Hal yang seru tentu saja harus dibagikan ke semua orang.Celine mempercepat langkahnya.Ketika dia sudah dekat dengan para pendamping pengantin, dia sama tidak ragu-ragu dan mendorong salah satu dari mereka.Para wanita itu sangat lemah, waktu menindas orang bersama-sama, mereka sangat berani, satu-satu punya banyak ide jahat. Namun, waktu menghadapi Celine sekarang, mereka sama sekali tidak bisa melawan.Satu per satu didorong ke kolam seperti bakso.Air memercik ke mana-mana diiringi dengan suara-suara teriakan.Di tepi sungai hanya tersisa satu orang.Orang itu memegang kamera, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk memotret.Ketika Celine melihat orang itu, orang itu jelas mundur selangkah sambil berkata, "Aku ... aku tadi tidak ikutan, aku nggak bisa berenang. Aku ... maaf, tolong ...."Celine tidak ingin mencari tahu apakah dia tadi ikutan atau tidak.Saat ini, Celine melihat kamera di tangannya lalu mengulurkan tangannya. "Sini!"Orang itu mengikuti arah pandang Celine dan mel
Owen sama sekali tidak membuang-buang waktu dan langsung menelepon Andreas.Di salah satu kamar di hotel.Mendengar kepanikan Owen dari telepon, mata Andreas langsung menyipit. "Cari tahu tadi dia kenapa bisa jatuh ke kolam."Owen tertegun sejenak lalu berkata, "Bentar, Tuan, pada saat ini, Anda bukannya harusnya pergi menemui Nyonya? Tuan Muda Hansen dan Tuan Albert ...."Sebelum Owen selesai bicara, Andreas sudah mengakhiri panggilan.Owen melihat ponselnya.Aneh, benar-benar aneh!Dia tahu jelas bagaimana perasaan tuannya terhadap Celine.Kalau dulu, Tuan pasti akan menyuruhnya mengikuti Nyonya, tapi hari ini kenapa .... Seakan-akan tidak begitu peduli dengan kedekatan Celine ke Hansen dan Albert.Namun ....Setelah dia pikir-pikir lagi, alasan Nyonya jatuh ke kolam juga sangat penting!Owen tidak berpikir lagi dan langsung meminta orang memeriksa CCTV.Tak lama kemudian, semua yang terjadi di tepi kolam langsung ketahuan dengan jelas. Bahkan diskusi antara para pendamping pengantin
"Bagaimana ini? Riasanku sudah luntur, nanti mau keluar bersama Nona Bella lagi, nggak bisa begini!""Ayo cepat pergi ganti baju dan dandan ulang. Acara pestanya sudah mau mulai, sedangkan wanita tadi ....""Kita pergi kasih tahu Nona Bella, dia pasti akan memberinya pelajaran!"Para pendamping pengantin itu buru-buru ingin keluar.Namun, baru saja berjalan beberapa langkah, sekumpulan pria kekar memakai jas hitam dan kacamata hitam berjalan masuk.Para pendamping pengantin masih belum tahu apa yang terjadi ketika para pengawal itu menghampiri mereka lalu semua dari mereka didorong ke kolam lagi tanpa sempat melawan."Ah!"Suara teriakan kembali memenuhi area kolam renang.Setelah memberontak beberapa saat di dalam air, akhirnya ada yang sadar dan berteriak ke gerombolan pria berjas hitam itu, "Apa-apaan kalian? Kalian nggak tahu kami ini siapa? Kami adalah teman baik Nona Bella, pengantin hari ini.""Hari ini pernikahan Keluarga Jayadi dengan Keluarga Bakri. Setelah hari ini, Nona Bel
Bella bertanya dengan tatapan curiga."Benaran!"Setelah mendapatkan jawaban Inez yang pasti, suasana hati Bella baru membaik. "Benar kata kalian, hari ini hari besarku, semuanya kita bicarakan lagi setelah hari ini!"Bella melihat jam, tersisa setengah jam lagi dari dimulainya acara pernikahan.Begitu teringat setengah jam kemudian dia akan jadi nyonya Keluarga Jayadi, Bella semakin semangat.Namun, dia tidak tahu bahwa ada sebuah kejutan besar yang akan membuatnya merasa ingin mati sedang menunggunya!Celine kembali ke hotel untuk mengganti pakaian.Albert dan Hansen mengikutinya di kedua sisi, di perjalanan menuju acara pernikahan, mereka menarik banyak perhatian.Mereka bertiga duduk bersama, menunggu acaranya dimulai.Pengantinnya masih belum masuk, tapi para wartawan sudah siap. Akhirnya, pembawa acara mengundang pengantin pria. Pengantin pria pun naik ke atas panggung.Tubuh pengantin pria itu tinggi dan besar, memakai jas yang mewah. Namun, dari awal sampai akhir, dia membelaka
Dia diam-diam membantu anak haramnya yang ada di luar.Awalnya dia tidak berencana sepenuhnya melepas Timothy, tapi sekarang, dia mulai memikirkan hal ini.Inez tentu saja tahu apa maksud kata-kata Renald."Putra yang kulahirkan ini bermarga Jayadi, tapi putra yang dilahirkan wanita di luar itu bahkan nggak bisa memiliki marga ini." Inez juga tidak pura-pura lagi.Dia sudah menahan emosinya selama bertahun-tahun, sudah mencapai batasnya.Melihat kekagetan di wajah Renald, dia terkekeh. "Kamu menyembunyikannya dengan sangat baik, tapi tetap ketahuan olehku. Renald, dulu aku nggak pernah ribut denganmu, tapi sekarang nggak pasti. Kamu pikir, aku berusaha merealisasi pernikahan antara Bella dan Keluarga Jayadi benar-benar demi kamu?"Inez melakukannya hanya demi Timothy.Emosi yang sudah dia tahan di dalam hati selama bertahun-tahun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilampiaskan, bahkan dia sendiri juga tidak bisa mengendalikannya.Sudah sangat lama dia ingin melihat ekspresi seperti
"Terima kasih untuk ayah dari mempelai wanita, silakan kembali ke kursi Anda."Terdengar suara pembawa acara.Hal ini membuat semua orang yang ada di hall tertegun sejenak.Namun, Bella melihat ke sosok di depannya yang memunggunginya itu. Dia tidak jadi mempertanyakan hal ini, hanya mengira mungkin itu permintaan Andreas.Dia bahkan mendesak Baim. "Ayah, sana turun."Sekarang orangnya sangat banyak, meski dia agak kesal, Baim tidak berani mempertanyakan proses upacara yang ditentukan Keluarga Jayadi.Setelah Baim turun dari panggung, dia berjalan ke meja utama.Di meja utama, Yuni duduk di tengah, seluruh meja dipenuhi dengan anggota Keluarga Jayadi. Omar dan istrinya, Renald dan Inez lalu ada satu kursi kosong.Kursi itu berada di samping Yuni, jelas terlihat sangat menonjol.Baim duduk di samping Inez. Pada saat semua orang fokus melihat ke atas panggung, Baim diam-diam bertanya pada Inez , "Kursi itu untuk siapa?"Baim tidak mengerti, siapa yang pantas duduk di posisi sepenting itu
Bella merasa sangat puas.Dia bahkan mendengar tamu-tamu di bawah ada yang mulai mengubah panggilannya.Bukan Nona Bella lagi, tapi "Nyonya Jayadi"!Nyonya Jayadi!Bella sangat suka dengan panggilan ini. Mulai sekarang, dia adalah Nyonya Jayadi!Istrinya Andreas Jayadi!Bella melihat mempelai pria yang masih tetap memunggunginya ....Sementara saat ini, Celine yang ada di bawah panggung sedang menatap punggung mempelai pria dan tanpa sadar melamun.Sejak dia masuk ke hall ini, Albert dan Hansen terus melihat Celine. Bahkan ketika upacara pernikahan di atas panggung sedang berlangsung, mereka sama sekali tidak melihat ke panggung.Mereka hanya melihat Celine, memperhatikan setiap ekspresinya.Tadinya, ekspresi Celine jelas-jelas sangat alami, bahkan di matanya terlihat seakan-akan dia sangat menantikan upacara pernikahan ini.Namun sekarang, dia mengernyit.Mereka berdua mengikuti arah pandang Celine dan melihat sosok mempelai pria di atas panggung ....Seketika, mereka berdua langsung
Orang di bawah panggung tidak bisa melihat jelas wajah mempelai pria karena jarak yang lumayan jauh.Bahkan pandangan Bella yang ada di atas panggung juga terhalangi kelopak-kelopak bunga itu. Namun, meski tidak bisa melihat wajahnya, sosok besar dan tinggi yang sedang berjalan menghampirinya secara perlahan membuat Bella tidak bisa mengalihkan pandangan.Setiap kali sosok itu mendekat satu langkah, jantungnya seakan-akan berhenti berdetak.Sampai akhirnya, dia merasa napasnya sudah mau berhenti.Tuan Andreas ....Kalaupun tidak ada identitasnya ini, hanya wajahnya yang bisa mengalahkan semua artis pria di dunia hiburan itu sudah cukup untuk membuat Bella tergila-gila.Sementara pria sehebat ini adalah suaminya!Saat ini, sosok itu sudah berhenti satu langkah di depan Bella.Kelopak bunga masih berjatuhan, bahkan semakin banyak.Namun, asalkan pria ini mengangkat tangannya, dia bisa menggandeng tangan Bella.Bella menelan ludah, dia sangat gembira dan tidak sabar, bahkan ingin hujan ke