Share

Part 57B

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2023-04-17 06:48:06

Keesokan paginya, tetangga di kampung izin pulang, sedangkan Dewangga mencari rumah kontrakan untuk tempatnya tinggal, mencari tempat tinggal yang lebih dekat dengan perusahaan Reyhan yang baru, agar bisa ditempuh dengan jarak yang dekat.

Ia diamanahi memegang kantor baru dan melaporkan semua aktivitas pekerjaan di sana. Karena juga masih dalam tahap pembangunan, belum jadi 100%.

Dewangga akan bekerja dengan serius dan loyalitas. Sebab tak ingin mengecewakan Risna maupun Reyhan. Ia akan membuktikan meski orang kampung, dia pun mampu.

Dewangga juga sudah punya pengalaman kerja bertahun-tahun, jadi tak begitu sulit untuknya.

***

Dua bulan berlalu, Risna dan Dewangga sudah memantapkan hati untuk menikah sebelum ramadhan tahun ini. Mereka tak ingin berlama-lama agar tak timbul fitnah.

Meskipun baik Risna dan Dewangga sama-sama sibuk pada pekerjaan masing-masing. Bertemu pun hanya satu minggu sekali saat Dewa mengunjungi Risna ketika weekedn, itupun sangat sebentar. hanya makan malam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
lina ardiana
lanjuuut thor sayang
goodnovel comment avatar
Septy Hadiana Wahyunizzar
good luck Risna
goodnovel comment avatar
Irawati Sianipar
bagus risna
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 58

    Part 58Risna tak bisa menahan perasaannya lagi, dia menangis tergugu saat sampai di mobil. Ayah dan ibu tirinya sungguh keterlaluan. Dewangga hanya diam dan terus memandang calon istrinya dengan perasaan iba, membiarkan Risna meluapkan perasaan serta kekesalannya.“Aku tidak menyangka, papa dan istrinya begitu tega bicara itu pada kita, Mas. Aku benar-benar gak nyangka. Rasanya sakit hatiku, Mas. Pantas saja, Kak Reyhan tak pernah mau akur dengan papa dan mama tiri, ternyata ini alasannya.Dewangga menyodorkan tissue pada Risna.“Iya, aku paham perasaanmu, Dek. Kamu sabar ya.”“Aku memang gak punya kesabaran yang luas, Mas.” “Istighfar dulu, Dek, lalu minum ini,” ucap Dewangga seraya menyodorkan air mineral ke arah Risna.Risna menghela napas dalam-dalam seraya beristighfar lirih. Lalu meminum air mineral itu beberapa teguk. Saat ini perasaannya sudah jauh lebih baik.“Benar kata Kak Reyhan, lebih baik memang tak mengenal mereka.”Dewangga mengangguk, masih terus memandangi wajah wa

    Last Updated : 2023-04-19
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 59

    Part 59Hari HAcara pernikahan di gelar di sebuah gedung yang sudah disewa oleh Reyhan. Ya, Reyhan mempersiapkan semuanya dari mulai gedung dan wedding organizernya. Mau tak mau Risna setuju karena katanya ini adalah persembahan untuk sang adik tercinta. Gedung serbaguna itu sudah di dekorasi dengan apik. Lantunan musik klasik ikut meramaikan acara. Hiasan dari kain satin berpadu kain tile serba putih dan pink, tak lupa bunga wisteria untuk menyemarakkan suasana, makin menambah kesan apik. Karena bentuknya yang menarik dan warnanya yang begitu indah.Kerlap-kerlip lampu warna gold, menambah kesan yang artistik. Bunga-bunga mawar berwarna pink dan putih juga diletakkan di beberapa tiang penyangga serta di tengah-tengah meja pengunjung, membuat kesan yang manis romantis.Senyuman manis terukir di bibirnya. Saat ini, Risna sudah dirias cantik bak seorang ratu, kebaya putih dan hijabnya dengan taburan payet miyuki membalut tubuhnya yang ramping. Hiasan headpice yang mewah dan elegan men

    Last Updated : 2023-04-20
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 60

    Part 60Pernikahan berjalan dengan lancar, berkat penjagaan yamg ketat. Semua tamu undangan yang hadir memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang selalu mengukir senyuman manis.Setelah resepsi digelar dengan mewah dan meriah, selesai acara pengantin pun segera pulang ke rumah. Sekitar pukul sembilan malam, Pak Kamal mengantar sang pengantin dan juga Bu Salamah ke rumah Reyhan. Meskipun Pak Hadiwilaga meminta Risna dan Dewangga untuk tinggal sementara waktu di rumah utama, mereka menolaknya.Satu hari terasa begitu melelahkan jugamembahagiakan. Meski masih terasa gugup dan canggung, tapi Dewangga selalu menggenggam tangannya Risna, memberikan kehangatan dan ketenangan untuknya.Karena terlampau lelah, Risna tertidur dan bersandar di bahu sang suami. Dia memang sudah melepas semua atribut dan aksesoris pengantinnya. Hanya kebaya dan riasan make-up yang masih belum terhapus dari wajahnya.Saat sampai di rumah, Risna merasa takjub, ternyata rumah pun diberi dekorasi minimalis

    Last Updated : 2023-04-23
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 61

    Part 61"Kalian bener gak mau jalan-jalan atau honeymoon gitu?" tanya Reyhan pada adiknya saat berkesempatan makan malam bersama.Risna menoleh ke arah Dewangga, pasangan itu hanya saling melempar senyum."Tidak, Kak. Aku kan masih ada pekerjaan dan juga kuliah. Mas Dewa juga kerjaannya padat, gak mungkin bisa ditinggal.""Kan bisa izin dulu, Dek.""Tidak, Kak. Kita masih menikmati moment ini. Kan kita baru izin beberapa hari yang lalu untuk melangsungkan pernikahan, rasanya gak pantas kalau ambil izin lagi untuk jalan-jalan. Iya kan, Mas?""Iya. Tidak usah repot-repot, Bang. Kebersamaan seperti ini saja kami sudah merasa bahagia," tandas Dewangga."Ya sudah kalau begitu. Ingat ya Dewa, kamu harus menjaga istrimu dengan baik," ujar Reyhan. Dia memang sangat sayang pada adiknya"Tentu saja, Bang."***"Dek ...""Risna, bangun sayang ...."Terdengar suara yang berbisik di telinga. Mata mulai mengerjap pelan, Risna melihat wajah Dewangga yang tengah tersenyum. "Cepat mandi gih, sebentar

    Last Updated : 2023-04-27
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 61 B

    Suasana hening sejenak."Aku tidak mau pergi dari sini. Kecuali kalau kakak sudah menikah!" tukas Risna kemudian.Dua pria itu langsung menatap ke arah wanita kesayangannya. Apalagi Reyhan, matanya melebar saat sang adik berkata seperti itu. Sedangkan Risna tersenyum."Dan kamu, Mas Dewa, kamu harus menyediakan rumah untukku. Kalau Kak Reyhan menikah, kita tak mungkin tinggal di sini. Mereka pasti butuh privasi," ujar Risna kemudian."Hey, Risna. Kakakmu ini tidak ingin menikah," sahut Reyhan tegas. Ekspresi wajahnya berubah kaku."Kenapa tidak? Memangnya kakak mau menjomlo seumur hidup? Kakak bisa kesepian kalau gitu. Harus ada pasangan yang menemani hidup kakak, berbagi kasih sayang, dan membuat keturunan keluarga Hadiwilaga," ucap Risna lagi.Reyhan justru terbatuk-batuk mendengar ucapan sang adik, kala itu Risna hanya tersenyum. Ia pun menginginkan kehidupan kakaknya bahagia."Iya, Nak, kamu sudah mapan dan cukup umur untuk menikah, apa tak ada perempuan yang kamu cintai?" Kali in

    Last Updated : 2023-04-27
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 62A

    Part 62Alya menjatuhkan bobot tubuhnya dengan kesal. "Kenapa sih harus bertemu denganmumereka lagi, mereka lagi? Kayak gak ada orang lain di dunia ini saja!" gerutu Alya kesal. Sungguh sebenarnya dalam hati, Alya begitu kesal karena Risna pasti mendapatkan yang lebih baik darinya. Kakaknya yang dulu terlihat seperti pengangguran pun ternyata kini menjadi orang yang lebih sukses.Ada perasaan iri menjalar dalam hatinya kala melihat Risna tampak berbahagia. Bahkan ia sendiri harus rela pontang-panting dengan uang secukupnya dari suami dan tinggal di rumah kontrakan yang kecil. Huh! Lagi, dia membuang napas kasar.Ramdan menoleh memandang heran istrinya usai meletakkan bayi Raya ke stroller."Harusnya kamu nggak perlu marah, Alya.""Tapi kakakmu itu menuduhku sembarangan, Mas!""Ya udah nggak usah ditanggapi. Kalau memang itu nggak benar kenapa kamu harus marah-marah."Alya mendengus, sekarang sang suami justru malah membela mantan istri dan kakaknya itu."Sudah deh, Al hidup kita s

    Last Updated : 2023-04-28
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 62B

    "Baik, Pak." Ramdan menggangguk lesu. Ia pun undur diri dari hadapan Pak Hadiwilaga. Padahal selama ini dia orang kepercayaannya.Ah! Ramdan mendesah kesal. Memang setelah kelahiran baby Raya, dia jadi kurang istirahat. Terkadang Alya tidur tak mau bangun, sedangkan Raya menangis karena popoknya basah.Ia mengusap wajahnya kasar, langkahnya mendadak berhenti kala melihat Risna tengah berbincang dengan seorang laki-laki yang tak lain tak bukan dia adalah kakaknya sendiri. Penampilannya sungguh rapi, sepertinya ia ada meeting di sini. Karena di belakangnya ada orang lain juga yang diduga sebagai asistennya. Membawa map dokumen.Risna tampak tertawa senang saat berbincang dengan Dewangga. Ia tak pernah melihat senyuman sebahagia itu kecuali saat dia menikah dengannya dulu. Wajah Risna tampak semringah dengan rona yang memerah. "Manis sekali sekarang dia," lirih Ramdan. Ia menggeleng pelan, lalu kembali melangkah menuju ruangannya.***"Mas, kamu datang kesini?" tanya Risna seraya ters

    Last Updated : 2023-04-28
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 63A

    Part 63Hati dan pikiran Ramdan benar-benar kalut. Perasaannya hancur remuk redam. Anak yang selama ini ia perjuangkan, nyatanya justru menorehkan luka yang begitu dalam.Setelah hampir satu jam termenung dan merasakan sesak luar biasa, duduk sendiri di bangku tunggu rumah sakit. Ramdan melangkah gontai keluar dan menuju mobil.Ia menghempaskan napas kasar sebelum mengemudikan mobilnya ke kantor.Nada di ponselnya berdering, membuyarkan lamunan. Sebuah panggilan dari Alya, tapi dia abaikan. Namun berulang kali Alya terus menelepon, membuat Ramdan makin emosi, terasa berisik di telinga. Aaarggh! Ngapain sih dia telpon segala! pekik Ramdan dalam hatinya.Tak lama Alya mengirimkan sebuah pesan untuknya.[Mas, tolong angkat teleponnya, penting!!!]Alya mulai memanggil lagi, dengan terpaksa akhirnya Ramdan memencet tanda telepon warna hijau untuk menerima panggilan."Ya, ada apa?" tanya Ramdan dengan ketus. Ia benar-benar sakit hati."Mas, tolong pulang, mas..." jawab Alya dengan sesenggu

    Last Updated : 2023-04-30

Latest chapter

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 83. END

    Part 83Dua tahun berlalu... Ini hari yang paling membahagiakan untuk Risna, karena dia berhasil menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang mahasiswi. Hari ini adalah hari kelulusan alias hari wisuda di perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu. Gadis kecil mungil itu berlarian kecil menuju Risna. "Ate ate ate...." ocehnya dengan lucu. Risna yang tengah dirias dan memakai kebaya dan rok dari kain jarik menoleh ke arah bocah mungil itu. Dewangga tersenyum, langsung menggendong gadis mungil itu dan menciuminya. "Ate..." Ia terlihat berontak tak ingin digendong oleh Dewangga, tangan gadis kecil itu terulur padanya. "Sini, Mas, Rina sepertinya ingin digendong olehku," sahut Risna sambil senyum. Risna menciuminya dan menjawil pipinya yang chubby. "Keponakan ante udah wangi nih, udah siap mau ikut tante?" tanya Risna dengan lembut.Arina manggut-manggut sambil mengoceh tak jelas lagi. Ya, dia Arina, putri mungil kakaknya, Reyhan dan Zahra. Umurnya satu tahun lebih beberapa bulan, h

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 82

    Part 82Risna melambaikan tangan saat mengantar kepergian sang kakak dan istrinya di Bandara."Semoga sukses bulan madunya, Kak dan cepat dapat momongan!" seru Risna sambil tertawa renyah. Reyhan mengusap lembut kepala adiknya sambil tersenyum. Begitu pula dengan Zahra, dia yang sedari tadi berdiri di samping suaminya, merasa agak gugup karena ini pengalaman pertamanya untuk naik pesawat."Kamu juga ya, Dek. Pokoknya kita harus berikan kebahagiaan untuk papa dan mama. Dewa, kupercayakan sepenuhnya padamu. Jaga adikku dengan baik," sahut Reyhan."Tentu, Bang. Risna sudah jadi tanggung jawabku.""Aku juga titip papa dan mama ya. Kabari kalau ada apa-apa.""Iya, Bang, pasti. Abang gak perlu khawatir. Bersenang-senanglah bersama istri dan jangan pikirkan kami. Semoga honeymoonya sukses."Reyhan dan Zahra tersenyum, kemudian ia segera menuju ke pesawat setelah ada pengumuman, pesawat akan take off.Dewangga dan Risna saling berpandangan sejenak lalu melempar senyum. Mereka pulang setelah

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 81

    Part 81Kini Pak Hadiwilaga bisa bernapas dengan lega. Sungguh, ia tak menyangka, ternyata selama ini ia memelihara dua penjahat sekaligus selama puluhan tahun! Miris bukan?Bahkan Derry masih satu kerabat dengan istrinya itu. Maksudnya sang mantan istri.Reyhan dan yang lain pun baru tahu kalau dalang dibalik hilangnya Risna dulu adalah Bu Martha. Semua bukti dia dapatkan saat orang suruhannya melakukan penggeledahan di rumah terbengkalai milik Martha. Ia menemukan sebuah catatan diantara tumpukan buku yang sudah usang. Catatan yang menjelaskan dimana saja ia harus beraksi bersama.Saat pertama mengetahuinya, dadanya berdebar sangat kencang, jadi Martha memang sudah mengincar keluarganya dari dulu. Dia benar-benar tak kenal lelah untuk mendapatkan papanya. Obsesinya karena ingin jadi orang kaya hingga melemahkan akal pikirannya. *** Tiga wanita itu tengah berkumpul di ruang tamu, mereka tengah membicarakan pesta syukuran untuk pernikahan Reyhan dan Zahra. Mereka melihat-lihat foto

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80B

    Tak ingin membuang-buang waktu dan berkonsultasi dengan dokter yang merawat ayahnya, Reyhan meminta surat pengantar agar bisa membawa ayahnya ke rumah sakit lain yang lebih besar dan lengkap peralatan medisnya. Hal itu disetujui oleh pihak RS. Agar Pak Hadiwilaga mendapatkan perawatan semaksimal mungkin tanpa gangguan dari siapapun lagi.Setelah mengurus berkas-berkas sekaligus administrasinya, Pak Hadiwilaga langsung dibawa pergi dengan ambulance. Disusul oleh Reyhan dan juga Zahra di mobil belakang.Reyhan bertindak cepat agar tak keduluan oleh sang ibu tirinya. Ia mendapatkan laporan dari Arfan dan Zhafi mengenai rencana licik Martha ingin membuat kondisi Pak Hadiwilaga makin memburuk. Meskipun kemarin Pak Hadiwilaga terlihat lebih baik dari pada biasanya, tapi sebentar-sebentar terbangun dan merasakan dadanya yang begitu sesak."Dek Zahra, aku mau minta satu permohonan padamu," ujar Reyhan saat berjaga dalam ruang perawatan ayahnya di rumah sakit yang baru."Katakan, Mas.""Tolong

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80A

    Part 80Beberapa waktu sebelumnya ... Setelah Ramdan pergi dan tak kembali lagi. Dia menghubungi lelaki itu berkali-kali tapi tak kunjung direspon. Ia juga tetap menunggunya pulang, tapi sampai sekarang, Ramdan tak pernah kembali. Alya bingung dan frustasi. Apa yang harus ia lakukan sekarang, tak ada lagi yang menanggung biaya hidupnya.Hingga akhirnya tiba waktunya bayar kontrakan, tapi Alya tak sanggup membayarnya karena uangnya sudah habis, habis untuk makan, dia dan anak-anak."Maaf ya, Mbak. Tidak ada toleransi. Bukan karena saya manusia yang tidak punya hati, bisnis tetaplah bisnis. Jadi lebih baik sekarang mbaknya dan anak-anak pergi dari kontrakan saya," tukas pemilik kontrakan yang sudah memberi waktu lewat dua hari dari jatuh tempo."Pak, saya mohon, tunggu sampai suami saya pulang!" Alya memohon dengan mata berkaca-kaca. Tapi pemilik kontrakan itu tak menggubrisnya. Hidup Alya makin kacau."Maaf ya, Mbak, penghuni baru akan segera datang, jadi tolong kosongkan kontrakan

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 79

    Part 79Saat wanita itu mendongak, baik Dewangga dan Risna sangat terkejut saat melihatnya dengan penampilan yang awut-awutan tak karuan."Ka-kamu?"Alya terperanjat kaget melihat mereka kini ada di dekatnya. "Alya, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Dewangga tak habis pikir, pada wanita yang suka sekali bersandiwara."Kamu sengaja ya melakukan ini? Kamu ingin mencelakakan dirimu sendiri dan bayimu itu?"Alya bangkit seraya mendekap bayinya yang masih terus menangis. Dia menggeleng pelan lalu beringsut mundur ke pinggir jalan. Badannya sudah tak terurus, wajah kusut dan kumal, begitu pula dengan bajunya yang tampak kotor dan dekil. Dia tak menanggapi ucapan dari Dewangga maupun pandangan menuntut dari Risna yang seolah ingin tahu apa yang terjadi pada dirinya. Dia berlari-lari kecil sambil terus menggendong bayinya yang kelaparan."Mas, apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Risna sambil terus memandang wanita itu yang berjalan terus tanpa menoleh lagi. Ia berjalan tanpa alas

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 78

    Part 78"Kau sudah pulang rupanya, lalu siapa wanita di sampingmu?" Bu Martha berjalan menghampirinya begitu pula dengan Karina. Ia tersenyum penuh kepalsuan."Mas, aku senang sekali kamu akhirnya pulang juga. Aku kangen sekali sama kamu. Aku ikut khawatir saat tante bilang kalau kamu hilang kontak dan gak ada kabar berhari-hari. Aku cemas sekali, Mas," ucap Karina. Ia hendak memeluk Reyhan tapi langsung ditepis lelaki itu.Karina tersenyum dan melirik ke arah wanita di samping Reyhan dengan tatapan sinis. Dadanya sudah berdesir rasa cemburu ketika melihat tangan Reyhan menggenggam erat wanita di sampingnya."Dia istriku," sahut Reyhan kemudian. Tampak keterkejutan yang begitu kentara di wajah keduanya."Istri? Sejak kapan kamu menikah? Memangnya kamu kenal dengan dia?" tanya Bu Martha penasaran. "Makanya kedatanganku kesini karena ingin mengenalkan istriku pada kalian. Namanya Zahra, aku menikah dengannya dua hari yang lalu.""Mas Reyhan, kamu serius menikah dengannya?" Karina tamp

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77B

    Ia menoleh ke arah sang suami, Reyhan sudah memejamkan matanya, sepertinya ia sudah sangat kelelahan, hingga tertidur tanpa sadar. Zahra tersenyum memandang wajah tampan di hadapannya. Reyhan benar-benar pria yang baik. Sikapnya sangat dewasa kala menghadapi masalah, meski terkesan cuek dan dingin tapi nyatanya dia sangat peduli.*** Pagi harinya, 5 orang pekerja di rumah Reyhan dikumpulkan jadi satu di halaman belakang. Mereka saling pandang karena tak tahu menahu apa yang akan dilakukan sang majikan pada mereka. Bik Sawi, Bik Marni, Pak Herman, Pak Doni dan Pak Agus berdiri dengan raut wajah bingung.Reyhan dan Pak Kamal menghampiri mereka. "Bapak dan bibi sekalian, apa kalian tahu kenapa kalian dikumpulkan di sini?" tanya Reyhan dengan tatapan tajam. Ia memabdang para pekerja di rumahnya satu per satu."Tidak, Pak," sahut mereka serempak. Kali ini mereka saling tertunduk."Saya ingin bertanya pada kalian, apa gaji yang selama ini saya berikan itu kurang?""Ti-tidak, Pak.""Apa b

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77A

    Part 77Semua sudah berkumpul di meja makan. Zahra tampak kikuk dan hanya diam melihat aneka makanan yang terhidang di meja. Baginya ini begitu mewah."Kenapa diam saja kakak ipar? Apa kakak tidak suka dengan menu ini?" tanya Risna heran. Yang ditanya justru terisak. Ia sangat terharu. "Bukan, bukan itu. Tapi ... terima kasih banyak, terima kasih kalian sudah menerimaku," ujar Zahra lagi.Reyhan hanya tersenyum. Begitu pula dengan Bu Salamah serta anggota keluarga yang lain."Kamu adalah menantuku, Nak. Itu artinya kamu adalah bagian keluarga kami, jangan merasa sungkan begitu."Zahra mengangguk pelan meski ragu."Iya kakak ipar, kamu adalah istri kakakku berarti kakakku juga.""Ehemmm ...! Kalau begitu Risna, panggil dia dengan panggilan yang lebih akrab lagi, biar dia terbiasa dan terkesan dengan kita semua," pungkas Reyhan."Baiklah, aku akan memanggilmu, Mbak Zahra. Ayo mbak, dimakan. Ini semua masakan Bik Marni dan juga aku," jawab Risna.Zahra tersenyum. "Terima kasih, Dek. Ter

DMCA.com Protection Status