Dylan tiba-tiba membuka matanya.Celine pun terkejut dan langsung lari keluar.Begitu dia keluar, wanita yang tadi membawa Celine masuk lagi-lagi membawa seorang wanita yang pakaiannya sangat mirip dengan Celine.Asisten itu segera meminta maaf dengan panik. "Maaf, Tuan Muda, tadi aku salah orang, aku pikir orang itu adalah Nona Fanny ...."Dylan melirik Fanny Kosasih lalu mengingat wanita yang tadi kabur.Mereka sama-sama pakai masker hitam dan menyanggul rambut mereka secara asal, sama-sama memakai kaus kebesaran dan bahkan lengan kiri mereka yang digantung ke leher dengan kain kasa medis juga sama persis!"Heh, memang mirip ..." ujar Dylan sambil mengangkat alisnya.Namun, wanita tadi bertanya apakah dia punya kembaran?Wanita itu pernah bertemu dengan orang yang sangat mirip dengannya?Di dunia ini, orang yang mirip dengannya hanya ada satu!"Heh ...." Dylan seketika tertarik dengan wanita itu dan berpesan pada asistennya, "Sana cari wanita yang tadi, aku mau tahu siapa dia!"Dylan
Kata-kata Andreas disalurkan ke lokasi lomba melalui mikrofon dan seketika membuat kehebohan.Tadi waktu memberi nilai untuk para kontestan lainnya, Tuan Jayadi bahkan malas bersuara.Saat ini, dia menyatakan ingin bertemu dengan desainer ini!Kalau begitu, bukannya berarti juara pertama perlombaan kali ini sudah pasti Nona Lily ini?Semua orang langsung melihat Lily dengan tatapan kagum.Saat ini, Lily sudah bersorak-sorai di dalam hati.Tuan Jayadi mau bertemu dengannya!Apakah Tuan Jayadi suka padanya?Lily menghirup napas dalam-dalam. Dia tahu saat ini Tuan Jayadi sedang melihatnya, jadi dia tidak boleh terlihat kaget dan senang seperti wanita kampungan.Lily pun tersenyum anggun. Namun, tepat ketika dia mau menjawab ajakan Tuan Jayadi, suara Tuan Jayadi kembali terdengar."Tapi sebelumnya, kita lihat dulu karya kontestan terakhir!"Di ruang istirahat di belakang panggung, Andreas berdiri lalu keluar menuju ruang tunggu.Sementara Lily yang berdiri di panggung mengernyit lalu berta
"Ternyata kalian kakak beradik, pantas saja namanya mirip! Kalau begitu, Nona Lily, apakah Anda bersedia menemani kakak Anda menunjukkan karyanya?" tanya pembawa acara.Dalam hatinya, Lily sudah kesal setengah mati.Namun, Celine mencengkeram erat pergelangan tangannya, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan berusaha tersenyum. "Tentu saja!"Melihat masker di wajah Celine, pembawa acara pun berkata, "Nona Celine, masker Anda ...."Celine pun melepaskan maskernya.Wajahnya pucat pasi, terlihat lemah tak bertenaga.Melihat wajah ini, Hansen yang berada di area kursi VIP langsung berdiri dan terlihat sangat terkejut.Namun, saat ini semua orang sedang fokus ke panggung, tidak ada yang menyadari keanehannya.Kemudian, tiba-tiba muncul sebuah gambar desain di layar.Di gambar desain itu sangat banyak noda darah, membuat semua orang terkejut."Hah .... Kenapa begitu?""Ya, kenapa bisa ada noda darah?"Celine tertegun saat dia berbalik dan melihat gambar desain itu."Ini .... Apa yang terja
Namun, Celine tidak menemukan wajahnya di antara kerumunan!Akan tetapi, dia semakin yakin kalau tebakannya benar. Pasti suaminya yang membantunya!Saat ini, semua orang akhirnya sudah sadar kembali dari rasa takjub mereka. Satu orang tiba-tiba bertepuk tangan yang kemudian diikuti semua orang.Untuk beberapa saat, seluruh ruangan dipenuhi dengan suara tepukan tangan.Hasil dari perlombaan ini sudah bisa ditebak.Lily tidak menyangka akan jadi seperti ini. Celine bisa-bisanya menggambar sebuah desain lagi dalam waktu sesingkat itu.Lily menatap gambar desain di layar lalu tiba-tiba dia menemukan sesuatu. "Kalung ini cantik sekali, tapi aneh, yang Kakak desain jelas-jelas adalah sepasang cincin, kenapa malah jadi kalung?"Secantik apa pun kalung ini, tidak sama seperti gambar desain!Ini melanggar aturan!Lily berencana menggunakan poin ini untuk menyusahkan Celine.Seperti dugaannya, para juri di bawah panggung seketika terlihat kesusahan dan mulai berdiskusi.Saat ini, Celine berhenti
Lily dari tadi sudah panik dilihat seperti itu oleh Hansen.Tiba-tiba muncul sebuah pemikiran di benaknya. Kalau dia mengaku dia adalah Nona C, dia bakal jadi pemenang terbesar di perlombaan kali ini!Teringat Tuan Jayadi pasti masih melihatnya dari suatu tempat di sini, Lily sangat bersemangat dan langsung berkata dengan malu-malu, "Ya, sebenarnya aku nggak berencana memberi tahu orang akan hal ini. Kali ini juga aku nggak sengaja menggambar logo api ini, aku mau perbaiki, tapi sudah nggak sempat, jadi .... Hehe ...."Lily tahu kebohongan ini suatu hari pasti akan terungkap, tapi waktu itu, dia pasti sudah mendapatkan hati dan tubuh Tuan Jayadi.Jadi, dia sama sekali tidak takut!Namun, dia tidak menyangka begitu dia mengatakan ini, Celine yang ada di sampingnya tiba-tiba mencibir.Tepat ketika Lily mau bertanya padanya apa yang sedang dia tertawakan, Hansen yang ada di area VIP juga tertawa."Heh ...." Suara tawa Hansen terdengar mengejek. "Kebetulan, beberapa hari yang lalu aku beru
Mendengar perintah dari Tuan Jayadi, pembawa acara tidak berani berlama-lama lagi."Ternyata Nona Celine adalah Nona C, sedangkan logo api ini adalah tanda identitas yang digunakan oleh Nona C. Logo ini kenapa bisa muncul di karya Nona Lily? Satu-satunya penjelasan adalah ...."Ketika pembawa acara berbicara sampai sini, tiba-tiba terdengar satu suara yang sangat merdu berkata, "Satu-satunya penjelasan adalah bukan Celine yang mencuri desain Lily, melainkan Lily yang mencuri desain Celine ...."Selesai berbicara, pemilik suara itu sudah naik ke atas panggung.Semua orang terkejut melihat Dylan yang memakai setelan jas putih.Namun, Dylan hanya fokus pada Celine sambil berjalan ke sisinya. Kemudian, dia sengaja membungkuk sedikit lalu menoleh ke Celine. Sepasang matanya yang memesona menyipit karena senyuman. "Begitu, 'kan? Celine ... Maira?"Celine langsung berhenti bernapas, terkejut melihat senyuman di mata Dylan.Mungkin karena terkejut, Celine tiba-tiba merasa pusing dan refleks me
"Jelas-jelas aku sudah hampir jadi pemenang dan jadi terkenal. Tuan Jayadi juga sudah memanggilku. Semuanya gara-gara kamu .... Kamu yang merusak semua ini!""Karena kamu merusak semua ini, bayar pakai tanganmu ini!"Lily mencengkeram lengan kiri Celine yang terluka sekuat tenaga. "Tanpa tangan ini, kamu akan menjadi orang cacat. Meski berbakat dan cantik, nggak bakal ada pria yang berebutan melindungimu lagi!"Lily terus menambah kekuatannya, membuat Celine gemetaran saking sakitnya.Darah pun mengalir keluar dari luka Celine. Celine ingin mengibaskan tangan Lily, tapi saat ini dia sama sekali tidak bertenaga.Tepat ketika dia sudah mau pingsan saking sakitnya, Lily tiba-tiba ditendang dengan kuat oleh seseorang."Ah!" seru Lily.Sedetik kemudian, Celine merasa dia masuk ke pelukan yang familier.Dalam keadaan setengah sadar, dia melihat wajah suaminya yang terlihat khawatir. Celine pun refleks memanggilnya, "Suami ...." Kemudian, dia pingsan.Awalnya Lily mau memarahi orang yang mene
Satu jam kemudian, acara pelelangan di panggung pun hampir berakhir.Ketika Celine bangun, dia kebetulan mendengar suara dua perawat sedang mengobrol dengan suara kecil. "Gila, satu triliun! Sepasang cincin itu dilelang mencapai harga satu triliun ....""Kalung giok itu juga dibeli oleh Tuan Jayadi ...."Dua perawat wanita itu sangat bersemangat. Tadi mereka diam-diam mendengar suara pelelangan di luar, setidaknya ada tiga orang yang terus menambah harga, benar-benar kaya setengah mati!"Aku penasaran banget, sepasang cincin itu bakal dipakai oleh siapa ....""Dari sikap Tuan Jayadi tadi ke Nona Celine, cincin itu sudah pasti bakal dikasih ke ...."Kedua perawat itu saling bertatapan dengan ekspresi iri. Namun, begitu mereka menoleh melihat Celine sudah membuka matanya, mereka langsung panik.Tadi kepala rumah sakit sudah bilang tidak boleh mengungkit Tuan Jayadi di depan Nona Celine!Juga tidak boleh memberi tahu Nona Celine kalau Tuan Jayadi yang menolongnya tadi!"Nona Celine ...."