Share

Tawaran Lani

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 28

"Mas Akmal nggak bisa diajak kompromi lagi. Repot nih. Apa aku culik Aqila saja ya? Tapi bagaimana caranya?" Risty berpikir keras. Saat ini hanya Aqila yang menjadi tumpuan harapannya, karena dengan Aqila bersamanya, maka semua masalah keuangannya akan selesai.

"Jika Aqila bersamaku, Mas Akmal dan Hanina akan kembali tunduk kepadaku. Hanina tentu tidak akan berani macam-macam, karena Aqila berada denganku. Dia pasti akan meluluskan semua permintaanku. Tapi susah juga. Aku pikir Mas Akmal benar. Jika aku menculik Aqila, pasti yang ada aku dijebloskan ke penjara. Ogah ah." Risty menggelengkan kepala, berusaha mengibaskan pikiran nyelenehnya, karena tidak mungkin baginya untuk melakukan itu.

Menculik Aqila butuh tenaga profesional dan ia tidak akan bisa membayar. Belum lagi ia harus melakukan perencanaan yang matang, supaya Hanina ataupun anak buahnya tidak gampang menemukan keberadaan Aqila. Benar, ini terlalu beresiko.

"Tapi bagaimana caranya aku bisa menghasilkan uang dengan c
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kami Memiliki Cinta Yang Sama

    Bab 29"Iya Mbak, tapi gimana caranya? Tidak mungkin aku live sendirian di rumahku yang jelek ini," keluh Risty lagi. Rumah ini benar-benar membuatnya tak betah, tapi harus tetap dia tinggali, karena dia tidak mau tinggal di kolong jembatan."Kamu datang saja ke rumahku. Ada ruangan khusus untuk keperluan itu. Soal pakaian yang harus kamu kenakan di awal live, nanti aku yang menyediakan. Gratis! Tapi hanya sekedar pinjam ya, nggak boleh dibawa pulang." Suara tawa perempuan itu kembali terdengar."Iya dong Mbak, lagi pula buat apa juga aku bawa pakaian itu pulang. Itu kan cuma awal live saja. Nantinya pasti akan dilepas, bukan? Namanya juga strip dance." Risty juga ikutan tertawa."Nah, itu juga kamu paham. Lagi pula, kamu kan bukan perawan. Masa menari gituan aja malu? Lagi pula, paling-paling yang lihat cuma aku sama tim kameramen," tukas Lani meyakinkan."Laki-laki?""Iya dong, tapi mereka nggak akan macam-macam kok. Mereka hanya fokus dengan pekerjaannya. Profesional, gitu loh. Kec

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kenapa Dia Berulah Lagi?

    Bab 30Hanina meninggalkan ruangan itu dengan langkah-langkah lebarnya, menuju ruang kerjanya sendiri. Melati sudah menunggunya untuk berdiskusi soal isi rapat barusan.Mereka memang dikejar oleh waktu. Tiga minggu itu tidak akan terasa dan semuanya harus siap. Hanina ingin semuanya sempurna, sehingga tidak ada masalah lagi pada saat pengoperasian pabrik baru itu.Hasil produksi di pabrik baru mereka nantinya akan fokus untuk ekspor, sementara pabrik yang lama akan fokus untuk memenuhi kebutuhan tekstil di dalam negeri. Perusahaan ini memang tengah mencoba peruntungan untuk pemasaran di luar negeri, seperti Malaysia, Brunei dan Singapura. Ini hanya sekedar langkah awal saja. Oleh karena itu, kualitas produk yang dihasilkan nantinya harus kualitas ekspor dan Hanina memastikan standar itu terpenuhi.Otaknya pun terus diajak bekerja keras untuk memenuhi target penjualan. Jangan sampai kejadian di bulan lalu terulang kembali. Hanina mempertaruhkan reputasinya untuk itu.Keduanya berdiskus

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pantang Dimadu

    Bab 31"Nggak seperti itu, Sayang. Kamu jangan salah paham dulu... Nggak mungkin aku cemburu sama Rio." Akmal buru-buru mengelak."Nggak mungkin lah aku dekat dengan Rio. Di sana juga banyak orang kok. Kamu nggak usah khawatir. Lagi pula acaranya cuma dua hari....""Aku hanya mengkhawatirkan Aqila. Kamu ini nggak bawa baby sister loh, belum lagi bawaanmu sungguh banyak. Aku ikut ya," pinta Akmal. Pria itu mencondongkan tubuhnya, ingin melihat lebih jelas apa saja barang yang dibawa istrinya. Barang-barang yang di bawa Hanina akan menunjukkan kegiatan apa saja yang akan perempuan itu jalani disana."Emangnya Mas nggak malu? Di sana kamu harus momong Aqila lah ya." Perempuan itu berdecak sebal. Dia memang mulai merasa jengah dengan perhatian suaminya akhir-akhir ini, alih-alih hatinya kembali luluh.Hanina tahu, Akmal mempertahankannya hanya demi Aqila. Dia tidak akan pernah mendapatkan cinta dari seorang Akmal, terbukti Akmal belum juga mau merelakan istri pertamanya, padahal jelas-jel

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Ancaman Akmal

    Bab 32Plak plak!Akmal tak bisa menahan emosinya saat konferensi pers berakhir. Para tahanan digiring masuk dan pria itu melangkah menyusul ke sebuah ruangan yang lebih tertutup. Seorang petugas menghampirinya dan Akmal pun mengenalkan diri sebagai suami salah satu dari wanita yang sedang mereka tahan."Kamu sudah benar-benar keterlaluan! Kurang apa selama ini aku sama kamu?! Kamu keterlaluan, Risty! Kelakuanmu ini tak lebih dari seorang pelacur. Kamu sadar nggak sih?!" Matanya merah membara menatap istri pertamanya itu dengan penuh kebencian. Akmal benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya. Alih-alih belajar untuk hidup sederhana, tapi Risty justru memilih jalan pintas untuk memenuhi apa yang ia inginkan. Akmal mengusap kasar wajahnya, lalu menelan saliva berulangkali. Dia seolah sudah kehabisan kata-kata untuk menasehati istrinya yang satu ini."Itu karena kamu nggak bisa memenuhi kebutuhanku. Salahkan saja dirimu, Mas. Aku butuh uang. Aku juga ingin seperti istr

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Firasat Seorang Ibu

    Bab 33"Kalau gitu, tunggu apa lagi?! Talak saja!" Sari mendengus. Dia menatap layar televisi sembari memegang remote, mencoba mengganti-ganti channel. Namun beberapa stasiun televisi masih saja menayangkan breaking news untuk kasus ini."Mama nggak bisa membayangkan, seandainya publik bahwa kamu adalah suami dari salah satu tahanan itu, apalagi dia adalah talent. Itu sama saja pelacur. Aduuh...." Sari memegang kepalanya. Dia sungguh pusing sekaligus cemas."Tunggu sampai kasus ini selesai dulu, Ma. Aku nggak mau bikin kehebohan. Kalau aku menceraikan Risty sekarang, kesannya tidak elegan gitu, lagi pula resikonya besar, karena sama aja aku membuka aib sendiri." Akmal meraih tangan ibunya menggenggam erat, lalu sebelah tangannya yang lain mengusap-usap lengan ibunya demi untuk menenangkan."Iya, Mama juga tahu, tapi maksud Mama, kamu ceraikan saja dulu secara siri. Setelah kasusnya selesai, kamu bisa menceraikan secara resmi. Kemarin kan kamu sama Risty cuma menikah di KUA, jadi tidak

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Selesaikan Dulu Masalahmu, Mas

    Bab 34 Perempuan itu refleks meregangkan tubuh, matanya membulat sempurna, menatap sang suami yang justru terlihat bingung dengan ekspresinya yang mungkin di mata Akmal terlampau berlebihan."Setelah kejadiannya kayak gini, baru kamu memutuskan untuk memilihku, Mas?" Datar sekali suara perempuan itu."Sebenarnya enggak, hanya saja Mas masih ragu. Dari hari ke hari, Mas merasa Risty itu udah banyak berubah. Dulu waktu di awal menikah sama Mas, dia itu wanita yang baik. Tapi entah kenapa belakangan setelah dokter memvonis dia nggak bisa punya anak, kelakuannya jadi seperti itu. Ya, kamu tahu sendiri," ujar Akmal sembari memilin rambut Hanina."Sebenarnya Mas berharap Risty bisa kembali berubah. Itulah satu-satunya alasan kenapa Mas mempertahankan Risty, yang walaupun belakangan selalu saja membuat Mas susah," papar Akmal lagi."Aku tidak punya banyak pengetahuan soal latar belakang pernikahan kalian, karena dari awal pernikahan kita penuh dengan kebohongan. Bahkan kamu mengaku jejaka s

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tawaran Om Danu

    Bab 35"Benarkah kamu Akmal?" Pria setengah tua bertubuh jangkung dengan setelan kemeja dengan celana bahan itu kembali menyapa."Om Danu?!" Mata laki-laki itu mengerjap. Dia terlihat ragu, karena di hadapannya penampilan pria yang ia kenali sebagai sahabat papanya itu terlihat sangat keren."Benar." Pria itu mengangguk."Syukurlah kalau kamu masih ingat sama Om. Om nggak menyangka kamu menginap di hotel ini. Apa kabar kamu selama ini? Bagaimana kalau kita ngobrol di sana?" Ucapan pria itu beruntun sembari mengajak Akmal berjalan menuju ke salah satu sofa yang ada di lobby hotel ini."Tentu aku ingat. Om sangat baik dengan keluarga kami, walaupun belakangan udah jarang saling kontak. Kalau nggak salah udah lima tahun Om nggak pernah ke rumah, tepatnya semenjak Papa meninggal dunia," sahut Akmal. Dia terus mengamati penampilan laki-laki itu. Om Danu terlihat tampan dan lebih muda dari usianya bahkan terlihat lebih muda dibandingkan lima tahun yang lalu."Iya benar, karena Om pindah ke

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pertimbangan Akmal

    Bab 36"Dari mana saja kamu, Mas?" Perempuan itu menyapa saat melihat sang suami masuk ke dalam kamar mereka.Hanina terlihat sudah mengenakan mukena berwarna tosca."Dari lobby. Kebetulan tadi aku ketemu sama Om Danu.""Om Danu? Siapa dia? Apakah keluarga kamu atau keluarga Risty?""Dia sahabat almarhum papaku yang sudah kami anggap seperti keluarga sendiri. Ternyata beliau adalah pemilik hotel tempat kita menginap ini." "Mas serius?" Hanina yang sebenarnya sudah duduk manis di depan sajadah seketika memutar tubuhnya ke samping, lalu menatap sang suami lekat-lekat."Iya, sejak Papa meninggal dunia, Om Danu memang tidak pernah lagi datang ke rumah. Dia pindah ke kota lain bersama dengan istrinya demi untuk melupakan luka hatinya karena beliau dulu pernah punya anak, tetapi anak beliau meninggal.""Innalillahi," gumam Hanina lirih."Iya Sayang. Nah, selama itu pula kita tidak pernah bertemu dan ternyata beliau sudah sukses dengan hotel ini. Kamu udah ngerasain sendiri kan, gimana nyam

Latest chapter

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pasangan Yang Tepat

    Bab 117"Kerja saya kan berpindah-pindah, Bu, dari satu hotel ke hotel lainnya. Di sini saja saya hanya menangani selama 6 bulan dan setelah itu mungkin dipindahkan ke hotel lain oleh manajemen pusat." Akmal memberi alasan yang cukup masuk akal. "Beliau sudah tua dan bagi beliau akan sangat merepotkan jika harus tinggal berpindah-pindah, makanya beliau lebih senang ditinggal di rumah. Tapi alhamdulillah para tetangga sangat perhatian dengan ibu saya.""Tapi setiap kali cuti, Pak Zay pasti pulang, kan?""Tentu saja. Di samping menjumpai ibunda saya, juga menemui istri dan anak saya....""Pak Zay sudah punya istri dan anak? Saya pikir tadi masih single." Kartika terlihat terkejut. Namun tampaknya dia berusaha untuk bersikap biasa saja. Dia langsung menyendok nasi dan mulai menyuap ke mulutnya."Betul, Bu. Saya sudah punya istri dan anak, bahkan istri saya tengah hamil anak kedua kami," jelas Akmal ramah. Dia sama sekali tidak merasa diinterogasi karena Kartika memang sangat ramah kepad

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Papa Kerja Dulu

    Bab 116"Selama putri kita nggak berzina, mengapa kita harus repot? Anak kita cuma satu dan sekarang anak kita udah mau punya anak dua. Kenapa kita nggak bersyukur, Ma?? Kalau bukan Hanina dan anak-anaknya, lalu siapa yang akan merawat kita kelak?! Nggak usah kesel, yang penting putri kita nggak berzina. Anak itu ada bapaknya, walaupun Papa masih belum mengizinkan bapaknya untuk membawa mereka. Papa masih ingin mengajari Akmal untuk menjadi kepala keluarga yang baik."Ucapan pria itu sungguh menenangkan dan Liani harus mengakui jika Darmawan memang benar. Hanya saja dia masih belum bisa menerima kehamilan Hanina. Dia merasa kecolongan. Bukannya selama ini dia dan suaminya melarang keras Hanina dan Akmal berhubungan? Lah, ini kok malah hamil?!"Papa masih ingat, kan bagaimana kita susahnya mendapatkan Hanina? Sampai-sampai Mama dikira mandul, karena hampir 10 tahun menikah, belum juga dikaruniai anak. Lalu kenapa setelah ia dewasa malah mendapatkan suami seperti Akmal?! Mama nggak rela

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Adik Aqila

    Bab 115" Nah tuh, bener kan? Sudah ada embrio rupanya. Selamat ya, Bu. Ibu positif mengandung. Usia kandungannya sudah 6 minggu," ujar dokter kandungan perempuan yang bernama Herlina itu.Percintaan panasnya dengan Akmal malam itu ternyata membuahkan hasil. Hanina kembali teringat dengan kejadian malam penculikannya. Seharusnya waktu itu Rio lah yang mengeksekusinya. Namun ternyata dia malah bercinta dengan Akmal. Sontak Hanina bergidik. Tak terbayangkan seandainya benih ini milik Rio. Pasti akan sangat rumit. Saat ini Rio sudah menikah dengan Risty.Perempuan itu memejamkan matanya sejenak, berusaha mencerna kejutan yang diterimanya saat ini."Terima kasih, Dok." Hanina kembali bangkit dari tempat tidur setelah selesai pemeriksaan. Dia turun dari tempat tidur di dibantu oleh seorang perawat perempuan yang dengan sigap membawanya duduk di kursi berhadapan dengan sang dokter."Saya resepkan obat anti mual dan vitamin, dikonsumsi secara rutin ya, Bu. Semoga Ibu dan dedek bayinya sehat.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Curhat

    Bab 114"Baru beberapa bulan yang lalu, Bu," sahut Melati sumringah. "Saya nyaman bekerja di perusahaannya Pak Irwan. Sama seperti Ibu, beliau baik dan tidak pernah menekan saya untuk ini dan itu. Namun saya di tuntut harus mendampinginya kemanapun. Ya, mirip-mirip Daisy lah. Cuma beruntungnya, Daisy itu keponakannya Pak Irwan. Jadi aman deh.""Memangnya kenapa? Bukankah mendampingi bos kemanapun itu adalah tugas seorang sekretaris?""Iya, Bu. Tapi yang tidak enaknya itu rumor yang beredar di seputar kantor tentang kedekatan kami," curhat Melati."Memangnya ada apa?" Hanina lagi-lagi merasa tertarik dengan cerita Melati. Dia melambaikan tangan pada ibunya, dan Liani yang paham segera membawa Aqila dari pangkuan Hanina."Pak Irwan itu duda. Jadinya ya.... Bu Hanina bisa membayangkan lah." Wajah sumringahnya berakhir dengan senyum kecut. Melati tak bisa mengabaikan begitu saja tatapan para perempuan di kantornya yang terlihat begitu sinis bercampur iri. Walaupun duda, tetapi Irwan meru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Membuka Lembaran Baru

    Bab 113"Iya." Wajah Hanina kembali dengan mode serius. "Aku akui aku memang sudah memberitahu soal kalian yang akan menikah, lagi pula aku juga tidak mau menutup-nutupi masalah ini. Aku tidak mau dia terlalu berharap sama kamu.""Aku tidak mau tahu ya, tapi yang jelas aku tidak mau kejadian seperti itu terulang kembali. Aku mau kita mentaati kesepakatan yang sudah dibuat. Bukankah itu juga yang kamu dan Akmal inginkan?!" tegas pria itu. "Kamu menekanku?!" Perempuan itu tersentak balas menatap Rio yang entah kenapa pagi ini tatapannya begitu dalam. "Aku tidak ingin membuatmu tertekan, tetapi apapun yang terjadi, kamu harus menangani dan bertanggung jawab. Kamu pastikan agar Dira tidak mengulangi hal yang merugikan dirinya sendiri." Rio bangkit, kemudian mundur selangkah. "Ya sudah, hanya itu yang ingin aku katakan. Sekarang aku harus pergi. Pekerjaanku hari ini sangat banyak."Hanina masih saja ternganga dengan sikap Rio yang dengan langkah cepatnya menghilang dari balik pintu kaca.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Cinta Tidak Bisa Memilih

    Bab 112"Adira, tapi Mas Rio menganggap kamu sebagai seorang adik, nggak lebih. Dia memang sangat baik sama kamu dan dia merasa kamu adalah saudaranya, di saat saudaranya yang lain tidak peduli. Kamu itu terlalu berharga. Ayolah Dira.... jangan seperti ini lagi ya. Kamu akan tetap memiliki cinta Mas Rio walaupun kami sudah menikah. Kamu nggak akan kehilangan Mas Rio," tutur lirih perempuan itu.Dia memang sengaja memancing dengan kata-kata adik, karena dia ingin tahu atau bagaimana tanggapan gadis itu. "Omong kosong! Kak Nina dan Mas Rio itu juga saudara angkat, tapi ternyata Mas Rio mencintai Kak Nina lebih daripada seorang adik. Kenapa itu tidak bisa berlaku kepadaku? Aku dan Kak Nina itu posisinya sama!" Gadis merengut. Bibirnya mengerucut. "Cinta itu tidak bisa memilih, Dira....""Nah bener, kan? Sebenarnya kalian memang saling mencintai, atau jangan-jangan kalian sudah ada hubungan lain di balik Kak Nina dan Mas Akmal?" tuduh gadis itu.Namun Risty menggeleng. "Enggak Dira. Aku

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Omong Kosong!

    Bab 111Namun Rio malah menggeleng sembari memperdengarkan kekehannya. "Dia itu masih perawan, Ris. Bagaimana mungkin aku tega memerawani anak orang, terlebih adik angkatku sendiri. Dia akan menyesali seumur hidupnya.""Tapi aku pikir kamu bisa memanfaatkan...." Risty sengaja memancing atensi pria disampingnya ini."Aku bukan pria yang seperti itu. Jika aku mengetahui gadis itu masih perawan, aku tentu tidak akan mengajaknya untuk bersenang-senang. Kasihan. Lagi pula tak mungkin aku merusak adik angkatku sendiri. Dia itu gadis yang baik.""Baik katamu?! Tapi nyatanya dia ke klub malam....""Sepertinya dia ada masalah," bela Rio."Patah hati?" tebak Risty. Jemari lentiknya seketika membelai dada pria itu. "Jangan-jangan patah hati sama kamu?""Kemungkinan besar iya. Tapi aku juga tidak berani mengorek keterangan dari gadis itu. Aku hanya menyuruhnya istirahat dan jangan berpikir yang berat-berat. Setelah itu aku keluar dan pergi meninggalkan hotel. Semoga saja dia baik-baik saja di san

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pengorbanan Terakhir

    Bab 110"Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi aku nggak mungkin membatalkan rencanaku. Kamu itu berhak mendapatkan laki-laki yang lebih baik, Dira." Rio memejamkan mata sejenak, kemudian membuka keran dan membasuh wajahnya.Air dingin yang mengucur dan membasahi wajahnya sedikit mendinginkan suhu di tubuh Rio yang memanas akibat ulah Dira barusan. Setelah ia merasa lebih tenang, Rio pun keluar dari kamar mandi, lalu berjalan mendekati gadis yang tergolek di atas karpet itu. Dan dengan teramat hati-hati, Rio mengangkat tubuh Dira dan kembali merebahkan di pembaringan. Beruntung kali ini tampaknya Dira benar-benar tertidur, sehingga tidak bertingkah yang macam-macam."Kasihan kamu, Dira. Kenapa kamu harus jatuh cinta sama Mas?" keluh pria itu. Kondisi Dira membuat Rio benar-benar risau. Dia menjadi serba salah. Memang ini di luar kendalinya, tapi sebagai seorang kakak tetap saja Rio merasa bertanggung jawab dengan perasaan Dira."Ini bukan soal baik atau buruk, tetapi nyatanya Mas meman

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seperti Tukar Pasangan

    Bab 109Waktu sudah mendekati tengah malam dan Rio masih tidak bisa tertidur lantaran juniornya yang tidak mau diajak kompromi. Berkali-kali ia menelan salivanya sembari mengerang lirih. Namun ia tak mau membangunkan Risty yang sudah lelap, walaupun jika ia meminta, perempuan itu pasti tidak akan keberatan untuk melayani kebutuhan biologisnya.Tidak.Dia sudah berjanji dalam hati untuk tidak melakukan itu, kecuali mereka sudah resmi menikah.Entah pikiran itu berasal dari mana, padahal baik Rio maupun Risty sama-sama menganut kehidupan bebas, yang berarti seks sebelum menikah bukan hal yang tabu.Akhirnya pria itu memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurny.a. Dia melepaskan lengannya dari kepala Risty dengan sangat hati-hati, lalu segera menyibak selimut dan akhirnya beringsut dari pembaringan.Setelah mengambil ponsel dari laci meja nakas, Rio keluar dari kamar, terus ke ruang tamu dan akhirnya sampai di pintu utama. Rumah ini memang tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu k

DMCA.com Protection Status