Ini adalah situasi yang tidak diinginkan Fera dan Inez.Inez yang duluan bersuara, "Pak Yudi, cepat cari mereka."Yudi langsung berbalik dan berjalan kembali."Tuan Andreas?""Nona Celine?"Yudi mencari sambil mencoba memanggil mereka.Suara itu terdengar oleh Celine yang berada di balik dinding tanaman. Dia pun langsung tersentak."Ada yang datang!"Saat ini, dia dan Andreas saling menempel. Secara refleks, Celine ingin mendorong Andreas, tapi tangan yang menekan punggungnya malah menguat.Di luar dinding tanaman, suara langkah kaki semakin mendekat."Andreas Jayadi!" Terdengar kepanikan di suara Celine.Kalau sampai di kediaman Keluarga Jayadi ada orang yang melihatnya seintim ini dengan Andreas, malam ini .... Celine teringat Bella dan Carla, juga semua anggota Keluarga Jayadi yang punya niat tersembunyi.Dia sudah pasti akan menerima lebih banyak serangan.Namun, semakin dia tegang, pelukan Andreas semakin erat.Dia berkata dengan suara menggoda, "Ganti panggilannya."Celine terdia
Celine mengangguk, lalu mengikuti Yudi.Setelah Celine keluar dari balik dinding tanaman, orang-orang yang menunggu di depan langsung lega.Celine masih di sini!Kalau begitu, jamuan hari ini akan tetap berlanjut.Hanya Bella yang merasa aneh.Tadi Andreas dan Celine menghilang, tapi kenapa yang ditemukan hanya Celine?Mana Andreas?Bella mengintip ke belakang Celine.Namun, tetap tidak terlihat sosok Andreas."Bukannya buru-buru mau makan? Kenapa pada berhenti?" Terdengar suara Andreas.Semua yang berdiri di tempat untuk menunggu Celine pun berbalik ke asal suara, lalu melihat Andreas entah sejak kapan sudah sampai di depan bangunan utama.Dia sedang melipat tangannya di depan dada sambil bersandar di dinding sebelah pintu dengan ekspresi santai.Sejak kapan dia ada di pintu?Celine juga terkejut melihat Andreas."Cepat, aku sudah lapar!" Sikap Andreas yang tegang di bangunan tim medis karena Celine tadi sudah tidak terlihat.Setelah itu, dia lebih dulu masuk ke dalam, meninggalkan se
Celine tidak sadar kalau dia mengutarakan perasaannya.Bella tertegun sejenak lalu mencibir, "Sayang? Nona Celine, kamu sepertinya nggak tahu berapa harganya, ya? Bisa-bisanya kamu bilang sayang sekali ...."Bella melirik baju yang dilihat oleh Celine.Meski baju ini digantung di tempat yang paling sudut, harganya tetap setinggi langit. Celine mana punya hak menyayangkan baju ini?"Nona Bella, kamu mungkin nggak tahu, selain bisa desain perhiasan, Celly juga bisa desain baju." Carla juga menyadari keanehan sikap Celine.Penjelasan Carla membuat Bella tertegun sejenak.Namun dalam sekejap, Bella seakan-akan mengerti lalu sama sekali tidak menutupi ejekannya terhadap Celine. "Ternyata sok jadi 'ahli', cuma pura-pura .... Heh!"Sok jadi "ahli", pura-pura?Celine mengernyit lalu mengalihkan pandangannya.Dia tetap berpura-pura tidak mendengar ejekan Bella tadi.Sampai sudah duduk, Celine masih tetap memikirkan baju tradisional itu."Jamuan keluarga hari ini agak spesial. Biasanya, jamuan k
Bella melihat Celine sedang menunduk sambil memakan sebuah kue kecil. Ekspresinya yang penuh konsentrasi seakan-akan di matanya hanya ada kue itu."Nona Celine juga suka kue kecil?"Tiba-tiba, terdengar suara Yuni.Celine masih sibuk memikirkan baju tradisional tadi, "jejak" di baju tradisional itu membuat hatinya terasa gatal.Dulu, waktu baju itu dibawa ke dia, dia terus memikirkan berbagai cara, tapi tetap tidak menemukan solusinya.Waktu akhirnya dia menemukan solusinya, baju itu sudah dibawa kembali oleh pemiliknya.Selama ini, hal ini selalu menjadi penyesalan di hatinya.Dia sama sekali tidak menyangka kalau hari ini dia akan melihat baju itu di kediaman Keluarga Jayadi.Awalnya dia tidak berpikir terlalu banyak, tapi waktu sudah duduk, pikirannya tidak terkendali dan dipenuhi dengan cara-cara untuk memperbaiki baju itu.Karena terlalu fokus, dia sama sekali tidak menyadari situasi di sekitarnya.Di meja makan yang sangat besar itu, semua orang melihat Celine.Setelah sekian lam
Terutama saat melihat Celine makan satu kue lagi.Di meja makan, yang lainnya senang melihat hal ini.Bella tertawa sombong. Kalau Celine makan kue sebanyak itu, pasti bakal muntah!Dia sangat menantikan penampilan Celine yang menyedihkan nanti!Mungkin karena makan terlalu cepat, Celine tersedak. Tepat pada saat ini, sebuah gelas ditaruh di depannya. Celine pun langsung mengambilnya.Setelah dia minum dan menelan kue yang menyangkut di tenggorokan, seseorang mengambil kue di depan Celine.Celine mendongak dan melihat Andreas sedang makan dengan lahap, satu kue dihabiskan dalam satu suap, seakan-akan takut ada yang mau merebutnya darinya.Ketika Celine tertegun, Andreas menelan dengan susah payah, lalu satu piring kecil habis.Di meja makan, orang-orang yang awalnya menikmati penderitaan Celine langsung kehilangan kata-kata."Nenek Yuni ...." Bella tidak tahan ingin meminta Yuni menghentikan Andreas.Namun, sebelum dia sempat mengatakan apa-apa, Andreas langsung melihatnya. "Nona Bella
Bella semakin kesal.Namun, dia tidak berani memperlihatkannya."Baik, Tuan Andreas yang rekomendasi, aku pasti bakal coba." Bella tersenyum dan mulai makan di depan tatapan orang-orang.Baru makan satu saja dia sudah mulai jijik dan tidak ingin meneruskannya lagi.Namun, Andreas mana mungkin membiarkannya berhenti?"Kenapa? Kue yang dibuat Keluarga Jayadi nggak enak?" tanya Andreas sambil mengernyit.Koki Keluarga Jayadi adalah koki-koki handal, mana mungkin tidak enak?Bella segera menjawab, "Nggak, nggak, enak kok, enak.""Kalau enak, makan lagi! Habiskan saja." Andreas kembali memberi Bella misi tanpa merasa kasihan.Bella tidak bisa menolak, jadi terpaksa memakannya satu per satu.Andreas mengambilkan makanan kesukaan Celine sambil terkadang memberi Bella tatapan mendesak.Di satu sisi penuh dengan kasih sayang, satu lagi tidak berperasaan. Dua sisi bergantian dengan sangat lancar.Dia sama sekali tidak menyembunyikan setiap kelakuannya.Seakan-akan setiap saat memberi tahu semua
Andreas akhirnya ikut.Meninggalkan semua orang lainnya di meja makan. Orang-orang yang dari tadi diam saja juga akhirnya mulai bersuara."Nggak kusangka Andreas sesayang itu pada Nona Celine!"Inez mengangkat gelas araknya.Dia dari tadi minum arak terus.Melihat Andreas dan Celine saling bertatapan mesra, orang lain cemburu, sedangkan dia malah merasa sangat marah.Sekarang dia yakin kalau Andreas pasti ikut campur masalah Timothy karena Celine, jadinya sampai sekarang Timothy masih ditahan di kantor polisi, bahkan Renald juga tidak bisa apa-apa."Benar, Andreas jarang-jarang sebaik ini sama seorang wanita. Hal ini mengingatkanku ke nona Keluarga Nadine yang satunya lagi ...."Fera berkata sambil tersenyum lembut.Kata-katanya ini membuat orang-orang di meja makan tertegun, juga berhasil membuat orang penasaran.Bella orang pertama yang bersuara. "Nona Keluarga Nadine yang mana?"Fera melihat Bella lalu berkata, "Hal ini sudah berlalu sangat lama, kamu dari kecil sudah keluar negeri,
Di depan mesin jahit, tergantung sebuah foto yang sangat besar.Itu adalah foto baju tradisional yang tergantung di bawah tadi, yang ada sedikit kerusakan.Nyonya Tua sedang memperbaiki baju itu?Namun, dari baju contoh yang dibuat sampai setengah, jelas terlihat kalau caranya sepertinya salah.Yuni menyadari ketertarikan Celine pada daerah itu.Namun, dia tidak terlalu memikirkannya."Duduklah." Yuni duduk di kursi di belakang meja kerja. Dia menatap Celine lalu melihat setumpuk dokumen di depannya.Suara Yuni menarik perhatian Celine padanya.Namun, Celine tidak duduk. "Aku berdiri saja!"Andreas bilang Yuni marah karena suatu perbuatannya, makanya mengadakan jamuan keluarga ini untuk mempersulit Celine.Kalau begitu, bukannya berarti amarah Yuni akan reda jika dia berdiri dan membiarkan Yuni mempersulitnya.Yuni melihat Celine dengan tatapan penuh makna. "Perlakuan Andreas terhadapmu memang sangat spesial, tapi kamu harusnya tahu alasannya, 'kan?"Alasan Andreas memperlakukannya den