"Jelas-jelas aku sudah hampir jadi pemenang dan jadi terkenal. Tuan Jayadi juga sudah memanggilku. Semuanya gara-gara kamu .... Kamu yang merusak semua ini!""Karena kamu merusak semua ini, bayar pakai tanganmu ini!"Lily mencengkeram lengan kiri Celine yang terluka sekuat tenaga. "Tanpa tangan ini, kamu akan menjadi orang cacat. Meski berbakat dan cantik, nggak bakal ada pria yang berebutan melindungimu lagi!"Lily terus menambah kekuatannya, membuat Celine gemetaran saking sakitnya.Darah pun mengalir keluar dari luka Celine. Celine ingin mengibaskan tangan Lily, tapi saat ini dia sama sekali tidak bertenaga.Tepat ketika dia sudah mau pingsan saking sakitnya, Lily tiba-tiba ditendang dengan kuat oleh seseorang."Ah!" seru Lily.Sedetik kemudian, Celine merasa dia masuk ke pelukan yang familier.Dalam keadaan setengah sadar, dia melihat wajah suaminya yang terlihat khawatir. Celine pun refleks memanggilnya, "Suami ...." Kemudian, dia pingsan.Awalnya Lily mau memarahi orang yang mene
Satu jam kemudian, acara pelelangan di panggung pun hampir berakhir.Ketika Celine bangun, dia kebetulan mendengar suara dua perawat sedang mengobrol dengan suara kecil. "Gila, satu triliun! Sepasang cincin itu dilelang mencapai harga satu triliun ....""Kalung giok itu juga dibeli oleh Tuan Jayadi ...."Dua perawat wanita itu sangat bersemangat. Tadi mereka diam-diam mendengar suara pelelangan di luar, setidaknya ada tiga orang yang terus menambah harga, benar-benar kaya setengah mati!"Aku penasaran banget, sepasang cincin itu bakal dipakai oleh siapa ....""Dari sikap Tuan Jayadi tadi ke Nona Celine, cincin itu sudah pasti bakal dikasih ke ...."Kedua perawat itu saling bertatapan dengan ekspresi iri. Namun, begitu mereka menoleh melihat Celine sudah membuka matanya, mereka langsung panik.Tadi kepala rumah sakit sudah bilang tidak boleh mengungkit Tuan Jayadi di depan Nona Celine!Juga tidak boleh memberi tahu Nona Celine kalau Tuan Jayadi yang menolongnya tadi!"Nona Celine ...."
"Kalau gitu, untuk apa kamu cari dia?" tanya Andreas kesal.Aura dingin yang terpancar dari tubuhnya membuat Celine merinding.Namun, dia tidak sempat memikirkan kenapa Andreas marah. "Tentu saja untuk mengambil kembali cincinku! Dengar-dengar dia yang mendapatkan cincin itu. Aku mau menyimpan cincin ini untukku sendiri, jadi aku mau menghentikan proses tanda tangannya!"Mengambil kembali cincinnya?Andreas pun mencibir dan berkata, "Cuma sepasang cincin saja, untuk apa disimpan?""Apanya untuk apa disimpan?"Celine refleks ingin menyimpan sepasang cincin itu bukan karena itu adalah karyanya, melainkan karena setelah melihat barang jadinya, dia merasa sangat aneh.Tadi pembawa acara berkata ada orang yang merealisasikan gambar desainnya.Meski Celine tidak punya bukti, dalam hatinya dia yakin kalau orang itu adalah suaminya ini!Celine melirik Andreas sejenak.Jelas-jelas pernikahan mereka hanyalah sebuah perjanjian, tapi dia tetap ingin meninggalkan kenang-kenangan.Begitu teringat ba
Sarah terkejut dan langsung mematikan telepon."Gimana?" Bastian terlihat sangat mengkhawatirkan Lily.Sarah tentu saja tahu jelas apa arti suara desahan itu.Dia tidak mungkin membiarkan Bastian tahu bagaimana sifat asli Lily, jadi dia terpaksa berbohong. "Tetap nggak terhubung, bagaimana nih? Kalau sampai Lily putus asa dan sampai kenapa-kenapa, semuanya salah Celine!"Begitu teringat Celine menghancurkan nama baik dan masa depan Lily, hati Sarah langsung dipenuhi kebencian. Dia langsung menangis sedih.Ekspresi Bastian langsung berubah suram.Dia menyuruh orang merekayasa sebuah kecelakaan, lalu membayar buzzer untuk menggiring opini memblokir Celine demi menghancurkan Celine agar dia tidak bisa mewariskan Perusahaan Perhiasan Aurora.Namun sekarang, Celine malah menang juara pertama dan bahkan jadi populer!Muncul kebencian di mata Bastian. "Kamu tenang saja, kalau sampai Lily kenapa-kenapa, aku pasti akan membuat Celine hidup segan mati tak mau!"Sarah menggigit bibirnya, teringat
Di Rumah Sakit Binara, pagi-pagi sekali sebuket bunga segar diantar ke kamar.Celine pun melihat nama di kartunya. "Dylan Retno?"Saat ini, Andreas masuk dan mendengar Celine menyebut nama Dylan Retno.Seketika ekspresinya berubah suram.Andreas segera mengambil kartu yang dipegang Celine dan juga buket bunga itu lalu membuangnya ke tong sampah.Celine terdiam sambil memasang ekspresi bingung.Tiba-tiba, dia teringat dengan wajah Dylan yang mirip dengan suaminya. Tepat ketika dia mau bertanya, ponsel Andreas berbunyi.Melihat nama "Dylan Retno" di layar ponselnya, Andreas langsung menolak panggilan tanpa ragu-ragu.Satu menit kemudian, Dylan mengirimkan sebuah pesan."Aku ada di lantai dasar RS Binara, perlu aku naik ke atas ketemu kamu sekalian Celine?"Celine?Dia memanggil nama Celine langsung?Mata Andreas langsung berubah tajam, lalu dia berjalan keluar kamar sambil menelepon Dylan.Panggilan itu langsung terhubung."Kak ...."Di bawah, Dylan sedang tersenyum berseri-seri di dalam
Lily ingin menggenggam tangan Celine, tapi Celine langsung menghindar.Seketika muncul ekspresi sedih di wajah Lily.Namun, dia langsung pura-pura tidak peduli dan berkata kepada Irina yang menabrak Celine tadi, "Irina, cepat minta maaf ke Kak Celine!"Irina melihat Celine dengan tatapan merendahkan lalu berkata, "Kak Celine? Oh, bukan, Nona C, maaf. Tadi aku kebetulan lagi lewat, nggak lihat kamu turun mobil, makanya nggak sengaja menabrakmu. Kamu nggak marah, 'kan?"Sebenarnya, tadi Irina taruhan dengan Fiona dan yang lainnya.Kalau dia berhasil menabrak Celine sampai jatuh, membuat malu, hari ini mereka semua akan membantu Irina mendapatkan pria yang dia suka.Garry sudah memutuskan dia, semua ini gara-gara Celine!Muncul kebencian di mata Irina, lalu dia maju lagi untuk memberi Celine pelajaran.Celine baru saja mengalami kecelakaan, dengar-dengar dia juga baru keluar rumah sakit. Irina tidak percaya dia akan kalah dengan Celine!Namun, Celine bisa melihat niat Irina dengan mudah.
Celine menatap orang di depannya dengan tatapan jijik.Tepat ketika dia mau pergi, Reza tiba-tiba mencengkeram tangan Celine.Celine langsung refleks mengibas tangannya lalu mengambil gelas di meja dan melempar airnya ke wajah Reza."Celine, kamu ...." Reza menggertakkan giginya marah. "Celine, kulihat kamu itu iri, 'kan? Kamu iri Lily bisa menikah denganku, tapi kamu nggak berani melampiaskan emosimu ke Lily, takut orang lain melihat wujud aslimu!"Celine terdiam. Dia iri?Celine menarik kembali kakinya yang sudah melangkah sampai setengah tadi.Kemudian, dia perlahan-lahan berbalik melihat Reza seperti melihat seorang idiot. "Kamu itu pria berengsek, untuk apa aku iri dia bisa menikah denganmu?"Namun, Reza tidak marah Celine menyebutnya pria berengsek.Celine sengaja menikah dengan orang lain untuk membalasnya, mengakibatkan dia tidak bisa mendapatkan Perusahaan Perhiasan Aurora.Selama ini, dia sudah berpikir dan berusaha ke sana-sini untuk menyelesaikan masalah dana itu. Semuanya
Lily mengeluarkan foto yang dia ambil di luar restoran makanan barat waktu itu.Di foto itu, Hansen sedang menatap Celine.Dari sudut ini, Celine sedang menunduk, membuatnya terlihat malu-malu dan menggoda.Reza langsung mengernyit.Laki-laki mana lagi ini?Dilihat dari pakaian dan karisma orang ini jelas bukan orang biasa!"Kak Reza, hari itu aku nggak sengaja melihat Kakak dengan pria ini, mereka terlihat sangat dekat. Aku foto untuk menasihatinya, karena bagaimanapun dia sudah menikah, nggak baik kalau masih berhubungan dengan pria lain, tapi ....""Tapi .... Aku akhirnya baru tahu kalau pria itu adalah tuan muda Keluarga Nadine dari Kota Mastika ....""Hari itu di Perlombaan Desain Perhiasan, Tuan Muda Hansen juga membantu Kakak mencelakaiku. Kenapa dari kecil Kakak selalu mendapatkan rasa suka dari begitu banyak orang ...."Ketika mendengar "Tuan Muda Keluarga Nadine", Reza jelas terlihat terkejut.Namun, ketika melihat tatapan Hansen pada Celine, langsung muncul ekspresi marah di
Dua orang masing-masing punya rencana sendiri.Di kantor pusat Grup Nadine.Jessy orang pertama yang datang, dia sengaja membawa pengacara Keluarga Rasmi.Baru beberapa saat yang lalu, di dalam ruang rapat yang besar ini, orang-orang yang berkumpul di sini baru saja menyaksikan cucu kandung Richard mewariskan Grup Nadine.Baru lewat satu bulanan, dia malah ...."Celine benar-benar kasihan, Tuan Richard juga, kenapa nggak melindungi satu-satunya keturunannya ini? Sayang sekali, sayang ...."Para orang tua meski baru bertemu dua kali dengan Celine, mereka anehnya sangat suka padanya.Gadis itu punya mata yang jernih, hitam dan putihnya jelas. Dia pasti orangnya berhati polos, sangat mirip dengan Linda.Tidak seperti beberapa cucu perempuan yang diadopsi Tuan Richard ....Di antara anak-anak yang diadopsi Tuan Richard, Hansen tentu saja tidak perlu dikatakan lagi. Dia pintar, baik hati, juga sangat tulus menyayangi dan menghormati Tuan Richard.Namun cucu-cucu perempuan itu ....Para oran
Begitu teringat dengan Albert, dia menggertakkan giginya.Kalau bukan karena dia, sekarang dia pasti sedang mencium udara yang bercampur dengan aroma tubuh Celly, bukan aroma disinfektan ini."Tuan, kita dapat kabar dari Tuan Muda Hansen, katanya setelah lusa rapat pemegang saham Grup Nadine, semuanya akan kembali normal." Gian bisa melihat tuannya hampir darah tinggi gara-gara emosi.Beberapa hari ini, demi menipu seseorang, tuannya terpaksa akting.Namun, sepertinya akhirnya sudah terlihat."Lusa?" Ekspresi Andreas langsung jauh lebih membaik.Namun, matanya langsung terlihat serius. Setelah diam sesaat, dia berpesan pada Gian, "Suruh Owen siapkan lebih banyak orang untuk menjaga Nyonya lusa nanti."Hari diadakannya rapat pemegang saham Grup Nadine adalah hari mereka menangkap mangsa mereka.Di kediaman Nadine.Demi rapat pemegang saham kali ini, Lily memfokuskan diri.Beberapa hari ini, dia tidur dengan sangat cepat, berharap di hari H kondisinya optimal.Satu malam sebelum rapat pe
Sudah tiga hari Andreas tidak pulang ke tempat Celine.Dia terjebak.Entah kenapa, Yuni tiba-tiba memutuskan mau merawatnya secara pribadi.Meski bukan semua hal dia kerjakan sendiri, sebagian besar waktu Yuni ada di rumah sakit.Andreas seakan-akan diikat di kasur kamar ICU.Yuni sepertinya benar-benar mengkhawatirkan dia, sebelum waktu jengukan, dia sudah memakai pakaian steril dan berdiri di samping kasur sambil melihat Andreas yang tersambung dengan berbagai peralatan."Andreas, kamu harus sembuh. Grup Jayadi menunggumu, Nenek juga menunggumu ....""Hadeh .... Kalau tahu kamu secinta itu pada Celine, waktu dia datang, aku harusnya biarkan kalian bersama. Sekarang juga nggak bakal begini ....""Terpisah di dua alam, kamu pasti sangat menderita ....""Kamu secinta itu padanya, dia juga pasti mencintaimu. Dia juga berharap kamu hidup baik-baik, jangan malah melakukan hal bodoh demi dia."Suara Yuni awalnya membuat Andreas sakit kepala.Dia bicara panjang lebar, tapi hanya "dia juga pa
Ini setelan pertama yang dibuat putrinya khusus untuknya.Ini buatan putrinya!Dia teringat dengan Linda yang dulu sangat suka menggambar. Selain membuat perhiasan, hampir semua pakaian yang dia pakai adalah buatannya sendiri.Anaknya mewarisi keahlian ibunya!Donny melihat Celine, lalu tiba-tiba orang di benaknya dan putri di depannya seakan-akan menyatu. Donny pun tanpa sadar memanggil, "Linda ...."Begitu dia menyebut nama itu, dia langsung sadar kembali.Kemudian, dia berkata dengan canggung, "Maaf Celly, Ayah ....""Aku juga rindu Ibu." Celine tahu tadi itu Donny menganggapnya sebagai ibunya.Ayah merindukan Ibu, dia juga sama."Seandainya dia masih hidup ...." gumam Celine. Donny melihat kekecewaan di mata Celine, muncul kilatan aneh di mata Donny.Sejak tahu kalau Linda adalah Aurora Nadine,dia terus mencari tahu semuanya tentang Aurora Nadine. Dari pihak Binara, beberapa saat sekali akan ada kabar, belakangan ini dia juga mendapat kabar tentang kecelakaan itu.Semua catatan da
Nasi goreng telur di meja ini kelihatannya ... masih lumayan."Ayo, cepat duduk." Albert tidak sabar ingin mendapat pujian dari Celine.Dia mengambilkan sendok untuk Celine lalu menyaksikan Celine memasukkan sesuap nasi goreng ke mulutnya. "Bagaimana? Enak nggak?"Dia sudah menggunakan semua keahliannya.Cuma dia yang tahu selama satu jam di dalam dapur, dia sudah menghabiskan berapa banyak telur dan nasi. Sepiring ini adalah yang paling bagus, harusnya bisa dapat pujian dari Celine?Namun, baru saja Celine mengunyah, terdengar suara nyaring.Suara itu tidak keras, tapi Albert sangat dekat dengan Celine, jadi dia bisa mendengarnya.Bahkan Donny yang berdiri di samping juga bisa mendengarnya samar-samar.Semua orang pun terdiam.Suasana di ruang makan sangat hening.Celine mulai panik, untuk sesaat, dia tidak berani mengunyah, dia merasa seakan-akan tadi dia menggigit sebuah batu kecil. Namun, mana mungkin ada batu di nasi goreng ini?Celine berpikir sejenak, tadi itu harusnya cangkang
Akhirnya setelah entah berapa lama, pintu dapur akhirnya terbuka.Orang di dalam melewati ruang makan sambil memberi kode pada pembantu untuk membawa hidangan yang dia siapkan di dapur ke meja makan. Sementara dia sendiri sambil jalan sambil merapikan bajunya yang berantakan akibat peperangan di dapur.Setelah lengan bajunya diturunkan dan dia merasa sudah lumayan rapi, dia baru muncul di depan Celine.Dia tersenyum cerah sambil memanggil Celine, "Celly ...."Celine duduk membelakangi arah dia datang, begitu Celine berbalik dan melihat Albert, dia pun tertegun.Donny mendongak, dia juga tertegun sejenak.Albert tidak menyadari keanehan mereka. Teringat dengan kejutan yang dia siapkan untuk Celine, dia mendeham lalu mengulurkan tangannya dengan sangat formal ke Celine lalu membungkuk.Suaranya juga sangat merdu. "Nona Celly yang cantik, bolehkah aku mengundangmu makan?"Celine terdiam.Dia sangat sopan, seperti bangsawan Eropa zaman dulu yang mengajak wanita yang dicintai berdansa bersa
"Tiga hari lagi, semoga kamu berhasil, juga semoga aku ... berhasil!"Lily terdiam.Dia bisa mengerti kalau mendoakan dia berhasil, tapi Nyonya mendoakan dirinya sendiri ....Setelah sadar kembali, Lily tetap tidak mengerti, tapi dia menambahkan, "Semoga kita berhasil."Nyonya pasti merasa kalau dia berhasil, Nyonya juga berhasil.Fera tahu Lily tidak mengerti, dia tidak menjelaskan, juga tidak berharap Lily mengerti. Ini urusan dan rencananya sendiri ... masa depannya sendiri!Malam ini, Andreas tidak pulang.Celine yang awalnya menunggu Andreas menerima telepon dari Albert. Albert bilang Andreas ada urusan yang sangat penting, tidak bisa pulang, suruh Celine jangan menunggu Andreas.Sebelum menutup telepon, dia masih berkata dengan misterius, "Celly, besok aku dan Paman bakal mengunjungimu, aku ada kejutan untukmu."Kejutan?Kejutan apa?Celine tertawa, dia pun mulai menantikannya.Demi "kejutan" ini, Albert hampir semalaman tidak tidur. Sejak awalnya percaya diri, perlahan-lahan mul
Hari ini mereka bisa muncul bersamaan hanya karena Fera mau pulang untuk mengambil barang-barangnya. Mendengar kabar ini, Omar sengaja buru-buru ke sana."Fera, aku bisa memaafkanmu, nggak usah cerai lagi." Omar sudah berpikir sangat lama.Waktu mengurus masalah perusahaan, dia tidak pernah bertele-tele, kebalikan dengan waktu menemui masalah perasaan.Baik dulu Shella, ataupun sekarang Fera, sama saja.Setelah hari itu, Omar berpikir sangat lama.Fera memang mengkhianatinya, tapi sebenarnya dia juga ada salah. Selama ini, di hatinya tetap ada Shella, dia masih memikirkan orang di masa lalu, melukai hati Fera."Heh ...."Di kegelapan malam, terdengar suara Fera mencibir.Fera tiba-tiba berbalik melihat Omar, senyumannya tidak bisa dideskripsikan, tidak seanggun dan selembut dulu. Omar tidak pernah melihat senyuman ini."Fera ....""Omar ...."Fera tidak lagi memanggilnya "Kak Omar" dengan lembut. "Kamu kenapa begini? Kamu memaafkanku karena mencintaiku? Atau karena setelah bersama sela
Asli?Mana mungkin asli?Nyonya Fera dan Tuan Andreas satunya ibu tiri, satunya lagi anak dari mantan istri. Di permukaan mereka terlihat damai, tapi sebenarnya musuh bebuyutan.Sementara kali ini, Tuan berpura-pura juga untuk menipu Nyonya Fera.Nyonya Fera berkali-kali mencoba untuk mencelakai Nyonya Celine, mana mungkin mengkhawatirkan Tuan?Saat Gian sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara dari ruang operasi."Andreas ...." Yuni memanggil sambil langsung terburu-buru berjalan ke sana dengan bantuan tongkat.Yang lainnya langsung mengikutinya. Akhirnya, di depan ruang operasi, mereka melihat Andreas didorong keluar.Matanya tertutup, di wajahnya masih ada luka dari kecelakaan. Tangan, kaki dan dada meski tertutup, tapi wajahnya jelas terlihat sangat pucat, seperti orang mati.Dari baru setelah kecelakaan, tidak terlihat ada perkembangan."Andreas, Andreas, ini Nenek. Kamu harus bertahan ...." Yuni seakan-akan sedang memohon.Omar juga memanggil Andreas dengan suara kecil.Kata do