Asistennya segera menjawab, "Sudah."Bella mengangkat alisnya sambil tersenyum. Dia mengira Celine tidak akan datang hari ini, tapi ternyata datangnya secepat ini.Sudah datang ....Bagus kalau sudah datang!Muncul ekspresi sombong di wajah Bella.Karena Celine sudah datang, dia tentu saja harus melayani tamu pentingnya ini!Bella mengeluarkan ponselnya lalu menulis sebuah pesan lalu mengirimnya, setelah itu, dia tersenyum sinis. "Celine, Celine .... Hari ini kamu berani datang, jangan salahkan aku nggak sungkan-sungkan!"Dua hari sebelumnya, Celine berani mengancamnya. Hari ini, dia akan membalasnya berkali-kali lipat!Saat ini, di tepi kolam renang hotel,Celine tiba-tiba merinding.Namun, saat ini tidak ada angin, kenapa dia bisa merasa dingin sampai ke tulang-tulang?Namun, rasa dingin itu hanya sekejap, lalu semuanya kembali normal, seakan-akan rasa dingin tadi hanyalah ilusinya.Celine melihat ke sekitar.Acara pernikahannya diadakan di siang hari, sekarang masih pagi, tapi sudah
Salah seorang wanita tertawa. "Kalau nggak seru, aku kasih hiburan lain?"Wanita itu tersenyum jahat lalu menepuk tangannya beberapa kali. Setelah itu, terlihat beberapa pria berjalan kemari."Kalian turun dan main dengannya!" ujar wanita itu.Setelah itu, wanita lainnya juga mendesak sambil tertawa, "Cepat turun, lihat dia, bajunya sudah basah kuyup, ingat bantu dia ganti baju."Ganti?Di kolam renang mana ada baju ganti untuknya?Mereka mau para pria ini melepas bajunya di kolam!Mereka mau mempermalukannya dengan cara ini?Celine mengernyit, muncul kejijikan di matanya.Para pria itu jelas juga sudah disiapkan sebelumnya, mereka langsung lompat ke kolam satu per satu."Hahaha! Cepat foto, beberapa hari lagi foto kejadian seseru ini mungkin bisa dijual dengan harga tinggi ke wartawan!""Benar, harus tunggu beberapa hari, jangan sampai dia merebut perhatian orang dari pengantin!"Para pendamping pengantin wanita itu terus mengeluarkan ide jahat.Di dalam kolam, para pria berenang ke a
Hal yang seru tentu saja harus dibagikan ke semua orang.Celine mempercepat langkahnya.Ketika dia sudah dekat dengan para pendamping pengantin, dia sama tidak ragu-ragu dan mendorong salah satu dari mereka.Para wanita itu sangat lemah, waktu menindas orang bersama-sama, mereka sangat berani, satu-satu punya banyak ide jahat. Namun, waktu menghadapi Celine sekarang, mereka sama sekali tidak bisa melawan.Satu per satu didorong ke kolam seperti bakso.Air memercik ke mana-mana diiringi dengan suara-suara teriakan.Di tepi sungai hanya tersisa satu orang.Orang itu memegang kamera, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk memotret.Ketika Celine melihat orang itu, orang itu jelas mundur selangkah sambil berkata, "Aku ... aku tadi tidak ikutan, aku nggak bisa berenang. Aku ... maaf, tolong ...."Celine tidak ingin mencari tahu apakah dia tadi ikutan atau tidak.Saat ini, Celine melihat kamera di tangannya lalu mengulurkan tangannya. "Sini!"Orang itu mengikuti arah pandang Celine dan mel
Owen sama sekali tidak membuang-buang waktu dan langsung menelepon Andreas.Di salah satu kamar di hotel.Mendengar kepanikan Owen dari telepon, mata Andreas langsung menyipit. "Cari tahu tadi dia kenapa bisa jatuh ke kolam."Owen tertegun sejenak lalu berkata, "Bentar, Tuan, pada saat ini, Anda bukannya harusnya pergi menemui Nyonya? Tuan Muda Hansen dan Tuan Albert ...."Sebelum Owen selesai bicara, Andreas sudah mengakhiri panggilan.Owen melihat ponselnya.Aneh, benar-benar aneh!Dia tahu jelas bagaimana perasaan tuannya terhadap Celine.Kalau dulu, Tuan pasti akan menyuruhnya mengikuti Nyonya, tapi hari ini kenapa .... Seakan-akan tidak begitu peduli dengan kedekatan Celine ke Hansen dan Albert.Namun ....Setelah dia pikir-pikir lagi, alasan Nyonya jatuh ke kolam juga sangat penting!Owen tidak berpikir lagi dan langsung meminta orang memeriksa CCTV.Tak lama kemudian, semua yang terjadi di tepi kolam langsung ketahuan dengan jelas. Bahkan diskusi antara para pendamping pengantin
"Bagaimana ini? Riasanku sudah luntur, nanti mau keluar bersama Nona Bella lagi, nggak bisa begini!""Ayo cepat pergi ganti baju dan dandan ulang. Acara pestanya sudah mau mulai, sedangkan wanita tadi ....""Kita pergi kasih tahu Nona Bella, dia pasti akan memberinya pelajaran!"Para pendamping pengantin itu buru-buru ingin keluar.Namun, baru saja berjalan beberapa langkah, sekumpulan pria kekar memakai jas hitam dan kacamata hitam berjalan masuk.Para pendamping pengantin masih belum tahu apa yang terjadi ketika para pengawal itu menghampiri mereka lalu semua dari mereka didorong ke kolam lagi tanpa sempat melawan."Ah!"Suara teriakan kembali memenuhi area kolam renang.Setelah memberontak beberapa saat di dalam air, akhirnya ada yang sadar dan berteriak ke gerombolan pria berjas hitam itu, "Apa-apaan kalian? Kalian nggak tahu kami ini siapa? Kami adalah teman baik Nona Bella, pengantin hari ini.""Hari ini pernikahan Keluarga Jayadi dengan Keluarga Bakri. Setelah hari ini, Nona Bel
Bella bertanya dengan tatapan curiga."Benaran!"Setelah mendapatkan jawaban Inez yang pasti, suasana hati Bella baru membaik. "Benar kata kalian, hari ini hari besarku, semuanya kita bicarakan lagi setelah hari ini!"Bella melihat jam, tersisa setengah jam lagi dari dimulainya acara pernikahan.Begitu teringat setengah jam kemudian dia akan jadi nyonya Keluarga Jayadi, Bella semakin semangat.Namun, dia tidak tahu bahwa ada sebuah kejutan besar yang akan membuatnya merasa ingin mati sedang menunggunya!Celine kembali ke hotel untuk mengganti pakaian.Albert dan Hansen mengikutinya di kedua sisi, di perjalanan menuju acara pernikahan, mereka menarik banyak perhatian.Mereka bertiga duduk bersama, menunggu acaranya dimulai.Pengantinnya masih belum masuk, tapi para wartawan sudah siap. Akhirnya, pembawa acara mengundang pengantin pria. Pengantin pria pun naik ke atas panggung.Tubuh pengantin pria itu tinggi dan besar, memakai jas yang mewah. Namun, dari awal sampai akhir, dia membelaka
Dia diam-diam membantu anak haramnya yang ada di luar.Awalnya dia tidak berencana sepenuhnya melepas Timothy, tapi sekarang, dia mulai memikirkan hal ini.Inez tentu saja tahu apa maksud kata-kata Renald."Putra yang kulahirkan ini bermarga Jayadi, tapi putra yang dilahirkan wanita di luar itu bahkan nggak bisa memiliki marga ini." Inez juga tidak pura-pura lagi.Dia sudah menahan emosinya selama bertahun-tahun, sudah mencapai batasnya.Melihat kekagetan di wajah Renald, dia terkekeh. "Kamu menyembunyikannya dengan sangat baik, tapi tetap ketahuan olehku. Renald, dulu aku nggak pernah ribut denganmu, tapi sekarang nggak pasti. Kamu pikir, aku berusaha merealisasi pernikahan antara Bella dan Keluarga Jayadi benar-benar demi kamu?"Inez melakukannya hanya demi Timothy.Emosi yang sudah dia tahan di dalam hati selama bertahun-tahun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilampiaskan, bahkan dia sendiri juga tidak bisa mengendalikannya.Sudah sangat lama dia ingin melihat ekspresi seperti
"Terima kasih untuk ayah dari mempelai wanita, silakan kembali ke kursi Anda."Terdengar suara pembawa acara.Hal ini membuat semua orang yang ada di hall tertegun sejenak.Namun, Bella melihat ke sosok di depannya yang memunggunginya itu. Dia tidak jadi mempertanyakan hal ini, hanya mengira mungkin itu permintaan Andreas.Dia bahkan mendesak Baim. "Ayah, sana turun."Sekarang orangnya sangat banyak, meski dia agak kesal, Baim tidak berani mempertanyakan proses upacara yang ditentukan Keluarga Jayadi.Setelah Baim turun dari panggung, dia berjalan ke meja utama.Di meja utama, Yuni duduk di tengah, seluruh meja dipenuhi dengan anggota Keluarga Jayadi. Omar dan istrinya, Renald dan Inez lalu ada satu kursi kosong.Kursi itu berada di samping Yuni, jelas terlihat sangat menonjol.Baim duduk di samping Inez. Pada saat semua orang fokus melihat ke atas panggung, Baim diam-diam bertanya pada Inez , "Kursi itu untuk siapa?"Baim tidak mengerti, siapa yang pantas duduk di posisi sepenting itu
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny
Bu Celine ... sepertinya tidak tahu tentang ini?Tadi meski memakai topeng, mereka sepertinya pernah melihat wanita yang memakai gaun merah ini. Kalau dia adalah Bu Celine, berarti dari tadi sudah ada di sini.Di acara ini, ada begitu banyak orang yang membicarakan pembagian saham hari ini, kalaupun tadinya tidak tahu, sekarang juga harusnya sudah tahu!Seketika, suasananya sangat aneh.Semua orang hening, mereka melihat Celine lalu melihat Lala yang masih duduk di tanah dengan wajah pucat. Akhirnya, mereka melihat Hansen yang dari tadi tidak bersuara.Saat ini, Hansen yang sudah melihat Celine tetap tenang.Sama sekali tidak seperti orang yang baru tahu kalau Celine masih hidup, malah seperti orang yang sudah tahu dari awal.Kemudian, Hansen tersenyum tipis dan berkata, "Pembagian saham apa?"Beberapa kata itu membuat semua orang tertegun.Terutama Lily.Dia yang pikirannya sangat berantakan tiba-tiba jernih gara-gara kata-kata Hansen itu."Kak, hari ini di kantor, kamu memimpin rapat
Lily benar-benar panik, juga benar-benar takut.Kalaupun sudah melepas tangan Celine, dia tetap bisa merasakan suhu badan Celine. Wajah Lily pun sangat pucat."Kamu ... kenapa?" tanya Celine sambil tersenyum, seperti sedang mengkhawatirkannya.Namun saat ini, Lily tidak bisa mendengar suara apa pun. Dia hanya bisa melihat senyuman di wajah Celine, dan dia semakin yakin kalau itu adalah Celine! Celine yang masih hidup!Namun ... kenapa Celine masih hidup?Dia lihat dengan mata kepalanya sendiri gudang itu meledak, dia sendiri yang menekan tombol bomnya. Saat ini, dia masih ingat kekuatan ledakan itu, satu bom diikuti dengan satu bom, meledak secara berurutan. Kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk membuat tubuh orang meledak berkeping-keping.Dia juga melihat sendiri sisa mayat Celine yang bahkan wajahnya tidak terlihat.Lalu kalung itu ....Celine jelas-jelas sudah mati, kenapa bisa masih hidup?Di benak Lily, berbagai ingatan muncul, dia sedang mencari petunjuk.Sementara saat ini, ad