Sheryn ingin sekali menampar wajah Celine, tapi ...."Kak Celly ...."Sheryn tiba-tiba menarik tangan Celine lalu melihat ekspresi bersalah di wajah Celine. Dia menyembunyikan kebencian di hatinya lalu tersenyum.Senyumannya terlihat sangat pahit."Apa kamu bisa janji satu hal?" tanya Sheryn sambil melihat Celine.Dengan kondisinya saat ini, Celine tidak bisa menolak."Boleh, kamu bilang saja, aku pasti akan berusaha melakukannya."Celine sudah bersiap-siap untuk membantu Sheryn membujuk Nicholas pulang ke Binara untuk mengadakan acara pernikahan.Namun, di luar dugaannya, Sheryn tidak mengajukan permintaan ini."Kak Celly, jangan kasih tahu Nicho kalau aku sempat menelepon dan memintamu pergi menjemputku. Sebenarnya, tadi pagi aku dan Nicho sempat berantam, aku masih marah sama Nicholas, semua salahku sendiri ...."Dia meminta Celine jangan memberi tahu Nicholas kalau dia pernah meminta Celine menjemputnya untuk menyembunyikan kenyataan kalau semalam dia menjebak Celine.Dia tidak ing
"Celly ...."Nicholas tiba-tiba bersuara, memotong kata-kata Celine.Dia menoleh melihat Celine, ingin memberi tahu Celine kalau dia sebenarnya tidak mengharapkan anak itu, bahwa anak itu hanya sebuah tanggung jawab. Dia pernah berpikir, kalau tidak ada kesalahan di malam itu, apakah dia masih pantas mengejar Celine.Namun, kenyataan memberi tahu dia kalau dia sudah tidak pantas.Nicholas melihat ke belakang Celine, melirik para pria lalu akhirnya berhenti di Andreas.Meski berjarak jauh, dia tetap bisa melihat dengan jelas kalau Andreas sedang melihat Celine, sementara cinta di matanya sama sekali tidak bisa disembunyikan.Andreas ... sangat mencintai Celine!"Celly, aku suka kamu."Kata-kata Nicholas setelah dia berhenti beberapa saat membuat Celine lupa mengendalikan ekspresinya.Setelah sadar kembali, Celine tidak tahu harus bagaimana. "Kak Nicholas, aku ....""Hehe, lihat kamu sepanik itu .... Bukan suka antara pria dan wanita, kamu itu seperti seorang adik, seperti Winny ...." Ni
Inez mengerti kekhawatiran ibunya Bella.Dia pun berkata sambil tertawa, "Kak, aku tahu kamu khawatir persiapannya kurang karena terlalu buru-buru, tapi orang yang akan dinikahi Bella berasal dari Keluarga Jayadi. Nyonya Tua juga sudah memberi perintah, jadi kamu tenang saja, besok Bella pasti mendapatkan pesta pernikahan yang mewah."Setelah besok, Keluarga Bakri dan Keluarga Jayadi kembali dihubungkan dengan pernikahan.Mungkin dengan adanya hubungan ini, Andreas akan melepas Timothy keluar.Inez sibuk memikirkan hal ini.Sementara Bella malah bengong melihat undangan di tangannya."Keluarga Jayadi dan Keluarga Bakri .... Kenapa nggak cetak namaku dan Andreas?" ujar Bella tidak puas.Kebetulan saat ini Yudi mengantarkan sedikit makanan kecil dan teh, Bella pun memanggilnya. "Pak Yudi, undangannya nggak boleh begini, harus cetak ulang, taruh namaku dan nama Andreas. Oh iya, tambah foto kami juga. Cuma ada Keluarga Jayadi dan Keluarga Nadine begini, undangannya terlalu asal-asalan."Be
Di vila Kompleks Jade Garden,melihat berita di internet, Albert langsung memasang wajah suram.Vicky juga khawatir, dia bisa melihat Albert sedang mengkhawatirkan Celine."Sudah mau siang, aku mau ajak Celine makan, Bos nggak akan keberatan, 'kan?"Vicky meminta izin pada Albert sambil merapikan tasnya.Ajak makan?"Kebetulan aku juga lapar."Tanpa menunggu Vicky keluar, Albert sudah lebih dulu ke garasi.Ketika mereka tiba di rumah sakit dan baru saja turun dari mobil, mereka kebetulan bertemu dengan seseorang yang juga sedang turun dari mobil.Hansen?Mereka berdua kebetulan saling bertatapan.Namun, mereka sama-sama tidak menyapa dan langsung berjalan ke arah rumah sakit.Di rumah sakit,Winny baru saja mengganti perbannya, Celine menyuap makanan-makanan yang sederhana. Setelah makan hanya beberapa suap, Winny tertidur.Ketika Celine membersihkan sisa makanan lalu keluar, dia melihat tiga orang ini."Kak Albert, Kak Vicky, Kak? Kenapa kalian ada di sini?"Hansen paling duluan maju
"Kalau begitu, ayo kita pergi coba." Vicky juga sangat bekerja sama.Mereka berdua membicarakan makanan di restoran itu sambil perlahan-lahan berjalan menjauh.Albert dan Hansen yang tadinya masih saling bermusuhan seketika berbalik secara bersamaan lalu mengejar Celine dan Vicky."Aku juga lapar, aku ikut," ujar Albert sambil tersenyum cerah."Celly, restoran itu punya temanku, nanti aku suruh dia rekomendasi makanannya." Hansen tiba-tiba sudah mengatur semuanya.Albert menyeletuk, "Heh, kita yang makan, untuk apa minta rekomendasi?"Hansen menjawab, "Oh, aku rekomendasi untuk Celly, nggak berencana rekomendasi untukmu!""Tuan Muda Hansen ....""Tuan Albert ...."Pertarungan mereka masih berlanjut.Celine seketika merasa bingung."He ... hehe, Kak Vicky, Kak Albert ... biasanya juga begini?" tanya Celine setelah melihat Albert dengan tatapan aneh.Direktur utama Grup Angkasa yang menguasai seluruh manajemen perusahaankenapa ... seperti seorang anak SD?Vicky menggeleng lalu berkata,
"Celly, kamu nggak perlu pergi ke pernikahan besok," ujar Hansen.Celine terkejut, "Kenapa nggak usah?"Undangannya dikirim langsung oleh Bella, pengantin wanitanya memintanya hadir, kalau dia tidak pergi, bukannya akan mengecewakan pengantinnya?Dia mana boleh mengecewakan orang lain?"Pesta nikah nggak berguna begitu nggak ada yang menarik. Celly, kebetulan besok aku ada pesta, bagaimana kalau kamu jadi pasanganku?" Albert memasang ekspresi berharap.Vicky melirik Albert sejenak lalu ikut menyahut, "Benar, di pesta besok malam ada beberapa orang-orang terkenal di dunia desainer perhiasan, kebetulan kamu boleh kenalan dan berinteraksi dengan mereka."Mana mungkin kebetulan ada pesta?Namun, kalau bos bilang ada, berarti pasti bakal ada.Bisnis Keluarga Tjangnaka berpusat di luar negeri, tapi tetap punya koneksi di Mastika, mereka bisa mengumpulkan beberapa desainer perhiasan terkenal.Namun, Celine malah tersenyum. "Kak Albert punya Kak Vicky, aku nggak perlu ikut.""Celly ...."Alber
Lihat sekilas saja sudah tahu kalau semua ini kemewahan yang dibeli dengan uang.Ini adalah pesta pernikahan paling mewah di antara para artis!Bella merasa sangat senang, dia melihat foto-foto itu satu per satu lalu tiba-tiba berhenti di salah satu foto, bahkan keningnya jadi berkerut."Apa-apaan ini?"Foto ini adalah foto prewedding yang dia minta untuk ditaruh di hall.Dia dan Andreas tidak sempat foto prewedding, tapi semalam dia memakai gaunnya lalu melakukan pemotretan.Setelah itu, dia meminta mereka menggabungkannya dengan foto Andreas agar jadi sebuah foto prewedding untuk dipajang di pesta hari ini.Namun, fotonya memang sudah dipajang.Di foto itu, ada dia yang memakai gaun pengantin, tapi mempelai prianya berbalik menghadap belakang, tidak terlihat wajahnya!Kalau tidak ada wajah, mana ada yang tahu siapa mempelai prianya?"Kata mereka, ini permintaan Tuan Andreas. Mungkin Tuan Andreas selama ini nggak suka menonjol, terus hari ini ada staf media, mungkin Tuan Andreas nggak
Asistennya segera menjawab, "Sudah."Bella mengangkat alisnya sambil tersenyum. Dia mengira Celine tidak akan datang hari ini, tapi ternyata datangnya secepat ini.Sudah datang ....Bagus kalau sudah datang!Muncul ekspresi sombong di wajah Bella.Karena Celine sudah datang, dia tentu saja harus melayani tamu pentingnya ini!Bella mengeluarkan ponselnya lalu menulis sebuah pesan lalu mengirimnya, setelah itu, dia tersenyum sinis. "Celine, Celine .... Hari ini kamu berani datang, jangan salahkan aku nggak sungkan-sungkan!"Dua hari sebelumnya, Celine berani mengancamnya. Hari ini, dia akan membalasnya berkali-kali lipat!Saat ini, di tepi kolam renang hotel,Celine tiba-tiba merinding.Namun, saat ini tidak ada angin, kenapa dia bisa merasa dingin sampai ke tulang-tulang?Namun, rasa dingin itu hanya sekejap, lalu semuanya kembali normal, seakan-akan rasa dingin tadi hanyalah ilusinya.Celine melihat ke sekitar.Acara pernikahannya diadakan di siang hari, sekarang masih pagi, tapi sudah