Share

Part 56A

Part 56

Pria itu masih bersimpuh di samping pusara ibunya, matanya memandang ke arah batu nisan. Ada yang kosong dalam hatinya. Hampa ia rasakan, seolah tiada semangat menjalani hari-hari.

Kini tak ada sosok yang bisa menasihatinya, tak ada lagi sosok yang membuatnya kuat dan berdiri teguh penuh semangat. Rasanya sangat menyakitkan dada kala sosok yang teramat dicintai itu sudah tak ada di sisi. Begitu sakit rasanya kehilangan.

Empat puluh hari sudah berlalu, ibu telah pergi meninggalkan semuanya. Dan semalam, Dewangga sudah mengadakan doa dan tahlil dengan beberapa warga sekitar untuk mendoakan ibunda tercintanya.

Taburan bunga memenuhi pusaranya lagi. Dewangga juga masih melantunkan doa untuk ibunya.

“Bu, aku akan pergi ke Jakarta. Seperti kata ibu, aku harus tetap memperjuangkan cinta. Aku akan menikahi Risna, Bu. Semoga saja Risna mau menerimaku."

"Andai ibu masih di sini, pasti senang bukan dengan keputusanku ini? Terlebih ada hal yang membahagiakan juga, mamanya Risna sudah semb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status