Share

Bab 325

Author: Helena Ayu
Karena terlalu mengkhawatirkan Miana, Sherry bahkan sudah lupa tentang Farel yang telah dijodohkan.

Setelah menutup telepon, Miana segera bangkit dan pergi ke bawah untuk menunggu Sherry.

Sementara itu, Sherry segera berganti pakaian dan bergegas keluar.

Begitu membuka pintu, dia melihat wajah pria yang akrab itu.

"Malam-malam begini kamu mau pergi ke mana?" tanya Farel dengan ekspresi kesal.

Sherry menunduk, menjawabnya tanpa menatapnya, "Sekarang aku nggak ingin melihatmu, pulang saja!"

Dia memang butuh diberikan waktu untuk memikirkan beberapa hal.

"Sherry, kamu sedang marah padaku?" Nada bicara Farel terdengar ketus. "Aku memberitahumu semua itu bukan untuk membuatmu meninggalkanku!"

Sherry mendongak, menatapnya, dan berkata, "Jadi maksudmu, kamu nggak berniat melepaskanmu meskipun kamu sudah bersamanya?"

Farel ingin dia menjadi simpanannya, membiarkan orang-orang memakinya tidak tahu malu, wanita hina!

Apakah dalam hati Farel dia begitu rendahan?

"Kehadiranmu nggak mengganggu hubu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 326

    Farel panik sesaat ketika melihat mata Sherry merah berkaca-kaca. Entah mengapa dadanya terasa seperti agak tercekik."Kalau aku nggak tunduk padamu harus menerima hukuman seperti itu, lakukan saja! Tapi setelah itu, aku akan meninggalkan Kota Jirya, dan nggak akan pernah kembali!" Tetap tinggal di kota yang dipenuhi kenangan yang membuat hatinya terluka hanya akan menambah kesedihan. Lebih baik meninggalkan kota tersebut untuk menangkan hatinya.Mendengar itu, Farel melepaskan tangannya.Sherry mengusap pergelangan tangannya, tersenyum ringan pada Farel dan berkata, "Ingat untuk mengabariku dulu sebelum kamu melakukannya, agar aku bisa bersiap-siap lebih awal!"Setelah menyelesaikan ucapannya, dia membuka pintu dan turun dari mobil.Pintu mobil ditutup dengan keras. Farel yang masih di dalam entah mengapa tiba-tiba merasa sulit bernapas. Dia segera menurunkan jendela mobil. Begitu angin dingin masuk, napasnya kembali normal.Namun, jemarinya gemetar saat dia mengeluarkan sebatang roko

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 327

    "Aku pergi ambil air minum dulu. Kamu hati-hati saat mengemudi!" Selesai berbicara, Rika langsung menutup telepon dengan panik.Dia sungguh tidak menyangka Farel akan mengatakan bahwa dia adalah calon Nyonya Ingra.Apakah itu berarti Farel sangat menyukainya hingga tidak sabar ingin menikahinya?Dia memutuskan untuk membahas pernikahannya dengan orang tuanya malam ini.Karena keluarga Sutara adalah keluarga terpandang, persiapan pernikahan akan memakan waktu lebih lama.Memikirkan dia akan menikah dengan Farel, jantung Rika berdebar kencang.Adalah impian banyak wanita untuk bisa menikah dengan orang yang dicintai.Di depan pintu di dalam mobil, Farel meletakkan ponselnya dan menyalakan sebatang rokok.Di tengah asap yang mengepul di udara, dia teringat mata Sherry yang merah berkaca-kaca tadi.Menurutnya, pernikahannya dengan Rika tidak akan memengaruhi hubungannya dengan Sherry.'Kenapa dia nggak bisa mengerti sih!'Miana dan Sherry tiba di ruang VIP dan Sherry dengan semangat memesa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 328

    Sherry makin kesal dan mencoba mencakarnya. "Lepaskan aku dulu!"Karena tidak sempat menghindar, wajah Farel terkena kuku Sherry, meninggalkan bekas luka panjang.Hanya di depan Sherry, temperamennya buruknya biasanya bisa sedikit terkendalikan.Namun, sekarang hubungan mereka menegang dan Sherry tidak dapat dikendalikan, jadi bagaimana mungkin dia masih bisa menahan emosinya.Miana, "...."'Farel ternyata lebih menyebalkan daripada Henry!'Sherry merasa sedikit kehilangan harga diri, menggigit bibirnya sebelum berkata, "Farel, kalau kamu berani melakukan itu padaku, aku nggak akan pernah memaafkanmu!"Farel mengusap wajahnya, merasakan darah di jari-jarinya. Suasana hatinya tentu saja sudah memburuk. "Apa pun yang terjadi, seumur hidupmu, kamu hanya bisa berada di sisiku! Memaafkan atau nggak, nggak ada bedanya!"Dia merasa sudah terlalu memanjakan Sherry, dan hasilnya Sherry malah datang ke kelab mencari pria lain.Karena Sherry tidak menganggapnya serius, dia juga tidak akan peduli

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 329

    Rasa kesal yang dirasakan Farel tadi seketika menghilang.Setelah memikirkan semuanya dengan jelas, tatapan Farel menjadi tegas."Wow, pacar Bu Rika sangat tampan!" seru seseorang terkagum-kagum.Rika merasa sangat bangga saat mendengar itu.Tentu saja pacarnya tampan!"Kamu mabuk? Bisa berjalan?" tanya Farel dengan suara lembut.Rika mengangguk malu-malu. "Bisa jalan!""Kalau begitu aku gendong kamu keluar!" Setelah berkata begitu, Farel membungkuk dan menggendongnya."Wow, romantis sekali!""Benar-benar pasangan yang serasi!"Rika tidak menyangka Farel akan menggendongnya. Tertegun sejenak, lalu memeluk leher Farel. "Kenapa kamu begini di depan banyak orang!" Suaranya terdengar agak menyalahkan, tetapi dia merasa senang di dalam hatinya."Ini adalah perlakuan yang pantas diterima calon Nyonya Ingra!" ujar Farel dengan nada datar, ekspresinya tidak menunjukkan emosi apa pun.Rika mendongak, mendapati ada luka goresan di wajah Farel, dan bertanya, "Kenapa wajahmu terluka seperti ini?"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 330

    Giyan menghentikan langkahnya, dengan santai menyapa, "Farel!"Di Kota Jirya, keluarga Ingra bukanlah pihak yang bisa dihadapi sembarangan.Ayah Farel adalah seorang pejabat, sementara keluarga dari pihak ibu Farel adalah keluarga kaya raya.Orang-orang di lingkaran mereka tahu bahwa tidak boleh berkonflik dengan keluarga Ingra.Pada saat ini, Sherry yang sedang digendong Giyan bergerak, memeluk leher Giyan sambil memaki, "Farel, berengsek, mati saja!"Raut wajah Farel seketika menjadi masam, dia menatap tajam tangan Sherry.Jika tatapannya bisa memotong tangan itu, mungkin tangan itu sudah hancur terpotong-potong.Beberapa hari yang lalu, Sherry juga mabuk, lalu memukul dan memakinya sepanjang malam! Malam ini Sherry mabuk lagi!'Wanita ini nggak ingin hidup lagi, ya?'Hal yang paling membuat Farel marah adalah Sherry mabuk, dan Giyan yang menggendongnya!Siapa itu Giyan?Putra keluarga Ferno.Selain itu, dia adalah pria yang ada di hati Sherry.Saat Sherry mencarinya kembali untuk me

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 331

    "Kapan kamu akan melakukan pemeriksaan kehamilan? Aku akan menemanimu!" Giyan mengganti topik pembicaraan sambil melangkah maju. "Ayo pergi!" tambahnya.Baru ingin menolak, Miana sudah mendengar Giyan berkata, "Aku bisa membantu mengantre, melakukan pembayaran, dan lainnya. Kamu sedang hamil, bolak-balik melakukan semua itu akan melelahkan."Miana terdiam.Dia sebelumnya bisa menikmati beberapa kemudahan di rumah sakit karena hubungan Farel dan Sherry masih baik-baik saja.Sekarang, Farel sudah memiliki calon istri, dan hubungannya dengan Sherry juga sudah tidak bisa dipertahankan. Mengingat hal tersebut, Miana tidak mungkin bersikap tidak tahu malu dan masih menikmati kemudahan yang diberikan Farel.Saat melakukan pemeriksaan, dia pasti perlu mengantre dan juga naik turun tangga, itu memang sangat melelahkan baginya sendirian.Giyan sudah berkata demikian, akan terkesan terlalu keras kepala jika dia masih menolak."Kalau begitu, aku akan menghubungimu nanti saat pemeriksaan berikutnya

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 332

    Miana tertegun sejenak, tetapi segera kembali tenang dan berkata dengan nada yang datar, "Aku sudah bercerai dengan Henry, siapa ayah dari anak ini adalah urusanku! Selain itu, Henry sekarang sudah tinggal dengan kekasih barunya, mungkin dia nggak ingin tahu tentang kehamilanku.""Oh? Henry tinggal dengan kekasih barunya? Siapa?" Farel mengangkat alis.Setahunya Henry bukan orang seperti itu.Dia juga berpikir bahwa mantan istri Henry ini memang orang yang kejam, tidak berniat mengizinkan anaknya mengenali Henry."Kalau Pak Farel ingin tahu, tanyakan saja pada Henry, dia lebih tahu daripada aku! Sudah selesai bertanya? Sekarang Pak Farel bisa mengantarkan Sherry ke atas?" Sudah memasuki musim hujan, jadi suhu malam sangat rendah, Miana merasa kedinginan, tanpa sadar merapatkan jaketnya.Pandangan Farel jatuh pada jaket tersebut dan alisnya sekali lagi terangkat.'Kalau Henry tahu hubungan mereka sudah sedekat ini, apakah dia akan marah?'"Pak Farel?" Miana mengernyit, suaranya juga men

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 333

    Farel takut salah bicara dan membuat Henry marah.Dia berpikir, agar nyawanya aman, dia harus menjauh dari Henry."Cepat katakan!" Terbangun di tengah malam, bagaimana mungkin Henry tidak kesal."Dengar-dengar, kamu sudah tinggal bersama kekasih barumu hari ini?" Farel hanya mengulangi perkataan yang didengarnya dari Miana."Hah? Apakah keluarga Ingra akan runtuh? Kamu begitu nganggur hingga bergosip!" Henry mendengus dingin, suaranya yang dingin itu terdengar mengerikan."Itu kata mantan istrimu, nggak ada hubungannya denganku!" Jika dia yang mengatakannya, Henry pasti tidak akan melepaskannya."Kenapa Miana mengatakannya padamu? Apakah kalian sangat akrab?" Setelah bercerai, setiap pria di mata Henry mungkin adalah saingan."Dia menegurku, lalu menyebutmu!" Farel asal menjawab.Dia pikir, Henry tidak mungkin akan bertanya pada Miana.Hanya dia yang tahu apa yang sebenarnya telah terjadi."Hmph, sudah bercerai, kenapa dia masih peduli pada kehidupanku!" sudut bibir Henry sedikit teran

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 490

    Dia teringat dengan perkataan Miana.Rania makin mirip dengannya, bukan hanya karena dia yang membesarkannya, tetapi juga mungkin karena mereka memiliki hubungan darah.Mengapa dia tidak pernah memikirkan kemungkinan ini sebelumnya!"Ah? Baik!" Walau tidak mengerti maksud Henry, Wiley tidak berani bertanya lebih lanjut.Tugasnya hanyalah melaksanakan apa yang diperintah oleh Henry.Setelah itu, dia mengemudi menuju restoran.Rumordi datang terlambat, dan ketika tiba, Henry sudah minum dua gelas anggur sendirian.Melihat Rumordi, Henry menunjuk kursi di sebelahnya dan berkata, "Duduk di sini, ada yang ingin kutanyakan padamu!"Rumordi memegang erat bajunya dengan wajah penuh penolakan. "Henry, kita sudah sangat akrab, jangan seperti ini, oke?"Dia tidak ingin dipaksa berubah orientasi!"Duduk!" Henry merasa kesal, suaranya penuh ancaman.Rumordi gemetar, dengan hati-hati duduk di kursi sebelah Henry, pantatnya sedikit demi sedikit bergerak menjauh.Dia takut terlalu dekat dengan Henry.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 489

    Mata Henry menyipit, lalu dia kembali meraih pergelangan tangan Miana dan mengangkatnya.Bekas luka di pergelangan tangan Miana, yang meliuk-liuk seperti cacing, sangat mencolok.Melihat itu, pupil mata Henry menyusut tajam."Apa yang terjadi?" tanya Henry dengan suara rendah.Sebuah adegan seketika terlintas di pikiran Henry, hingga membuatnya berkeringat dingin.'Nggak! Nggak mungkin!'Miana dengan cepat menarik tangannya, menutupinya dengan lengan baju, dan bersikap dingin kembali. "Ini bukan urusanmu!"Bekas luka tersebut adalah hasil dari upayanya bunuh diri saat mengalami depresi parah dengan memotong pergelangan tangannya.Pada saat itu, darahnya mengalir deras.Jika tidak segera diselamatkan, dia pasti sudah mati.Pada masa-masa sulit itu, dia beberapa kali mencoba bunuh diri.Untungnya, Giyan selalu menyelamatkannya.Dia sangat berterima kasih pada Giyan.Giyan yang membuatnya hidup kembali.Sekarang, dia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia bersama Giyan."Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 488

    Henry betul-betul memperlakukan Miana seperti mainan, diambil ketika ingin, dibuang ketika bosan!"Kalau kamu nggak setuju, nggak masalah. Aku akan menyewa pengacara terbaik untuk merebut putraku! Miana, jangan menangis meminta aku untuk menerimamu kembali nanti!" ujar Henry dengan datar, sudut bibirnya melengkung.Meskipun sudah tahu dari Amanda bahwa Henry akan menggugat untuk merebut Nevan, mendengarnya langsung tetap membuat Miana marah.Henry sungguh kejam!Dia sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan!"Henry, anakku lahir setelah kita bercerai, jadi nggak ada hubungannya denganmu!" seru Miana dengan penuh kebencian.Dalam waktu singkat, dia sudah mengingat banyak momen di mana Henry memperlakukannya dengan buruk karena Janice.'Bertahun-tahun berlalu, pria ini tetap nggak berubah!'"Ada hubungannya atau nggak, kita bisa melakukan tes DNA! Miana, kamu nggak berani, 'kan?" Henry yakin Nevan adalah putranya dan sekarang hanya berpikir untuk merebutnya.Setelah putranya berada di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 487

    Setelah tiba di lantai atas, Miana langsung masuk ke kantor CEO tanpa mengetuk pintu.Suara pintu yang dibuka cukup keras membuat Henry berhenti membaca dokumen dan mengangkat kepalanya.Menurutnya, wajah Miana lebih cantik dari sebelumnya.Seperti bunga yang mekar dengan indah setelah perawatan hati-hati, terlihat sangat menyenangkan.Henry merasa jantungnya berdebar setengah detik lebih cepat."Henry, kamu benar-benar berengsek dan sangat menjijikkan!" Miana marah, tentu saja tidak akan memberi Henry muka, langsung mengumpat padanya.Sejak sembuh dari depresi, Miana jarang kehilangan kendali emosinya.Namun, hari ini, dia benar-benar marah karena tindakan Henry sudah sangat keterlaluan!Sorot mata Henry menjadi tajam dan berkata dengan suara datar, "Miana, ini wilayahku, kamu datang ke sini membuat keributan, nggak takut aku lapor kamu ke polisi?"Dulu, Miana selalu bersikap lembut dan anggun di depannya.Jangankan marah, suaranya pun tidak pernah keras saat berbicara dengannya.Seka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 486

    Miana tertawa kesal ketika menyadari bahwa panggilannya sengaja diputus setelah nada sambung terdengar beberapa kali.'Henry! Hebat sekali kamu!'Setelah itu, dia menelepon Wiley.Begitu tersambung, dia langsung berkata, "Pak Wiley, tolong berikan ponselnya ke Pak Henry, aku ada urusan penting!""Nona Miana, Pak Henry sedang sibuk ....""Kalau begitu katakan di mana kalian sekarang, aku akan ke sana!" Miana sudah sangat marah dan ingin melampiaskannya ke Henry."Kami di kantor.""Oke, sepuluh menit lagi aku sampai!"Setelah mengatakan itu, Miana langsung menutup telepon.Saat ini, di kantor CEO Grup Eskaria.Henry memegang dokumen, berpura-pura membacanya, tetapi sebenarnya mendengarkan percakapan Wiley dengan Miana.Wiley menyimpan ponselnya dan melihat bahwa dokumen di tangan Pak Henry terbalik.Setelah ragu sejenak, dia tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu, "Pak Henry, dokumennya terbalik."Henry meletakkan dokumen di meja dengan keras, berdeham sebelum bertanya, "Ada apa?""N

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 485

    "Begitu mendengar kabar ini, aku langsung mencari orang itu. Ternyata dia sedang diselidiki oleh pihak berwajib. Kejadian ini tiba-tiba, pasti ada yang merencanakan diam-diam!"Miana menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu berkata, "Kamu telepon dan beri tahu para petinggi untuk rapat di kantor! Aku akan segera ke kantor!""Baik, aku akan segera memberi tahu mereka!"Miana baru saja menutup telepon, Giyan sudah bertanya, "Apa yang terjadi? Butuh bantuan?"Giyan sebenarnya ingin membantu, tetapi Miana akan marah jika dia bertindak tanpa persetujuan Miana.Miana menenangkan diri, menatap Giyan dengan perasaan bersalah. "Maaf, sepertinya aku nggak bisa bertemu dengan ayah dan ibumu malam ini. Ada masalah di perusahaan, dan kamu tahu, Sherry sekarang di rumah sakit, nggak bisa ke kantor, jadi aku yang harus menanganinya. Kalau aku butuh bantuan, aku akan meneleponmu."Miana merasa tidak enak hati karena terpaksa membatalkan janji bertemu dengan orang tua Giyan."Nggak apa-ap

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 484

    "Baiklah, nanti kalau ada waktu aku akan menemuimu untuk makan bersama," ujar Miana. Dia benar-benar sibuk dengan beberapa kasus akhir-akhir ini."Baik, Kakek nggak akan mengganggumu lagi." Walaupun merasa sedih, Eddy tetap menahan perasaannya dan tidak menunjukkannya.Dia mengerti bahwa Miana sibuk dengan pekerjaannya sendiri, jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengannya juga wajar.Dia hanya perlu menunggu sampai Miana selesai dengan pekerjaannya.Miana mengiakan dan menutup telepon."Ibu, siapa yang menelepon?" tanya Nevan dengan suara pelan, matanya yang besar berkilauan.Miana berpikir sejenak dan berkata, "Nanti Ibu akan memberitahumu."Mengenai Henry dan keluarga Jirgan, dia akan menceritakannya perlahan-lahan saat ada waktu."Apa yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali!" Giyan bertanya penasaran setelah masuk dan mengganti sepatu, melihat mereka berdiri di sana."Kami sedang menunggumu pulang," jawab Miana sambil tersenyum, mata indahnya yang melengkung membuat orang mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 483

    Di dalam histori percakapan, si pria dan selingkuhannya sedang merencanakan bagaimana cara membunuh istri sah.Yang lebih mengerikan adalah pria dan selingkuhannya bahkan membeli racun paraquat dan racun tikus secara daring, tetapi keduanya tidak ada yang berani menggunakannya.Miana menekan amarahnya dan terus membaca.Saat ini, memang banyak selingkuhan yang tidak tahu malu.Mereka akan melakukan apa saja untuk mengubah status mereka.Ketika Giyan menelepon, Miana baru memutuskan untuk mematikan laptopnya.Meskipun belum melihat semua bukti yang dikumpulkan oleh Amanda, hanya berdasarkan histori percakapan dan pembelian paraquat dan racun tikus secara daring, sudah sangat jelas bahwa keduanya berencana membunuh istri sah.Hanya saja, bukti tersebut masih belum cukup.Miana harus membuat kedua orang itu mengakui rencana mereka untuk membunuh istri sah!Sebelum persidangan, dia harus mendapatkan rekaman pengakuan mereka.Setelah membereskan barang-barang, dia turun ke bawah dan melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 482

    "Oke, aku akan telepon Ibu nanti," ujar Giyan dengan senyuman yang makin lebar.Miana bersedia bertemu dengan orang tuanya, dan hal itu tentu membuat Giyan senang, meskipun mereka sudah sering bertemu dalam dua puluh tahun terakhir.Namun, hubungannya dengan Miana kini berbeda dari yang dulu."Pergilah ke kantor sekarang. Setelah urusanmu selesai, kita bisa pulang lebih cepat," ujar Miana sambil mendorong Giyan keluar.Miana merasa sangat santai ketika bersama Giyan, karena dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu berusaha terlalu keras.Ketika mereka turun ke bawah, Nevan sedang duduk di atas matras bermain, dengan serius menyusun Lego.Giyan menunduk dan mencium kening Miana, lalu berkata lembut, "Aku pergi ke kantor dulu, nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput kalian."Miana mengangguk, tersenyum sambil berkata, "Ya, kami tunggu kamu pulang!"Giyan berdeham sebelum memanggil, "Nevan, Ayah pergi kerja dulu, kamu bermainlah dengan baik bersama Ibu di rumah!"Nevan segera me

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status