Celine semalaman buru-buru pergi ke Desa Kenanga.Keesokan paginya, dia mengikuti alamat sampai ke sebuah kediaman tua.Pintu kediaman itu terbuka dan di dalamnya ada seorang wanita paruh baya yang sedang membuat kerajinan bunga.Melihat Celine, wanita paruh baya itu terlihat kaget."Halo, apakah Anda Tante Susi?" tanya Celine lembut.Susi Marni langsung sadar kembali dan segera meletakkan kerajinan di tangannya lalu berdiri menyambut Celine. "Celine .... Kamu sudah sebesar ini. Dulu pas kecil aku pernah menggendongmu. Waktu itu kamu masih kecil, harusnya sudah nggak ingat aku."Susi terlihat sangat senang, dia mengamati Celine sekian lama lalu berkata, "Matamu ... sangat mirip dengannya!"Beberapa waktu lalu, Tuan Muda Hansen juga mengatakan matanya mirip seseorang.Namun kali ini, Celine tahu orang yang dimaksud Tante Susi adalah ibunya, dia pun sedikit terharu. Dia bisa merasakan keakraban dari Tante Susi.Setelah itu, Tante Susi menceritakan banyak hal tentang ibunya.Malam itu, Ta
Celine langsung menelepon Bastian.Begitu terhubung, Celine langsung marah-marah, tidak bisa mengendalikan amarahnya."Kenapa? Kamu yang menyuruh Tante Susi melakukannya, 'kan? Kamu kerja sama dengan Tante Susi untuk mengambil karya desainku? Kamu takut aku mendapatkan juara pertama Perlombaan Desain Perhiasan sampai-sampai melakukan hal rendahan seperti ini?"Bastian hanya mencibir lalu menutup telepon.Awalnya dia pikir Celine maksimal hanya bisa sampai ke babak semifinal dan tidak akan bisa masuk final. Dia ingin punya satu alasan yang masuk akal untuk menolak Celine mewarisi Perusahaan Perhiasan Aurora.Namun, dia tidak menyangka Celine tidak hanya masuk babak final, dia juga mendapat informasi internal kalau petinggi Perusahaan Nadine sangat suka dengan desain Celine.Oleh karena itu, Bastian hanya bisa menggunakan cara seperti ini agar Celine tidak bisa mendapatkan juara pertama.Sekarang Susi sudah mendapatkan karya Celine!Bastian tersenyum licik lalu berkata pada Sarah yang ad
Jam enam pagi, begitu bangun Andreas menerima panggilan dari Celine.Andreas menatap nama Celine di layar ponselnya. Beberapa hari yang lalu, Celine meninggalkan pesan di kertas yang menyatakan dia akan pergi ke Desa Kenanga untuk menyelesaikan karya desain babak finalnya.Setelah beberapa hari tidak menghubunginya, sekarang Celine akhirnya teringat dengannya?Begitu telepon terhubung, terdengar suara seorang pria di ujung telepon. "Kamu suaminya? Dia kecelakaan, sekarang ada di Rumah Sakit Binara."Selesai bicara, orang itu langsung menutup telepon.Andreas merasa jantungnya seakan berhenti berdetak. Dia menelepon balik, tapi ponsel Celine sudah dimatikan.Andreas langsung melaju ke Rumah Sakit Binara dengan kecepatan tertinggi.Ketika dia menemukan Celine, Celine baru saja selesai operasi dan sedang berbaring di kasur.Wajahnya pucat, sama sekali tidak terlihat tanda-tanda kehidupan."Apakah kamu keluarganya? Kecelakaannya sangat parah, tapi dia masih hidup. Untung dia dibawa ke sini
Owen langsung pergi melaksanakan perintah.Setelah negosiasi sana-sini, Instagram kembali heboh.Pada jam sepuluh pagi, Perusahaan Nadine beserta akun resmi Perlombaan Desain Perhiasan mengunggah sebuah pengumuman. "Lokasi Perlombaan Desain Perhiasan diganti ke Kota Binara!"Sepuluh menit kemudian, Dylan Retno juga mengunggah foto wajahnya yang tampan dengan keterangan. "Dengar-dengar Kota Binara adalah kota yang kalau sudah ke sana, ingin tetap di sana. Aku juga mau jalan-jalan ke sana!"Sepuluh menit selanjutnya, para orang penting yang berhubungan dengan perlombaan ini juga menyatakan akan tiba tepat waktu di Kota Binara.Lily juga kembali ke Kota Binara dan langsung pergi ke Rumah Sakit Binara.Melihat Celine berbaring sendirian di kasur, Lily mencibir dan berkata, "Nggak ada yang jaga? Kasihan banget!"Perawat yang masuk kebetulan mendengar kata-katanya ini. "Beberapa hari ini suami Nona Celine terus menjaganya. Hari ini ... mungkin ada urusan? Pagi-pagi tadi sudah pergi, belum ba
Andreas berjalan ke belakang panggung di bawah kawalan beberapa pengawal.Dia memakai setelan jas mewah berwarna hitam. Namun, Lily hanya melihat sosok belakangnya yang gagah.Meski begitu, sosok belakang ini sudah cukup untuk membuat jantungnya berdebar.Setelah kejadian sebelumnya, Lily berusaha menahan keinginannya untuk menghampiri Andreas. Dia berkata pada diri sendiri kalau kali dia harus mengendalikan dirinya, bahwa akan lebih baik kalau dia muncul di hadapan Andreas setelah memenangkan juara satu.Saat itu, dia harus meninggalkan kesan yang baik untuk Tuan Jayadi.Lily yang fokus pada Tuan Jayadi sama sekali tidak menyadari kalau nama Celine di layar sudah berubah menjadi merah tak lama setelah Tuan Jayadi masuk ke belakang panggung....Saat ini, di bandara internasional Binara, Nicholas baru saja turun dari pesawat dan kembali menelepon Celine.Karena ada urusan mendadak, dia tiba-tiba pergi ke Negara Pransa. Setelah melihat kehebohan di internet mengenai Celine, dia terus me
Dylan tiba-tiba membuka matanya.Celine pun terkejut dan langsung lari keluar.Begitu dia keluar, wanita yang tadi membawa Celine masuk lagi-lagi membawa seorang wanita yang pakaiannya sangat mirip dengan Celine.Asisten itu segera meminta maaf dengan panik. "Maaf, Tuan Muda, tadi aku salah orang, aku pikir orang itu adalah Nona Fanny ...."Dylan melirik Fanny Kosasih lalu mengingat wanita yang tadi kabur.Mereka sama-sama pakai masker hitam dan menyanggul rambut mereka secara asal, sama-sama memakai kaus kebesaran dan bahkan lengan kiri mereka yang digantung ke leher dengan kain kasa medis juga sama persis!"Heh, memang mirip ..." ujar Dylan sambil mengangkat alisnya.Namun, wanita tadi bertanya apakah dia punya kembaran?Wanita itu pernah bertemu dengan orang yang sangat mirip dengannya?Di dunia ini, orang yang mirip dengannya hanya ada satu!"Heh ...." Dylan seketika tertarik dengan wanita itu dan berpesan pada asistennya, "Sana cari wanita yang tadi, aku mau tahu siapa dia!"Dylan
Kata-kata Andreas disalurkan ke lokasi lomba melalui mikrofon dan seketika membuat kehebohan.Tadi waktu memberi nilai untuk para kontestan lainnya, Tuan Jayadi bahkan malas bersuara.Saat ini, dia menyatakan ingin bertemu dengan desainer ini!Kalau begitu, bukannya berarti juara pertama perlombaan kali ini sudah pasti Nona Lily ini?Semua orang langsung melihat Lily dengan tatapan kagum.Saat ini, Lily sudah bersorak-sorai di dalam hati.Tuan Jayadi mau bertemu dengannya!Apakah Tuan Jayadi suka padanya?Lily menghirup napas dalam-dalam. Dia tahu saat ini Tuan Jayadi sedang melihatnya, jadi dia tidak boleh terlihat kaget dan senang seperti wanita kampungan.Lily pun tersenyum anggun. Namun, tepat ketika dia mau menjawab ajakan Tuan Jayadi, suara Tuan Jayadi kembali terdengar."Tapi sebelumnya, kita lihat dulu karya kontestan terakhir!"Di ruang istirahat di belakang panggung, Andreas berdiri lalu keluar menuju ruang tunggu.Sementara Lily yang berdiri di panggung mengernyit lalu berta
"Ternyata kalian kakak beradik, pantas saja namanya mirip! Kalau begitu, Nona Lily, apakah Anda bersedia menemani kakak Anda menunjukkan karyanya?" tanya pembawa acara.Dalam hatinya, Lily sudah kesal setengah mati.Namun, Celine mencengkeram erat pergelangan tangannya, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan berusaha tersenyum. "Tentu saja!"Melihat masker di wajah Celine, pembawa acara pun berkata, "Nona Celine, masker Anda ...."Celine pun melepaskan maskernya.Wajahnya pucat pasi, terlihat lemah tak bertenaga.Melihat wajah ini, Hansen yang berada di area kursi VIP langsung berdiri dan terlihat sangat terkejut.Namun, saat ini semua orang sedang fokus ke panggung, tidak ada yang menyadari keanehannya.Kemudian, tiba-tiba muncul sebuah gambar desain di layar.Di gambar desain itu sangat banyak noda darah, membuat semua orang terkejut."Hah .... Kenapa begitu?""Ya, kenapa bisa ada noda darah?"Celine tertegun saat dia berbalik dan melihat gambar desain itu."Ini .... Apa yang terja