แชร์

Bab 287

ผู้เขียน: Helena Ayu
Rika tersenyum dan menjawab, "Keluarga kami, keluarga Ingra dan keluarga Sutara, memiliki status yang setara, jadi wajar kalau aku dan Farel dijodohkan."

Tidak dijodohkan dengan Farel pun, dia pasti akan dijodohkan dengan pria lain.

Setelah berinteraksi dengan Farel malam ini, dia merasa Farel adalah orang yang baik, dan dia puas.

Yosef menyesap minumannya dalam diam.

Seperti yang dikatakan Rika, terlahir di keluarga seperti mereka, pasangan hidup mereka harus dari keluarga yang setara.

Namun, Keluarga Wentra telah lama jatuh miskin.

Ditambah lagi Janice sekarang adalah seorang janda ....

Dia dan Janice memang tidak ditakdirkan untuk bersama.

Yosef seketika merasa pengap dan kurang nyaman di hatinya.

Melihat Yosef minum dalam diam, dan dia tidak bisa menebak alasannya, Rika pun berkata, "Daripada mengatasi kesedihan dengan alkohol, lebih baik pikirkan cara untuk menyelesaikan masalah!"

Setiap masalah pasti ada solusinya.

Tidak perlu merasa seolah-olah dunia sudah runtuh.

Yosef menengga
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 288

    Balasan dari Farel dengan cepat masuk: "Aku akan telepon dan tanya ayahku kapan dia punya, lalu baru mengabarimu."Rika memegang ponselnya, ujung jarinya menelusuri kata-kata di layar, hatinya merasa tenang.Ada jawaban setelah bertanya, mungkin inilah cara terbaik untuk mereka berdua saling berinteraksi.....Ketika menerima pesan dari Rika, Farel baru duduk di kursi pengemudi setelah berusaha keras untuk memasukkan Sherry ke dalam mobilnya. Dia melirik wajah Sherry melalui kaca spion, lalu dengan cepat mengetik balasan.Makin baik dan stabil hubungannya dengan Rika, makin aman wanita yang tengah berbaring di kursi belakang itu.Farel tidak mencintainya, bahkan tidak pernah berpikir untuk menikahinya, tetapi dia ingin mengikatnya seumur hidup.Jika harus mencari alasan mengapa dia ingin mengikat wanita itu di sisinya, mungkin karena dia tidak rela hati wanita itu hanya untuk Giyan!Setelah mengirim pesan, Farel menelepon ibunya."Farel, ada apa menelepon malam-malam begini?" Suara Sin

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 289

    Miana mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berkata, "Grup Eskaria memiliki tim pengacara terbaik. Kita bercerai, mereka tahu bagaimana melindungi asetmu!"Dia hanya ingin bercerai secepatnya, dan tidak peduli berapa banyak harta yang dia dapatkan. Dia bahkan tidak keberatan tidak mendapatkan sepeser pun."Miana, bagaimana kalau aku bilang, aku mau punya anak denganmu? Apakah kamu mau tetap tinggal dan menjadi istriku?" Memikirkan bahwa setelah bercerai, dia tidak akan melihat Miana lagi di rumah di Kompleks Gaillardia, hatinya terasa tidak nyaman.Dulu, kakeknya selalu menyuruhnya dan Miana segera memiliki anak. Namun, dia merasa belum siap menghabiskan hidupnya bersama Miana pada saat itu. Memiliki anak hanya akan menghancurkan hidup anak itu.Dia paling takut menjadi ayah yang tidak bertanggung jawab seperti ayahnya.Dia tidak ingin merusak hidup anak itu.Sekarang, Miana sangat teguh ingin bercerai dengannya. Dia pun berpikir, jika mereka memiliki anak, mungkin itu akan membuat Miana

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 290

    Sambil berpikir seperti itu, Janice turun dari ranjang rumah sakit untuk mengambil ponselnya.Untungnya, ponselnya tidak rusak dan masih bisa digunakan.Setelah ragu-ragu sejenak, dia menelepon Yosef.Yosef dengan cepat mengangkat teleponnya."Janice, ada apa malam-malam begini?"Suaranya terdengar sedikit khawatir."Aku nggak bisa tidur, hanya ingin mengobrol denganmu, nggak mengganggu, 'kan?" Janice sengaja melembutkan suaranya."Aku seorang diri, ganggu apanya?" Nada bicara Yosef terdengar sedikit menyalahkan. "Janice, kenapa kamu jadi begitu sungkan denganku?""Aku ingat kamu bilang sudah dijodohkan oleh ibumu. Aku takut kalian sudah tinggal bersama dan aku mengganggu kalian karena menelepon malam-malam," ujar Janice sambil bercanda, meskipun hanya dia yang tahu betapa kesalnya dia saat ini.Pria yang dia cintai tidak pernah bisa dia dapatkan, sementara pria yang mencintainya sudah bersama wanita lain.Pada akhirnya, dia tetap sendirian.Bagaimana mungkin dia tidak merasa kesal, bu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 291

    "Aku tahu Henry nggak bersamamu, karena dia baru datang menemuiku, dan sekarang sedang mandi!" ujar Janice dengan nada yang mengejek, dapat dirasakan kegembiraannya dari suaranya.Alis Miana terangkat, dan dia berkata sambil tersenyum, "Henry baru saja pulang, bagaimana mungkin ada di tempatmu! Janice, akui saja, yang dicintai Henry sebenarnya adalah aku, bukan kamu!"Beberapa ucapan untuk memprovokasi, Miana pun bisa mengatakannya.Mengenai di mana Henry berada, dia tidak peduli dan itu tidak penting.Janice marah sampai wajahnya pucat, kuku-kukunya menusuk ke dalam telapak tangannya.'Bukankah mereka akan bercerai besok? Kenapa mereka masih tinggal bersama malam ini!''Apakah Yosef berbohong padaku?''Sebenarnya mereka nggak pernah membicarakan perceraian!'"Kalau Henry nggak mencintaiku, bagaimana mungkin dia mengganti semua bunga di jalanan Kota Jirya dengan jenis yang sama? Kalau dia nggak mencintaiku, dia nggak akan menanam bunga yang kusukai di taman. Selain itu, karena aku suka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 292

    'Miana nggak mungkin tahu hal ini.'"Sayang, sudah selesai mandinya! Oke, aku akan segera datang!" Miana tiba-tiba berseru sebelum menutup teleponnya.Tangan Janice yang menggenggam ponsel gemetar, dia sangat marah.'Miana si jalang ini, dia merayu Henry lagi!''Nggak boleh, aku nggak boleh membiarkan Miana berhasil!'Berpikir demikian, dia segera menelepon Henry.Namun, setelah cukup lama pun tidak ada yang menjawab.Janice menarik napas dalam-dalam.'Apakah mereka sudah mulai?''Nggak!''Aku nggak boleh membiarkan Miana tidur dengan Henry!'Janice dengan cepat menelepon lagi.Tepat sebelum panggilan terputus, suara pria yang menyenangkan terdengar, "Ada apa?"Suara Henry sungguh magnetis.Janice terdiam sejenak.Jika Henry memanggil namanya dengan suara seperti itu di ranjang, dia rela mati di sana."Ada apa?" Henry menekankan suaranya, seperti kesal karena sesuatu yang baik terganggu."Henry, aku ingin bertemu denganmu." Janice menggigit bibirnya, lalu berbicara dengan suara pelan.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 293

    Mendengar Henry setuju, Janice langsung merasa senang. "Oke! Aku akan segera ganti pakaian!"Karena Henry datang menemuinya, Miana tidak akan punya kesempatan untuk merayu Henry!Dia bahkan tidak bisa menahan diri untuk membayangkan wajah marah Miana.Dia benar-benar merasa sangat puas!Setelah menutup telepon, Henry merapikan dokumen-dokumennya, lalu bangkit dan hendak keluar dari ruangannya.Baru sampai di depan pintu, Wiley masuk dan berkata, "Pak Henry, aku bawakan makanan, makanlah selagi hangat!"Setengah jam yang lalu, dia menerima telepon dari Henry yang memintanya untuk membawakan makanan. Dia tidak mengerti alasannya, tetapi tetap buru-buru membawakan makanan ke sini."Letakkan saja di meja, aku harus keluar sebentar." Rasa laparnya yang sebelumnya saat ini sudah menghilang.Wiley, "...."Kenapa Pak Henry berubah pikiran begitu cepat?'Henry masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang masih tertekan.Melihat Janice begitu sedih setelah kehilangan anaknya, dia pun berpikir bahwa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 294

    Ada sedikit rasa kasih sayang di dalam suara itu.Menyadari hal itu, Miana berpikir bahwa Farel mungkin menyukai Sherry, meskipun hanya sedikit.Jika tidak ....Pada saat ini, ponselnya berdering.Miana tersadar dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Keningnya mengerut.'Kenapa Giyan meneleponku?'Di tengah kebingungannya, dia segera mengangkatnya, "Halo, Kak Giyan."Bagaimanapun, Giyan banyak membantunya selama proses pemakaman neneknya.Dia berutang budi kepada Giyan."Maaf mengganggumu selarut ini," ujar Giyan dengan suara yang sangat lembut, membuat orang dapat dengan mudah membayangkan senyumnya yang menyejukkan hati."Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Miana, agak panik."Nggak ada apa-apa." Giyan terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, "Malam ini, Carel, Henry, dan Farel minum bersama, kamu tahu ini?""Nggak tahu." Miana memang tidak tahu.Farel tidak memberi tahu hal itu ketika datang menjemput Sherry.Miana terdiam sejenak, menyadari sesuatu, dan bertanya,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 295

    Janice tercekat dan merasa canggung."Kalau kamu bisa membuat keputusan untuknya, aku akan memberitahumu sekarang. Tapi kalau nggak, segera suruh dia menjawab telepon! Atau kamu yang akan menyesal!" ujar Miana dengan suara dingin.Dia tahu apa yang dipikirkan Janice.Namun, dia saat ini tidak tertarik berdebat dengannya.Dia hanya ingin mengurus perceraiannya dengan lancar."Kenapa kamu marah padaku!" Nada bicara Janice mendadak berubah, ada isak tangis, terlihat sangat menyedihkan.Miana langsung mengerti, Henry pasti sudah datang. Dia tersenyum dan berkata, "Seluruh percakapan kita ini direkam, jadi jangan coba-coba memfitnahku!"Dia dan Henry akan segera bercerai, jadi dia tidak peduli lagi jika harus berkonfrontasi dengan Janice.Janice tertegun sesaat. Ketika dia tersadar kembali, dia sangat marah hingga ingin sekali mengumpat Miana.'Berani-beraninya dia merekam percakapan ini!'"Sekarang bisa biarkan Henry menjawab telepon?" Sebenarnya, Miana bisa saja meminta Janice untuk menya

บทล่าสุด

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 490

    Dia teringat dengan perkataan Miana.Rania makin mirip dengannya, bukan hanya karena dia yang membesarkannya, tetapi juga mungkin karena mereka memiliki hubungan darah.Mengapa dia tidak pernah memikirkan kemungkinan ini sebelumnya!"Ah? Baik!" Walau tidak mengerti maksud Henry, Wiley tidak berani bertanya lebih lanjut.Tugasnya hanyalah melaksanakan apa yang diperintah oleh Henry.Setelah itu, dia mengemudi menuju restoran.Rumordi datang terlambat, dan ketika tiba, Henry sudah minum dua gelas anggur sendirian.Melihat Rumordi, Henry menunjuk kursi di sebelahnya dan berkata, "Duduk di sini, ada yang ingin kutanyakan padamu!"Rumordi memegang erat bajunya dengan wajah penuh penolakan. "Henry, kita sudah sangat akrab, jangan seperti ini, oke?"Dia tidak ingin dipaksa berubah orientasi!"Duduk!" Henry merasa kesal, suaranya penuh ancaman.Rumordi gemetar, dengan hati-hati duduk di kursi sebelah Henry, pantatnya sedikit demi sedikit bergerak menjauh.Dia takut terlalu dekat dengan Henry.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 489

    Mata Henry menyipit, lalu dia kembali meraih pergelangan tangan Miana dan mengangkatnya.Bekas luka di pergelangan tangan Miana, yang meliuk-liuk seperti cacing, sangat mencolok.Melihat itu, pupil mata Henry menyusut tajam."Apa yang terjadi?" tanya Henry dengan suara rendah.Sebuah adegan seketika terlintas di pikiran Henry, hingga membuatnya berkeringat dingin.'Nggak! Nggak mungkin!'Miana dengan cepat menarik tangannya, menutupinya dengan lengan baju, dan bersikap dingin kembali. "Ini bukan urusanmu!"Bekas luka tersebut adalah hasil dari upayanya bunuh diri saat mengalami depresi parah dengan memotong pergelangan tangannya.Pada saat itu, darahnya mengalir deras.Jika tidak segera diselamatkan, dia pasti sudah mati.Pada masa-masa sulit itu, dia beberapa kali mencoba bunuh diri.Untungnya, Giyan selalu menyelamatkannya.Dia sangat berterima kasih pada Giyan.Giyan yang membuatnya hidup kembali.Sekarang, dia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia bersama Giyan."Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 488

    Henry betul-betul memperlakukan Miana seperti mainan, diambil ketika ingin, dibuang ketika bosan!"Kalau kamu nggak setuju, nggak masalah. Aku akan menyewa pengacara terbaik untuk merebut putraku! Miana, jangan menangis meminta aku untuk menerimamu kembali nanti!" ujar Henry dengan datar, sudut bibirnya melengkung.Meskipun sudah tahu dari Amanda bahwa Henry akan menggugat untuk merebut Nevan, mendengarnya langsung tetap membuat Miana marah.Henry sungguh kejam!Dia sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan!"Henry, anakku lahir setelah kita bercerai, jadi nggak ada hubungannya denganmu!" seru Miana dengan penuh kebencian.Dalam waktu singkat, dia sudah mengingat banyak momen di mana Henry memperlakukannya dengan buruk karena Janice.'Bertahun-tahun berlalu, pria ini tetap nggak berubah!'"Ada hubungannya atau nggak, kita bisa melakukan tes DNA! Miana, kamu nggak berani, 'kan?" Henry yakin Nevan adalah putranya dan sekarang hanya berpikir untuk merebutnya.Setelah putranya berada di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 487

    Setelah tiba di lantai atas, Miana langsung masuk ke kantor CEO tanpa mengetuk pintu.Suara pintu yang dibuka cukup keras membuat Henry berhenti membaca dokumen dan mengangkat kepalanya.Menurutnya, wajah Miana lebih cantik dari sebelumnya.Seperti bunga yang mekar dengan indah setelah perawatan hati-hati, terlihat sangat menyenangkan.Henry merasa jantungnya berdebar setengah detik lebih cepat."Henry, kamu benar-benar berengsek dan sangat menjijikkan!" Miana marah, tentu saja tidak akan memberi Henry muka, langsung mengumpat padanya.Sejak sembuh dari depresi, Miana jarang kehilangan kendali emosinya.Namun, hari ini, dia benar-benar marah karena tindakan Henry sudah sangat keterlaluan!Sorot mata Henry menjadi tajam dan berkata dengan suara datar, "Miana, ini wilayahku, kamu datang ke sini membuat keributan, nggak takut aku lapor kamu ke polisi?"Dulu, Miana selalu bersikap lembut dan anggun di depannya.Jangankan marah, suaranya pun tidak pernah keras saat berbicara dengannya.Seka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 486

    Miana tertawa kesal ketika menyadari bahwa panggilannya sengaja diputus setelah nada sambung terdengar beberapa kali.'Henry! Hebat sekali kamu!'Setelah itu, dia menelepon Wiley.Begitu tersambung, dia langsung berkata, "Pak Wiley, tolong berikan ponselnya ke Pak Henry, aku ada urusan penting!""Nona Miana, Pak Henry sedang sibuk ....""Kalau begitu katakan di mana kalian sekarang, aku akan ke sana!" Miana sudah sangat marah dan ingin melampiaskannya ke Henry."Kami di kantor.""Oke, sepuluh menit lagi aku sampai!"Setelah mengatakan itu, Miana langsung menutup telepon.Saat ini, di kantor CEO Grup Eskaria.Henry memegang dokumen, berpura-pura membacanya, tetapi sebenarnya mendengarkan percakapan Wiley dengan Miana.Wiley menyimpan ponselnya dan melihat bahwa dokumen di tangan Pak Henry terbalik.Setelah ragu sejenak, dia tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu, "Pak Henry, dokumennya terbalik."Henry meletakkan dokumen di meja dengan keras, berdeham sebelum bertanya, "Ada apa?""N

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 485

    "Begitu mendengar kabar ini, aku langsung mencari orang itu. Ternyata dia sedang diselidiki oleh pihak berwajib. Kejadian ini tiba-tiba, pasti ada yang merencanakan diam-diam!"Miana menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu berkata, "Kamu telepon dan beri tahu para petinggi untuk rapat di kantor! Aku akan segera ke kantor!""Baik, aku akan segera memberi tahu mereka!"Miana baru saja menutup telepon, Giyan sudah bertanya, "Apa yang terjadi? Butuh bantuan?"Giyan sebenarnya ingin membantu, tetapi Miana akan marah jika dia bertindak tanpa persetujuan Miana.Miana menenangkan diri, menatap Giyan dengan perasaan bersalah. "Maaf, sepertinya aku nggak bisa bertemu dengan ayah dan ibumu malam ini. Ada masalah di perusahaan, dan kamu tahu, Sherry sekarang di rumah sakit, nggak bisa ke kantor, jadi aku yang harus menanganinya. Kalau aku butuh bantuan, aku akan meneleponmu."Miana merasa tidak enak hati karena terpaksa membatalkan janji bertemu dengan orang tua Giyan."Nggak apa-ap

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 484

    "Baiklah, nanti kalau ada waktu aku akan menemuimu untuk makan bersama," ujar Miana. Dia benar-benar sibuk dengan beberapa kasus akhir-akhir ini."Baik, Kakek nggak akan mengganggumu lagi." Walaupun merasa sedih, Eddy tetap menahan perasaannya dan tidak menunjukkannya.Dia mengerti bahwa Miana sibuk dengan pekerjaannya sendiri, jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengannya juga wajar.Dia hanya perlu menunggu sampai Miana selesai dengan pekerjaannya.Miana mengiakan dan menutup telepon."Ibu, siapa yang menelepon?" tanya Nevan dengan suara pelan, matanya yang besar berkilauan.Miana berpikir sejenak dan berkata, "Nanti Ibu akan memberitahumu."Mengenai Henry dan keluarga Jirgan, dia akan menceritakannya perlahan-lahan saat ada waktu."Apa yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali!" Giyan bertanya penasaran setelah masuk dan mengganti sepatu, melihat mereka berdiri di sana."Kami sedang menunggumu pulang," jawab Miana sambil tersenyum, mata indahnya yang melengkung membuat orang mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 483

    Di dalam histori percakapan, si pria dan selingkuhannya sedang merencanakan bagaimana cara membunuh istri sah.Yang lebih mengerikan adalah pria dan selingkuhannya bahkan membeli racun paraquat dan racun tikus secara daring, tetapi keduanya tidak ada yang berani menggunakannya.Miana menekan amarahnya dan terus membaca.Saat ini, memang banyak selingkuhan yang tidak tahu malu.Mereka akan melakukan apa saja untuk mengubah status mereka.Ketika Giyan menelepon, Miana baru memutuskan untuk mematikan laptopnya.Meskipun belum melihat semua bukti yang dikumpulkan oleh Amanda, hanya berdasarkan histori percakapan dan pembelian paraquat dan racun tikus secara daring, sudah sangat jelas bahwa keduanya berencana membunuh istri sah.Hanya saja, bukti tersebut masih belum cukup.Miana harus membuat kedua orang itu mengakui rencana mereka untuk membunuh istri sah!Sebelum persidangan, dia harus mendapatkan rekaman pengakuan mereka.Setelah membereskan barang-barang, dia turun ke bawah dan melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 482

    "Oke, aku akan telepon Ibu nanti," ujar Giyan dengan senyuman yang makin lebar.Miana bersedia bertemu dengan orang tuanya, dan hal itu tentu membuat Giyan senang, meskipun mereka sudah sering bertemu dalam dua puluh tahun terakhir.Namun, hubungannya dengan Miana kini berbeda dari yang dulu."Pergilah ke kantor sekarang. Setelah urusanmu selesai, kita bisa pulang lebih cepat," ujar Miana sambil mendorong Giyan keluar.Miana merasa sangat santai ketika bersama Giyan, karena dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu berusaha terlalu keras.Ketika mereka turun ke bawah, Nevan sedang duduk di atas matras bermain, dengan serius menyusun Lego.Giyan menunduk dan mencium kening Miana, lalu berkata lembut, "Aku pergi ke kantor dulu, nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput kalian."Miana mengangguk, tersenyum sambil berkata, "Ya, kami tunggu kamu pulang!"Giyan berdeham sebelum memanggil, "Nevan, Ayah pergi kerja dulu, kamu bermainlah dengan baik bersama Ibu di rumah!"Nevan segera me

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status