Share

Bab 61

Author: Helena Ayu
last update Last Updated: 2024-11-05 13:50:38
Mendengar kata-kata itu, air mata yang ditahan Miana akhirnya mengalir tak terkendali. "Aku sudah bilang aku ada urusan mendesak, tapi dia masih mencegahku pergi. Nenekku sekarang sedang dalam penanganan darurat di ICU, tapi kamu malah menyuruhku untuk kooperatif dengannya! Henry, kalau kamu begitu khawatir dia akan ditindas orang lain, jangan biarkan dia bekerja, toh, kamu mampu menafkahinya!"

Ekspresi Henry seketika menjadi kaku.

Dia sungguh tidak menyangka neneknya Miana sedang dalam kondisi darurat.

"Pak Henry, aku sudah boleh pergi, 'kan? Aku takut nggak akan bisa melihat nenekku untuk terakhir kalinya kalau terlambat!" Miana menyeka air matanya, mendorong Henry menjauh, membuka pintu dan berjalan keluar.

Janice sebelumnya berdiri di depan pintu, merasa ragu apakah harus mengetuk pintu atau tidak. Kemudian, dia kaget hingga tertegun ketika Miana tiba-tiba membuka pintu. Saat dia tersadar kembali, Miana sudah berjalan jauh. Dia hendak memanggil Miana, tetapi Henry sudah keluar.

Mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 62

    "Pak Wiley nggak perlu membelanya! Aku tahu betul bagaimana dia memperlakukanku!" Nada bicara Miana sangat marah.Jika Henry sungguh meminta Wiley untuk menanyakan kondisi nenek, Henry seharusnya tahu bahwa neneknya sering pingsan.Namun, Henry tidak pernah mengambil inisiatif untuk membicarakan obat khusus jenis baru itu.Oleh karena itu, Miana merasa Wiley sedang berbohong untuk membela Henry.Selain itu, hubungan Pak Henry dengan Nona Janice ...." Saat Wiley ingin menjelaskan masalah ini, terdengar suara Henry berteriak, "Aku suruh kamu pergi mengemudi, kenapa bicaramu banyak sekali! Suruh Miana cepat kemari!"Wiley seketika terdiam.Kelihatannya, dia tidak bisa membantu Henry lagi.Melihat wajah muram Wiley, Miana tersenyum dan berkata, "Bukan hanya aku yang tahu hubungan antara Henry dan Janice, seluruh orang di kota Jirya sudah tahu hubungan mereka! Kamu nggak perlu bersusah payah membersihkan reputasi Henry, nggak ada gunanya!"Saat ini, Henry sudah duduk di kursi pengemudi dan

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 63

    Kemarahan yang dirasakannya di firma hukum sebelumnya, perlahan-lahan menghilang karena tindakan Henry tadi.Terkadang, dia berpikir bahwa dirinya adalah orang yang mudah puas.Asalkan Henry mau menunjukkan sedikit ketulusan padanya, itu sudah cukup baginya.Sayangnya, Henry bahkan tidak memiliki perasaan untuknya, apalagi ketulusan.Melihat Miana begitu tenang, Henry sesekali menoleh untuk melihatnya.Setiap kali dia melihat pantulan wajah mungil Miana di kaca jendela mobil, Henry merasa tenang tanpa tahu alasannya.Dia yakin bahwa dirinya tidak menyukai Miana, tetapi menyukai perasaan tenang saat dia bersama Miana.Meskipun baru menikah tiga tahun, dia merasa mereka seperti sudah sepuluh tahun menjadi pasangan suami istri.Henry tahu Miana sangat cemas, jadi dia mengemudikan mobilnya secepat mungkin. Mereka pun tiba di rumah sakit dalam waktu yang singkat.Begitu mobil berhenti, Miana berpamitan dan segera keluar dari mobil.Setelah memarkir mobil di tempat parkir, Henry naik ke atas

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 64

    Miana mengalihkan pandangannya karena merasa malu. "Bukan ...."Tanpa dirayu pun, dirinya akan "disiksa" Henry hingga susah untuk bangun dari tempat tidur. Jika dia merayu ... kemungkinan dirinya tidak akan bisa bangun dari tempat tidur selama beberapa hari.Dokter itu refleks melihat pria di samping Miana.Pak Henry! CEO Grup Eskaria! Dia barusan memanggil Nona Miana dengan sebutan Nyonya Jirgan!'Ternyata Nona Miana punya latar belakang seperti ini, untuk apa aku repot-repot mengkhawatirkannya!'Setelah berpikir sejenak, dokter itu berkata kepada Miana dengan tulus, "Aku permisi dulu. Nona Miana, berusahalah sedikit untuk mendapatkan obat khusus baru itu secepat mungkin. Dengan begitu, kondisi nenekmu bisa juah lebih baik."Memikirkan usia Reni yang sudah lanjut dan kondisi kesehatan yang buruk, jika terus-menerus masuk ICU seperti ini, hidupnya tidak akan bisa bertahan lama. Namun, jika ada obat khusus itu, penderitaan yang dirasakan Reni akan berkurang."Baik, aku mengerti, terima

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 65

    Pada saat ini, Miana sedikit menantikan malam tiba."Oke!" jawab Henry sambil mengetuk ujung hidung Miana dengan buku jarinya. "Kamu temanilah Nenek dulu, aku akan kembali ke perusahaan."Miana sangat ingin memberi tahu Henry bahwa neneknya sudah beberapa kali menanyakan kapan dia bisa melihat Henry ketika sadar beberapa hari lalu.Setelah tiga tahun menikah, neneknya belum pernah bertemu dengan Henry sekali pun.Miana akhirnya memberanikan diri untuk berkata setelah ragu-ragu untuk sesaat, "Henry, apa kamu bisa ...."Ucapannya terpotong suara dering ponsel.Henry mengeluarkan ponselnya, Miana dengan jelas nama Janice tertera di layar ponsel.Sekejap, semua ekspektasi di dalam hatinya hancur berkeping-keping.Cinta segitiga seperti ini tak akan pernah bisa membawa kebahagiaan yang sempurna."Kamu berbaring dan istirahat dulu, aku akan segera ke sana!" Suara cemas Henry mencapai telinga Miana. Miana pun tersadar kembali. Sepasang mata indahnya memancarkan kesedihan yang samar.Di tengah

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 66

    Miana sudah mengenal dokter itu selama tiga tahun. Biasanya, mereka selalu membicarakan kondisi neneknya. Meskipun mereka akrab, hubungan mereka belum sampai pada tahap mereka bisa berbicara tentang masalah pribadi. Oleh karena itu, Miana segera mengalihkan topik, "Aku sudah bicara dengan Pak Henry tentang obat khusus baru itu. Seharusnya besok sudah bisa didapatkan. Kalau nenek sudah mulai menggunakan obat tersebut, apa kondisinya akan membaik?"Miana berharap neneknya segera sembuh, lalu dia bisa membawanya jalan-jalan keluar.Menyadari Miana tidak ingin membicarakan hubungannya dengan Henry, meskipun merasa prihatin, si dokter tidak menyinggung lebih jauh. "Kita baru bisa tahu hasilnya setelah menggunakan obat itu untuk beberapa saat. Sekarang, aku nggak bisa menjamin apa pun."Kondisi pasien bisa memburuk kapan saja, jadi dia tidak bisa memberikan jaminan.Miana merasa sedikit kecewa, tetapi mengangguk dan berkata, "Aku mengerti. Kalau begitu, aku pergi menemui nenekku dulu.""Ya."

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 67

    Henry mengernyit dan berkata, "Ini nggak ada hubungannya dengan Miana, ini tentang kesehatanmu, kamu perlu istirahat! Bekerja akan membuat kamu lelah, kalau terjadi sesuatu dengan bayi di dalam perutmu, itu akan menjadi masalah besar!"Mendengar itu, Janice merasa senang dan tersenyum malu-malu. "Henry, terima kasih sudah begitu memikirkanku, tapi kalau aku nggak bekerja dan hanya tinggal di rumah setiap hari, itu akan membosankan. Bagaimana kalau aku menjadi depresi?""Kamu bisa mengajak teman-temanmu pergi berbelanja, minum teh sore, melakukan perawatan kecantikan. Kalau ada yang menemani, kamu pasti nggak akan bosan," ujar Henry dengan begitu perhatian kepada Janice."Kamu tahu, setelah Zeno meninggal, ibu mertuaku hanya memberikan sebuah rumah, sebuah mobil, dan uang dua miliar. Sebelumnya, aku punya penghasilan tinggi dari grup tari, jadi aku nggak perlu khawatir kehabisan uang. Tapi sekarang aku hamil dan kehilangan pekerjaan di grup tari. Kalau aku nggak bekerja, aku nggak bisa

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 68

    "Henry, kenapa Miana mengabaikanku? Apakah dia marah?" tanya Janice dengan raut wajah penuh bersalah. "Bagaimana kalau kamu pergi membujuknya?"Di luar dia bersikap seperti itu, tetapi di dalam hatinya dia mengutuk Miana habis-habisan.Dia merasa kesal karena Miana malah datang dan pada saat suasana antara dia dan Henry sedang harmonis.Bahkan curiga bahwa Miana sudah bersembunyi di luar pintu, menunggu momen yang tepat untuk masuk!Dasar wanita jalang!'Henry mengerutkan keningnya, meletakkan sendoknya, menoleh ke Miana, dan dengan suara rendah memanggil, "Miana, cepat kemari!"Wanita ini sengaja datang untuk membuatku marah, tapi masih ingin aku pergi membujuknya?'Sungguh kekanak-kanakan!'Miana terus berjalan, kedua tangannya di sisi tubuhnya mengepal erat.Mereka sungguh nggak tahu malu!'"Henry, bagaimana kalau aku meminta maaf kepada Miana?" ujar Janice sambil berdiri dan berjalan menuju Miana.Dia berencana memanfaatkan kesempatan ini untuk menjebak Miana.Meskipun sekarang tid

    Last Updated : 2024-11-05
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 69

    Miana menarik Sherry ke belakangnya, tatapannya begitu tajam saat dia berbicara, "Henry, kamu seorang pengusaha yang cerdas, pikirkan dulu ada buktinya atau nggak sebelum menuduh orang! Selain itu, kuingatkan, restoran ini ada kamera pengawas. Kalau menurutmu Sherry mendorongnya, periksa dulu rekaman CCTV-nya baru kamu datangi Sherry kalau memang dia yang melakukannya!"Miana masih menjaga setiap ucapannya.Jika bukan karena takut Henry langsung marah, dia pasti sudah memakinya keluar rumah tanpa membawa otak.Janice menarik-narik baju Henry dan buru-buru berkata, "Henry, aku benaran terjatuh sendiri, bukan salah siapa-siapa!"Dia memang sengaja terjatuh sendiri.Henry menunduk menatapnya dan berkata, "Jangan takut, aku akan mendukungmu, jadi katakan yang sebenarnya."Melihat betapa perhatian Henry kepada Janice, Miana merasa sakit hati dan wajahnya pun memucat.Padahal, dialah yang merupakan istri Henry, dialah yang melakukan hal paling intim di ranjang sama setiap hari dengan Henry.

    Last Updated : 2024-11-05

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 222

    "Ada yang menghentikanku. Aku nggak bisa mengikuti mereka lagi!"Ekspresi Yosef berubah menjadi serius. "Siapa?""Keluarga Ingra."Yosef menguatkan cengkeramannya hingga ujung pena di tangannya menusuk jemarinya, menyebabkan rasa sakit yang hebat.Setelah beberapa saat, dia menenangkan pikirannya dan berkata suara dingin, "Kalau begitu lupakan saja! Bagaimana dengan hal yang aku minta untuk diselidiki? Sudah ada hasilnya?""Dua puluh delapan tahun yang lalu, ayahmu memang pergi ke Desa Kanis. Kemudian, desa itu dibeli oleh Grup Lucario untuk dikembangkan menjadi sanggraloka. Untuk mengetahui apakah orang itu adalah anak ayahmu, kita harus mengambil rambut keduanya dan melakukan tes DNA.""Kamu lanjutkan penyelidikannya. Masalah tes DNA, aku akan cari caranya." Yosef menutup telepon, ekspresinya sangat tidak menyenangkan.Pada saat ini, pintu kantor didorong terbuka."Yosef, aku memintamu untuk menyingkirkan anak haram itu, kenapa kamu belum bertindak juga!"Begitu suara itu masuk ke te

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 221

    "Sher, apa kamu menyadari mobil di belakang kita sedang mengikuti kita?" tanya Miana dengan berbisik.Miana sedikit khawatir terjadi sesuatu karena dia memiliki kenangan buruk di jalan layang."Kamu pegangan, aku akan tambah kecepatan," ujar Sherry setelah melihat mobil itu melalui kaca spionnya.Dia melambat, begitu pula mobil itu.Dia berbelok, begitu pula mobil itu.Mobil itu seakan mengulangi jalan yang telah dia lalui.Sekarang, Miana dan Sherry sudah yakin bahwa mobil itu memang sedang mengikuti mereka."Mia, tolong ambilkan ponselku di tas, aku akan menelepon dia!" Sherry berusaha tetap tenang, tetapi suaranya yang bergetar menunjukkan kecemasannya."Kamu fokus nyetir dulu. Jangan pedulikan dia dulu," ujar Miana sambil membuka tas Sherry yang telah diambilnya. Setelah itu, dia mengeluarkan ponsel Sherry. Namun, belum sempat dia menghubungi orang yang dimaksud Sherry, sudah ada panggilan masuk. "Dari Pak Farel, mau diangkat?""Angkat!" Sherry segera memakai earphone bluetooth dan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 220

    "Mia, selamat ulang tahun!" Suara Eddy terdengar penuh semangat dan begitu gembira.Miana tercekat dan baru ingat hari ini adalah ulang tahunnya. Kemarin, Giyan bahkan mengajaknya keluar untuk memberinya bros sebagai hadiah ulang tahun, tetapi pada akhirnya bros itu dibuang oleh Henry ke tempat sampah."Kakek nggak hanya menyiapkan hadiah ulang tahun untukmu, tapi juga pesta ulang tahun. Kalau kamu punya waktu, datanglah lebih awal untuk menemani Kakek berbicara!" Eddy sudah beberapa hari tidak melihat Miana, sangat ingin bertemu dengannya.Seiring bertambahnya usia, orang tua ingin ditemani oleh anak dan cucu mereka agar tidak merasa begitu kesepian.Miana tersentuh dan matanya mulai berkaca-kaca. "Oke, terima kasih, Kek!"Di keluarga Jirgan, hanya Kakek yang paling baik padanya.Karena itulah dia sama sekali tidak bisa menolak."Baiklah, sudah nggak pagi lagi, berangkatlah bekerja! Kakek nggak ingin mengganggu waktumu yang berharga," ujar Eddy, lalu menutup telepon.Dia benar-benar m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 219

    Padahal dia tidak melakukan apa pun, tetapi tetap saja dituduh seperti itu.Walaupun ....Ini bukan pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini.Dia tetap saja masih merasa sakit hati."Aku sudah bilang, aku hanya percaya apa yang kulihat dengan mata kepala sendiri! Pergi merawat Janice, jangan membuatku mengulanginya lagi!" Ekspresi Henry makin dingin, begitu pula dengan nada bicaranya. "Selain itu, aku masih belum menyelesaikan masalah tren tagar semalam denganmu!"Miana terkejut. "Apa maksudmu?"'Dia mengira aku yang melakukan itu?'"Masalah ini hanya kita berdua yang tahu, kenapa bisa masuk tren tagar! Miana, jangan sok pintar di depanku! Atau kamu akan menanggung akibatnya!" Henry sangat yakin bahwa Miana menyewa provokator untuk membuat berita itu masuk tren tagar, untuk memaksanya mengakui hubungan mereka sebagai suami istri!Seperti tiga tahun lalu, menggunakan cara yang sama untuk memaksanya menikahi dia.Dia sangat tidak suka dengan kelicikan Miana ini.Miana menarik napas,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 218

    "Sudahlah, jangan bicara lagi, aku akan membawamu ke UGD!" ujar Henry dengan suara lembut. Saat melihat Miana masih berdiri di sana, raut wajahnya menjadi dingin dan berkata dengan ketus, "Tunggu di luar, jangan coba-coba menghindari tanggung jawabmu!"Ketika Miana mendengar kata "anak kita," hatinya ternyata masih terasa sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, menenangkan emosinya dan berkata, "Henry, bukan aku yang mendorongnya! Ada kamera CCTV di sini, kamu bisa mengeceknya!""Nggak perlu itu, aku percaya dengan apa yang kulihat sendiri! Miana, kalau terjadi sesuatu pada bayi di perutnya, aku akan membuatmu mati bersamanya!" bentak Henry sambil menatap tajam Miana.Miana menarik napas panjang, bibirnya bergerak-gerak, tetapi pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa.Jika terjadi sesuatu pada bayi di perut Janice, dia juga akan merasa bersalah.Bagaimanapun, perkataannya yang telah memprovokasi Janice hingga terjatuh.Dokter dengan cepat datang. Setelah melihat pintu UGD tertutup, Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 217

    Miana tertawa dan terlihat senyuman melengkung di sekitar matanya. "Dia mencintaimu tapi nggak menikahimu, malah membuatmu menjadi pelakor, benar-benar pria berengsek!"Dulu, dia akan bersedih cukup lama ketika Janice mengatakan hal seperti itu di depannya.Kini, dia hanya menganggap Henry sebagai mitra kerja, bukan kekasih seumur hidup. Bisakah dia menuntut seorang mitra kerja untuk setia dan berkomitmen hanya padanya?Tentu saja tidak!Oleh karena itu, dia tidak merasakan apa-apa setelah mendengar Janice mengatakan itu."Kalau bukan kamu nggak tahu malu masuk ke ranjangnya, Henry nggak akan menikahimu!" Tiga tahun lalu, saat dia mendengar Henry akan menikahi Miana, hatinya seperti ditusuk ribuan panah. Bahkan, sekarang masih terasa sakit ketika mengingatnya kembali.Dia berpikir bahwa Henry akan menunggu dan setia padanya seumur hidup.Dia tidak menyangka, tanpa persiapan sedikit pun dia mendapatkan kabar pernikahan Henry.Makanya, dia membenci Miana selama tiga tahun!Berkali-kali i

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 216

    Seketika, pipi Miana terasa panas. Dia mengangkat kepalanya, menatap mata Janice yang penuh dengan kemarahan. Kemudian, dia berdiri sambil mengusap wajahnya.Tingginya lebih dari Janice, saat ini dia menatapnya dari atas, tersenyum dingin, "Hubungan suami istri antara aku dan Henry, apa urusanmu!""Dasar jalang! Nggak tahu malu!" seru Janice, lalu hendak menampar Miana lagi. Namun, pergelangan tangannya ditahan oleh Miana. Sorot mata Miana menjadi dingin, lalu dengan cepat membalas menampar wajah Janice. "Bisa-bisanya kamu mengumpatku jalang, sungguh nggak tahu malu! Janice, jangan lupa Henry masih suami sahku! Apakah kamu sekarang berhalusinasi karena sudah terlalu lama menjadi pelakor?"Biasanya, ketika dia melihat berita tentang Henry dan Janice masuk tren tagar, dia berusaha untuk tidak peduli dan tidak membiarkan dirinya menghabiskan energi, pikiran, dan emosinya sendiri.Bagaimanapun, dia harus menghargai hidupnya sendiri.Tidak layak menyia-nyiakan hidupnya untuk orang yang tida

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 215

    Miana membantu Henry turun dari mobil. Seluruh beban tubuh Henry bertumpu padanya.Ketika masuk ke dalam lift, Miana sudah berkeringat deras.Henry bersandar di dinding lift dan memandangnya.Wajah Miana terlihat begitu merah, seperti baru saja selesai berolahraga.Meskipun demikian, kecantikannya tetap terjaga, membuat suasana hati Henry sedikit lebih baik.Sampai di lantai atas, Henry masuk ke UGD.Sebenarnya ,,,,Dia perlu masuk ke sana.Namun, pihak rumah sakit takut terjadi sesuatu pada Henry.Setelah pintu ruang gawat darurat tertutup, Miana duduk di kursi dan menghela napas panjang.Sepanjang jalan menuju UGD, Henry seperti tidak punya tulang, bersandar padanya dan hampir membuatnya kelelahan.Tepat ketika Miana ingin istirahat sebentar, ponselnya berdering. Dia pun mengeluarkan ponselnya, mendapati panggilan dari Sherry. Dia segera teringat bahwa hari ini dia tidak jadi menginap di rumah sakit, lalu segera mengangkatnya, "Sher, dengarkan aku ....""Mia, kamu memukul Henry sampa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 214

    "Henry, kamu turun dulu, aku akan parkir mobilnya." Miana berusaha membuat suaranya terdengar alami.Henry mengangkat alisnya dan bertanya, "Kamu yang memukulku, nggak mau bertanggung jawab?"'Dia jelas-jelas nggak ingin menemaniku.''Ingin melarikan diri.''Nggak semudah itu!'"Mana ada!" Miana membantah dengan keras.Dia hanya merasa canggung.Bukan tidak mau bertanggung jawab!"Kalau begitu, aku ikut kamu parkir mobil dulu!" ujar Henry dengan tenang, dia tidak peduli dengan orang-orang yang sedang menunggunya di luar.Miana menggigit bibirnya dan membujuk lagi, "Cepat turunlah, darahmu sudah keluar begitu banyak."'Pria ini benar-benar manja!''Kenapa harus aku temani?'"Miana, jujur saja, kamu nggak mau bertanggung jawab padaku, 'kan?" Makin dilihat ekspresi Miana, dia makin yakin Miana ingin melarikan diri.Dia tentu saja tidak akan membiarkan Miana kabur!"Sudah, jangan bicara lagi, turun mobil sekarang!" Miana mematikan mesin, membuka pintu dan turun dari mobil.Miana berpikir,

DMCA.com Protection Status