Share

S2 BAB 41 : Undangan Minum

Pagi yang tenang di kamar mereka.

Arion terbangun perlahan, matanya membuka lebar, dan pandangannya jatuh pada sosok Elara yang masih terlelap di sampingnya.

Wajah istrinya tampak damai, rambut panjangnya berserakan di atas bantal. Tubuhnya sebagian tertutupi oleh selimut yang melorot hingga menampakkan pundak telanjangnya.

Tanpa pikir panjang, Arion mencondongkan tubuh dan menanamkan kecupan lembut di pundak Elara, sebuah gestur penuh cinta yang membuatnya tersenyum samar.

Ia turun dari ranjang. Tubuhnya yang telanjang dada, bergerak anggun saat ia mengenakan celana piyama panjang yang tergeletak di lantai.

Otot-otot punggungnya bergerak sempurna, kulitnya memantulkan sinar pagi yang menyelinap melalui tirai, membuatnya tampak seperti sosok yang tak terjangkau—gagah, sempurna, dan mendominasi.

Arion berjalan ke meja di samping tempat tidur, mengambil ponselnya, lalu melangkah menuju balkon.

Di sana, ia berdiri tegap, mata kelabunya serius menatap layar ponsel.

Cahaya matahari pagi me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status