Share

Bab 48

Celine tiba-tiba merasa jantungnya jatuh, mengira Tuan Muda Hansen ini terlihat seperti pria yang sopan dan anggun, tapi di belakang sebenarnya seorang pemain perasaan wanita.

Namun, ketika dia melihat tatapan Hansen yang sangat tulus dan juga nada bicaranya yang sama sekali tidak ada tanda-tanda mau menggodanya, Celine langsung menertawai prasangkanya. Kemudian, dia bertanya penasaran, "Dia? Mantan ... pacarmu? Atau cinta pertama?"

Melihat ekspresi Celine yang seperti tukang gosip, Hansen pun tertawa. "Bukan, adikku!"

"Oh, cuma adik ...." Celine pun tertawa canggung.

Dia pikir ada gosip yang bisa didengar!

Adegan ini terlihat oleh Lily yang berada tak jauh dari mereka.

Tadi, Lily menolak tawaran Reza yang ingin mengantarnya pulang lalu berpura-pura pergi naik taksi. Namun, beberapa menit kemudian, dia kembali lagi dan sengaja menunggu Celine dan yang lainnya keluar.

Melihat Celine dan Tuan Muda Hansen mengobrol dengan gembira, kobaran api iri di muncul di mata Lily. Dia juga yakin kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Visitor
Terlalu sedikit crita nyaa, kami sudah beli koin loh kak ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status