“Tuan Melvin, ini Boris dari divisi dua Daidalos. Aku bersama Tuan Muda sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Tuan Muda minta tolong agar Tuan Melvin memberi perintah pada anggota kita yang berjaga di sekitar perbatasan kota, datang ke kantor polisi.“Kata Tuan Muda, kantor polisi harus tahu kalau radius dua kilometer dari Cliff Inna merupakan daerah berbahaya dan hanya businessman Daidalos yang boleh memasuki wilayah itu.”“Bravo, Boris, akan kulaksanakan. Tapi, aku ingin memastikan satu hal...”“Apa itu, Tuan?” Boris semakin penasaran. Dia khawatir akan keselamatan tuannya. Meski dia adalah tangan kiri Kenzo, dia tetap masih berada di bawah kendali Melvin selaku tangan kanan atau ajudan utama.“Apa kalian yakin, bisa melawan Greg tanpa butuh bantuan anggota yang lain?”Gleg!Boris menelan ludah.“A-apa, Tuan? Jangan bilang, Greg sedang dalam perjalanan ke Cliff Inna!”“Benar. Barusan, aku dapat info dari markas pusat. Kamu pasti tahu, kan, dia bukan laki-laki biasa. Dia man
“Kenzo, barusan aku dapat mandat dari Tuan Besar Lionel. Kamu diuruh mencairkan beberapa ratus dollar di ATM yang aku berikan kapan hari lalu. Pergilah ke Bank Platina di pusat ibukota. Setelah itu, carilah villa mewah yang kelak jadi tempat tinggalmu.”Baru saja ingin menutup mata, ponselnya berdering, dan Melvin segera memberi perintah.“Hmm, aku masih ngantuk. Apa nggak bisa diundur sampai nanti siang atau sore?” Kenzo menguap setelah semalaman tidak tidur.“Tuan Besar Lionel ingin kamu segera pergi. Aku sarankan, villa Heaven Garden yang letaknya ada di perkomplekan mewah Heaven Garden.”“Ah, sialan! Oke. Aku pergi sekarang.”Dengan kantung mata bengkak dan pakaian kusut milik Boris yang belum diseterika, Kenzo pergi, tanpa membangunkan Boris yang masih mendengkur pulas.Melvin mengirim titik koordinat lokasi Bank Platina.“Aneh, kenapa hanya ada satu Bank Platina di ibukota? Harusnya, ada minimal tiga atau empat bank. Kenapa pula Tuan Besar Lionel memberi perintah dadakan seperti
“Astaga, ini masih pagi, tapi sudah ada pelawak yang mau mengais recehan!” Claudia mengernyitkan dahi, dia tidak ikut memaki Kenzo karena malu. Bagaimanapun juga, Kenzo adalah mantan suaminya meskipun mereka sudah bercera. Nama Kenzo juga pernah menjadi bagian dari Keluarga Latusia.Dan, kejadian ini, kembali membuat Claudia kehilangan muka di depan Minnie dan beberapa miliarder yang ingin menarik uang.“Ingat ya, kita udah nggak punya hubungan lagi? Sampai aku tahu kamu mantau aktivitasku, aku nggak segan lapor polisi. Biar kamu ditangkap, dipenjara, lalu disiksa di sana!?”Kenzo heran, kenapa orang-orang kaya begitu arrogan.Dia, dengan santainya, mengulang ucapan yang tadi. “Tidak sama sekali. Buat apa aku membuntuti orang sepertimu, nggak ada manfaatnya. Sekali lagi aku katakan, aku ke sini untuk menarik uang!”Steve Rockshaw menoleh ke arah Minnie, lalu berujar halus. “Nona Minnie, tolong jelaskan pada pengemis ini, apa syarat awal menjadi nasabah Bank Platina...”“Untuk jadi nas
“Direktur Bella, kenapa Anda bela dia? Bukankah, petugas teller sudah menjelaskan jika kartu yang dibawa pria miskin itu tidak bisa dideteksi. Artinya, dia bukan nasabah di bank ini, kan? Kenapa, kenapa Anda bela pengemis dekil seperti dia? Jika Anda tidak percaya, Anda bisa tanya ke petugas teller yang tadi mengecek kartu milik Kenzo.”Bella, tanpa suara, menoleh ke gadis yang duduk di pojokan. Hanya dengan tatapan mata, gadis itu langsung gemetar, berkata terbata-bata.“Ma-maaf, Direktur, barusan saya sudah cek semua, bahkan sampai dua kali. Tidak ada satu pun data yang muncul setelah aku scan chip di kartunya. Ini, saya ada histori pengecekan kartu pria itu. Hasilnya, tetap sama, unidentified.”“Saya saksi mata,” sergah Minnie.“Kartunya tidak bisa diidentifikasi. Dan, karena dia datang hanya membuat gaduh dengan salah satu nasabah premium kita, saya suruh satpam mengusir dia.”“Oh, jadi kamu yang menyuruh satpam? Oke. Setelah ini, jangan pernah memanggilku dengan sebutan direktur.
“Bagaimana dengan kawasannya?” tanya Davin.“Setiap tamu atau penghuni Heaven Garden diwajibkan menggunakan pakaian rapi karena kawasan tersebut menjunjung tinggi kerapian dan elegansi pakaian.”“Ah, sialan, aku sudah dekat dengan lokasi. Kenapa kamu baru bilang sekarang?”Melvin terkekeh. “Aku kira, kamu ketiduran pagi tadi. Jadi, aku sengaja meneleponmu pukul tujuh. Ternyata, dugaanku salah.”“Lalu, aku harus bagaimana?”“Tidak masalah. Coba saja masuk, mereka pasti mengenalimu. Atau mungkin, mereka lupa denganmu karena tiga tahun belakangan, kamu menghilang begitu saja.”Lima menit menunggu di depan gerbang masuk, akhirnya datang lelaki yang beranama Kuncoro, pemilik sekaligus pewaris sah semua aset kekayaan Heaven Garden.“Selamat datang, Tuan, saya Kuncoro, saya akan memandu Tuan memilih rumah dan villa yang ada di sini. Ngomong-ngomong, bagaimana kriteria rumah atau villa yang Tuan inginkan?” Kuncoro menyambut mereka dengan sangat sopan.“Mmm, mungkin aku lihat-lihat dulu,” jawa
Kuncoro mengambil ponsel, lantas menelepon tiga perwira yang berjaga di gerbang depan. “Ada dua orang mencurigakan, menggunakan kacamata hitam dan topi baseball abu-abu. Cepat datang ke sini, aku dalam bahaya!”Merasa dipermalukan, Kenzo membanting sebuah kartu hitam tepat di depan muka Kuncoro.“Ka-kartu ini…”Kenzo coba membiarkan Kuncoro berkicau. Dia tidak mau menunjukkan siapa dia sebenarnya. Yang dia inginkan hanya membeli villa ini, lalu pulang dan istirahat sejenak.Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi.Kuncoro semakin menghina Kenzo, bahkan tak segan menyebutnya miliarder papan bawah yang tidak bisa bersanding dengan anggota Klan Perak atau Elit X.Merasa tidak senang dengan hinaan Kuncoro, Kenzo mengeluarkan dompet, lalu membanting kartu hitam dengan simbol elang di atasnya.Plak!Kartu itu membungkam Kuncoro, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tubuhnya gemetar hebat melihat sepuh emas yang ada di bagian kiri bawah kartu.“An-Anda Legume Magician yang dulu m
“Ini sudah deal, kan?” tanya Kenzo lagi.“Ma-maaf, Tuan,” Kuncoro sadar dan langsung menjabat tangan Kenzo. “Sekarang Heaven Garden sudah menjadi milik Anda. Semua sertifikat dan surat kepemilikan sudah saya balik nama, disahkan langsung oleh notaris pribadi saya.”“Senang berbisnis denganmu, Kuncoro, kamu sangat ramah.”“Kehormatan tertinggi bisa berbisnis dengan Anda, Tuan.”Kenzo pamit pada Kuncoro, dia harus mengemasi barang-barangnya sebelum matahari terbenam.Selang beberapa menit setelah Kenzo pergi, seorang lelaki tampan berjas hitam sepatu brand terkenal, mendatangi Kuncoro bersama kekasih dan calon mertuanya.Lelaki itu tidak lain adalah Steve Rockshaw, dia datang ingin membeli villa Heaven Garden setelah salah satu perusahaan ayahnya mendapat deal tender dengan nilai lumayan fantastis.Tujuan Steve Rockshaw ingin membeli villa itu, tidak lain, untuk dijadikan rumah tempat tinggalnya bersama Claudia, sekaligus jadi tempat perencanaan resepsi nikah mereka.Tapi, semua itu, ha
Tuan Besar Lionel selalu menguatkan idealisnya kalau Daidalos tidak boleh bersekutu dengan serikat miliarder apapun. Bahkan, untuk sekedar menjalin kerja sama atau jalinan rapat resmi, sang jenderal tetap enggan melakukannya.“Klan itu tak ubahnya sampah yang menindas orang-orang miskin. Mereka memang yang terkaya di negeri ini, tapi kekayaan mereka tidak ada apa-apanya dibanding Daidalos.”“Daidalos harus berdiri sendiri. Tidak butuh sokongan dana siapapun. Tidak pula bergantung pada relasi dan kerja sama serikat di luar organisasi.”“Kuasa kita mutlak, tidak bisa diganggu gugat!”Kata-kata Tuan Besar Lionel saat memimpin rapat besar lima tahunan Daidalos kala itu, membuktikan bahwa Daidalos adalah bos yang sesungguhnya.Jika Tuan Besar Lionel sudah bertitah, semua anggota Klan Perak dan Elit X harus menurutinya, tidak peduli apa yang terjadi.Kuncoro yang sudah mengetahui hal tersebut, tidak berani memantik api dengan membocorkan identitas Kenzo di hadapan Keluarga Rockshaw dan Kelu
Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men
Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua
Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia
Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,
Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad
Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se
Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah
Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m
“Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai