“Hey bangun!” Lelaki berbadan kekar membangunkan rekannya di samping.Ia bersama rekannya tersebut berada di dalam mobil double cabin berwarna hitam.“Huh?” Sang rekan terbangun dan menoleh.“Nona keluar.”“Apa?”“Cepat jalankan mobilnya!”Lelaki yang baru dibangunkan itu mengusap wajah lalu menegakkan tubuh. Dengan sigap ia menyalakan mesin mobil dan melajukannya perlahan.“Nona menggunakan taksi online. Tapi mau kemana?” Lelaki yang berada di belakang kemudi bertanya-tanya.“Sudah ikuti saja,” Rekannya yang duduk di samping, sedikit menyentak. “Kalau terjadi apa-apa pada Nona itu, kita berdua akan digantung Bos.”“Ya, kau benar.” Ia bergidik ngeri membayangkan konsekuensi yang akan mereka berdua hadapi, jika mereka gagal dalam tugas khusus yang diberikan pada mereka oleh Bos Besar mereka.Keduanya jatuh dalam keheningan yang lahir dari ekspresi serius mereka --terpancang ke depan, tepat pada sebuah mobil yang membawa pergi Elara Willow.Sekitar beberapa puluh menit berikutnya, Elara
“Arion besar di sini? Di San Francisco?” Elara mengernyit. Ini adalah informasi baru baginya.“Tidak juga. Karena suatu hal. Ah ya, jadi apakah kau sudah lama menjadi kekasih Arion?” Zhenzhen terlihat tidak ingin membahas itu lebih lanjut dan langsung beralih topik.“Tidak. Belum lama. Hanya beberapa bulan,” jawab Elara.Pikirannya masih tertarik pada kalimat tentang ‘suatu hal’ yang tadi sempat disebutkan Zhenzhen. Namun ia merasa tidak pantas untuk memaksa bertanya lebih jauh.Ia beralih pada Arion, sebelum matanya kembali bersitatap dengan manik hitam Zhenzhen. “Maaf nona Zhen. Aku salah paham tadi.”“It’s ok. Not a big deal,” (Tidak apa. Bukan masalah besar) tukas Zhenzhen masih tersenyum.Wanita itu tampak memang murah senyum. Elara menyukai keramahan Zhenzhen dan suaminya --mungkin itu karakteristik orang Asia, Elara tidak begitu paham, dan hanya merasakan nyaman saat berinteraksi dengan pasangan ini.“Ah, bagaimana aku harus membawanya? Tubuhnya sangat berat…” gumam Elara setel
Kedua langkah Isabelle terhenti.Kepalanya berputar sekeliling, mencari.Sekitar lima menit lalu Isabelle telah tiba di basement --tempat parkirnya mobil-mobil tamu hotel itu.Ia menggunakan akses khusus lift dari suite langsung ke basement, tidak perlu berpindah lift dan tidak bercampur atau berpapasan dengan tamu-tamu hotel lainnya yang tinggal di kamar standar.Isabelle merasa bersyukur telah memesan dua suite yang ada di lantai tempat ia berada. Salah satunya karena alasan kenyamanan dan privasi.Ia tidak ingin satu lantai dengan tamu lain.Suatu pemborosan, namun itu bukanlah masalah bagi seorang Goldwin.Isabelle meneruskan langkahnya dengan mata menyusuri deretan mobil yang terparkir rapi.Pada tiga langkah berikutnya, tiba-tiba satu tangan menarik lengan Isabelle dari belakang.“Akh!!”Tangan lain membekap mulut perempuan itu.Isabelle terengah dengan mata membelalak --kaget, meskipun bisa memperkirakan siapa pelakunya.Benar saja.Sosok yang membekap Isabelle itu menurunkan ke
“Mengakhiri…?”“Ya. Mengakhiri pernikahan aneh kita,” ulang Arion. Kini ia mengarahkan tatapannya pada raut wajah gadis itu.Bibir Elara bergerak, hendak berkata lebih banyak.Namun entah mengapa, ia serasa kehilangan kata.Seharusnya ia bahagia, senang dan lega karena Arion menanyakan tentang ini padanya.Bukankah ini yang diinginkan Elara?Namun, lagi-lagi entah mengapa, Elara tidak lagi terlalu menginginkan pembahasan soal mengakhiri pernikahan mereka.Mungkin ia hanya merasa terlalu sayang pada uang yang seharusnya menjadi miliknya itu. Uang lima ratus ribu dolar kompensasi, lalu uang empat juta sekian --peninggalan mendiang sang ibu.Jika ia setuju mengakhiri pernikahan mereka, bukankah ia harus membayar Arion dan memberikan semua uang itu?Tapi, rasanya itu tidak terlalu seperti itu.“Aku--” Elara meneguk saliva.Tidak ada kata yang keluar dari mulut gadis itu. Dan Arion bisa melihat kebingungan dari
Elara menceritakan asal muasal pernikahannya dengan Arion.Bagaimana Arion menginginkan kesuciannya, sebagai ganti darah Rh-Null untuk didonorkan pada nenek Elara.Lalu bagaimana Elara akhirnya mengetahui bahwa ternyata Arion tidak bergolongan darah yang langka itu. Tapi memang telah memberikan darah langka jenis itu untuk neneknya.“Dia pria licik!” Jeanne mengernyit.“I know, rite?” (Iya kan?)“Pria licik yang seksi,” kata Jeanne lagi. “Dan menginginkanmu, sampai melakukan itu untuk mendapatkanmu. Keren!”“J….” Elara mendesah tanpa daya.“Hey, lihat sisi terangnya. Dia benar-benar menikahimu. Jika dia sebrengsek itu, dia hanya akan menidurimu tanpa memikirkan permintaanmu. Ya kan?”“Aku--”“Lagipula dia sangat tampan dan seksi. Dia menjadi keluarga untukmu. Di mana ruginya?”Elara terdiam.“Dia juga yang tanpa ragu menyelam ke kolam yang dingin, menyelamatkanmu. Look, aku tidak tahu keburukan apalagi yang dia lakukan padamu, selain menipumu dengan memanipulasimu soal darah itu. Tapi,
“Apa yang terjadi? Astaga Ella!” Lucas bergegas masuk lalu memapah Isabelle kembali ke dalam kamarnya. “You look like shit.”“Apa yang terjadi?” Lucas kembali bertanya setelah ia mendudukkan Isabelle di atas ranjang dan menyelimuti tubuh perempuan itu hingga perutnya.Lucas mengatur susunan bantal agar tinggi dan bisa menjadi sandaran yang nyaman untuk kepala Isabelle.“Sudah, Lucas.” Isabelle berkata dengan suara lemah dan menghentikan Lucas yang terlihat sibuk mengatur kenyamanan untuk dirinya.“Sungguh. Apa yang terjadi? Badan mu dingin, wajahmu sangat pucat.” Lucas duduk di sisi ranjang Isabelle dan memperhatikan perempuan itu dengan lekat.“Aku baik-baik saja. Mungkin mau flu.”“Kau pikir aku percaya?” Lucas langsung membantah. “Aku akan panggilkan dokter.”Pria berambut ikal itu langsung mengeluarkan ponsel dan hendak menghubungi seseorang, ketika Isabelle mengangkat sebelah tangan dan mencegahnya.“Jangan. Tidak perlu. B
Lucas menarik napas lega.Pembicaraannya dengan Lenora Ellworth telah berakhir beberapa menit lalu dan ia mendapatkan tanggapan sesuai harapannya.Lenora adalah bibi kandung Lucas Enzo. Ia merupakan adik kandung dari ayah Lucas dan sangat menyayangi Lucas dan menjadikannya keponakan favorit Lenora.Lenora dinikahi ayah Arion empat tahun lalu dan menjadi Nyonya Ellworth, menggantikan ibu kandung Arion yang telah lama meninggal.Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan ibu kandung Arion saat Arion kanak-kanak dulu. Tidak ada yang berani membicarakan itu.Seolah segala sesuatu yang menyangkut mendiang ibu kandung Arion adalah rahasia besar yang ditutup dengan sangat rapi dan rapat oleh keluarga Ellworth.Hingga kini, Lucas sendiri tidak yakin bibi tersayangnya mengetahui tentang hal itu.Namun demikian, Arion termasuk menghormati Lenora dan sejauh ini cukup patuh ketika Lenora memintanya melakukan sesuatu.Lucas berharap, kali ini pun Arion bisa mendengarkan Lenora.Lucas meniup udara
“So do you like it, Sir?” (Jadi apakah kau menyukainya, Tuan?) Jeanne mengulang lagi pertanyaannya.Tangannya yang memegang ponsel milik Elara, terarah pada gadis bersurai cokelat madu dan lingkar zamrud yang tengah duduk canggung.Elara beberapa kali hendak merebut kembali ponselnya, namun Jeanne dengan gesit menjauhkan ponsel dan memberi tatapan peringatan.‘I love it.’ (Aku sangat menyukainya) Terdengar jawaban dari Arion di layar.‘Tunggu aku di rumah,’ lanjut pria itu. ‘I’ve got something to give you.’ (Aku memiliki sesuatu untuk diberikan padamu.)Jeanne membulatkan mata lalu mengerling pada Elara.“Emm ya. Aku sebentar lagi pulang.” Elara telah berhasil merebut ponselnya dari Jeanne dan langsung membalikkan tubuh dan berjalan menjauh dari Jeanne.‘Katakan jika kau membutuhkan uang untuk membeli sesuatu lainnya.’ Arion berkata tepat setelah Elara memasang handsfree di salah satu telinganya.“Apa kau baru gajian?”‘Hm. Ya.’Elara tertawa kecil.Di toko perhiasan, Arion menyandarka