Orang di bawah panggung tidak bisa melihat jelas wajah mempelai pria karena jarak yang lumayan jauh.Bahkan pandangan Bella yang ada di atas panggung juga terhalangi kelopak-kelopak bunga itu. Namun, meski tidak bisa melihat wajahnya, sosok besar dan tinggi yang sedang berjalan menghampirinya secara perlahan membuat Bella tidak bisa mengalihkan pandangan.Setiap kali sosok itu mendekat satu langkah, jantungnya seakan-akan berhenti berdetak.Sampai akhirnya, dia merasa napasnya sudah mau berhenti.Tuan Andreas ....Kalaupun tidak ada identitasnya ini, hanya wajahnya yang bisa mengalahkan semua artis pria di dunia hiburan itu sudah cukup untuk membuat Bella tergila-gila.Sementara pria sehebat ini adalah suaminya!Saat ini, sosok itu sudah berhenti satu langkah di depan Bella.Kelopak bunga masih berjatuhan, bahkan semakin banyak.Namun, asalkan pria ini mengangkat tangannya, dia bisa menggandeng tangan Bella.Bella menelan ludah, dia sangat gembira dan tidak sabar, bahkan ingin hujan ke
Bella memelototi pria itu lalu mengalihkan tatapannya, dia sedang mencari sosok Andreas.Namun, setelah mencari sekeliling, dia tidak melihat Andreas.Karena panik, dia langsung melihat ke Yuni yang duduk di meja utama. "Nenek, mana Andreas?"Seketika, semua orang melihat ke Yuni.Celine juga ikut melihat ke sana.Reaksi Yuni biasa saja melihat apa yang terjadi, seakan-akan sama sekali tidak terkejut.Namun, Yuni tidak menjawab pertanyaan Bella.Bella pun panik dan melihat Inez. "Mana Tuan Andreas?"Tatapannya seakan-akan juga bertanya apa yang terjadi, kenapa bisa jadi seperti ini?Inez mana tahu apa yang terjadi.Saat ini, kekagetan dan kepanikannya tidak lebih ringan dari Bella karena dia kenal mempelai pria yang berdiri di atas panggung.Bella tetap tidak mendapatkan jawaban.Tepat ketika dia berencana menghadapi pria di atas panggung ini, tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka.Semua orang langsung melihat ke pintu di mana mempelai wanita masuk tadi. Mereka melihat seorang pria be
Bukan pria ini yang dia mau!Bella dan dia hanya pernah bertemu sekali secara kebetulan di bar, pas bosan pernah mengajaknya main beberapa kali.Meski pria ini tinggi dan besar seperti Andreas, baik wajah maupun latar belakangnya berbeda jauh dengan Andreas!Latar belakang?Bella tiba-tiba menangkap sesuatu.Dia segera sadar. "Benar, hari ini adalah pernikahan antara Keluarga Jayadi dengan Keluarga Bakri. Aku adalah nona Keluarga Bakri, orang yang menikahi harusnya pria Keluarga Jayadi, tapi orang ini ... bukan!"Menurut yang dia ketahui,dari anak muda di Keluarga Jayadi, Timothy punya hubungan sepupu, tidak mungkin menikah.Dengar-dengar ada seorang tuan muda keempat yang misterius. Bella tahu kalau tuan muda keempat itu adalah Dylan.Meski Dylan adalah tuan muda Keluarga Jayadi, dia bermarga Retno!Kalau begitu, hanya tersisa tuan muda ketiga, Andreas ....Semua orang melihat Andreas, seakan-akan sedang menunggu bagaimana dia akan menghadapi Bella.Andreas tiba-tiba tertawa.Dia mel
Masalah pengakuan keturunan ini harus ada persetujuan Yuni.Di seluruh ruangan, orang yang paling tegang sudah pasti adalah Bella dan Inez.Asalkan Yuni tidak setuju, pria bernama Stanley ini tidak akan bisa masuk rumah Keluarga Jayadi dan tidak termasuk anggota Keluarga Jayadi. Dengan begitu, hari ini dia juga tidak berhak berdiri di sini menyelesaikan pernikahan antara dua keluarga.Tangan Inez yang tersembunyi di bawah meja mengepal dengan sangat erat.Stanley ... Jayadi ....Anak haram yang dia tahu tidak bermarga Jayadi!Renald bisa-bisanya mengganti marganya waktu memperkenalkannya tadi!Inez melihat Yuni dengan tatapan memohon. Keheningan Yuni membuat harapan Inez membesar. Asalkan Yuni tidak menjawab, anak haram ini tidak akan bisa jadi anggota Keluarga Jayadi!Namun, tepat ketika dia mengira keinginannya akan terkabul, suara Yuni terdengar. "Iya, kita satu keluarga, nggak perlu sungkan."Satu keluarga ....Otak Inez seakan-akan meledak.Satu keluarga? Bagaimana bisa jadi satu
Suara tawa itu jelas terdengar sedang menyindir, membuat hati orang seakan-akan diremas.Setelah itu, suaranya yang menarik dan jelas terdengar."Nona Bella hamil adalah berita gembira, tapi siapa bilang itu anakku?"Mendengar pertanyaan ini, semua orang yang hadir tertegun.Saat ini, Inez juga tidak peduli ada begitu banyak orang di sini. "Andreas, kenapa bisa bukan punyamu? Malam itu, kamu dan Bella ...."Muncul kejijikan di mata Andreas, dia langsung menyela Inez. "Nona Bella, kamu nggak memberi tahu mereka apa yang terjadi malam itu?"Seketika, semua orang melihat ke Bella, termasuk anggota Keluarga Bakri.Tatapan orang-orang membuat Bella semakin minder.Matanya terus menghindar.Melihat keanehan ini, Inez segera naik ke atas panggung dan bertanya pada Bella dengan suara kecil, "Bella, apa maksudnya? Apa yang kamu sembunyikan dari kami?""Aku ...."Pikiran Bella sangat berantakan.Melihat reaksinya ini, Inez semakin yakin.Situasi malam itu tidak seperti yang mereka lihat di pagi
Sebagai seorang aktris internasional, citra Bella di media selalu anggun dan bersih, apalagi dia adalah seorang anak keluarga konglomerat, media bahkan pernah memberinya penghargaan artis wanita paling bersih.Namun, siapa pun tidak menyangka ....Dia tidak hanya menjebak Tuan Andreas, sikapnya yang terlihat di layar berbeda 180 derajat dari citranya di luar."Ternyata dia orang seperti ini ....""Memang pantas jadi aktris internasional, biasanya akting juga sangat hebat.""Apa sebenarnya yang mau dia lakukan? Tuan Andreas sama sekali nggak menyentuhnya, dia malah bilang anak di perutnya itu anaknya Tuan Andreas .... Ambisinya besar sekali!""Ambisinya besar, tapi dia lupa siapa orang yang dia jebak itu!"Orang di bawah panggung mulai mengkritik Bella.Citra Bella sebagai artis yang selama ini selalu baik langsung berubah drastis.Suara ejekan dan sindiran orang-orang masuk ke telinga Bella, seperti pisau-pisau yang menyayat citra palsu yang dia bangun, juga merusak mimpinya menjadi Ny
Pernikahan ini tentu saja harus dilanjutkan!Bahkan Yuni juga bersuara, "Jangan sampai waktu bagusnya lewat."Tidak hanya Inez dan Bella, semua Keluarga Bakri tidak setuju, tapi Andreas melihat Baim, jelas sedang menunggu kepala keluarga ini membuat keputusan.Baim bukan orang bodoh.Andreas ingin melanjutkan pernikahan ini bukan hanya untuk menghukum Bella, tapi masih ada satu tujuan yang lebih penting.Untuk memecah belah mereka!Kalau tadi Bella menikah dengan Andreas, pasti akan menguntungkan Timothy.Namun, kalau Bella menikah dengan Stanley yang baru saja diakui sebagai anggota Keluarga Jayadi ini, di antara Timothy dan Stanley, siapa yang akan dibantu Keluarga Bakri?Saat ini, Baim sangat dilema.Namun, dia harus membuat keputusan.Sementara semua orang di sini sepertinya sedang menunggu keputusannya.Akhirnya, Baim menghela napas panjang dan berkata pada Bella, "Pergi selesaikan upacara pernikahannya!"Bella dan Inez sangat terkejut dengan keputusannya."Kak, pernikahan ini ngg
Suara wanita itu terdengar khawatir dan penuh perhatian.Asisten Bella berbalik dan tertegun saat melihat orang itu.Orang itu adalah ... Nona Celine!Bella sangat memperhatikan Nona Celine ini, bahkan undangan pernikahan hari ini juga dia yang mengantarkannya ke nona ini atas permintaan Bella."Aku pergi panggilkan taksi untukmu."Melihat darah yang mengalir semakin deras, Celine merasa tidak boleh berlama-lama lagi.Dia langsung menarik asisten itu.Kehangatan yang terasa di tangannya seakan-akan punya kekuatan ajaib. Asisten itu jelas-jelas tahu kalau Bella tahu dia berinteraksi dengan orang yang Bella benci, Bella pasti akan memarahinya.Namun, dia tetap mengikuti Celine pergi tanpa dia sadari.Begitu keluar dari hotel, Celine awalnya ingin memanggil taksi untuk mengantar asisten itu ke rumah sakit. Pada saat ini, kebetulan mobil Albert berhenti di depannya.Melihat kepala orang di samping Celine berdarah,Albert langsung turun dan membukakan pintu untuk mereka. "Naiklah!"Celine r
Di pesta malam, nona-nona yang datang tidak berani mendekati Celine lagi selain untuk menyapanya. Mereka takut tidak sengaja melakukan sesuatu dan menyakiti Nyonya Jayadi ini.Mereka pun semakin kagum dengan Nyonya Jayadi dan semakin berusaha menyanjung Nyonya Yuni.Semua orang sibuk mengelilingi Nyonya Yuni, Gisela bahkan tidak bisa berbaur.Bertha juga berada di luar kerumunan itu, dia sama sekali tidak ada niat untuk menyanjung Nyonya Yuni.Di benaknya masih terus ada bayangan adegan yang terjadi di taman tadi, dia bahkan masih ingat jelas tekstur bibir pria itu.Bertha merasa otaknya sangat berantakan.Ada apa dengannya?Menyadari kondisinya yang aneh, Bertha berusaha untuk menyingkirkan pikiran-pikiran itu. Namun, ingatan itu seperti kutukan yang tertanam di benaknya.Semakin dia pikirkan, wajahnya semakin merah.Dia pun memutuskan untuk diam-diam pergi. Dia ingin mencari tempat yang lebih sepi untuk meredakan panas di wajahnya.Karena terlalu buru-buru, dia menabrak dada seseoran
Gisela mengalihkan pandangannya dan kebetulan melihat Bertha dan Alvin berdiri bersama, sedang membicarakan sesuatu.Bertha mau mendekati Alvin?Muncul tebakan ini di benak Gisela.Kalau Bertha berhasil mendekati Alvin ....Waktu dia sedang berpikir, Evan menghampirinya dengan terburu-buru, terdengar maksud menyalahkan di suaranya. "Tadi kamu kenapa? Kenapa kamu sampai melewatkan kesempatan sebagus itu?""Kamu tahu, nggak? Dia bukan hanya istri Tuan Andreas, dia itu pemegang saham terbesar di Grup Nadine, juga putri Keluarga Tjangnaka ....""Kalau bisa berteman dengannya, Keluarga Wisma pasti bakal sukses, tapi ...."Evan sangat kecewa. Semakin dia memikirkan manfaat yang bisa didapatkan kalau bisa membangun koneksi dengan Nyonya Jayadi, dia semakin merasa kalau Gisela telah melewatkan kesempatan yang sangat bagus."Kenapa kamu ...."Gisela memutar bola matanya di dalam hati.Kalau dia menunjukkan bakatnya di depan Nyonya Jayadi dan disukai Nyonya Jayadi, manfaatnya tentu saja jadi mil
Celine tersenyum ke Yuni untuk menenangkannya. "Nenek, aku benar-benar nggak apa-apa.""Nggak apa-apa juga harus diperiksa."Yuni sangat teguh.Namun, Celine tidak mungkin tenang membiarkan wanita licik seperti ini menyentuhnya. Dia akhirnya terpaksa melihat Gisela."Kamu profesional?""Iya, benar."Gisela segera mengangguk. Entah kenapa, Nyonya Jayadi di depannya ini jelas-jelas terlihat sangat lembut, tapi dia merasa tekanan yang membuatnya susah bernapas.Gisela tersenyum lembut, berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan niat baiknya pada Nyonya Jayadi.Sementara Celine juga bisa melihat "niat baik" Gisela.Dia hanyalah berpura-pura.Celine melihatnya dan berkata secara perlahan, "Kamu dokter?"Gisela tertegun sejenak lalu menggeleng. "Bukan."Celine bertanya lagi, "Perawat?"Gisela terdiam sejenak."Bukan, tapi aku ...."Sebelum Gisela selesai bicara, Celine tidak memberinya kesempatan lagi. "Kamu bukan dokter, juga bukan perawat, mananya yang profesional?"Celine berkata penuh makn
Yuni segera menyuruh orang memanggil dokter pribadi.Saat ini, Gisela juga langsung sadar kembali dan segera mengajukan diri. "Aku ... aku pernah belajar keperawatan ...."Hal yang terjadi tadi ....Gisela merasa dia sudah mau meledak saking kesalnya.Jelas-jelas dia melihat Bertha sudah mau menabrak Nyonya Jayadi, tapi di luar dugaannya .... Teringat dengan kejadian tadi, Gisela tidak hanya merasa kecewa karena rencananya gagal.Pria yang ditimpa Bertha tadi adalah tuan muda pertama Keluarga Sugito.Mereka ... berciuman.Namun, Bertha mana layak?Gisela tidak pernah menyangka akan jadi seperti ini. Mendengar Yuni meminta orang memanggil dokter pribadi, Gisela langsung sadar kembali.Rencananya mencelakai Bertha sudah gagal, dia tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kehebatannya.Oleh karena itu, dia pun segera menawarkan diri.Baru saja dia selesai bicara, semua orang pun melihatnya.Termasuk Nyonya Yuni dan juga Nyonya Jayadi itu."Kamu bisa ilmu keperawatan?" Yuni meli
Melihat gadis baju hitam itu sudah mau menabraknya, Celine refleks berteriak, "Andreas ...."Saat ini, di bandara Kota Binara.Seorang pria memegang dadanya, keningnya juga berkerut. Kegelisahan yang tiba-tiba muncul di hatinya membuat kepalanya pusing."Tuan, kamu kenapa?"Orang yang lewat menyadari keanehannya dan segera bertanya.Pria itu berusaha untuk menenangkan dirinya, tapi hatinya seperti diremas oleh sebuah tangan. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit seperti itu.Di hatinya bahkan muncul ketakutan, lalu perlahan-lahan ketakutan itu menyelimutinya.Dia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya."Tuan, kamu kenapa?"Melihat kondisinya, orang yang lewat tadi bertanya lagi.Pria itu menghirup napas dalam-dalam lalu mengibaskan tangannya, tapi ketakutan itu masih mengikutinya.Sebenarnya ... ada apa dengannya?Sementara saat ini, Celine menutup matanya, suasana sekitarnya seakan-akan menjadi hening. Dia berusaha melindungi perutnya, berdoa hal yang dia takutkan tidak akan ter
Semakin Evan menyukai rasa puas ini, dia semakin tidak menyukai Bertha yang angkuh."Kalau begitu, aku ke sana?"Gisela memasuki area dansa dengan hati-hati tapi semangat seakan-akan sudah mendapat dukungan.Dia mengikuti tempo dan irama lalu mulai membaur dengan orang-orang.Di tempat yang tidak diperhatikan orang, Gisela diam-diam mengamati sekelilingnya, mencari kesempatan. Akhirnya, dia melihat Bertha sedang berputar mendekati Celine.Gisela tahu kalau kesempatannya sudah datang."Siapa gadis baju hitam itu? Tariannya lumayan bagus ...."Yuni juga memerhatikan Bertha.Nada pujiannya kebetulan didengar oleh Gisela, Gisela pun semakin yakin dengan rencananya.Nyonya Yuni sedang memuji Bertha? Nanti, takutnya dia baru akan puas setelah membunuh Bertha!Gisela berpikir sambil menunggu waktu yang pas, kemudian dia diam-diam mendorong gadis yang sedang menari membelakanginya ...."Aduh ...."Seiring dengan seruan kaget, gadis itu menabrak orang di depannya."Ah ....""Aduh ...."Suara te
Alvin kenal dengan Nyonya Jayadi ini?Gisela melihat Alvin berjalan kemari bersama Celine, jarak di antara mereka seperti sengaja untuk menghindari rumor.Apakah hubungan mereka tidak biasa?Gisela memutar matanya, otaknya juga ikut berputar.Waktu melihat Nyonya Jayadi sudah mendekati kerumunan orang, Alvin berhenti mengikutinya, tapi matanya tetap tertuju pada Nyonya Jayadi.Gisela pun melihat wanita yang meski sedang hamil, tetap sangat cantik itu. Dalam hati muncul perasaan yang aneh, bahkan dia juga tidak bisa membedakan apakah itu kagum atau iri.Nyonya Jayadi ini benar-benar beruntung.Sedangkan dia ....Gisela mencari Bertha di sekitar, lalu segera menemukannya yang terlihat sangat mencolok di antara kerumunan.Bertha ada di antara kerumunan orang yang menari, sepertinya dia terbawa suasana, terlihat sangat gembira, sama sekali tidak sedih karena Evan mau membatalkan pernikahan mereka.Kenapa dia tidak sedih?Gisela merasa kesal.Bertha harusnya sedih, karena bagaimanapun juga
Celine terus menunggu Andreas, merindukannya setiap hari. Sejak babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional di mana dia menerima cincin "Penantian", dia tidak menemukan petunjuk apa pun lagi tentang Andreas.Dia terjebak dalam penantian yang tidak terlihat ujungnya, seakan-akan mengerti maksud dari orang yang mengirim cincin itu.Penantian ....Orang itu memberi tahu dia kalau dia akan terus menunggu.Alvin bisa melihat kepahitan di mata Celine. Di kalangan para orang kaya di Binara ada sangat banyak rumor tentang Celine dan Andreas.Ada yang bilang Celine sedang hamil, tapi Tuan Andreas tidak pernah muncul di sisinya sekalipun, hubungan mereka sudah renggang.Ada yang bilang Celine hanya diakui karena hamil dengan keturunan Keluarga Jayadi, Yuni juga hanya mementingkan cicitnya yang ada di kandungan Celine.Di luar ada banyak rumor seperti ini, tapi karena identitas Celine yang merupakan pewaris Grup Nadine dan juga putri Keluarga Tjangnaka, tidak ada yang berani meremehkannya.Al
Di bawah tatapan semua orang, seorang wanita berpakaian putih memegang wajahnya, jelas terlihat dia baru saja ditampar.Wanita itu memasang ekspresi bingung, lalu sibuk meminta maaf pada orang yang menamparnya seakan-akan tidak peduli dengan rasa sakit di wajahnya. "Maaf, Kak, aku ...."Sebelum dia selesai, seorang pria maju dan melindungi wanita baju putih itu di belakangnya sambil memelototi wanita baju hitam di depan wanita baju putih itu. "Kenapa kamu memukulnya?""Kak Evan, jangan salahkan Kakak, aku yang salah, membuatnya marah."Wanita baju putih itu terlihat sangat lemah seperti bunga yang mudah rusak.Alasan dia terlihat lemah,adalah karena kekejaman "Kakak" yang disebut olehnya itu. Semakin dia terlihat lemah, semakin bisa merangsang keinginan pria untuk melindunginya.Namun, di mata wanita baju hitam itu ....Celine melihat wanita baju hitam itu dengan tatapan penasaran. Wanita itu terlihat sangat tenang, seakan-akan sudah biasa dengan kelemahan wanita baju putih dan juga s