Share

Sayangnya, Ditemani Kabar Buruk

“Hai, Agnia,” Narendra menyapa sambil tersenyum konyol, “Baru bangun?”

Gadis itu mengangguk. Tanpa berucap sepatah kata pun, dia masuk dan menduduki sofa kosong.

“Suntuk banget? Sudah sarapan?”

“Belum,” gadis itu menatap ujung jari kakinya.

“Mau aku buatin?”

Setelah sebulan lebih menghuni kontrakan petak, Narendra akhirnya berhasil membuat roti bakar, telur orak-arik dan tomat yang dipanggang dengan menggunakan wajan anti lengket.  Sejak itu dia sering membuat hidangan itu untuk sarapan. Agnia sudah pernah mencicipnya dan dia menyukai masakan pria itu.

Agnia menggeleng dengan lesu.

“Kamu kenapa, hm?” Narendra mengubah posisi duduk kemudian memperhatikan Agnia yang masih diam sambil menatap ujung jari kakinya.

“Aku buatin sarapan. Selesai makan baru cerita, ya? Mau?”

Gadis itu bergeming.

Narendra tidak menunggu jawaban Agnia. D

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Nazrin
sayang sekali novel ni..cerita nya skip2 doang...tiap tajuk baru mesti lain cerita best cerita nya tapi nggak asyik skip2 cerita nya tai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status