hansen mau tidak mau menerima kenyataan ini?Carla tida
Karena wanita itu sudah minta maaf, Fera pun tidak mempermasalahkannya lagi.Dia menatap wanita itu dengan tatapan penuh makna.Di acara pelelangan amal Grup Nadine kali ini ....Fera teringat sesuatu, lalu tiba-tiba berkata penuh makna, "Tuan Richard meninggal, kamu belum sempat pergi memberi hormat. Dengan identitasmu, kamu harusnya pergi memberi hormat."Memberi hormat pada Tuan Richard?Muncul keengganan di hati wanita itu, tapi dia tetap menuruti permintaan Fera."Baik, besok aku ... besok pagi-pagi aku pergi."Keesokan paginya, dia sudah tiba di kuburan.Dia membawa buket bunga lalu menaruhnya di depan batu nisan Richard. Melihat foto Richard di batu nisan, muncul senyuman sinis di wajah wanita itu.Awalnya dia masih memakai kacamata hitam dan masker.Namun, dia tiba-tiba melepas kacamata hitamnya. Tanpa kacamata hitam yang menutupi matanya, kesombongan di matanya semakin terlihat jelas."Kakek, aku sudah kembali, apa kamu masih mengenaliku?"Suara wanita itu serak.Tanpa menungg
Ketika Hansen bergegas sampai di kuburan, wanita di rekaman CCTV tadi sudah tidak ada.Namun, buket bunga di depan batu nisan Richard sangat menonjol.Bunga bakung ungu ....Hansen refleks mengambil buket bunga itu dan mengamatinya dengan teliti, memastikan kalau itu adalah bunga bakung ungu. Kemudian, Hansen langsung mendongak dan melihat ke sekeliling, seakan-akan sedang mencari sesuatu.Namun, di area penglihatannya, tidak ada orang lain.Di benaknya, seakan-akan ada suara seseorang terdengar dari jauh."Kakak, mulai sekarang, kamu itu kakakku ....""Hari ini Kakek memberiku bunga bakung, warna ungu. Mulai sekarang, bunga bakung ungu adalah bunga keberuntunganku.""Kakak, Kakek mengizinkanku menanam bunga bakung ungu di halaman. Dia juga memberikanku bibit bunga bakung ....""Kakak, tahun ini bunga bakungnya mekar dengan sangat indah. Di sekolah, aku bertemu dengan seseorang yang sama cantiknya, namanya Andreas Jayadi.""Kakak, di masa depan, Lala mau menikah dengan Andreas dan menj
"Celly, kalau ada seorang kenalan lama yang sudah sangat lama nggak bertemu tiba-tiba pulang, apakah kamu bakal senang?" Hansen mendongak melihat langit yang gelap.Kenalan lama yang sudah sangat lama tidak bertemu?Inikah alasan Hansen minum alkohol hari ini?Apakah ini juga rahasia yang dia sembunyikan hari itu?Celine tersenyum sambil bertanya, "Apa dia temanmu yang sangat baik?"Mata Hansen berkelebat. Beberapa hari ini, dia tidak menemukan petunjuk lagi tentang wanita yang ada di kuburan hari itu. Namun, dia menonton ulang rekaman CCTV itu berkali-kali dan semakin yakin kalau orang itu adalah Lala!Di kecelakaan waktu itu, semua orang bilang Lala sudah meninggal.Namun, mayat Lala tidak pernah ditemukan.Kalau masih hidup, harus ada orangnya. Kalau sudah mati, harus ada mayatnya.Kalau benar orang itu adalah Lala ....Hansen melihat Celine sekilas, lalu ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengurungkan niatnya mengungkit Lala. "Dia itu ... lebih dekat daripada teman ...."Mantan pac
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny
Bu Celine ... sepertinya tidak tahu tentang ini?Tadi meski memakai topeng, mereka sepertinya pernah melihat wanita yang memakai gaun merah ini. Kalau dia adalah Bu Celine, berarti dari tadi sudah ada di sini.Di acara ini, ada begitu banyak orang yang membicarakan pembagian saham hari ini, kalaupun tadinya tidak tahu, sekarang juga harusnya sudah tahu!Seketika, suasananya sangat aneh.Semua orang hening, mereka melihat Celine lalu melihat Lala yang masih duduk di tanah dengan wajah pucat. Akhirnya, mereka melihat Hansen yang dari tadi tidak bersuara.Saat ini, Hansen yang sudah melihat Celine tetap tenang.Sama sekali tidak seperti orang yang baru tahu kalau Celine masih hidup, malah seperti orang yang sudah tahu dari awal.Kemudian, Hansen tersenyum tipis dan berkata, "Pembagian saham apa?"Beberapa kata itu membuat semua orang tertegun.Terutama Lily.Dia yang pikirannya sangat berantakan tiba-tiba jernih gara-gara kata-kata Hansen itu."Kak, hari ini di kantor, kamu memimpin rapat
Lily benar-benar panik, juga benar-benar takut.Kalaupun sudah melepas tangan Celine, dia tetap bisa merasakan suhu badan Celine. Wajah Lily pun sangat pucat."Kamu ... kenapa?" tanya Celine sambil tersenyum, seperti sedang mengkhawatirkannya.Namun saat ini, Lily tidak bisa mendengar suara apa pun. Dia hanya bisa melihat senyuman di wajah Celine, dan dia semakin yakin kalau itu adalah Celine! Celine yang masih hidup!Namun ... kenapa Celine masih hidup?Dia lihat dengan mata kepalanya sendiri gudang itu meledak, dia sendiri yang menekan tombol bomnya. Saat ini, dia masih ingat kekuatan ledakan itu, satu bom diikuti dengan satu bom, meledak secara berurutan. Kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk membuat tubuh orang meledak berkeping-keping.Dia juga melihat sendiri sisa mayat Celine yang bahkan wajahnya tidak terlihat.Lalu kalung itu ....Celine jelas-jelas sudah mati, kenapa bisa masih hidup?Di benak Lily, berbagai ingatan muncul, dia sedang mencari petunjuk.Sementara saat ini, ad