Share

Bab 11 - Rambut Merah?

Leon memandang Mentari. Perlahan Leon ingat kalau gadis imut dan sedikit kurus itu adalah gadis yang bingung mencari kerja di mal itu. Bagus juga, akhirnya ada pekerjaan buatnya.

"Iya, nama gue Agus," ulang pemuda itu yang tak lain adalah Leon.

"Hee ... hee ..." Senyum Mentari melebar. Tapi tangannya terulur juga menyalami Leon.

"Kenapa lu ketawa?" Ganti Leon yang merasa heran dengan reaksi Leon.

"Nggak, ga apa-apa. Hee ... Mas Agus, iya ..." Mentari mengangguk-angguk lalu melepas jabat tangan mereka.

"Mas Agus?" ulang Leon makin heran. Aneh sekali dengan panggilan itu. Dia dipanggil Mas!

"Pagi!" Suara besar membuyarkan perkenalan Mentari dan Leon. Keduanya menoleh ke arah suara itu, tampaklah pria dan wanita berjalan mendekat. Suara besar itu adalah suara Alman. Mentari tidak terkejut. Sedang wanita yang di sampingnya, Mentari belum pernah melihatnya.

"Ah, dia sudah di sini, Pak Alman. Bapak bener, dia memang rajin," Wanita itu menatap lurus pada Mentari. Ada senyum kecil dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status