Bella bertanya dengan tatapan curiga."Benaran!"Setelah mendapatkan jawaban Inez yang pasti, suasana hati Bella baru membaik. "Benar kata kalian, hari ini hari besarku, semuanya kita bicarakan lagi setelah hari ini!"Bella melihat jam, tersisa setengah jam lagi dari dimulainya acara pernikahan.Begitu teringat setengah jam kemudian dia akan jadi nyonya Keluarga Jayadi, Bella semakin semangat.Namun, dia tidak tahu bahwa ada sebuah kejutan besar yang akan membuatnya merasa ingin mati sedang menunggunya!Celine kembali ke hotel untuk mengganti pakaian.Albert dan Hansen mengikutinya di kedua sisi, di perjalanan menuju acara pernikahan, mereka menarik banyak perhatian.Mereka bertiga duduk bersama, menunggu acaranya dimulai.Pengantinnya masih belum masuk, tapi para wartawan sudah siap. Akhirnya, pembawa acara mengundang pengantin pria. Pengantin pria pun naik ke atas panggung.Tubuh pengantin pria itu tinggi dan besar, memakai jas yang mewah. Namun, dari awal sampai akhir, dia membelaka
Dia diam-diam membantu anak haramnya yang ada di luar.Awalnya dia tidak berencana sepenuhnya melepas Timothy, tapi sekarang, dia mulai memikirkan hal ini.Inez tentu saja tahu apa maksud kata-kata Renald."Putra yang kulahirkan ini bermarga Jayadi, tapi putra yang dilahirkan wanita di luar itu bahkan nggak bisa memiliki marga ini." Inez juga tidak pura-pura lagi.Dia sudah menahan emosinya selama bertahun-tahun, sudah mencapai batasnya.Melihat kekagetan di wajah Renald, dia terkekeh. "Kamu menyembunyikannya dengan sangat baik, tapi tetap ketahuan olehku. Renald, dulu aku nggak pernah ribut denganmu, tapi sekarang nggak pasti. Kamu pikir, aku berusaha merealisasi pernikahan antara Bella dan Keluarga Jayadi benar-benar demi kamu?"Inez melakukannya hanya demi Timothy.Emosi yang sudah dia tahan di dalam hati selama bertahun-tahun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilampiaskan, bahkan dia sendiri juga tidak bisa mengendalikannya.Sudah sangat lama dia ingin melihat ekspresi seperti
"Terima kasih untuk ayah dari mempelai wanita, silakan kembali ke kursi Anda."Terdengar suara pembawa acara.Hal ini membuat semua orang yang ada di hall tertegun sejenak.Namun, Bella melihat ke sosok di depannya yang memunggunginya itu. Dia tidak jadi mempertanyakan hal ini, hanya mengira mungkin itu permintaan Andreas.Dia bahkan mendesak Baim. "Ayah, sana turun."Sekarang orangnya sangat banyak, meski dia agak kesal, Baim tidak berani mempertanyakan proses upacara yang ditentukan Keluarga Jayadi.Setelah Baim turun dari panggung, dia berjalan ke meja utama.Di meja utama, Yuni duduk di tengah, seluruh meja dipenuhi dengan anggota Keluarga Jayadi. Omar dan istrinya, Renald dan Inez lalu ada satu kursi kosong.Kursi itu berada di samping Yuni, jelas terlihat sangat menonjol.Baim duduk di samping Inez. Pada saat semua orang fokus melihat ke atas panggung, Baim diam-diam bertanya pada Inez , "Kursi itu untuk siapa?"Baim tidak mengerti, siapa yang pantas duduk di posisi sepenting itu
Bella merasa sangat puas.Dia bahkan mendengar tamu-tamu di bawah ada yang mulai mengubah panggilannya.Bukan Nona Bella lagi, tapi "Nyonya Jayadi"!Nyonya Jayadi!Bella sangat suka dengan panggilan ini. Mulai sekarang, dia adalah Nyonya Jayadi!Istrinya Andreas Jayadi!Bella melihat mempelai pria yang masih tetap memunggunginya ....Sementara saat ini, Celine yang ada di bawah panggung sedang menatap punggung mempelai pria dan tanpa sadar melamun.Sejak dia masuk ke hall ini, Albert dan Hansen terus melihat Celine. Bahkan ketika upacara pernikahan di atas panggung sedang berlangsung, mereka sama sekali tidak melihat ke panggung.Mereka hanya melihat Celine, memperhatikan setiap ekspresinya.Tadinya, ekspresi Celine jelas-jelas sangat alami, bahkan di matanya terlihat seakan-akan dia sangat menantikan upacara pernikahan ini.Namun sekarang, dia mengernyit.Mereka berdua mengikuti arah pandang Celine dan melihat sosok mempelai pria di atas panggung ....Seketika, mereka berdua langsung
Orang di bawah panggung tidak bisa melihat jelas wajah mempelai pria karena jarak yang lumayan jauh.Bahkan pandangan Bella yang ada di atas panggung juga terhalangi kelopak-kelopak bunga itu. Namun, meski tidak bisa melihat wajahnya, sosok besar dan tinggi yang sedang berjalan menghampirinya secara perlahan membuat Bella tidak bisa mengalihkan pandangan.Setiap kali sosok itu mendekat satu langkah, jantungnya seakan-akan berhenti berdetak.Sampai akhirnya, dia merasa napasnya sudah mau berhenti.Tuan Andreas ....Kalaupun tidak ada identitasnya ini, hanya wajahnya yang bisa mengalahkan semua artis pria di dunia hiburan itu sudah cukup untuk membuat Bella tergila-gila.Sementara pria sehebat ini adalah suaminya!Saat ini, sosok itu sudah berhenti satu langkah di depan Bella.Kelopak bunga masih berjatuhan, bahkan semakin banyak.Namun, asalkan pria ini mengangkat tangannya, dia bisa menggandeng tangan Bella.Bella menelan ludah, dia sangat gembira dan tidak sabar, bahkan ingin hujan ke
Bella memelototi pria itu lalu mengalihkan tatapannya, dia sedang mencari sosok Andreas.Namun, setelah mencari sekeliling, dia tidak melihat Andreas.Karena panik, dia langsung melihat ke Yuni yang duduk di meja utama. "Nenek, mana Andreas?"Seketika, semua orang melihat ke Yuni.Celine juga ikut melihat ke sana.Reaksi Yuni biasa saja melihat apa yang terjadi, seakan-akan sama sekali tidak terkejut.Namun, Yuni tidak menjawab pertanyaan Bella.Bella pun panik dan melihat Inez. "Mana Tuan Andreas?"Tatapannya seakan-akan juga bertanya apa yang terjadi, kenapa bisa jadi seperti ini?Inez mana tahu apa yang terjadi.Saat ini, kekagetan dan kepanikannya tidak lebih ringan dari Bella karena dia kenal mempelai pria yang berdiri di atas panggung.Bella tetap tidak mendapatkan jawaban.Tepat ketika dia berencana menghadapi pria di atas panggung ini, tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka.Semua orang langsung melihat ke pintu di mana mempelai wanita masuk tadi. Mereka melihat seorang pria be
Bukan pria ini yang dia mau!Bella dan dia hanya pernah bertemu sekali secara kebetulan di bar, pas bosan pernah mengajaknya main beberapa kali.Meski pria ini tinggi dan besar seperti Andreas, baik wajah maupun latar belakangnya berbeda jauh dengan Andreas!Latar belakang?Bella tiba-tiba menangkap sesuatu.Dia segera sadar. "Benar, hari ini adalah pernikahan antara Keluarga Jayadi dengan Keluarga Bakri. Aku adalah nona Keluarga Bakri, orang yang menikahi harusnya pria Keluarga Jayadi, tapi orang ini ... bukan!"Menurut yang dia ketahui,dari anak muda di Keluarga Jayadi, Timothy punya hubungan sepupu, tidak mungkin menikah.Dengar-dengar ada seorang tuan muda keempat yang misterius. Bella tahu kalau tuan muda keempat itu adalah Dylan.Meski Dylan adalah tuan muda Keluarga Jayadi, dia bermarga Retno!Kalau begitu, hanya tersisa tuan muda ketiga, Andreas ....Semua orang melihat Andreas, seakan-akan sedang menunggu bagaimana dia akan menghadapi Bella.Andreas tiba-tiba tertawa.Dia mel
Masalah pengakuan keturunan ini harus ada persetujuan Yuni.Di seluruh ruangan, orang yang paling tegang sudah pasti adalah Bella dan Inez.Asalkan Yuni tidak setuju, pria bernama Stanley ini tidak akan bisa masuk rumah Keluarga Jayadi dan tidak termasuk anggota Keluarga Jayadi. Dengan begitu, hari ini dia juga tidak berhak berdiri di sini menyelesaikan pernikahan antara dua keluarga.Tangan Inez yang tersembunyi di bawah meja mengepal dengan sangat erat.Stanley ... Jayadi ....Anak haram yang dia tahu tidak bermarga Jayadi!Renald bisa-bisanya mengganti marganya waktu memperkenalkannya tadi!Inez melihat Yuni dengan tatapan memohon. Keheningan Yuni membuat harapan Inez membesar. Asalkan Yuni tidak menjawab, anak haram ini tidak akan bisa jadi anggota Keluarga Jayadi!Namun, tepat ketika dia mengira keinginannya akan terkabul, suara Yuni terdengar. "Iya, kita satu keluarga, nggak perlu sungkan."Satu keluarga ....Otak Inez seakan-akan meledak.Satu keluarga? Bagaimana bisa jadi satu