Ekspresi kesedihan itu muncul dan tertangkap oleh sorot mata Tuan Richard sehingga rasa menyesalnya pun bangkit.Tuan Richard langsung mengalihkan tatapannya."Baju itu ... nggak sengaja rusak."Tuan Richard tidak berani menatap mata Celine.Di dalam mata Tuan Richard pun muncul kekecewaan. Celine yang tidak tega langsung berkata, "Bolehkah aku mencoba untuk memperbaikinya?"Tuan Richard tertegun sejenak. Segera pria itu pun berkata, "Boleh! Tentu saja boleh!"Setelah menanyakan bahan yang dibutuhkan oleh Celine untuk memperbaikinya, Tuan Richard langsung memanggil Tante Noni.Dalam waktu singkat, jarum dan benang sudah disiapkan dan diantarkan untuk Celine.Celine mengambil jarum dan benang tersebut. Dia tahu bahwa dia bisa merancang baju pesta. Akan tetapi, dia sama sekali tidak yakin dalam hal menjahit dan memperbaiki. Ketika dia memegang jarum dan benang tersebut, di dalam benaknya seperti sudah muncul sebuah rancangan untuk memperbaiki.Celine melepaskan baju pesta itu dari gantun
Kalau dilihat dengan saksama, pola yang sangat rapi itu adalah hiasan untuk baju pesta tersebut.Seperti tidak ada bekas kerusakannya.Celine merasa sangat puas. Wanita itu melihat ke arah Tuan Richard dan menunggu pemeriksaannya.Richard juga merasa sangat puas. Saat itu, ketika dia memperhatikan pola sulaman yang ada di baju pestanya, ekspresi wajahnya sedikit berubah. Dia kembali memperhatikannya dari setiap sudut dan mengangkat wajahnya memperhatikan Celine."Kenapa kamu bisa tahu pola ini?"Tuan Richard bertanya dengan suara yang cukup keras. Sorot matanya ketika melihat Celine terlihat sangat aneh.Celine lantas tertegun dan matanya berhenti di pola yang dijahitnya itu.Kenapa dirinya bisa membuat pola ini?Celine juga tidak tahu.Bahkan ketika Celine menjahitnya, Celine juga tidak mengerti kenapa dia hanya teringat pada pola ini.Dia hanya menjahitnya dan menjahitnya, lalu jadilah pola seperti itu."Bicaralah!"Tuan Richard terus mendesaknya. Pria itu terus menatap Celine dan so
Rupanya seperti itu, ya?Celine dan Lily pernah tinggal bersama. Wajar sekali kalau Celine pernah melihat pola yang ada di tubuh Lily.Akan tetapi, Tuan Richard tetap melirik Celine dan ingin memastikannya sendiri. "Apakah seperti yang dia katakan?"Celine masih kebingungan.Apakah seperti yang dikatakan oleh wanita ini?Celine merasa bukan seperti itu. Di alam bawah sadarnya, Celine sama sekali tidak ingin memercayai perkataan Lily.Celine terus mengerutkan dahinya dan diam seribu bahasa.Wanita ini sedang berpikir kenapa dia bisa membuat pola seperti itu.Kalau diingat-ingat kembali, dia membuat sulaman itu seperti karena sangat fokus. Celine hanya ingin memperbaiki bagian yang rusak tersebut. Dia bahkan sama sekali tidak memikirkan bentuk pola ini dan langsung bisa menyulamnya.Mungkinkah di dalam ingatannya yang menghilang terdapat kenyataan tentang pola tersebut.Pola ini pasti merupakan sesuatu yang sangat penting sehingga dia bisa mengingatnya di dalam sanubarinya.Selain itu, r
"Lily, aku merasa agak dingin." Tuan Richard tidak tertarik berkeliling. Dia ingin kembali ke kamarnya dan memperhatikan pola dari baju pesta tersebut.Lily menunjukkan ekspresi sedikit keheranan dan bertanya, "Kalau begitu aku akan membantu Kakek untuk mengambil baju ....""Nggak usah!"Ketika Lily hendak berbalik, Tuan Richard langsung berbicara untuk menghentikannya, "Aku ingin kembali ke kamar saja."Mata Lily menunjukkan ekspresi tidak senang. Akan tetapi, dia tidak bisa membantah keinginan Tuan Richard.Wanita itu pun mendorong sang kakek hingga kembali ke kamar. Begitu masuk ke kamar tersebut, Lily menyadari bahwa fokus Tuan Richard terus dipusatkan pada baju pesta tersebut.Padahal, Tuan Richard sendiri yang merusak baju pesta ini. Celine benar-benar menjijikkan.Lily kira meskipun Celine sudah memperbaikinya, barang ini tetap sudah rusak. Sama seperti perasaan Tuan Richard kepada Celine. Meskipun Celine berusaha untuk memperbaikinya, semuanya akan menjadi sia-sia belaka.Lily
Tuan Richard adalah orang yang berulang tahun di hari ini. Lalu para tamu undangan juga sudah menunggu kemunculannya.Pria itu duduk di lift yang transparan dan perlahan-lahan bergerak turun dari lantai dua.Tatapan semua orang sudah berhenti di tubuhnya.Sebelum pria itu keluar dari lift, Tuan Richard meminta pengurus rumah untuk membantunya berdiri. Begitu Richard berdiri, semua orang pun bisa melihat baju pesta yang dipakainya.Hansen tidak bisa menyembunyikan rasa kaget di dalam matanya.Padahal baju pesta ini sudah rusak, tapi kenapa ....Begitu melihat sang kakek keluar dari lift, Hansen segera tersadar dan melangkah maju untuk memapah Tuan Richard."Kakek, baju ini ...."Setelah berada di sisi Tuan Richard, Hansen tidak tahan dan bertanya."Tadi Celine sudah memperbaikinya." Tuan Richard mengatakannya dengan suara yang sangat ringan. Nadanya juga terdengar hangat.Hansen langsung melihat ke arah bagian yang rusak. Sebelum sempat merasa gembira karena sang kakek telah memakai baj
"Carla, kemarilah!" Tuan Richard memberi isyarat agar mereka berdiri bersama.Carla melihat kedua sisi Tuan Richard dan berdiri di samping Lily dengan tenang.Meskipun Lily memiliki darah Keluarga Nadine yang mengalir di tubuhnya, wanita ini bertahun-tahun tumbuh di Keluarga Maira. Keluarga Maira memang tergolong berkecukupan, tapi aura Lily masih kalah jika dibandingkan dengan aura Carla.Apalagi, wajah Lily juga tidak terlalu cantik.Begitu Carla berdiri di sana, terlihat perbedaannya sangat kontras. Tamu-tamu juga bisa menilai siapa yang lebih hebat di antara keduanya.Meskipun mereka tidak mengutarakannya, sorot mata kedua Nona besar ini terlihat berbeda.Para tamu undangan tersebut tidak seramah sebelumnya lagi. Di dalam hatinya, Lily menjadi semakin tidak senang. Ketika orang-orang sedang mengucapkan selamat pada Tuan Richard, Lily segera melihat ke arah Carla dengan tidak senang."Lily, kenapa kamu melihatku seperti itu?" Carla mendekati Lily.Keduanya terlihat seperti sedang be
Pengurus rumah itu membuka buku silsilah keluarga tersebut dan Tuan Richard pun menuliskan nama Lily Nadine di atasnya.Lily benar-benar terbawa emosi.Namanya sudah diganti dan tertera di dalam buku silsilah Keluarga Nadine. Sekarang, dia sudah menjadi Nona besar Keluarga Nadine.Tatapan Lily pun bergerak ke depan dan menemukan nama Linda Marni. Di dalam hatinya, Lily tersenyum dingin.Dia mendengar Tante Susi berkata bahwa Aurora dulu tinggal di Desa Kenanga dan diangkat sebagai anak Keluarga Marni. Selanjutnya, Keluarga Nadine berhasil menemukannya. Tidak lama setelah pulang ke Keluarga Nadine, wanita ini kembali ke Desa Kenanga.Entah apa yang telah terjadi. Aurora mengganti namanya dari Linda Marni menjadi Aurora Nadine.Hal yang lebih tidak jelas adalah, Aurora bisa menghapus jejak pergantian namanya.Tidak ada siapa pun yang mengetahui bahwa Linda dan Aurora adalah orang yang sama. Hal ini membuat Lily lebih mudah mendapatkan kesempatan.Membayangkan dirinya telah memperoleh sem
Lalu Lily yang meletakkan harga dirinya jadi terlihat polos dan tidak berwarna ketika berdiri di samping Celine."Dia Nona Celine ....""Tuan Richard memang memiliki kemampuan penilaian yang sangat bagus. Semua cucu pilihannya memang terlihat menonjol."Ada orang yang lantas melontarkan pujian.Begitu Lily mendengar "Cucu pilihan", Lily merasa seperti tidak termasuk di dalamnya.Apa hanya dia sendiri yang tidak terlihat menonjol?Di dalam hatinya, Lily merasa sangat geram. Akan tetapi, dia tetap menjaga sikapnya.Lily sadar bahwa auranya tidak bisa mengalahkan aura Carla, lalu kecantikannya juga tidak bisa mengalahkan kecantikan Celine. Dia tidak bisa melakukan hal yang lain selain pura-pura baik. Wanita itu berlari kecil dan melewati Celine. Dia sudah terlebih dahulu tiba di hadapan Tuan Richard dan berkata dengan manja, "Kakek, sekarang kita sekeluarga sudah berkumpul."Wanita ini begitu berlapang dada dengan menambahkan Celine ke dalam Keluarga Nadine. Sorot mata Tuan Richard ketika
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny
Bu Celine ... sepertinya tidak tahu tentang ini?Tadi meski memakai topeng, mereka sepertinya pernah melihat wanita yang memakai gaun merah ini. Kalau dia adalah Bu Celine, berarti dari tadi sudah ada di sini.Di acara ini, ada begitu banyak orang yang membicarakan pembagian saham hari ini, kalaupun tadinya tidak tahu, sekarang juga harusnya sudah tahu!Seketika, suasananya sangat aneh.Semua orang hening, mereka melihat Celine lalu melihat Lala yang masih duduk di tanah dengan wajah pucat. Akhirnya, mereka melihat Hansen yang dari tadi tidak bersuara.Saat ini, Hansen yang sudah melihat Celine tetap tenang.Sama sekali tidak seperti orang yang baru tahu kalau Celine masih hidup, malah seperti orang yang sudah tahu dari awal.Kemudian, Hansen tersenyum tipis dan berkata, "Pembagian saham apa?"Beberapa kata itu membuat semua orang tertegun.Terutama Lily.Dia yang pikirannya sangat berantakan tiba-tiba jernih gara-gara kata-kata Hansen itu."Kak, hari ini di kantor, kamu memimpin rapat
Lily benar-benar panik, juga benar-benar takut.Kalaupun sudah melepas tangan Celine, dia tetap bisa merasakan suhu badan Celine. Wajah Lily pun sangat pucat."Kamu ... kenapa?" tanya Celine sambil tersenyum, seperti sedang mengkhawatirkannya.Namun saat ini, Lily tidak bisa mendengar suara apa pun. Dia hanya bisa melihat senyuman di wajah Celine, dan dia semakin yakin kalau itu adalah Celine! Celine yang masih hidup!Namun ... kenapa Celine masih hidup?Dia lihat dengan mata kepalanya sendiri gudang itu meledak, dia sendiri yang menekan tombol bomnya. Saat ini, dia masih ingat kekuatan ledakan itu, satu bom diikuti dengan satu bom, meledak secara berurutan. Kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk membuat tubuh orang meledak berkeping-keping.Dia juga melihat sendiri sisa mayat Celine yang bahkan wajahnya tidak terlihat.Lalu kalung itu ....Celine jelas-jelas sudah mati, kenapa bisa masih hidup?Di benak Lily, berbagai ingatan muncul, dia sedang mencari petunjuk.Sementara saat ini, ad